Sabtu, 12 Maret 2016

Kala minyak Narwastu dicurahkan (Matius 26:6-13)

Ada tiga peristiwa dalam catatan matius yang  mengarah ke penangkapan dan penyaliban: (1) rencanat Sanhedrin untuk menangkap dan membunuh Yesus, vv (ay 3-5.) (2) pengurapan Yesus di Betania (. 6-13), dan (3) tawaran Yudas mengkhianati Yesus kepada para imam (ay. 14-16).

Ini bukan pertama kalinya para pemimpin agama telah bertemu untuk membahas apa yang harus mereka lakukan. Mereka telah menentang Yesus selama ini. Mereka telah mencoba untuk menangkapnya dalam beberapa cara. Pada akhir Matius 21, kita diberitahu bahwa "mereka mencari cara untuk menangkapnya" (v. 46). Di sini mereka akhirnya mendapatkan spesifik. Mereka memutuskan untuk menangkap Yesus secara diam-diam, tapi tidak selama tujuh hari Paskah, karena jutaan orang yang akan beribadah sedang  berada di kota, dan diantara orang orang yang hadir itu tidak sedikit yang telah menjadi pengikut Yesus, dan mereka takut akan terjadi kerusuhan.

Tokoh dalam kisah penangkapan dan pembunuhan Kristus ini adalah  Kayafas, Imam Besar.  Kita tahu bahwa dalam Injil Yohanes kita  mengetahui bahwa dari pertemuan para pemimpin agama waktu itu, mereka  bingung bagaimana menghadapi Yesus. Mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.  (48)  Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."  (49)  Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,  (50)  dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 



Ada sebuah ha yang menarik disini yakni, imam –imam kepala dan tua tua bangsa Yahudi berniat menangkap dan membunuh Yesus bukan saat perayaan paskah yang akan berlangsung dua hari lagi, sebab mereka takut terjadi keributan. Tetapi berbeda dengan rencana Tuhan .  Tuhan Yesus berkata dalam



Mat 26:2  "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."



Jadi Tuhan merencanakan bahwa Anak Manusia akan mati pada saat paskah.



Pro 19:21  Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.

Kehendak Tuhan adalah Yesus harus dibunuh pada saat domba Paskah sedang disembelih, yang menunjukkan bahwa Yesus memang "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).



Mempersiapkan kematian Kristus

Pada waktu pemimpin-pemimpin agama tersebut merencanakan untuk menangkap dan membunuh Yesus, ada juga orang lain yang sedang mempersiapkan kematian Kristus. Para pemimpin agama mempersiapka kematian Kristus dengan cara yang keji, tetapi orang ini mempersiapkannya dengan cara yang berbeda dan dengan semangat yang berbeda, yakni dengan memakai minyak narwastu. Orang ini adalah  Maria dari Betania. Matius memang tidak menyebut namanya dalam peristiwa in, tetapi Yohanes mencatat bahwa ini adalah Maria dari Betani (Yohanes 12:3)

Ada hal yang kelihatannya kontradiksi, yaitu waktu ketika Tuhan Yesus tiba di Betani dan diurapi disana. Injil Yohanes menuliskan bahwa 6 hari sebelum paskah Tuhan Yesus datang ke Betania tempat tinggal Lazarus, sedangkan kelihatannya Matius menunjukkan bahwa paskah itu hanya tinggal 2 hari lagi dalam  (Mat 26. : 2; Markus 14: 1).

Kalau kita baca dengan cermat sebenarnya, Matius tidak mengatakan bahwa Yesus berada di Betania 2 hari sebelum paskah. Itu merupakan perkataan Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa dua hari lagi Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan. Tuhan Yesus tidak mengucapkan itu di Betania, sebab matius tidak menuliskan Injilnya secara kronologis tetapi berdasarkan pengelompokan cerita. Injil Yohanes menuliskan secara kronologis. Jadi peristiwa itu terjadi 6 hari sebelum paskah sesuai dengan apa yang dicatat oleh Yohanes.  Matius menceritakan kisah pengurapan ini disini karena  ini adalah bagian untuk persiapan pengorbannya menuju ke kayu salib



Pemberian kasih



Tuhan Yesus datang dengan murid-muridnya ke Betani yakni ke tempat tinggal  Maria, Marta dan Lazarus. Mereka sangat menghormati Kristus dan memberikan makan sebagai tsaudara penghormatan mereka dan mungkin sebagai ucapan terima kasih karena Kristus telah  membangkitkan Lazarus dari kematian. Tindakan ini adalah tindakan  yang berani  karena Sanhedrin sedang mencari cara untuk menangkap dan membunuh Kristus .  Disana Maria mengurapi Kristus dengan minyak wangi yang mahal. Maria melakukan itu dengan tujuan untuk mengingat akan hari penguburan Kristus (Yohanes 12:7). Tindakan maria ini bukan sesuatu yang muncul dengan spontan, tetapi tentu dia sudah mempersiapkannya. Minyak yang dipakainya untuk mengurapi Kristus , sangat mahal karena bernilai 300 dinar, yaini upah satu tahun untuk seorang pekerja. Kalau itu buruh, maka satu selama satu tahun gajinya dia tabung an kemudian beli minyak wangi dan mengurapi kepala Tuhan Yesus .  (Yohanes 12: 5).



Mengapa Maria melakukan hal ini? Sebab itu bukan uang kecil, UMR di bandung: sekitar 2.600.000 , ini berarti setahun : 30 jutaan. Minyak wangi seharga 30 juta di tumpahkan untuk mengurapi Kristus  sehingga ini dianggap sebagai buang buang uang. Namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa :  Mat 26:12  Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Apakah Maria melakukan ini tanpa memahami maknanya? Mari memahami makna ketika dia mencurahkan minyak narwastu ini.  Ini bukanlah tindakan yang tanpa makna dari Maria.  Dia adalah seorang wanita luar biasa pemahamannya. Saya yakin, bahwa hanya Maria lah yang pada saat itu paling memahami bahwa Kristus akan mengoorbankan hidupNya di atas kayu salib. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus telah mencoba untuk menjelaskan kematiannya kepada mereka semua,  tetapi murid-murid tidak mengerti. Bahkan, mereka masih berebut siapa di antara mereka yang terbesar. Hanya Maria yang memahaminya dan dia punya waktu untuk menunjukkan kepada Kristus bahwa dirinya mengerti apa yang Kristus akan lakukan kelak dan Maria menyatakan kasihNya kepada Kristus



Bagaimana Maria bisa memahami hal ini, padahal para murid, gagal memahaminya?  Maria bisa memahami ini karena dia berada di kaki Tuhan Yesus. Dalam lukas 10 dicatat, bahwa ketika Yesus datang untuk mengunjungi keluarga Maria, Marta dan Lazarus, Marta sangat sibuk  mempersiapkan makanan., sedangkan Maria duduk di kaki Tuhan mendengarkan apa yang Dia katakan" (v. 39).  Demikian juga pada waktu Lazarus meninggal, Maria datang menjumpai Kristus, dan tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Joh 11:32



Hal yang sering kita temukan tentang Maria adalah , dia sering berada di kaki Tuhan Yesus, menyembahNya dan belajar dari Kristus. Ketika kita mau duduk di kaki Tuhan Yesus maka kita akan dapat memahami hal hal yang besar yang Tuhan kerjakan. Jika saudara tidak tahu banyak tentang hal-hal rohani, itu karena Saudara tidak menghabiskan waktu di kaki Yesus. Jika saudara  ingin belajar tentang Allah dan jalan-jalan Allah, Saudara harus belajar dari Yesus.  Kita mungkin berkata bahwa kita tidak dapat duduk di kaki Tuhan Yesus saat ini, namun sesungguhnya kita masih bisa melakukannya dengan cara  mempelajari Alkitab. Dalam ungkapan Ibrani, duduk di kaki orang lain berarti untuk belajar dari orang itu, sama seperti  seorang anak bisa belajar dari orang tua, atau murid dari rabbi-nya. Cara kita duduk di kaki Yesus hari ini adalah dengan mempelajari Alkitab, dimana Dia berbicara kepada kita dan memerintah kita. Apakah Saudara rutin membaca Alkitab? Banyak orang Kristen mengatakan mereka berharap bisa  memahami  Alkitab, tetapi mereka tidak memasukkan pembacaan Alkitab dalam daftar kegitannya.  Mereka tidak mendisiplinkan diri untuk melakukan hal yang amat berharga.



Ketika masih muda, Donald Barnhouse naik di kereta api dengan seorang pengajar Alkitab yang terkenal dalam perjalanan ke salah satu pertemuan para pengajar  Alkitab. Pengajar Alkitab yang sudah tua itu terlihat sedang  membaca Alkitab. Sedangkan Barnhouse sedang membaca koran. Pada satu saat,ana muda ini, memandang pengajar alkitab tersebut dan  “ saya berharap bisa mengerti isi kitab suci seperti yang anda miliki” Lalu Pria tua ini dan baik hati ini menjawab, “Saudara tidak akan pernah tahu Alkitab dengan membaca koran,"  Barnhouse kemudian mengatakan bahwa ia mendapat pesan moral dan dia pun  meletakkan koran serta mulai membaca Alkitab sendiri. Dan pada masanya, dia juga menjadi seorang pengajar Alkitab yang terkenal. 





Semua untuk Yesus

Maria bukan hanya duduk di kaki Tuhan Yesus, dan belajar dari Dia, tetapi Maria juga memberikan hidupnya untuk Kristus , yakni dengan mencurahkan minyak Narwastu tersebut. Markus mencatat bahwa Maria memecahkan buli buli tersebut dan mencurahkannya di atas kepala Kristus  (Markus 14: 3). Dia tidak hanya mencelupkan tangannya ke parfum dan kemudian mencurahkannya sedikit ke kepala Kristus , tetapi dia memberikan semuanya.



Banyak orang menyatakan kasihnya kepada Kristus dengan memberikan sedikit uang persembahan, dengan memberikan sedikit waktu untuk Kristus atau dengan memberikan sedikit pelayanan pada saat saat tertentu. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi ? itu karena kita tidak mengenal Kristus seperti yang dimiliki oleh Maria.



Maria seringkali duduk di kaki Yesus bukan hanya belajar dari Kristus, tetapi juga untuk mengenal dia. Dia telah melihat akan  kesedihan Kristus dan pergumulan Kristus menuju ke kayu salib.    Dia mungkin berkata kepada dirinya sendiri, "Apa yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kepada Yesus bahwa aku mengasihiNya  dan bahwa saya mengerti apa yang akan Dia lakukan untuk kami?" Dia berpikir bahwa minyak wangi, harta paling berharga yang dia punya. Dia memberikan parfum itu dan Kristus mengerti akan maksud dari Maria



Ketika para murid keberatan dengan pemborosan tersebut, Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka dalam Mat 26:10-12   "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.  (11)  Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.  (12)  Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.



Ketika kita memberikan harta kita yang paling berharga untuk Tuhan Yesus , Dia tidak akan mengabaikannya. Dia menghargai setiap pemberian yang kita berikan dengan penuh kasih pemberian saudara mungkin berbeda dengan Maria, namun yang penting adalah berikanlah pemberian yang terbaik untuk Tuhan . mungkin itu waktu, berikan waktu yang terbaik, berikan waktu yang banyak  Tuhan . atau mungki tenaga, kepandaian kitam berikan yang terbaik kepada Tuhan , ata untuk mungkin uang , berikanlah yang terbaik kepada Tuhan . Tak ada pemberian yang penuh kasih yang akan diabaikan oleh Tuhan Yesus . Semua pemberian yang dilakukannya dengan dasar kasih akan diperhatikan dan diingat oleh Tuhan Yesus



Diingat oleh manusia



Hal yang menarik dari kisah ini adalah bahwa Maria mengurapi Yesus sebagai peringatan bagiNya, mengingat kematian dan penguburan Nya, namun ternyata apa yang Maria  lakukan itu menjadi peringatan bagi diri Maria sendiri. Tuhan Yesus berkata :”   Mat 26:13  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Ada berapa banyak perbuatan besar yang dilakukannya oleh raja, jenderal, oleh bisnismen, dan oleh orang orang birilian di dunia ini, namun banyak yang dilupakan oleh manusia . Banyak orang mencoba untuk mendirikan monumen besar bagi  diri mereka sendiri, tapi apa yang mereka lakukan tidak diingat oleh generasi berikutnya.   Pekerjaan mereka hancur, tidak ada yang tersisa untuk generasi berikutnya bahkan nama mereka pun tidak lagi diingat. cucu pun sudah tidak ingat siapa nama engkongnya, dan dimana kuburan engkongnya. Tetapi Maria yang bersedia berkorban bagi Tuhan , dan tidak mementingkan diri sendiri, yang mengasihi Tuhan dan melakukan tindakan yang luar biasa bagi Kristus diingat terus dan menjadi sebuah kesaksian bagi kebesaran Tuhannya.



Apakah Saudara ingin dikenang? Lakukan seperti yang Maria lakukan. Tinggalkanlah monumen bangunan , bangunlah kehidupan orang lain, berikan harta saudara  dan berikan diri Saudara kepada Kristus.  



Berbeda dengan Yudas. Yudas  menghabiskan waktu tiga tahun bersama sama dengan orang yang  sempurna yang pernah hidup. Namun pada akhirnya ia berbalik dan menyerahkan Kristus  untuk dibunuh. Itu adalah perbuatan yang mengerikan, dan Yudas mengalami akhir yang mengerikan. Yudas,  mencari kesenangan dunia dan  kehilangan jiwanya.  Apakah yang telah mendorong Yudas mengkhianati Yesus dan menjualNya kepada imam-imam? Mungkin ada banyak alasan, tetapi salah satu alasan adalah masalah uang. Yudas ini orang yang sangat mementingkan uang.  Joh 12:6 mengatakan bahwa  ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yudas ini sangat duniawi. Dia menilai segala sesuatu dari sudut pandang uang. Bagaimana mungkin Yudas tega menjual Kristus hanya dengan 3o keping perak? Ketika dia menjual Kristus 30 keping perak, sesungguhnya dia sedang menjual kerohaniannya sendiri. Ada banyak orang yang melakukan hal seperti itu pada hari ini. Mereka rela menjual kerohanian demi segenggam uang.

Berbeda dengan Maria, yang justru memberikan harta yang paling berharga yang dimilikinya untuk Kristus . Dimanakah kita berada? Apakah pada posisi Yudas ataukah pada posisi Yudas? Kita mungkin mendengarkan  mendengarkan khotbah yang baik setiap minggu, untuk mendengar ajaran Alkitab baik di radio atau televisi, untuk memiliki orang tua Kristen atau teman-teman Kristen, namun kita gagal untuk mengasihi Kristus dengan segenap jiwa kita



Mari kita belajar untuk lebih mencintai Kristus yang sudah menyerahkan diriNya untuk kita

Tidak ada komentar: