Rabu, 30 September 2020

Masih adakah orang saleh dan jujur?

Kamis, 1 Oktober 2020

Masih adakah orang saleh dan jujur?


Mikha  7:1-4  Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai.  (2)  Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring.  (3)  Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!  (4)  Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka!


Di zaman sekarang ini, kita sulit menemukan orang yang jujur. Keadilan, kejujuran, integritas sulit ditemukan. Hal yang kita temukan di dalam pergaulan kita adalah orang-orang yang tidak berlaku adil, yang ingin memangsa sesama nya, yang dalam  nya penuh kepalsuan. 


Hal seperti ini terjadi karena masyarakat merasionalisasi dosa, dan bahkan orang percaya terkadang mengkompromikan prinsip-prinsip Kristen untuk melakukan apa yang mereka inginkan.  Jikalau ada hal yang kita inginkan, maka kita akan merasionalisasikan nya sehingga kelihatannya tidak berdosa.  Kita mengatakan: Khan semua juga orang melakukan hal ini” Saya juga melakukan sedikit saja. Standard kejujuran bukan datang dari kita, bukan dari masyarakat tetapi dari kebenaran Firman Tuhan. 

 
Sangat menyedihkan kalau seruan dalam  Mikha 7: 2   “ Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia” diserukan di negeri kita ini. 

Apakah kita sudah kehilangan kesalehan dan kejujuran? 

Doa


Bapa yang Kudus, kami tidak ingin menukarkan kesalehan, kejujuran kami dengan apapun di dunia ini. Berikan kepada kami pertolongan untuk tidak mengkompromikan kebenaranMu. Kami tidak ingin kalau sampai orang saleh dan jujur hilang dari negeri kami


Pdt. Johannis Trisfant

Selasa, 29 September 2020

Kerendahan hati harus berkembang.

Rabu, 30 September 2020

Kerendahan hati harus berkembang.

Mikha 6:8 ............ hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Kerendahan hati menuntut kemajuan. Berjalan berarti ada kemajuan. Ketika saudara  berjalan,  saudara  semakin hari semakin jauh. Rendah hati adalah seperti berjalan. Karena itu, kerendahan hati yang benar, pasti mengalami kemajuan. Orang yang benar-benar rendah hati, tidak akan pernah merasa puas bahwa dirinya sudah rendah hati. Dia akan terus merasa bahwa dirinya harus lebih rendah hati lagi. Dia akan terus melangkah semakin rendah hati. Bila saudara  sudah puas dan merasa sudah rendah hati, berarti saudara  tidak lagi rendah hati, Saudara  sudah jatuh ke dalam dosa kesombongan. 

Lalu bagaimanakah supaya kita tetap rendah hati? Peliharalah hubunganmu dengan Kristus
Kerendahan hati adalah sebuah hubungan yang konstan dengan Allah. Kerendahan hati yang paling tinggi dan paling benar adalah kerendahan hati yang berjalan bersama dengan Allah. Hubungan dengan Allah merupakan sebuah alat untuk mengukur kerendahan hati kita. Semakin saudara dekat dengan Allah, maka saudara akan semakin rendah hati. Sebaliknya, jikalau saudara semakin jauh dari Allah, maka kerendahan hatimu akan semakin berkurang. Orang-orang yang dekat dengan Allah, pasti merupakan orang yang rendah hati. Oleh karena itu berjalanlah bersama Allah. Milikilah sebuah hubungan pribadi dengan Allah yang semakin hari semakin erat, supaya saudara  semakin rendah hati.
Kita hanya bisa rendah bila kita berjalan  bersama dengan Kristus. 

Doa

Bapa di dalam sorga, kami menyadari bahwa kami tidak akan pernah bisa mengatakan bahwa kami sudah rendah hati. Kami mengakui, bahwa kami masih banyak kekurangan, dan ada keangkuhan di dalam diri kami. Kami berkomitmen untuk memelihara persekutuan kami dengan Mu, sehingga kami di mampukan untuk berjalan dengan rendah hati


Pdt. Johannis Trisfant

Senin, 28 September 2020

Kerendahan hati harus konstan

Selasa, 29 September 2020

Kerendahan hati harus konstan

Mikha 6:8 ............ hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Kerendahan hati adalah sebuah aktivitas yang konstan. Hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu bisa diterjemahkan: berjalan dengan rendah hati bersama Allah. Berjalan adalah sebuah kerjasama  yang aktif. Ini artinya, kerendahan hati dinyatakan dalam segala aktivitas kita. Baik itu  saudara berada di gereja maupun Ketika berada di jalan, di pekerjaan. Kita  jangan menjadi orang  yang hanya rendah hati di gereja, tetapi sombong nya luar biasa Ketika berada di pekerjaaan. Itu bukan kerendahan hati yang sejati.  

Rendah hati yang alkitabiah itu adalah aktivitas yang konstan. Firman Tuhan mengatakan: berjalan dengan rendah hati dihadapan Allahmu. Bukan menyembah dengan rendah hati, tetapi berjalan dengan rendah hati. Kita harus menyembahnya dengan rendah hati, namun tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan kita harus berjalan bersama Allah dengan rendah hati. Berjalan berarti, dimanapun saya berada, saya harus rendah hati. Jadi walaupun kita sibuk, kita harus tetap rendah hati. 

Doa
Bapa di dalam sorga, kami menyadari bahwa Tuhan menginginkan kami rendah hati di mana pun kami berada. Sering kali kami hanya rendah hati ketika berada dihadapanMu, tetapi sombong ketika berada di hadapan manusia. Sadarkanlah kami bahwa kami senantiasa berada di hadapan-Mu. Tuhan melihat selalu isi hati kami. Berikanlah kepada kami kerendahan hati yang konstan. 

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 27 September 2020

Rendah hati: Karakter yang paling tinggi

Senin , 28 September 2020

Rendah hati: Karakter yang paling tinggi


Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"


Rendah hati adalah sebuah bentuk karakter yang paling tinggi. perhatikanlah teks Alkitab dalam 

Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" 

Ada tiga karakter yang disebutkan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan dan terakhir adalah hidup dengan rendah hati.

 Anggaplah, saudara itu sudah adil, sudah setia, apakah ini sudah cukup? ternyata belum. Harus ada karakter terakhir yakni rendah hati. Kita masih harus berjalan dengan rendah hati, supaya kita tetap bersandar kepada pertolongan Tuhan untuk berlaku adil. Kita masih tetap harus bersandar kepada pimpinan Tuhan agar kita tetap terus mencintai kesetiaan. Kita harus dengan rendah hati menyadari bahwa kita bisa memiliki karakter yang adil dan setia, semata mata karena belas kasihan Tuhan saja. Jika kita tidak lagi dengan rendah hati bersandar kepada Tuhan maka kita akan kehilangan keadilan dan kesetiaan. Atau setelah memiliki karakter yang baik, kemudian saudara menjadi sombong, maka karakter yang baik tadi akan rusak seketika. Itulah sebabnya rendah hati merupakan karakter kunci, atau karakter yang tertinggi, sebab jika tidak ada kerendahan hati, maka tidak akan ada karakter karakter yang baik seperti tadi. 

Saudara perhatikan saja, apakah ada orang sombong yang baik? apakah ada orang sombong yang adil? apakah ada orang sombong yang setia? kalau saudara  mendapati orang sombong yang baik, maka kebaikannya itu palsu. 

Kerendahan hati merupakan karakter kunci dari semua karakter kristiani. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Petrus agar kita mengenakan kerendahan hati sebagai pembungkus dari semua karakter. ( 1 Pet 5:5). Jadikanlah kerendahan hati sebagai karakter mu yang paling penting. Hartamu yang paling berharga

Doa

Bapa di sorga, Ampunilah kesombongan kami. Kiranya kami senantiasa menyadari bahwa kami bergantung kepada Mu untuk bisa memiliki karakter-karakter yang baik. Berikanlah kami kerendahan hati.

Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 25 September 2020

Jangan menjadi orang yang Pelupa

Sabtu, 26 September 2020

Jangan menjadi orang yang Pelupa


Mikha 6:5  Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."

Ingatlah.......akan perbuatan Tuhan. Mengapa Tuhan selalu mengingatkan manusia ? karena manusia itu pelupa, pendek ingatan terhadap kebaikan Tuhan, terhadap pertolongan Tuhan 

Walaupun manusia pelupa, tetapi Tuhan terus berbaik hati kepada umat-Nya yang pelupa. Kita jangan menjadi pelupa akan kebaikan Tuhan karena ketika kita hanya terus menerima saja pemberian Tuhan tanpa pernah ingat akan kebaikan dan kasihNya kepada kita, maka kita menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan. 

Ingatlah kebaikan Tuhan secara teratur dan berterima kasih padanya. Mengingat perlindungan masa lalu Tuhan akan membantu kita melihat pertolonganNya saat ini dan tidak takut menghadapi masa depan. 


Doa


Bapa di dalam sorga, ampunilah kami karena seringkali kami melupakan akan kebaikanMu, kami tidak mengingat bahwa semua yang kami telah raih dan hasilkan selama ini adalah pemberianMu. Kami adalah orang orang yang lupa akan kebaikan Tuhan. Jangan lah kami menjadi pelupa sebaliknya bantulah kami menjadi orang yang senantiasa mengingat akan kebaikanMu setiap hari sehingga kami memiliki kekuatan menjalani hari ini dan tidak kuatir menghadapi masa depan


Pdt. Johannis Trisfant

Kamis, 24 September 2020

Apakah yang perlu ditakutkan?

