Senin, 31 Mei 2021
KORBAN PENGHAPUS DOSA (YOHANES 1:29,36)
Yoh
1:29, 36 Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah,
yang menghapus dosa dunia. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah!"
Pertama, persoalan dosa adalah masalah utama yang
sedang dihadapi manusia
Kita seringkali mendengar orang berkata: ”manusia pada dasarnya baik sehingga perbuatan
jahatnya seperti mencuri, berzinah karena pengaruh yang buruk dari masyarakat. Seandainya dia tidak hidup di dalam masyarakat
yang jahat, maka pasti dia tidak akan mencuri. Apakah pernyataan seperti itu dapat dibenarkan?
tentu tidak. Origen dari alexandria pada
abad ke 3 SM, bertapa ( menjauhkan diri dari orang lain), menolak harta milik,
makanan, tidur tetapi tetap tidak bisa menghindar dari dosa sehingga akhirnya
dia mengebiri anggota-anggota tubuhnya. Saudara
akan frustrasi jika menganggap harta
sebagai penyebab keserakahan. Puasa 40 hari, 40 malam pun tidak akan bisa menghilangkan sifat dosa kita.
Lingkungan, harta, makanan tidak bisa
dipesalahkan 100% sebagai penyebab utama dari keberdosaan manusia. Lingkungan yang
jelek, hanyalah sebagai minyak yang akan
membuat dosa kita membara. Kita semua
berdosa karena : kita secara natur adalah orang berdosa. Dosa itu meresap dalam
hati kita. Dosa itu berada pada poros/pusat kehidupan kita, bukan hanya bagian
luarnya saja. Inilah masalah utama yang kita hadapi.
Dosa muncul bukan karena sifat hewan manusia,
juga bukan karena masalah ekonomi tetapi dari keinginan yang tidak dapat dikuasai.
Manusia mempunyai sejumlah keinginan alamiah (1 Yoh 2:16)
Pertama, keinginan untuk menikmati sesuatu.
Misalnya keinginan akan makanan dan minuman. Mustahil manusia tanpa makanan dan
minuman. Tetapi ketika keinginan ini tidak
bisa dikuasai maka akan menjadi dosa kerakusan.
Orang Romawi misalnya, mereka makan sampai kenyang, dan setelah itu dimuntahkan,
agar bisa makan lagi. Contoh lain adalah
keinginan seks. Ini adalah sesuatu yang alamiah, namun ketika tidak bisa
dikuasai maka akan jatuh ke dalam dosa hawa nafsu seksual. Keinginan untuk
menikmati sesuatu jika tidak dapat dikuasai maka akan menjadi keinginan daging
Kedua, keinginan alamiah yang lain adalah
keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Seseorang ingin punya rumah yang bagus, mobil
yang bagus, baju yang bagus, tas yang bagus, sepatu yang bagus, hp yang bagus. Itu
alamiah. Tetapi jika orang tersebut tidak
dapat menguasai diri/keinginannya itu, maka akan berubah menjadi keinginan mata
dan akan berkembang ke materialisme.
Ketiga, keinginan alamiah untuk melakukan
sesuatu. Di dalam pekerjaan kita ingin berhasil dan kita bekerja dengan baik,
rajin, tetapi jika tidak bisa menguasai
diri maka akan menjadi keangkuhan hidup.
Jika saudara tidak bisa menguasai keinginan
untuk menikmati sesuatu, mendapatkan sesuatu, melakukan sesuatu, maka ketiga
tiganya akan menjadi keinginan daging, mata dan keangkuhan hidup
Inilah masalah utama yang kita hadapi setiap
hari yakni natur manusia yang berdosa, keinginan-keinginan yang tidak bisa
dikuasai. Manusia tidak perlu mencari kambing hitam atas dosa yang dilakukannya.
Kalau saya kaya maka saya pasti tidak akan menipu. Kalau istri saya rawat diri,
pasti tidak akan selingkuh. Semua itu belum tentu. istrinya cantik kayak
bidadari juga, tidak menjamin. Masalahnya berada di dalam diri kita. Natur yang
berdosa, keinginan yang tidak bisa dikuasai
Persoalan besar dari manusia adalah dosa. Kalau
yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah kesehatan, mungkin Tuhan akan
mengirimkan dokter dari surga. Kalau yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah
pakaian, makanan maka mungkin Tuhan akan mendirikan banyak pabrik makanan dan
pakaian. Tetapi bukanlah pakaian, makanan, kesehatan yang paling dibutuhkan
oleh manusia. Kelepasan dari dosa, pengampunan dosalah yang paling manusia
butuhkan. Oleh sebab itu Yohanes
pembaptis berseru: bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat. Dan dia
berseru: ”lihatlah anak domba Allah, yang
menghapuskan dosa dunia
Doa
Tuhan, kami menyadari bahwa semua yang ada
di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya. Ampunilah
segala dosa-dosa kami ini. Kami berdosa di dalam ketiga hal tersebut. Tuntunlah
kami agar melakukan kehendak Allah
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung