Senin, 12 Oktober 2020

Selasa, 13 Oktober 2020

Iman yang penuh sukacita

 

Orang bisa melihat Habakuk  termasuk orang yang aneh dalam arti tertentu, yaitu dia bisa bersukacita walaupun banyak masalah dan penderitaan.  Kalau saudara melihat orang yang bangkrut atau yang rugi 1 miliar, kemudian dia  tertawa tawa, apakah tanggapan saudara? Atau kalau saudara suatu hari melihat temanmu ada masalah dengan suami/istrinya, dan kena penyakit kusta lagi, dan bangkrut, lalu kemudian dia senyum senyum sendirian? Apakah yang saudara akan lakukan? Saudara mungkin akan bawa dia ke panti rehabilitasi. 

Habakuk mengalami  kondisi yang juga  buruk namun dia tidak lah gila ketika mengatakan kalimat kalimat ini

Hab 3:17  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,

Hab 3:18-19  namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.  (19)  ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.  

Dalam pandangan dunia, Habakuk ini aneh. Ini sebenarnya tidak aneh, tetapi hebat, luar biasa. Habakuk mengerti bahwa hukuman Allah akan datang atas umat Israel dan itu tidak bisa dihindarkan bahkan dia sendiri pun akan mengalami kesusahan itu yakni tidak adanya bahan makanan pokok. Namun, dia akan hidup. Dia akan tetap bersukacita. Dia akan naik ke tempat yang tinggi di bumi ini. Bukankah ini merupakan kebangkitan iman yang dialami oleh nabi Habakuk? 

Apakah saudara menemukan bahwa dia membicarakan tentang sebuah pengharapan adanya hidup setelah musuh melakukan hal yang paling jahat atas Israel ?  pasti imannya mengharapkan akan hal itu, bahwa akan ada kehidupan bagi bangsa Israel setelah musuh selesai melakukan penghancuran atas diri mereka. Dia mengatakan imannya ini dalam Habakuk 2: 4 bahwa orang benar akan hidup oleh karena iman. Namun bukan pengharapan akan adanya pemulihan ini yang membuat nabi Habakuk bersukacita, melainkan karena Tuhan sendiri. Tuhan lah yang membuat dia bersukacita. Dia telah belajar bahwa dia dapat kehilangan semua berkat materi, kenyamanan, namun dia tetap bersukacita oleh karena imannya di dalam Yahweh.  


Transisi dari komplain kepada ucapan syukur dan sukacita dari nabi Habakuk merupakan pekerjaan  Allah yang berdaulat. Kita sulit menjelaskan akan perubahan Habakuk ini, dari sudut pandang mana pun, kecuali bahwa ini adalah pekerjaan  Allah atas diri Habakuk . sebabnya adalah tidak mungkin orang yang kehilangan harta benda dapat bersukacita. Tidak mungkin orang yang ditimpa malapetaka dapat bersukacita. 

Kiranya Tuhan menolong kita yang sedang berada dalam masalah berat pada hari ini untuk tetap bisa bersorak-sorak. Kita tidak mungkin tetap bisa bersorak sorak dalam penderitaan kita jikalau bukan Tuhan yang memberikan kita anugerah untuk itu. 

Doa

Tuhan, penderitaan kami tidak akan dapat kami tanggung jikalau Engkau tidak memberikan kepada kami kekuatan untuk menanggungnya. Kami dapat kuat hanya karena Engkau. Sukacita dan damai sejahtera yang Tuhan berikan melampaui segala kesusahan kami karena sukacita dan damai sejahtera kami ada di dalam Engkau

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 11 Oktober 2020

Menerima akan kehilangan (3:17)

Senin, 12 Oktober 2020


Menerima akan kehilangan (3:17)


Hab 3:17  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang. 

Kata “sekalipun” dalam Habakuk 3:17 ini bukanlah sebuah pengandaian karena  dari konteks pasal 3 jelas bahwa malapetaka ini akan terjadi atas Israel. Pohon ara dan pohon anggur tidak akan memberi hasil bukan karena adanya wabah serangga, melainkan karena serangan musuh atas bangsa Israel. Serangan musuh itu akan menghanguskan seluruh yang ada di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan tanah menjadi tidak produktif. Tidak adanya pohon ara, pohon anggur, zaitun, dan ternak akan menyebabkan tidak adanya roti, susu dan daging. Hal-hal ini tidak akan dimiliki lagi oleh bangsa Israel ketika mereka diserang oleh musuh. Ketika bangsa Israel tidak memiliki barang barang ini, mereka komplain kepada Allah . Hal ini tidak dilakukan oleh Habakuk. Dia tidaklah komplain kepada Allah, melainkan dia tetap percaya kepada Allah . Janji kemurahan hati Allah kepada umat-Nya melampaui semua kehilangan materi. Apa yang ada dalam dunia ini akan binasa, tetapi anugerah Allah bagi umat-Nya akan tetap ada selama-lamanya.  

Habakuk mengakui akan tidak adanya barang barang pokok ini. Dia bisa menerima bahwa kelak 9 bahan pokok akan hilang dari negerinya. Memang , malapetaka  ini merupakan hukuman dari Tuhan, seperti yang dikatakan dalam kitab-kitab Musa

Ima  26:18  Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,

Im  26:20  Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

Ketika malapetaka  akan terjadi, Habakuk tidaklah  menyerang Allah di dalam kemarahan. Dia tidaklah mengatakan: Tuhan , Engkau tidak punya hak untuk menghancurkan umat-Mu, Engkau adalah Allah yang tidak setia. Dia tidak mengatakan hal tersebut.  Habakuk juga tidaklah berpura-pura beranggapan bahwa malapetaka itu tidak ada. Dia tidak mengkhayal dan berkata :” kengerian itu tidak ada. Saya akan menutup mata saya dan memikirkan hal yang lain. Saya akan minum arak saja supaya lupa akan masalah itu. Banyak orang yang melarikan diri dari masalah, dan bukannya menerima dan menghadapi masalah tersebut.  Habakuk menerima malapetaka itu. Dia tidak lah menyalahkan Allah 

 
Seperti inilah cara menghadapi penderitaan . Jikalau saudara sudah tidak bisa merubah penderitaan itu terimalah penderitaan  tersebut sebagai bagian dari rencana Tuhan dalam hidup saudara 

Dengan iman saudara dapat menerima hal-hal yang berat dan yang tidak dapat saudara ubah. Ada banyak orang yang tidak dapat menerima hal-hal yang tidak bisa diubahnya. Dia menjadi depresi. Jikalau saat ini ada masalah berat dan saudara tidak bisa merubah itu, terimalah itu dan bawalah ke dalam doa persoalan  tersebut. Lihatlah bagaimana Habakuk menghadapi masalahnya. Dia menerimanya, mengakuinya, bahkan jauh melebihi itu. Kita tahu bahwa penderitaan ini merupakan hukuman,  namun iman Habakuk jauh melampaui  hal itu. Dia tidak hanya melihat itu sebagai sebuah hukuman, dan menerimanya, namun dia mempercayakan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan seperti yang dikatakan oleh Paulus.  Fil 3:8  Pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya itu 




Doa

Bapa kami dalam sorga, kami dapat menerima kesusahan-kesusahan kami karena kami yakin bahwa Tuhan tetap mengasihi kami dalam segala penderitaan tersebut. Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kami. Kami mempercayakan seluruh persoalan kami ke dalam tangan-Mu

Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 09 Oktober 2020

Berdiam di dalam kekaguman

Sabtu, 10 Okt 2020
 
Berdiam di dalam kekaguman  

Hab 3:16  Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.


Nabi Habakuk berdiam diri dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia berkata : “gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri. Dia tidak bisa memberikan respon lagi. Allah telah membuat hambanya ini diam dan mengakui akan jalan Allah yang benar. Sebelumnya, Habakuk menantikan jawaban dari Tuhan di dalam Habakuk 2:1, dimana dia berkata :” Aku mau menantikan apa yang akan difirmankanNya kepadaku, dan apa yang dijawabNya atas pengaduanku. Tetapi setelah Tuhan menjawab dia, dia terdiam, dengan gemetar  dan menggigil. Dia diam dihadapan Allah. 


Habakuk peka terhadap pesan yang diterimanya dari Allah. Dan kepekaannya ini membuat dia menggigil dan gemetar dihadapan Allah. Semakin kudus seseorang, maka semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Masalah yang kita alami akan membuat kita semakin takut kepada Allah, dan bukannya semakin kurang ajar. 


Nabi Habakuk terganggu karena tidak ada yang bisa menghentikan kehancuran Israel yang diserang oleh Babel. Dia gemetar dihadapan Tuhan menantikan datangnya saat itu.  Memang keselamatan akan datang tetapi sebelum tibanya keselamatan itu, maka akan ada penghakiman terlebih dahulu. 

Jikalau masalah yang saudara alami disebabkan oleh dosa saudara dan saudara mengetahui itu dengan jelas, maka berdiamlah dihadapan Tuhan. Berdoa kepada Tuhan bukan hanya berisi permintaan, tetapi juga berdiam diri, mengoreksi diri. Berdiam diri dengan gemetar. Berdiam diri di dalam kekaguman dan takut akan Tuhan. Persoalan kita bisa hadapi dengan menaikkan doa ratapan kepada Tuhan. Tetapi akan tiba saatnya dimana kita harus berdiam diri di hadapan Tuhan, berdiam di dalam kekaguman. 
 


Doa

Bapa di sorga, Bapa yang kudus, kami sadar ada waktunya dimana kami harus berdiam diri, berdiam di dalam kekaguman akan kekudusanMu dan menantikan pertolonganMu. Ampunilah kami kalau selama ini sikap kami kepada Tuhan tidak lah sopan. Tuntunlah kami untuk dapat melihat kekudusanMu


Pdt. Johannis Trisfant 

Kamis, 08 Oktober 2020

Orang benar akan hidup oleh percayanya

Jumat, 9 Okt 2020

Orang benar akan hidup oleh percayanya
 

 Hab 2:4  Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.


 Orang Babilonia yang jahat percaya pada diri mereka sendiri, mereka membusungkan dada mereka tetapi mereka akan jatuh. Dan ini terbukti dalam sejarah. Kekuasaan mereka tidak lah kekal, karena mereka ditaklukkan kelak oleh bangsa Media Persia. Sebaliknya, orang yang benar akan hidup karena kesetiaan mereka kepada Tuhan.  Mereka akan hidup oleh karena percayanya. 

Habakuk 2: 4 ini telah menginspirasi banyak orang Kristen bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya. . Paulus mengutipnya dalam Roma 1:17 dan dalam Galatia 3:11. 

Rom 1:17  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."


Gal 3:11  Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Penulis Ibrani mengutipnya dalam Ibr  10:38, tepat sebelum Ibrani 11 yang membahas tentang iman.

Heb 10:38  Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."


Hidup orang Kristen seperti ini, yakni hidup oleh iman. Walaupun kita belum melihat ada tanda-tanda masalah kita akan selesai, tetapi kita harus terus hidup oleh iman kita kepada Allah. Kita  harus percaya bahwa Tuhan mengarahkan segala sesuatu sesuai dengan tujuan-Nya. Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya (Habakuk 2:4)


Doa

Bapa kami di dalam sorga, kami bersyukur kepada Mu karena kami diberikan iman. Kami akan hidup oleh iman kami dari hari ke sehari, Kami sudah memulainya dengan iman, kami akan melanjutkan hidup kami juga dengan iman dan kelak akan mengakhirinya juga dengan iman. Tuntunlah kami agar iman kami jangan gugur



Pdt. Johannis Trisfant 

Rabu, 07 Oktober 2020

Bagaimanakah kita menaikkan doa-doa ratapan kita? (2)

Kamis 8  Okt 2020


Bagaimanakah kita menaikkan doa-doa ratapan kita? (2)

Hab 1:13  Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?  

Cara ketiga dalam menaikkan doa ratapan kita adalah dengan memanjatkan permohonan. 
Kita meminta Allah agar memberikan perhatian. Di dalam ayat 13, Habakuk berdoa dan mengatakan: Mengapa Engkau berdiam diri? Dengan kata lain, Habakuk meminta pertolongan Tuhan.  

Keempat, Menyatakan alasan-alasan kepada Allah  
Hab 1:13  Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?

Habakuk memberikan alasan bahwa Allah   Mahasuci, yang tidak dapat memandang kelaliman. 
Hab 1:13  Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?

Disini Habakuk bertanya kepada Tuhan. Tuhan bukankah Engkau adalah Allah yang sangat suci dan tidak dapat memandang kejahatan? Sekarang bangsa Babel berbuat jahat kepada kami. Bukankah Engkau adalah Allah yang  merasa muak melihat ketidakadilan? Dan sekarang bangsa Babel berbuat tidak adil terhadap diri kami. Jadi, mengapa Engkau diam saja ketika orang yang saleh dihancurkan oleh pendurhaka?
Belajarlah berdoa dengan memakai alasan. Berdoa dengan memakai alasan, akan menolong kita memasukkan karakter Allah dalam doa-doa kita, berdoa dengan memakai alasan akan menolong kita untuk mengetahui motivasi dari permohonan kita.  Mengapa seringkali doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Karena salah motivasi. Rasul Yakobus mengatakan :’ Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.  (Yakobus  4:3). Ketika kita memberikan alasan mengapa kita memintanya kepada Tuhan, maka hal ini akan menguji motivasi apa yang ada di balik permintaan itu.  Jawablah dalam hati saudara saat ini. 
Mengapa saudara meminta agar diberkati dalam pekerjaanmu ?
Mengapa saudara minta disembuhkan? 
Mengapa saudara minta kesehatan dan panjang umur? 
Kemukakanlah alasannya dihadapan Tuhan. Hal ini menguji motivasi kita meminta bahwa apa yang kita minta bukan untuk memuaskan hawa nafsu.  

   
Doa

Bapa kami di dalam sorga, Kami bersyukur bahwa Engkau mengundang kami untuk menyampaikan keinginan kami di dalam doa dan perhomonan dan dengan ucapan syukur. Kami juga mau senantiasa menguji akan motivasi kami meminta kepada-Mu. Ajarlah kami menyatakan alasan-alasan kami dalam doa doa permohonan kami. 


Pdt. Johannis Trisfant

Selasa, 06 Oktober 2020

Bagaimanakah kita menaikkan doa-doa ratapan kita? (1)

Rabu, 7 Okt 2020

Bagaimanakah kita menaikkan doa-doa ratapan kita? (1)

Hab 1:12-13  Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa 

Bagaimanakah menaikkan doa ratapan ? 

Pertama,  memanggil Allah dengan panggilan yang akrab.
Habakuk memanggil dengan sebuatan yang akrab dalam Hab 1: 12   Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus?  Dia menyebut Tuhan sebagai Allahnya. Sebuah panggilan yang akrab.  

Kedua,  memberitahukan kepada Allah isi hati saudara.

Memberitahukan kepada Allah bagaimana masalah hidup kita dan seperti apakah masalah tersebut. Ini sama seperti seorang anak kecil yang datang  kepada papanya untuk menarik perhatian dari papanya.    

Dalam Hab 1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.  

Habakuk disini memberitahukan isi hatinya kepada Tuhan. Dia mengatakan bahwa Tuhan itu Allah yang suci dan kekal, Allah  pelindungnya. Namun mengapa Tuhan memilih bangsa Babel untuk menghukum kami?  Habakuk tidaklah komplain karena Tuhan menghukum bangsa Israel sebab memang bangsa ini berbuat dosa. Tetapi yang dia pertanyakan adalah mengapa Allah memakai orang Kasdim untuk menghukum bangsa Israel. Padahal bangsa Babel atau Kasdim itu tidak lebih baik dari bangsa Israel. Itulah yang dinyatakan oleh Habakuk dalam ayat 12. 

Sapalah Allah dengan mengatakan, Bapa di dalam sorga. Dan beritahukanlah kepada Nya isi hati saudara. Sama seperti seorang anak yang datang kepada papanya

Doa

Bapa kami di dalam sorga, inilah kami dengan segala pergumulan yang sedang kami alami. Kami tidak sanggup menanggungnya seorang diri. Kami membutuhkan pertolonganMu dan membutuhkan Tuhan sendiri , Allah kami, Bapa kami sebagai tempat dimana kami mencurahkan isi hati kami

Pdt. Johannis Trisfant

Senin, 05 Oktober 2020

DOA RATAPAN

Selasa, 6 Okt 2020

DOA RATAPAN
 
 Hab 1:12-17  Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Maha Kudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.  (13)  Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?  (14)  Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?  (15)  Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.  (16)  Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.  (17)  Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?

Tekanan hidup membuat banyak orang stress bahkan ada yang sampai bunuh diri. Saya kira sudah tidak terhitung jumlah orang-orang yang bunuh diri yang kita baca di koran.  Persoalan manusia memang sangatlah kompleks, dan terkadang sudah tidak bisa ditanggung, sehingga banyak yang mengakhiri hidup dengan cara yang sangat tragis.  Sebenarnya semua persoalan bisa ditanggung kalau ada orang yang kita bisa ajak bicara, baik itu bicara dengan sahabat atau bicara dengan Tuhan 

Ada sebuah cara yang Alkitab ajarkan kepada kita, bagaimana caranya memikul beban yang berat yang bahkan sudah tidak bisa ditanggung lagi. Cara ini adalah cara yang kuno yang dilakukan oleh pemazmur, para nabi dan juga oleh Tuhan Yesus, yakni meratap kepada Allah. 

Apa itu meratap? Meratap itu bukan seperti orang yang ditinggal mati oleh keluarganya dan kemudian dia meraung raung dengan sangat keras. Meratap disini adalah sebuah doa ratapan, Menyatakan kepada Tuhan semua kesusahan kita.  Orang yang menaikkan doa ratapan bukan berarti orang tersebut lemah imannya.  Habakuk memiliki keyakinan yang kokoh akan Allah. Perhatikan di ayat 12. Dia mengatakan Tuhan itu dari dahulu kala, atau Tuhan itu kekal. Tuhan itu  Maha Kudus, Dia adalah gunung batu, bahkan di ayat 13, Habakuk mengatakan bahwa Tuhan itu suci. Semua pernyataan ini tidaklah menunjukkan kelemahan iman. Ini merupakan sebuah ungkapan yang penuh dengan keyakinan terhadap Allah.  

Ratapan bukan hanya sebuah cara untuk menangis dan mencurahkan emosi kita dihadapan Allah, tetapi dalam doa ratapan ini kita belajar mengungkapkan dengan kata-kata pemahaman kita akan Allah dan menghungkan dengan persoalan atau penderitaan kita. Doa ratapan itu real, karena merupakan pengalaman realnya kita. Doa ratapan akan menjadi doa yang jauh lebih dalam dari doa doa kita yang biasa, sebab di dalamnya ada emosi kita terlibat , ada keputusasaan namun ada iman yang tersisa yang kita tujukan kepada Allah kita., dimana kita berseru kepada Allah : berapa lama lagi Tuhan? Mengapa Engkau berdiam diri yah Tuhan? Mengapa ini terjadi yah  Tuhan? Doa ratapan adalah sebuah doa yang jujur karena kita dengan jujur memberitahukan lepada Allah kesakitan kita, sakit hatinya kita, penindasan yang kita alami, memberitahukan kepada Allah kemarahan kita. 

Di mana letak perbedaan antara “meratap” dan “bersungut-sungut”?  Yang membedakan antara meratap dan sungut-sungut adalah respons kita terhadap Allah saat kita menghadapi kesulitan.( I Korintus 10:1-13). Doa ratapan kita  menjadi pembuka hati kita terhadap Allah. Saat kita meratap dalam doa kita  kita   yakin dan percaya bahwa Allah akan menolong kita, bahwa Allah lebih besar dari masalah kita, dan yakin Tuhan mau menolong kita.  Sebaliknya,  sungut-sungut  memandang bahwa masalah kita lebih besar dari Tuhan kita dan Tuhan tidak dapat atau tidak mau menolong kita.  Dalam sungut sungut , kita bukannya mendekat kepada Allah, melainkan kita menolak Allah . Dalam doa ratapan, ada penyerahan  diri sedangkan kalau bersungut sungut, tidak ada penyerahan diri.  

Ahli perjanjian lama “ Walter Brueggemann mengatakan banyak orang Kristen mengalami kehilangan yang sangat besar dari doa ratapan. Ketika doa ratapan tidak ada dalam doa-doa kita, maka kita mengalami kehilangan yang sangat besar.

Datanglah kepada Tuhan dalam semua kesusahan saudara. Menangislah dihadapanNya. Merataplah di hadapanNya. Dia mengasihi saudara. 
  

Doa

Bapa yang mengasihi kami. Kami berterima kasih karena Tuhan berkenan mendengarkann ratapan kami. Hati yang remuk tidak Engkau pandang rendah, tetapi Tuhan menerima kami. Tuhan mendengarkan semua kesusahan kami. Air mata kami Engkau taruh dan perhatikan. 

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 04 Oktober 2020

Pilihan menentukan hasil (Nahum 1:7-

Senin, 5 Oktober 2020

Pilihan menentukan hasil (Nahum 1:7-8) 

Nah 1:7-8  TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya  (8)  dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.



Akhir dari kehidupan setiap orang akan berbeda-beda. Ada yang mendapatkan kehormatan dan kehidupan, yang lain mendapatkan aib dan kematian. Dua bersaudara saja, tidak sama akhir hidupnya. Ada yang sukses sebagai dokter, dan ada yang gagal dimana berakhir dengan bunuh diri. Nasi yang dimakan sama, pendidikan yang diterima sama , nasehat juga dari orang tua yang sama, bahkan dari gereja yang sama. Tetapi yang satu meresponi, menaati sedangkan yang lain tidak mengindahkannya


Di dalam Nah 1:7-8, ada dua macam orang, yakni orang yang berlindung kepada-Nya, dan orang yang bangkit melawan Tuhan. Mereka yang berlindung padanya mendapatkan pertolongan dari Tuhan, dimana Tuhan menyebrangkan mereka pada waktu banjir. Tetapi mereka yang melawan Dia, dihabisi sama sekali dan dihalau ke dalam gelap. 


Hidup kita sangat ditentukan oleh pilihan yang kita ambil. Setiap kita menerima Firman Allah dan kesempatan. Persoalannya adalah bagaimana kita meresponinya? Pilihan apa yang kita ambil?


Doa

Bapa di dalam sorga, tuntunlah kami meresponi akan panggilanMu. Meresponi dengan iman dan ketaatan firmanMu. Kami memohon agar kami tidak sampai salah memilih, Hanya Engkaulah yang terutama dalam hidup kami


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 02 Oktober 2020

Tuhan itu baik

Sabtu, 3 Oktober 2020


Tuhan itu baik


Nah 1:7  TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya
 

Tuhan itu baik, bahkan di saat-saat malapetaka terjadi. Selalu ada banyak penderitaan di dalam  dunia ini. Seringkali ketika kita menderita, maka dalam pikiran kita muncul pikiran-pikiran negatif yang mencurigai Tuhan. Kita mempertanyakan kebaikan Tuhan. Kita menggerutu. 

Padahal penderitaan kita tidak lah sebanding dengan kebaikan Tuhan. Kebaikan dan kasih Tuhan selalu lebih besar dan lebih banyak dari penderitaan kita. Bahkan dalam penderitaan itu pun memiliki tujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Penderitaan menjadi sebuah tempat penggodokan untuk mempersiapkan diri kita mengerjakan hal yang luar biasa dimasa depan. Tuhan itu baik. Apapun yang terjadi atas hidup kita, tidak mengurangi kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 


Di hari-hari kesusahan yang kita alami saat ini hanya satu hal yang perlu kita terus ingat dan pegang, yakni bahwa Tuhan itu baik. Kalau kita bisa meyakini akan hal ini, maka kita akan kuat menjalani hidup kita dan kita akan menang dalam kesusahan hari ini


Doa

Ya, Tuhan, seringkali ketika kami senang kami lupa akan kebaikanMu. Tetapi ketika kami susah kami meragukan kebaikan Tuhan. Padahal Engkau selalu baik kepada kami dan tidak pernah berkurang sedikitpun. Pulihkanlah kami ya Tuhan dari keraguan kami


Pdt. Johannis Trisfant

Kamis, 01 Oktober 2020

Merespon penderitaan dengan cara yang benar

Jumat, 2 Oktober 2020


Merespon penderitaan dengan cara yang benar


Mikha  7:7-9  Tetapi aku ini akan menunggu Tuhan, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!  (8)  Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku.  (9)  Aku akan memikul kemarahan Tuhan, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.   

Setiap kita pasti meneghadapi penderitaan. Perbedaaan antara kita dengan orang lain adalah bagaimana kita meresponi penderitaan tersebut. Kita dapat belajar dari nabi Mikha, cara meresponi penderitaan


Pertama, dengan menantikan-nantikan Tuhan. 


Mikha 7:7 Tetapi aku ini akan menunggu Tuhan, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!  

Jangan berhenti menunggu Tuhan. Jangan berhenti berharap kepada Tuhan. Dan jangan berhenti berseru kepada Tuhan

Kedua, Percaya bahwa Tuhan akan membawa kita keluar dari masa sulit ini 


Mikha 7:8   Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku

Kita akan keluar dari masa-masa sulit kita. Kita mungkin jatuh saat ini dan kita sedang duduk dalam kegelapan masalah kita, tetapi yakinlah bahwa Tuhan akan membawa kita keluar dari masa sulit itu. Kita akan bangun kembali dan Tuhan akan menjadi terang nya kita.


Ketiga, Kita harus bersabar


Mikha 7:9  Aku akan memikul kemarahan Tuhan, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.  


Penderitaan kita mungkin saja akibat dari kemarahan Tuhan atas dosa-dosa kita. Kalau pun seperti itu, maka tetaplah datang kepadaNya karena Dia akan membawa kita ke dalam terang. AnugerahNya masih tetap diberikan kepada anak-anakNya. Tetaplah bersabar dan bertekun dalam masa sulit ini. Tetap datang kepadaNya. 


Doa

Ya, Tuhan, ketika kami menderita, kami seringkali salah dalam meresponi penderitaan kami. Tuhan tidak menuntut bakat yang luar biasa dari kami untuk meresponi penderitaan kami dengan benar. Yang Tuhan tuntut hanyalah iman kepada Mu dan  kesediaan untuk bertindak berdasarkan iman itu.



Pdt. Johannis Trisfant

Rabu, 30 September 2020

Masih adakah orang saleh dan jujur?

Kamis, 1 Oktober 2020

Masih adakah orang saleh dan jujur?


Mikha  7:1-4  Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai.  (2)  Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring.  (3)  Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!  (4)  Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka!


Di zaman sekarang ini, kita sulit menemukan orang yang jujur. Keadilan, kejujuran, integritas sulit ditemukan. Hal yang kita temukan di dalam pergaulan kita adalah orang-orang yang tidak berlaku adil, yang ingin memangsa sesama nya, yang dalam  nya penuh kepalsuan. 


Hal seperti ini terjadi karena masyarakat merasionalisasi dosa, dan bahkan orang percaya terkadang mengkompromikan prinsip-prinsip Kristen untuk melakukan apa yang mereka inginkan.  Jikalau ada hal yang kita inginkan, maka kita akan merasionalisasikan nya sehingga kelihatannya tidak berdosa.  Kita mengatakan: Khan semua juga orang melakukan hal ini” Saya juga melakukan sedikit saja. Standard kejujuran bukan datang dari kita, bukan dari masyarakat tetapi dari kebenaran Firman Tuhan. 

 
Sangat menyedihkan kalau seruan dalam  Mikha 7: 2   “ Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia” diserukan di negeri kita ini. 

Apakah kita sudah kehilangan kesalehan dan kejujuran? 

Doa


Bapa yang Kudus, kami tidak ingin menukarkan kesalehan, kejujuran kami dengan apapun di dunia ini. Berikan kepada kami pertolongan untuk tidak mengkompromikan kebenaranMu. Kami tidak ingin kalau sampai orang saleh dan jujur hilang dari negeri kami


Pdt. Johannis Trisfant

Selasa, 29 September 2020

Kerendahan hati harus berkembang.

Rabu, 30 September 2020

Kerendahan hati harus berkembang.

Mikha 6:8 ............ hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Kerendahan hati menuntut kemajuan. Berjalan berarti ada kemajuan. Ketika saudara  berjalan,  saudara  semakin hari semakin jauh. Rendah hati adalah seperti berjalan. Karena itu, kerendahan hati yang benar, pasti mengalami kemajuan. Orang yang benar-benar rendah hati, tidak akan pernah merasa puas bahwa dirinya sudah rendah hati. Dia akan terus merasa bahwa dirinya harus lebih rendah hati lagi. Dia akan terus melangkah semakin rendah hati. Bila saudara  sudah puas dan merasa sudah rendah hati, berarti saudara  tidak lagi rendah hati, Saudara  sudah jatuh ke dalam dosa kesombongan. 

Lalu bagaimanakah supaya kita tetap rendah hati? Peliharalah hubunganmu dengan Kristus
Kerendahan hati adalah sebuah hubungan yang konstan dengan Allah. Kerendahan hati yang paling tinggi dan paling benar adalah kerendahan hati yang berjalan bersama dengan Allah. Hubungan dengan Allah merupakan sebuah alat untuk mengukur kerendahan hati kita. Semakin saudara dekat dengan Allah, maka saudara akan semakin rendah hati. Sebaliknya, jikalau saudara semakin jauh dari Allah, maka kerendahan hatimu akan semakin berkurang. Orang-orang yang dekat dengan Allah, pasti merupakan orang yang rendah hati. Oleh karena itu berjalanlah bersama Allah. Milikilah sebuah hubungan pribadi dengan Allah yang semakin hari semakin erat, supaya saudara  semakin rendah hati.
Kita hanya bisa rendah bila kita berjalan  bersama dengan Kristus. 

Doa

Bapa di dalam sorga, kami menyadari bahwa kami tidak akan pernah bisa mengatakan bahwa kami sudah rendah hati. Kami mengakui, bahwa kami masih banyak kekurangan, dan ada keangkuhan di dalam diri kami. Kami berkomitmen untuk memelihara persekutuan kami dengan Mu, sehingga kami di mampukan untuk berjalan dengan rendah hati


Pdt. Johannis Trisfant

Senin, 28 September 2020

Kerendahan hati harus konstan

Selasa, 29 September 2020

Kerendahan hati harus konstan

Mikha 6:8 ............ hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Kerendahan hati adalah sebuah aktivitas yang konstan. Hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu bisa diterjemahkan: berjalan dengan rendah hati bersama Allah. Berjalan adalah sebuah kerjasama  yang aktif. Ini artinya, kerendahan hati dinyatakan dalam segala aktivitas kita. Baik itu  saudara berada di gereja maupun Ketika berada di jalan, di pekerjaan. Kita  jangan menjadi orang  yang hanya rendah hati di gereja, tetapi sombong nya luar biasa Ketika berada di pekerjaaan. Itu bukan kerendahan hati yang sejati.  

Rendah hati yang alkitabiah itu adalah aktivitas yang konstan. Firman Tuhan mengatakan: berjalan dengan rendah hati dihadapan Allahmu. Bukan menyembah dengan rendah hati, tetapi berjalan dengan rendah hati. Kita harus menyembahnya dengan rendah hati, namun tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan kita harus berjalan bersama Allah dengan rendah hati. Berjalan berarti, dimanapun saya berada, saya harus rendah hati. Jadi walaupun kita sibuk, kita harus tetap rendah hati. 

Doa
Bapa di dalam sorga, kami menyadari bahwa Tuhan menginginkan kami rendah hati di mana pun kami berada. Sering kali kami hanya rendah hati ketika berada dihadapanMu, tetapi sombong ketika berada di hadapan manusia. Sadarkanlah kami bahwa kami senantiasa berada di hadapan-Mu. Tuhan melihat selalu isi hati kami. Berikanlah kepada kami kerendahan hati yang konstan. 

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 27 September 2020

Rendah hati: Karakter yang paling tinggi

Senin , 28 September 2020

Rendah hati: Karakter yang paling tinggi


Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"


Rendah hati adalah sebuah bentuk karakter yang paling tinggi. perhatikanlah teks Alkitab dalam 

Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" 

Ada tiga karakter yang disebutkan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan dan terakhir adalah hidup dengan rendah hati.

 Anggaplah, saudara itu sudah adil, sudah setia, apakah ini sudah cukup? ternyata belum. Harus ada karakter terakhir yakni rendah hati. Kita masih harus berjalan dengan rendah hati, supaya kita tetap bersandar kepada pertolongan Tuhan untuk berlaku adil. Kita masih tetap harus bersandar kepada pimpinan Tuhan agar kita tetap terus mencintai kesetiaan. Kita harus dengan rendah hati menyadari bahwa kita bisa memiliki karakter yang adil dan setia, semata mata karena belas kasihan Tuhan saja. Jika kita tidak lagi dengan rendah hati bersandar kepada Tuhan maka kita akan kehilangan keadilan dan kesetiaan. Atau setelah memiliki karakter yang baik, kemudian saudara menjadi sombong, maka karakter yang baik tadi akan rusak seketika. Itulah sebabnya rendah hati merupakan karakter kunci, atau karakter yang tertinggi, sebab jika tidak ada kerendahan hati, maka tidak akan ada karakter karakter yang baik seperti tadi. 

Saudara perhatikan saja, apakah ada orang sombong yang baik? apakah ada orang sombong yang adil? apakah ada orang sombong yang setia? kalau saudara  mendapati orang sombong yang baik, maka kebaikannya itu palsu. 

Kerendahan hati merupakan karakter kunci dari semua karakter kristiani. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Petrus agar kita mengenakan kerendahan hati sebagai pembungkus dari semua karakter. ( 1 Pet 5:5). Jadikanlah kerendahan hati sebagai karakter mu yang paling penting. Hartamu yang paling berharga

Doa

Bapa di sorga, Ampunilah kesombongan kami. Kiranya kami senantiasa menyadari bahwa kami bergantung kepada Mu untuk bisa memiliki karakter-karakter yang baik. Berikanlah kami kerendahan hati.

Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 25 September 2020

Jangan menjadi orang yang Pelupa

Sabtu, 26 September 2020

Jangan menjadi orang yang Pelupa


Mikha 6:5  Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."

Ingatlah.......akan perbuatan Tuhan. Mengapa Tuhan selalu mengingatkan manusia ? karena manusia itu pelupa, pendek ingatan terhadap kebaikan Tuhan, terhadap pertolongan Tuhan 

Walaupun manusia pelupa, tetapi Tuhan terus berbaik hati kepada umat-Nya yang pelupa. Kita jangan menjadi pelupa akan kebaikan Tuhan karena ketika kita hanya terus menerima saja pemberian Tuhan tanpa pernah ingat akan kebaikan dan kasihNya kepada kita, maka kita menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan. 

Ingatlah kebaikan Tuhan secara teratur dan berterima kasih padanya. Mengingat perlindungan masa lalu Tuhan akan membantu kita melihat pertolonganNya saat ini dan tidak takut menghadapi masa depan. 


Doa


Bapa di dalam sorga, ampunilah kami karena seringkali kami melupakan akan kebaikanMu, kami tidak mengingat bahwa semua yang kami telah raih dan hasilkan selama ini adalah pemberianMu. Kami adalah orang orang yang lupa akan kebaikan Tuhan. Jangan lah kami menjadi pelupa sebaliknya bantulah kami menjadi orang yang senantiasa mengingat akan kebaikanMu setiap hari sehingga kami memiliki kekuatan menjalani hari ini dan tidak kuatir menghadapi masa depan


Pdt. Johannis Trisfant

Kamis, 24 September 2020

Apakah yang perlu ditakutkan?

Jumat, 25 September 2020

Apakah yang perlu ditakutkan?

Mikha  5:10  Aku akan melenyapkan kota-kota negerimu dan akan meruntuhkan segala kubumu.

Tuhan dapat melenyapkan kota dan segala benteng pertahanan. Kuasa Tuhan bukan hanya berlaku di zaman dulu ketika perlengkalan perang hanyalah pedang dan tombak, tetapi juga berlaku sampai hari ini, ketika perlengkapan senjata perang adalah pesawat tempur dan kapal tempur yang canggih.
 
Kekuatan tidak lah ditemukan dalam kekuatan militer tetapi dalam kekuatan Tuhan yang maha kuasa.

 Tuhan akan menghancurkan semua senjata yang digunakan manusia. Akhir dunia ini ada di tangan Tuhan, bukan di tangan negara-negara di dunia ini..  

Semua hal dalam dunia ini berada di dalam kendali dan kuasa dari Allah, oleh sebab itu kita tidak perlu takut dengan deru perang, tidak perlu takut dengan penyakit, dengan kematian, tetapi sebaliknya kita harus memiliki keyakinan pada Tuhan. Tuhan lah pemegang kedaulatan tertinggi di dunia ini

Doa

Terpujilah kuasaMu, ya...Bapa. berikanlah kepada kami ketenangan terhadap segala macam hal-hal yang mengancam akan jiwa kami. Penuhilah kami dengan damai sejahtera Mu dan teguhkanlah iman kami untuk percaya kepada kuasaMu dan kedaulatanMu

Pdt. Johannis Trisfant

Rabu, 23 September 2020

Hidup dalam perspektif masa depan

Kamis, 24 September 2020

Hidup dalam perspektif masa depan

Mikha  4:12  Tetapi mereka itu tidak mengetahui rancangan TUHAN; mereka tidak mengerti keputusan-Nya, bahwa Ia akan menghimpunkan mereka seperti berkas gandum ke tempat pengirikan.

Ada hal-hal yang Tuhan nyatakan bagi kita dan ada yang Tuhan sembunyikan bagi kita. Khususnya hal-hal di masa yang akan datang. Ada hal di masa depan yang Tuhan singkapkan kepada umatNya. Tuhan menyingkapkan kepada umatNya tentang keselamatan di masa yang akan datang, tentang hidup yang kekal, tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya, tentang penghakiman.  

Ketika Tuhan mengungkapkan masa depan ini tentu saja, tujuan-Nya bukan untuk sekadar memuaskan keingintahuan kita. Dia ingin kita mengubah perilaku kita saat ini karena apa yang kita ketahui tentang masa depan.  Kekekalan itu dimulai sekarang ini. Kekekalan dijalani dalam hidup kita saat ini karena apa yang kita lakukan hari ini berkaitan dengan kekekalan kelak. 

Kita yang mengerti rancangan Tuhan , jalanilah hidup yang  sesuai dengan rancangan Tuhan tersebut. Rncana Tuhan bagi para pengikutnya harus memotivasi kita untuk melayaninya, tidak peduli apa yang mungkin dilakukan oleh orang lain di dunia.


Doa

Bapa, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuanMu,  Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan Mu dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Mu. Kiranya apa yang Tuhan singkapkan kepada kami di dalam FirmanMu kami jalani dengan setia pada hari ini. Apa yang kami ketahui tentang hari depan, sungguh mengubahkan hidup kami pada hari ini


Pdt. Johannis Trisfant 

Senin, 21 September 2020

Kecepatan (Mikha 1:13)

Selasa, 22 September 2020

Kecepatan (Mikha 1:13)

Mikha  1:13  Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk Lakhis! Inilah permulaan dosa bagi puteri Sion, sebab padamulah terdapat pelanggaran Israel.

Lakhis disuruh memasang kuda teji, atau kuda yang tercepat karena peperangan akan segara dimulai.  Mereka disuruh lari sejauh mungkin dari musuh. Penghukuman akan diberikan Allah atas Lakhis. Orang yang mendengarkan firman Tuhan ini  dan lari dengan memaka kuda yang cepat, tentu saja akan selamat, tetapi orang yang tidak mau mendengarkan Tuhan, mereka akan mengalami penghukuman tersebut. Mereka harus lari secepat yang mereka mampu dari musuh yang akan datang. 

Kecepatan bukan hanya ada di zaman sekarang ini. Zaman dulu juga kecepatan itu sudah dicari dan diusahakan. Kecepatan dalam perang, kecepatan informasi. Itu sebabnya mereka memiliki kdua-kuda yang dapat berlari dengan cepat dan tidak lelah. 

Kita memang mesti cepat dalam semua urusan kita, pekerjaan dan pelayann kita. Kecepatan tidak berarti terburu-buru dalam kebingungan, tetapi keahlian yang cekatan, ketepatan yang terampil. Seperti yang dikatakan Shakespeare, "Apa yang dilakukan orang bijak dengan cepat, tidak dilakukan dengan gegabah."  Semakin cepat Anda semakin banyak yang akan Anda capai. Orang yang ahli akan mencapai lebih banyak dalam satu jam daripada orang yang lambat dalam sehari.  Semakin cepat kita, semakin kita bisa bersaing dalam usaha.   Semakin cepat kita, semakin banyak yang akan Anda capai.  

Namun hal yang sangat penting bagi kita untuk cepat adalah dalam urusan Spiritual. Kita mesti cepat dalam pertobatan kita. Kita mesti cepat dalam pertumbuhan rohani kita. Kita mesti cepat dalam menjangkau jiwa bagi Tuhan. Kita tidak boleh lamban dalam bekerja bagi Tuhan 

 Doa

Tuhan , kami bersyukur kepada Mu karena masih diberikan kesempatan, Kami sadar bhwa waktu kami di dunia ini terbatas. Dan kami tidak boleh berlambat-lambat dalam mengerjakan pekerjaanMu, dan tidak boleh menunda dalam pertobatan kami

Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 18 September 2020

Allah menghajar Yunus

Sabtu, 19 September 2020


Allah menghajar Yunus

Yun  4:7  Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.

Allah memakai kedaulatannya dalam menghajar Yunus. Satu ciri dari kitab Yunus ini adalah perkataan ”atas penentuan TUHAN”. Kita lihat Yunus 1: 17 ,” maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan. Yunus 4:6 ,”Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus. Yunus 4: 7,” Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus 

Kalimat ,”atas penentuan TUHAN” dipakai secara berulang. Kata itu dipakai untuk apa? Untuik menghajar dan mengajar Yunus. Allah menghajar Yunus dengan memakai kedaulatanNya. Ketika ikan besar datang menelan Yunus, dan Yunus tinggal dalam perut ikan selama 3 hari, adalah sesuatu hal yang mustahil. Demikian juga ketika pohon jarak  tumbuh dalam semalam, adalah sesuatu hal yang mustahil juga. Ketika datang ulat dan mematikan pohon jarak itu dalam tempo semalam juga sebenarnya hal yang sangat jarang terjadi bahkan mustahil. Saya tidak pernah melihat sebuah pohon yang sehat mati dalam semalam oleh karena ulat. Namun kita melihat bahwa hal-hal yang mustahil itu terjadi atas diri Yunus karena ketidaktaatannya, karena Yunus tidak bertobat.

Allah memiliki 1001 macam cara untuk menghajar anak-anakNya.  Dia bisa menghajar kita, dengan melakukan hal-hal  yang tidak mungkin terjadi MENJADI  mungkin terjadi atas hidup kita.

Tuhan bisa melakukan muzizat untuk menghajar hamba-hambanya yang bandel. Jika saudara sudah lama ikut Tuhan tanpa hati yang bersukacita, hanya bersungut-sungut, maka siap-siap lah mengalami hal hal yang mustahil. Muzizat itu bukan hanya peristiwa penyembuhan, pemulihan, tetapi juga peristiwa perusakan yang tidak masuk akal yang bertentangan dengan hukum Alam.


Doa

Kami ingin sungguh-sungguh melayaniMu Tuhan dan tidak mau membuat Tuhan murka atas kami. Tolonglah kami untuk tidak mempermainkan kemurahanMu. Berikan kami pertobatan dan kesungguhan hati untuk melayaniMu


Pdt. Johannis Trisfant

Kamis, 17 September 2020

Yunus “bersukacita”

Jumat. 18 September 2020
 

Yunus “bersukacita”
  
Yunus 4: 6   Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu 
Kita tahu bahwa Yunus marah karena bangsa Niniwe bertobat. Dalam kermarahannya, dia keluar meninggalkan kota Niniwe dan tinggal disebelah timurnya. Yunus duduk dibawah pondok yang didirikannya untuk menantikan apa yang terjadi dengan kota Niniwe. Yunus menantikan hendak melihat apa yang terjadi dengan kota itu setelah Allah mengampuni mereka. Dia mungkin berharap bahwa Allah akan berubah pikiran.  

Dan ketika dia sedang menantikan hal itu, Tuhan menumbuhkan pohon Jarak untuk menaungi dia. Yunus 4:6 menuliskan seperti ini ” Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu

Bagaimanakah reaksi Yunus ketika pohon jarak itu tumbuh dan menaungi dirinya? ayat 6 b: Yunus sangat bersukacita'  Kalau saudara baca dengan teliti kitab Yunus ini, maka hanya pada ayat 6 b inilah dikatakan Yunus bersukacita. Dari awal ketika dia diutus, kemudian dia lari, kemudian masuk dalam perut ikan, lau dikeluarkan dari dalam perut ikan, kemudian diutus lagi ke niniwe, lalu berkotbah dia tidak pernah bersukacita. Baru kali ini ketika pohon jarak tumbuh menaungi dia, dia merasa sukacita. 

Yunus tidak bersukacita ketika diutus pergi ke Niniwe. Apalagi ketika berada dalam perut ikan, dia tidak ada sukacita. Ketika diutus kembali untuk kedua kalinya, dia pun tetap tidak sukacita. Pelayanan itu dilakukannya tanpa sebuah sukacita yang mendalam. Sukacitanya baru muncul ketika dia dinaungi oleh pohon jarak. Ini adalah contoh dari orang kristen yang mementingkan diri sendiri. Kalau melakukan sesuatu untuk orang lain, untuk pelayanan, untuk gereja maka tidak ada sukacita. Katanya: hambar. Tetapi kalau apa yang dilakukannya itu memberikan keuntungan buat dia , memberikan kenyamanan, maka dia akan penuh sukacita. Kalau orang lain yang diberkati, maka mukanya masem. Mukanya baru akan cerah kalau dirinya yang diberkati. sifatnya EGOSENTRIS

Doa

Ampunilah kami ya Tuhan, kalau kegemberiaan kami pun adalah kegembiraan yang egois. Kami tidak pernah gembira karena orang lain diberkati. Kami gembira hanya ketika kami diberkati. Singkirkanlah hati yang egois seperti ini




Pdt. Johannis Trisfant 

Rabu, 16 September 2020

Being or Doing

Kamis, 17 September 2020

Being or Doing

Yun 4:2-3  Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.  (3)  Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."


Pelayanan berhasil, tetapi sang pelayan sendiri ingin mati.   Mengapa sampai Yunus ingin mati? Padahal persoalannya sederhana sekali. Orang bertobat, koq dia pengen mati? Ada penafsiran yang mengatakan bahwa Yunus merasa malu, karena berita penghukuman Allah yang disampaikannya ternyata tidak terjadi, sebab bangsa Niniwe bertobat. Yunus egois sekali dalam hidup dan pelayannya. Dia bukan melayani lagi Tuhan tetapi melayani diri sendiri. 

Disini kita belajar, bahwa pelayanan adalah being bukan sekedar doing. Mengatakan diri sebagai seorang pelayan Tuhan serta melakukan berbagai perbuatan (doing) dan kegiatan rohani, memang tidaklah terlalu sulit. Namun, hal itu tidak menjamin keberadaan (being) orang tersebut. Inilah yang dilakukan oleh Yunus. Dia melakukan doing, penginjilan, namun  tidak menjamin keberadaannya sebagai seorang penginjil . Yunus hanya melihat penginjilan kepada bangsa niniwe adalah kewajiban. Setelah selesai, bereslah kewajibannya. Kewajiban pasti berakhir, sedangkan Pelayanan tak bernah berakhir. 


Doa

Ya Tuhan, kiranya orang-orang yang kami layani itu tertulis di dalam hati kami. Tuntunlah kami melayani bukan karena sekedar sebuah kewajiban, tetapi karena kasih ada di dalam hati kami 

Pdt. Johannis Trisfant 
 


kebahagiaan orang benar

kebahagiaan orang benar

Selasa, 15 September 2020

Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.

Rabu, 16 September 2020

Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.


Yun 4:1  Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Ketika Yunus memberitakan tentang penghukuman Tuhan atas Niniwe, terjadi hal yang menakjubkan, yakni semua orang-orang di Niniwe bertobat, dari raja sampai rakyatnya. Orang lain mendapatkan berkat melalui pelayanan Yunus, namun Yunus sendiri tidak mendapatkan berkat lewat pelayanannya. Dia justru marah dan kesal. Hatinya tetap hambar. Dia tidak ada sukacita bahkan hatinya penuh dengan kejengkelan dan kejahatan. 

Dalam Yunus 4:1 , dituliskan bahwa hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. Apanya yang mengesalkan hati Yunus? Hal apa yang membuat dia marah dan kesal? .

Yunus kesal karena Allah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang dirancangkan dan tidak jadi menghukum Niniwe. 

Kekesalannya ini bukan kesal seperti saudara  kesal karena jalan macet. Kekesalan Yunus adalah kekesalan yang sangat kesal. Terjemahan hurufiah dari kemarahan Yunus , “ But it was evil to Jonah with great evil.". Kemarahan dan kekesalan Yunus ini sudah membuatnya jahat dan melakukan kejahatan yang besar

Istilah jahat yang pernah dipakai untuk bangsa Niniwe dalam Yunus 1:2 sekarang dipakai untuk Yunus. 

 It was evil to Jonah with great evil

Yunus jahat dengan kemarahannya itu. Dengan menolak karakter dan tindakan Allah yang memberikan pengampunan kepada Niniwe, maka Yunus menarik dirinya dari persekutuan dengan Allah. Orang lain dibawa dekat kepada Allah, justru Yunus yang semakin jauh dari Allah.  Orang lain bertobat dari kejahatannya, justru Yunus berubah menjadi lebih jahat dari orang-orang Niniwe. Orang lain mendapatkan berkat, tetapi dirinya sendiri tidak mendapatkan apa-apa. MENYEDIHKAN. 


Aktivitas agama, termasuk pelayanan yang tanpa hati tidak akan menjadi berkat buat kita.  

Doa

Kami tidak ingin memiliki sikap hati yang seperti Yunus. Berikan kepada kami hati yang mengasihi ketika kami melakukan pelayananMu ya Tuhan. Janganlah kami berubah menjadi jahat dalam pelayanan kami

Pdt. Johannis Trisfant

Senin, 14 September 2020

Hasil Pelayanan TIDAK SAMA dengan kerohanian Pelayannya (Yun 3:1-4:1)

Selasa, 15 September 2020

Hasil Pelayanan TIDAK SAMA  dengan kerohanian Pelayannya 
(Yun 3:1-4:1)

Jika saudara pergi memberitakan Injil, maka hal yang saudara harapkan adalah orang bertobat bukan? Yunus tidak mengharapkan demikian. Karena dalam Yun 4:1, dikatakan bahwa Yunus kesal dengan hal itu, atau kesal dengan pertobatan Niniwe dan pengampunan Allah. 

Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, Yunus masih enggan masuk ke kota Niniwe dan memberitakan firman Allah. Tetapi karena sudah mengalami betapa menderitanya dalam perut ikan 3 hari 3 malam, maka Yunus tetap pergi ke Niniwe. Secara nampak luar, Yunus taat kepada Allah. Kelihatannya Yunus sedang melayani Tuhan.  Namun  Yunus melakukan pelayanannya tanpa hati yang mengasihi bangsa Niniwe. Dia sebenarnya tidak layak masuk ke kota itu dan berbicara atas nama Allah dengan kondisi hati yang seperti itu. 

Apakah pelayanan yang setengah hati ini berhasil? Berhasil juga. Hasilnya mengejutkan, yakni semua bertobat. Bahkan raja yang tidak mendengarkan secara langsung juga bertobat. Berita yang disampaikan oleh Yunus, diberitakan lagi dari mulut ke mulut sehingga seluruh kota bertobat. Luar Biasa. 

Firman Allah itu bekerja demikian hebat dan terjadi muzizat yang besar, dimana satu kota bertobat. Yunus memberitakan Injil tanpa hati yang mengasihi, hasilnya semua bertobat.

Hasil pelayanan memang tidaklah bergantung kepada pelayannya, tetapi kepada Tuhan. Paulus berkata: aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.  Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (1 Kor  3:6-7).  Hasil sebuah pelayanan  tidaklah menunjukkan bahwa kita ini sudah menjadi pelayan yang punya rohani yang baik

Kalau banyak yang memuji pelayananmu, banyak yang mendapatkan berkat melalui pelayananmu, maka itu belum tentu menunjukkan bahwa saudara sudah memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Yunus sama sekali tidak memiliki kasih , walaupun pelayanannya sukses.

Pelayanan itu adalah sebuah anugerah. Dipakai oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain juga merupakan anugerah.  


Doa

Berikan kepada kami kesadaran bahwa hasil penginjilan kami, hasil kesaksian kami, hasil pelayanan kami semuanya karena pekerjaanMu ya, Tuhan. Bukan karena kami hebat atau sangat saleh. Berikan kami selalu kerendahan hati

Pdt. Johannis Trisfant 

Jumat, 11 September 2020

Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)

Sabtu, 12 September 2020

Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)

Yun 2:1  Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,

Yunus pun akhirnya dilemparkan juga ke dalam laut karena badai tetap tidak berhenti. Dan atas penentuan Tuhan, maka datang lah ikan besar menelan Yunus. Dituliskan dalam

Yun 1:17  Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Di dalam perut ikan, Yunus pun berdoa.. doa Yunus ini adalah doa ucapan syukur.

 Yun  2:9  Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" 

Yunus bersyukur bahwa dia tidak mati, tetapi masih selamat, walaupun dalam perut ikan. Bukan lagi ikan dalam perutnya Yunus, tetapi sekarang dia dalam perut ikan. Ya....lumayanlah. daripada mati. 

Kita perhatikan bahwa Tuhan mendengarkan doa Yunus walaupun disampaikan dari dalam perut ikan 

Yun  2:10  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Kita dapat berdoa dari manapun itu, bahkan kalau pun kita dalam perut ikan.  Tuhan mendengarkan doa kita. Dosa saudara, walaupun sangat besar, tidak terlalu sulit bagi Allah untuk memberi pengampunan dan pemulihan. Yunus diampuni oleh Tuhan dan dipulihkan. 

Doa

Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kami bersyukur untuk kasihMu kepada kami. Betapapun pun merahnya dosa kami, tetapi Tuhan berkenan mengampuni kami di dalam AnakMu Tuhan Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib bagi kami.  Inilah kami ya Tuhan, ampunilah kami, pulihkanlah kami

Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 10 September 2020

Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)

Jumat, 11 september 2020

Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)


Yun 1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.

Setelah Yunus mengatakan di ayat 12, bahwa gelombang itu disebabkan oleh karena dirinya dan Yunus meminta agar dia dilemparkan saja ke dalam laut supaya badai reda. Lalu apakah Nahkoda dan awak kapal lantas langsung melemparkan Yunus ke dalam laut? Enggak. Di ayat 13, mereka masih berusaha mendayung kapal itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. 

Kita lihat disini bahwa orang-orang yang tidak mengenal Allah masih punya hati Nurani, masih punya belas kasihan, dimana mereka tidak tega untuk melemparkan Yunus ke dalam badai yang sedang mengamuk. 

Seharusnya Yunus dan kita merasa malu dengan kondisi ini. Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan lebih punya kasih daripada orang yang mengatakan dirinya mengenal Allah. Yunus benci kepada bangsa Kafir, tetapi bangsa bangsa kafir itu justru melakukan hal yang sebaliknya, mereka merasa kasihan kepada Yunus. Yunus ingin agar bangsa kafir binasa, dalam hal ini Niniwe, tetapi bangsa kafir di kapal tersebut ingin dia selamat. Yunus ingin agar bangsa Niniwe dihukum oleh Allah , tetapi bangsa kafir yang ada di kapal tidak ingin Yunus dihukum Allah dalam badai yang sedang mengamuk

Allah ingin agar kita mengasihi mereka yang terhilang, dan agar mereka diselamatkan. Kiranya Allah memberikan kepada kita belas kasihanNya


Doa

Tuhan, kiranya belas kasihanMu memenuhi hati kami sehingga kami dapat mengasihi siapapun itu. Jauhkanlah dari pada kami hati yang jahat yang ingin melihat kebinasaan orang orang yang tidak kami sukai, sebaliknya, kiranya kasih Kristus yang menguasai hati kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Rabu, 09 September 2020

Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12

Kamis, 10 September 2020


Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12)

Yun 1:9-12 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. (11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." (12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."

Saudara tidak bisa berbicara tentang kasih Allah dan pada waktu yang sama juga lari dari Dia. Setelah adanya badai yang dahsyat ini, Yunus menyadari bahwa kemanapun dia pergi, dia tidak bisa menghindar dari Allah . Tetapi sebelum dia kembali kepada Allah maka dia mesti berhenti menuju ke arah yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dia harusnya menuju ke Timur, dan sekarang dia sedang menuju ke Barat. Oleh karena itu dia mesti berhenti menuju ke Barat. Itulah sebabnya dia berkata di ayat 12 sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." Namun Yusun belum sampai kepada pertobatan yang sejati 

Pertobatan sejati adalah berhenti dari arah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan berbalik menuju ke arah yang Tuhan kehendaki. 

Apakah yang Allah telah nyatakan kepada saudara ? Jikalau saudara menginginkan kuasa dan kasih Allah dalam hidupmu, maka saudara harus meresponi tanggungjawab yang Allah berikan kepada saudara. Saudara tidak dapat mengatakan: bahwa saudara percaya kepada Allah namun pada waktu yang sama saudara juga melawan kehendakNya. Saudara mesti berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Setelah berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan , maka langkah selanjutnya adalah berjalan searah dengan Tuhan . 



Doa

Bapa di dalam sorga, jikalau ada hal-hal yang bertentangan yang sudah kami lakukan selama ini, maka kami ingin menghentikannya pada hari ini. Kami tidak akan lagi berjalan dan hidup dalam arah yang bertentangan dengan kehendakMu. Sebaliknya kami akan berjalan dalam arah yang seturut dengan kehendakMu


Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 08 September 2020

Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)

Rabu, 9 September 2020 


Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)


Yun 1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 

Yunus ini hebat. Ombak menderu demikian dahsyat, tetapi dia bisa tidur. Dia lari dari Tuhan tetapi dia bisa tenang-tenang. Dia tidak taat kepada Tuhan, namun hati Nuraninya tidak terganggu. Adakah orang yang seperti ini? Melakukan kejahatan tetapi hati Nuraninya tidak terganggu? Ada. Ketika sudah melakukan kejahatan yang berulang-ulang, hati Nuraninya sudah tidak lagi bersuara. 

Tetapi bagaimana dengan orang yang baru sekali tidak taat, dan hati nuraninya tidak berbunyi memperingatkan dia? Hal seperti ini bisa saja terjadi kalau konsep yang diterimanya selama ini salah. Konsep Yunus selama ini adalah Niniwe adalah bangsa yang jahat, dan diluar israel itu kafir.. Oleh karena itulah hati Nuraninya tidak terganggu ketika dia lari dari panggilan Allah . 

Kita mesti berhati hati dan jangan mengukur segala sesuatu dari hati Nurani. Ketika tidak ada perasaan bersalah dalam diri kita, itu bukan ukuran bahwa kita sudah melakukan hal yang benar. Kita seharusnya menjadikan Firman Tuhan sebagai standar tingkah laku kita, dan standard Firman Tuhan yang menuntun kita dalam mengambil keputusan. 


Doa 

Tuhan Yesus kiranya FirmanMu senantiasa menjadi penuntun kami dalam hidup ini. Kami berdoa agar hati Nurani kami dikuasai oleh konsep-konsep Firman Tuhan sehingga hati nurani kami merasakan seperti yang FirmanMu tuliskan. Jangan sampai hati Nurani kami menjadi rusak karena tidak menaatiMu’ 

Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 07 September 2020

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)

Selasa, 8 September 2020 

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)


Yun 1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 


Dosa Yunus mengakibatkan Tuhan menurunkan angin ribut ke laut dan terjadilah badai yang besar. Kapal yang ditumpangi Yunus hampir terpukul hancur. Kita tahu bahwa angin ribut ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi diturunkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang mengirim angin ribut di kapal Yunus untuk menghukum Yunus. 

Namun yang kasihan adalah Nahkoda dan awak kapalnya. Mereka tidak berdosa tetapi menerima dampak dari dosa Yunus. Nahkoda dan awak kapa sangat ketakutan sampai mereka semuanya berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi ombak tetap tidak tenang. 

Kita melihat disini bahwa dosa kita memiliki dampak kepada orang sekitar kita. Ketidaktaatan kita mengakibatkan dampak buruk kepada orang orang di sekitar kita, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung. Suami yang melakukan dosa perzinahan akan mempengaruhi secara langsung hubungan nya dengan istrinya dan akan berdampak buruk kepada anak-anaknya. Ketika Tuhan menghukum suami yang berzinah tersebut maka hukuman ini pun pasti akan memiliki dampak kepada keluarga dekat, dan semua keluarganya. Mereka semua akan mendapat malu. 

Oleh sebab itu, berhati-hatilah. Dosa pribadi memiliki dampak sosial. Berpikirlah seratus kali sebelum melakukan dosa, karena dampaknya merusak, bukan hanya merusak diri kita, tetapi merusak orang-orang yang kita kasihi 

Doa 

Tuhan yang Kudus, ampunilah dosa dosa kami. Kami seringkali tidak menyadari bahwa dosa kami bukan hanya sebuah dosa pribadi tetapi juga memiliki dampak merusak secara sosial. Berikan kepada kami pertolonganMu untuk hidup dalam kekudusan. Kami pun yakin bahwa kekudusan kami akan memberikan dampak sosial kepada sekeliling kami 

Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 06 September 2020

Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)

Senin, 7 September 2020


Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)


Yun 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Yunus mengetahui bahwa Allah memiliki tugas yang khusus untuknya, tetapi dia tidak mau melakukan itu. Ketika Allah memberikan perintah kepada dia untuk memberitakan Firman Tuhan kepada Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Niniwe itu berada di Timur sedangkan Tarsis ada di barat. Yunus ini pintar-pintar bodoh. Dia tahu Timur dan barat terpisah jauh, tetapi apakah dia tidak tahu bahwa Tuhan itu ada di Timur dan juga ada di Barat?

Lari dari hadapan Tuhan, menghindari panggilan Tuhan atas hidup kita, adalah tindakan yang bodoh. Kita tidak mungkin bisa lari dari Tuhan. Ada harga yang mesti kita bayar kalau kita lari dari panggilan Tuhan. Seperti Yunus, harga yang mesti dia bayar adalah dia ditelan dalam perut ikan. 

Oleh karena itu jauh lebih baik taat kepada Tuhan dari awal, daripada taat kemudian setelah dihukum oleh Tuhan. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kita


Doa

Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta dan atas hidup kami, terpujilah namaMu dan kuduslah panggilanMu atas kami. Jikalau kami telah lari dari panggilan Tuhan dan tidak menaati perintahMu selama ini, ampunilah kami. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kami. Kami ingin taat kepada kehendakMu


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 04 September 2020

Kelaparan akan Firman Tuhan

Sabtu, 5 September 2020 

Kelaparan akan Firman Tuhan



Amos 8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. 

Terkadang kita gagal menghargai berkat Allah karena saking terbiasanya dengan berkat tersebut. Apakah kita masih menghargai matahari, oksigen yang setiap hari Tuhan berikan kepada kita ? Kita setiap hari menikmatinya dan karena setiap hari mendapatkan dan menikmati, maka kita sudah tidak peduli lagi dan tidak bersyukur untuk berkat tersebut


Demikian juga dengan Firman Tuhan , kita setiap hari mendapatkan Firman Tuhan , setiap minggu mendapatkan kotbah, dan karena saking terbiasanya, maka kita seringkali dicobai untuk tidak menghargai lagi Firman Tuhan tersebut. 

Inilah maksudnya bahwa Tuhan akan mengirimkan kelaparan akan Firman Tuhan . Itu karena bgs Israel sudah begitu terbiasa dengan Firman Tuhan dan menganggapnya biasa serta mengabaikannya. Akibatnya adalah Tuhan diam dan tidak lagi berbicara. Ketika Tuhan diam, mereka mencari cari Firman Tuhan , mereka lapar akan Firman Tuhan tetapi tidak menemukan lagi Firman Tuhan itu. 

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.” Karena roti alami ini cocok untuk menopang fungsi-fungsi fisik kita, demikian pula roti spiritual sangat diperlukan untuk perpanjangan kehidupan spiritual ini. Karena itu, Firman Tuhan, Alkitab kita merupakan berkat yang sangat besar bagi kita. Jangan sampai kita menjadi hambar dengan Firman Tuhan. Jangan sampai Tuhan tidak lagi bicara kepada kita melalui FirmanNya


Doa 

Ya, Tuhan seringkali kami tidak meneghargai FirmanMu yang demikian melimpah diberikan kepada kami. Akibatnya, kami tidak lagi bisa mendengarkan Tuhan berbicara kepada kami. Semua kotbah-kotbah terasa hambar bagi kami. Tuhan diam dan tidak bicara lagi kepada kami. Kasihanilah kami agar senantiasa menghargai FirmanMu 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 03 September 2020

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Jumat, 4 September 2020 

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Amos 5:18 (TB) Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! 

Apakah itu hari Tuhan? Itu adalah hari penghakiman. Mengapa ada yang menginginkan hari Tuhan ? Mereka yang menginginkan hari Tuhan ini sedang mengejek hari Tuhan. Mereka tidak mempercayainya, dan mereka tidak takut. Mereka merasa diri akan baik-baik saja di hari Tuhan 

Firman Tuhan memperingatkan bahwa hari Tuhan itu adalah kegelapan, bukan terang, sebuah hari penghakiman. Kalau kita tidak siap maka hari Tuhan itu kegelapan buat kita. 

Hari Tuhan atau hari penghakiman itu hanya dapat dihadapi kalau kita sudah percaya kepada Kristus karena Dialah yang telah membenarkan kita dengan kematianNya dan kebangkitanNya. 

Doa 

Tuhan, kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan dalam hidup ini masih jauh dari tuntutan Tuhan. Dan suatu hari kami mesti mempertanggungjawabkan hidup kami di dalam penghakiman kelak. Kami membutuhkan anugerahmu untuk menjalani hidup kami dengan baik dari hari ke hari 

Amin 

Johannis Trisfant

Datanglah KerajaanMu 

https://youtu.be/Hudlm9pLNTQ

Datanglah kerajaanMu

Datanglah KerajaanMu

Rabu, 02 September 2020

Mencari yang baik dan jangan yang jahat

Kamis, 3 September 2020


Mencari yang baik dan jangan yang jahat


Amos 5:14-15 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. 
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. 

Baik dan jahat keduanya ada di dunia; Baik dan jahat bekerja dalam semua jiwa manusia; Kita selalu diperhadapkan kepada pilihan baik dan jahat. Firman Tuhan mengatakan : Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup


Untuk mencari yang baik membutuhkan usaha yang keras, gigih, saleh, dan penuh doa. Jadikanlah sebagai kebiasaan kita untuk mencari yang baik dan bukan yang jahat. Lawanlah kejahatan dan perjuangkanlah kebaikan. Ketika kita mengejar yang baik dan bukan yang jahat, maka tersedia berkat dari Tuhan. 

Mazmur 34:13-18 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? (14) Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! (16) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; (17) wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. (18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. 


Hanya dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan bukan hanya bisa mencari yang baik tetapi menemukan kebaikan itu dan menghidupkan



Doa 

Bapa di sorga, kuasailah hati kami sehingga kami tidak mencari yang jahat, tetapi sebaliknya mengejar yang baik. Tolonglah kami untuk memenuhi tuntuan Tuhan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu 

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 01 September 2020

Barjalan bersama Allah

Rabu, 2 September 2020 


Barjalan bersama Allah


Amos 3:3-4 (TB) Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama-sama dengan seorang Pribadi yang lain adalah berjalan di dalam sebuah kesatuan. Dua orang akan berjalan bersama kalau kedua orang tersebut sudah setuju untuk berjalan bersama. 

Amo 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama adalah berjalan di dalam satu kesatuan. Ketika Allah dan manusia berjalan bersama, maka Allah dan manusia bergerak bersama sebagai satu unit atau satu kesatuan. Dua kehidupan, yakni kehidupan Allah dan kehidupan manusia , disatukan di dalam satu kehendak yang sama. Mereka disatukan di dalam usaha yang sama, menuju kepada tujuan yang sama. Disatukan di arah yang sama, bergerak ke tujuan yang tertinggi. Orang yang berjalan bersama dengan Allah adalah orang yang menghendaki satu kehendak dengan Allah, bekerja satu pekerjaan dengan Allah , menempuh perjalanan menuju ke satu tujuan dengan Allah . 

Kita yang berjalan bersama Allah sedang berbaris di sepanjang jalan di mana Allah berjalan melaluinya. Kita pergi kemana Allah pergi, kita melakukan apa yang Allah lakukan . Bukan sebaliknya. Kalau kita tidak pergi kemana Allah pergi dan melakukan apa yang Allah tidak kerjakan, maka kita tidak sedang berjalan dengan Allah.

Jangan berjalan menurut arah dunia. Dunia berjalan di jalan yang berdosa, namun kita sebaliknya, dijalan yang kudus. Kita tidak bisa berjalan bersama Allah dan bersama setan . 

D.L. Moody mengatakan : ”Jikakau saya berjalan dengan dunia maka saya tidak dapat berjalan bersama Allah” Semakin berjalan bersama Tuhan, saudara semakin membenci dosa dan berusaha menyingkirkan dosa dari hidup saudara. 

Doa

Tuhan, kami sungguh menyadari bahwa esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri. Kami ini tersesat seperti domba, masing-masing mencari jalannya sendiri. Kami mau mengubah jalan kami selaras dengan jalanMu. Tuntunlah kami 

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 30 Agustus 2020

Menjadi Bijak atau tergelincir

Senin, 31 Agustus 2020 

Menjadi Bijak atau tergelincir


Hosea 14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. 


Kita akan bijaksana kalau memahami Firman Tuhan karena Firman Tuhan akan menuntun kita di jalan yang benar.

 Pertimbangan kita sendiri bukanlah resep yang ampuh dan tidak bisa menjadi sebuah aturan. Hanya Firman Tuhan yang dapat menjadi aturan yang akan memimpin kita kepada kebijaksanaan hidup. Oleh karena itu agar kita dapat bijaksana dalam hidup ini, kita mesti berusaha memahami jalan-jalan Tuhan. 

Jalan Tuhan inilah yang paling menyenangkan, paling bersih, paling suci. Namun juga jalan ini menjadi sebuah jalan yang menjatuhkan bagi mereka yang memberontak, karena pemberontak akan tergelincir disitu 


Firman Tuhan yang sangat baik ini dan menjadi berkat bagi yang menaatinya, akan menjadi malapetaka bagi orang yang melanggarnya. Bijak atau tergelincir tergantung dari apakah kita taat atau tidak terhadap Firman Tuhan 

Doa 

Bapa di sorga, berikanlah kepada kami ketaatan kepada FirmanMu, sehingga kami memiliki kebijaksanaan hidup. Seringkali kami tidak bijak karena kami tidak mematuhi Firman Tuhan. Jalan-jalanMu yang lurus kiranya menjadi kesukaan kami untuk menaatinya


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 28 Agustus 2020

Sabtu, 29 Agustus 2020 Kasih setia yang seperti embun

Sabtu, 29 Agustus 2020 

Kasih setia yang seperti embun


Hos 6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. 

Seringkali kita temui dalam kehidupan orang Kristen sebuah kehidupan rohani yang seperti Sprite. Gelembungnya hanya sebentar, dan setelah itu lenyap. Inilah kesetiaan yang seperti embun yang sudah hilang di pagi-pagi benar. Kehidupan orang Kristen seperti ini tidak menghasilkan buah yang sempurna. 
Bahkan hal seperti ini kita bisa temukan di gereja. Pada awalnya kita mungkin begitu semangat beribadah kepada Tuhan, rajin melayani, tetapi itu tidak berlangsung lama. Sekarang apakah kita masih setia ke gereja, masihkah setia membaca Alkitab dan berdoa? Dimana kesetiaan yang dulu? Dahulu kita sangat membenci dosa, tetapi sekarang? Kasih setia kita sudah hilang lenyap seperti embun yang hilang tanpa bekas. 

Bersandarlah kepada Tuhan yang memberi kekuatan kepada yang lemah, dan kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan. Kasih setia kita akan tetap bertahan kalau kita bersandar kepada Tuhan 


Doa

Bapa di sorga, kami mengakui bahwa kasih setia kami seperti kabut yang hilang pagi pagi benar. Oleh karena itu kami memohon agar ditopang oleh kasih setiamu sehingga kami dapat setia selama-lamanya. 


Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 27 Agustus 2020

Pengakuan dosa

Jumat, 28 Agustus 2020


Pengakuan dosa


Hos 5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Kita sering merasa seolah-olah Tuhan menjauh dari kita. Jauhnya Tuhan dari kita hanya terdiri dari garis batas antara ketidakhadiran dan kehadiran, "sampai kita mengakui dosa kita

Bagaimana pengakuan dosa itu dilakukan?

(1) Mengaku kepada Tuhan. Lakukan dengan hati yang remuk

(2) Buatlah pengakuan dosa yang khusus. Sebutkan semua hal secara mendetail kepada Tuhan

(3) Pada saat yang sama sadarilah dan jangan ragu bahwa dosamu diampuni oleh Tuhan

(4) Cobalah wujudkan pengakuan itu, dengan melakukan hal-hal yang kudus yang berbeda dari dosa yang sudah saudara lakukan.

(5) Pengakuan yang benar kepada Tuhan akan selalu disertai dengan, dan akan selalu menghasilkan, keinginan untuk membuat pengakuan kepada manusia. Mengaku kepada manusia pada umumnya adalah hal yang jauh lebih sulit daripada mengaku kepada Tuhan karena itu membawa rasa malu dan karena manusia jauh lebih keras dalam penilaian mereka daripada Tuhan. Pengakuan kepada Tuhan akan membawa serta rahmat yang akan memungkinkan kita, dan membuatnya lebih mudah, untuk pergi dan mengaku kepada manusia.



Doa

Tuhan kami percaya akan firmanMu bahwa ketika kami mengaku dosa kami, maka Tuhan adalah setia dan adil dan akan mengampuni kami dan akan menyucikan kami. Ampunilah segala dosa pelanggaran kami. Pimpinlah kami untuk hidup dalam kekudusan

Pdt. Yohannis Trisfant

Rabu, 26 Agustus 2020

Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan

Kamis, 27 Agustus 2020 


Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan



Hos 2:19-20 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. (20) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi. 

Tuhan mengikat kita pada diri-Nya dalam kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan kesetiaan-Nya yang sempurna. Dalam ayat ini, Tuhan mengumumkan pertunangannya dengan Israel. Pertunangan di zaman Hosea lebih dari sekadar kesepakatan sederhana untuk menikah. Itu adalah pertunangan yang mengikat, komitmen yang mendalam antara dua keluarga untuk masa depan, hubungan permanen.

Kita diikat kepada Tuhan berdasarkan kepada belas kasihanNya, bukan karena jasa kita. Allah dengan murah hati telah menerima kita, mengampuni kita, dan menarik kita ke dalam hubungan dengan diriNya sendiri. Dalam hubungan itu kita memiliki persekutuan pribadi dan intim dengannya. 

Janganlah merusak relasi yang intim ini dengan dosa. Tetapi jadikanlah persekutuan yang intim dengan Tuhan ini sebagai kesempatan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi 

Doa 

Bapa yang mengasihi kami dengan kasih yang kekal. Kami bersyukur untuk ikatan perjanjian yang boleh kami miliki dengan Tuhan. Tolonglah kami untuk tetap setia kepada Mu dan semakin memiliki persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan


Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 25 Agustus 2020

Kematian adalah istirahat

Rabu, 26 Agustus 2020


Kematian adalah istirahat


Dan 12:13 Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman." 

Ada sebuah keanehan yang terjadi di dalam hidup manusia, yakni hal yang paling pasti adalah hal yang paling kita lupakan. Apakah itu hal yang paling pasti? Kematian. Dan inilah yang paling kita lupakan. Kita mengabaikan yang paling menonjol dan melupakan satu-satunya fakta pasti tentang masa depan kita. 

Kematian itu hanyalah tempat beristirahat. Perhatikan kalimat dalam Daniel 12:13, dan engkau akan beristirahat. Seharusnya kalimat ini menghilangkan ketakutan akan kematian, karena di dalam Kristus, mati hanyalah istirahat. Hidup ini melelahkan dan kematian merupakan istirahat, istirahat penuh dari kepala sampai kaki. 

Istirahat ini tidak lama, karena akan bangkit kembali, akan bangun lagi untuk menerima bagian kekal kita di dalam Kristus Yesus . 
Kesetiaan kita kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. Setelah kita bekerja bagi Tuhan, hidup bagi Tuhan dalam dunia ini sampai lelah, kita akan beristirahat dan kelak kita akan dibangkitkan untuk menerima bagian kita pada kesudahan zaman 

Doa 

Ya Tuhan, tolong kami agar tidak merasa takut dengan kematian, karena di dalam Kristus , kematian hanyalah istirahat dimana setelah itu kami akan dibangkitkan. Kiranya waktu yang kami miliki hari ini, kami gunakan sebaik mungkin untuk bekerja dan hidup bagi Tuhan. 

Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 24 Agustus 2020

Bercahaya seperti Bintang-bintang di langit

Selasa, 25 Agustus 2020 

Bercahaya seperti Bintang-bintang di langit

Dan 12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Banyak orang mencoba menjadi bintang di dalam dunia hiburan, ingin tenar dalam dunia ini. Namun disini Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar menjadi bintang kekal yang bercahaya selama-lamanya. 

Menjadi bintang yang seperti ini hanya dapat diperoleh oleh mereka yang bijaksana, atau orang yang saleh, yang telah melayani Tuhan, yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran dan menaati perintah-perintah-Nya. Ketika kita hidup dalam kesalehan, maka Firman Tuhan mengatakan bahwa kita akan bersinar seperti cahaya cakrawala. Kita akan menjadi seperti bintang yang terang dan indah. 

Apakah yang kita usahakan pada hari ini? Menjadi bintang dunia atau menjadi bintangnya Allah ? 

Doa

Tuhan, kiranya terang kami semakin bersinar dari hari ke sehari. Tolonglah agar kami tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kami bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,


Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 23 Agustus 2020

Siap sedialah terhadap Penghakiman Allah kelak

Senin, 24 Agustus 2020 



Dan 7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. 

Daniel melihat Tuhan menghakimi jutaan orang saat mereka berdiri di hadapanNya. Kelak, kita semua harus berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa dan mempertanggungjawabkan hidup kita. 

Wahyu 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. 

Wahyu 20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.


Jika hidup saudara dihakimi oleh Tuhan hari ini, apakah saudara siap menghadapinya? Kita harus hidup setiap hari dengan kesadaran penuh bahwa kita akan tampil di hadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan hidup kita. Jika kita hidup dengan kesadaran seperti ini, maka kita akan menjalani hidup kita dengan hati-hati dan dengan baik


Berada di hadapan Pengadilan di dunia ini saja sudah menakutkan ketika kita duduk sebagai terdakwa, apalagi berada di hadapan Pengadilan Allah. Mari kita selalu memohon belas kasihan Tuhan agar bisa hidup seturut kehendakNya setiap hari 

Doa


Ya, Tuhan, tuntunlah kami pada hari ini untuk hidup seturut kehendakMu, hidup menyenangkanMu. Segala motivasi kami, Tuhan murnikan. Berikanlah kepada kami hati yang takut akan Allah, hati yang gentar terhadap penghakiman Allah yang kelak akan menghakimi seluruh manusia. 

Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 21 Agustus 2020

Memiliki kesaksian yang baik

Sabtu, 22 Agustus 2020 

Dan 6:26-27 Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! (27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.


Daniel hidup dan berada di dalam pemerintahan pada zaman Nebukadnesar, Belsyazar dan Darius. Pada waktu zaman Nebukadnezar, kesaksian Daniel membuat Nebukadnezar mengakui Allah Israel. Dan kembali pada zaman Darius, raja Media-Persia memerintah, Darius juga yakin akan kuasa Tuhan karena Daniel setia dan Tuhan menyelamatkannya dari gua singa. Meskipun Daniel ditawan di negeri asing, pengabdiannya kepada Tuhan adalah kesaksian bagi para penguasa yang berkuasa saat itu. 

Ketika saudara berada dalam lingkungan yang baru, gunakan kesempatan ini untuk bersaksi tentang kuasa Tuhan dalam hidup saudara. Setialah kepada Tuhan agar saudara dipakai untuk memberikan pengaruh pada orang lain. 

Doa 

Tuhan yang mulia,hanya untuk Mu lah kemuliaan dan kekuatan. Kiranya kemuliaanMu nampak dan dinyatakan dalam hidup kami. Berikanlah kepada kami kesetiaan, agar namaMu dipermuliakan dalam pekerjaan kami. 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 20 Agustus 2020

TETAPLAH PERCAYA

Jumat, 21 Agustus 2020



Dan 6:17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau:18 Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa. (19) Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. (20) Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; (21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" (22) Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! (23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (24) Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. 

Ada banyak Singa di pedesaan dan hutan Mesopotamia, dan orang-orang sangat takut kepada singa-singa tersebut. Raja-raja seringkali berburu singa untuk olahraga. Janganlah punya olaharga seperti ini. Mending jalan kaki saja. Persia menangkap singa, memeliharanya di taman besar. Disitu singa-singa tersebut diberi makan dan dirawat. Singa juga digunakan untuk mengeksekusi orang. Dan ini dilakukan atas diri Daniel


Tetapi Tuhan memiliki berbagai macam cara untuk menyelamatkan umat-Nya, cara-cara yang tidak dapat kita bayangkan. Oleh karena itu kalau pun mengalami ancaman seperti yang dialami oleh Daniel, maka janganlah menyerah, karena Tuhan memiliki kuasa dan rencana yang tidak kita ketahui. Pada saat itu, Tuhan menutup mulut singa. 


Hal yang paling penting adalah percayalah kepada Tuhan. Tuhan pasti tahu cara terbaik yang akan Dia lakukan dalam hidup kita. Orang yang percaya pada Tuhan dan menuruti kehendakNya tidak akan tersentuh oleh apapun sampai Tuhan mengijinkannya.


Mempercayai Tuhan berarti memiliki kedamaian yang tak terukur. Tuhan, yang membebaskan Daniel, akan membebaskan juga saudara.. Apakah saudara mempercayai Dia dalam hidup saudara ?


Doa


Ya, Tuhan Engkau yang empunya, Kuasa dan Kemuliaan. RencanaMu tak terpahami oleh manusia. Engkau membebaskan dengan cara yang tidak terduga. Berikanlah kepada kami iman untuk percaya kepada Mu dalam kondisi apapun itu. Kami yakin, Tuhan merencanakan dan akan melakukan yang terbaik bagi kami 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 19 Agustus 2020

TIDAK TERGESER OLEH APAPUN

Kamis, 20 Agustus 2020 

Dan 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. 

Meskipun Daniel tahu bahwa ada larangan untuk berdoa kepada Allah, namun Daniel tetap melakukannya. Dia berdoa tiga kali sehari seperti biasanya. Daniel memiliki kehidupan doa yang disiplin. Jadwal doanya tidak terganggu oleh karena ada nya ancaman. 

Doa kita biasanya terganggu, bukan karena ancaman, tetapi hanya karena tekanan jadwal kita yang sibuk atau oleh karena hobby kita. . Jangan biarkan ancaman atau tekanan memotong waktu doa saudara. Berdoalah secara teratur, apapun yang terjadi, karena doa adalah penyambung hidup saudara kepada Tuhan. Daniel terus berdoa karena dia tidak dapat meminta bimbingan dan kekuatan dari raja ketika dia mengalami masa sulit. Demikian juga kita, selama masa sulit, hanya Tuhan yang bisa menyediakan apa yang saudara butuhkan. Oleh karena itu tetaplah berdoa dengan rutin 

Doa 

Tuhan yang Mahabaik dan mendengarkan doa. Kami mengakui bahwa kami tidak memprioriitaskan relasi kami dengan Tuhan, sehingga seringkali kesibukan atau hobby kami menggeser jadwal rutin doa kami. Perbaharuilah kami kembali agar memiliki sebuah disiplin rohani dan hati yang bersandar kepada Tuhan 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Senin, 17 Agustus 2020

MENE, MENE, TEKEL UFARSIN

Selasa, 18 Agustus 2020


Dan 5:24-30 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini. (25) Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. (26) Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; (27) Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; (28) Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia." (29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga. (30) Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.


Mene, mene, tekel ufarsin. Ini adalah tulisan Fenike kuno, yang hanya terdiri gambar-gambar atau sesuatu yang lain. Mereka yang bisa bahasa Aram dan Ibrani pasti bisa membacanya. Namun pertanyaannya, mengapa para ahli tidak bisa membacanya? Sebenarnya mereka bisa baca tetapi tidak tahu artinya. Mene, tekel dan Parsin adalah nama-nama ukuran timbangan, yaitu mina, syikal dan setengah. Daniel memiliki hikmat Allah dan dapat memberikan arti terhadap kata-kata itu. Daneil mengatakan “Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;artinya, tidak mulia. Berarti Belsyazar tidak mempunyai kemuliaan dalam dirinya. Tidak ada nilai baik atau kemuliaan dalam diri Belsyazar. Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia." 


Hukuman telah dijatuhkan pada malam itu kepada Belsyazar yang tidak memuliakan Allah. Peristiwa dalam pasal 5 ini terjadi pada malam tentara Media Persia sedang mengepung kota Babel, yaitu 12 Oktober 539 SM. Pada malam ketika Belsyazar sedang mabuk-mabukan dan menghina Allah, tentara Media Persia sedang mengepung kerajaan Babel, tetapi tentara Media Persia tidak dapat masuk ke dalam kota, karena kota itu sangat kuat bentengnya. Kota kota lain sudah ditaklukkan oleh Media Persia, hanya kota Babel yang belum. Dalam suasana yang genting itulah, Belsyazar mengadakan pesta dan merendahkan Allah. Mengapa dia bisa berpesta padahal kota Babel sedang terkepung? Belsyazar sangat yakin akan kekuatan bentengnya yang tidak bisa di bobol. Benteng mereka tebal dan kuat sehingga mereka yakin, Babel tidak mungkin dikalahkan. Iitulah sebabnya pada malam itu mereka pesta, minum-minum dan menghina Allah. Namun setelah Daniel mengatakan makna tulisan itu bahwa pemerintahan Belsyazar telah diakhiri, maka pada malam itu jugalah tentara Media Persia yang berada d luar tembok kota berhasil menembus masuk ke dalam kota kerajaan Babel. Bagaimana caranya? Menurut ahli sejarah (Herodotus dan Xenophon), tentara Media Persia mengalihkan sungai Efrat dari saluran yang biasa, yang mengalir dibawah tembok-tembok kota Babel, sehingga tentara Media Persia dapat memasuki Babel melalui jalur sungai yang kering tersebut dan mengalahkan kota itu. Menurut ahli sejarah ini, ketika tentara Persia memasuki kota Babel, orang yang di dalam kota itu sedang berpesta pora dan bermabuk-mabukan. Pada malam itu tentara Media Persia yang memasuki Babel , membunuh raja Belsyazar. Dan Alkitab mengatakan pada Daniel 5: 30. “ pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. Dan pada pasal 6 pemerintahan Media yang mulai berkuasa di Babel



Apakah hukuman yang Allah berikan kepada Belsyazar yang tidak memuliakan Allah, yang menghina Allah, merendahkan Dia? Hukumannya adalah kematian. Pemerintahhnya diakhiri dan diberikan kepada Media-Persia. Sebuah akhir hidup yang tragis



Saat penghakiman Tuhan akan datang untuk semua orang. Jika saudara telah melupakan Tuhan dan tergelincir ke dalam cara hidup yang penuh dosa, segeralah tinggalkan dosa saudara sebelum kesempatan untuk bertobat tidak ada lagi, . Mohonlah supaya Tuhan mengampuni mu, dan mulai hidup menurut standar Allah 


Doa


Ya, Tuhan, Engkau adalah Allah yang kudus, dan mulia, dan adil. Tuhan sekali kali tidak membiarkan dosa terus meraja lela. Penghakiman Tuhan pasti akan datang. Sadarkanlah kami selalu akan hal ini dan tuntunlah kami agar hidup menurut jalan-jalanMu. 

Pdt. Yohannis Trisfant