Jumat, 25 September 2020

Apakah yang perlu ditakutkan?

Mikha  5:10  Aku akan melenyapkan kota-kota negerimu dan akan meruntuhkan segala kubumu.

Tuhan dapat melenyapkan kota dan segala benteng pertahanan. Kuasa Tuhan bukan hanya berlaku di zaman dulu ketika perlengkalan perang hanyalah pedang dan tombak, tetapi juga berlaku sampai hari ini, ketika perlengkapan senjata perang adalah pesawat tempur dan kapal tempur yang canggih.
 
Kekuatan tidak lah ditemukan dalam kekuatan militer tetapi dalam kekuatan Tuhan yang maha kuasa.

 Tuhan akan menghancurkan semua senjata yang digunakan manusia. Akhir dunia ini ada di tangan Tuhan, bukan di tangan negara-negara di dunia ini..  

Semua hal dalam dunia ini berada di dalam kendali dan kuasa dari Allah, oleh sebab itu kita tidak perlu takut dengan deru perang, tidak perlu takut dengan penyakit, dengan kematian, tetapi sebaliknya kita harus memiliki keyakinan pada Tuhan. Tuhan lah pemegang kedaulatan tertinggi di dunia ini

Doa

Terpujilah kuasaMu, ya...Bapa. berikanlah kepada kami ketenangan terhadap segala macam hal-hal yang mengancam akan jiwa kami. Penuhilah kami dengan damai sejahtera Mu dan teguhkanlah iman kami untuk percaya kepada kuasaMu dan kedaulatanMu

Pdt. Johannis Trisfant

Rabu, 23 September 2020

Hidup dalam perspektif masa depan

Kamis, 24 September 2020

Hidup dalam perspektif masa depan

Mikha  4:12  Tetapi mereka itu tidak mengetahui rancangan TUHAN; mereka tidak mengerti keputusan-Nya, bahwa Ia akan menghimpunkan mereka seperti berkas gandum ke tempat pengirikan.

Ada hal-hal yang Tuhan nyatakan bagi kita dan ada yang Tuhan sembunyikan bagi kita. Khususnya hal-hal di masa yang akan datang. Ada hal di masa depan yang Tuhan singkapkan kepada umatNya. Tuhan menyingkapkan kepada umatNya tentang keselamatan di masa yang akan datang, tentang hidup yang kekal, tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya, tentang penghakiman.  

Ketika Tuhan mengungkapkan masa depan ini tentu saja, tujuan-Nya bukan untuk sekadar memuaskan keingintahuan kita. Dia ingin kita mengubah perilaku kita saat ini karena apa yang kita ketahui tentang masa depan.  Kekekalan itu dimulai sekarang ini. Kekekalan dijalani dalam hidup kita saat ini karena apa yang kita lakukan hari ini berkaitan dengan kekekalan kelak. 

Kita yang mengerti rancangan Tuhan , jalanilah hidup yang  sesuai dengan rancangan Tuhan tersebut. Rncana Tuhan bagi para pengikutnya harus memotivasi kita untuk melayaninya, tidak peduli apa yang mungkin dilakukan oleh orang lain di dunia.


Doa

Bapa, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuanMu,  Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan Mu dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Mu. Kiranya apa yang Tuhan singkapkan kepada kami di dalam FirmanMu kami jalani dengan setia pada hari ini. Apa yang kami ketahui tentang hari depan, sungguh mengubahkan hidup kami pada hari ini


Pdt. Johannis Trisfant 

Senin, 21 September 2020

Kecepatan (Mikha 1:13)

Selasa, 22 September 2020

Kecepatan (Mikha 1:13)

Mikha  1:13  Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk Lakhis! Inilah permulaan dosa bagi puteri Sion, sebab padamulah terdapat pelanggaran Israel.

Lakhis disuruh memasang kuda teji, atau kuda yang tercepat karena peperangan akan segara dimulai.  Mereka disuruh lari sejauh mungkin dari musuh. Penghukuman akan diberikan Allah atas Lakhis. Orang yang mendengarkan firman Tuhan ini  dan lari dengan memaka kuda yang cepat, tentu saja akan selamat, tetapi orang yang tidak mau mendengarkan Tuhan, mereka akan mengalami penghukuman tersebut. Mereka harus lari secepat yang mereka mampu dari musuh yang akan datang. 

Kecepatan bukan hanya ada di zaman sekarang ini. Zaman dulu juga kecepatan itu sudah dicari dan diusahakan. Kecepatan dalam perang, kecepatan informasi. Itu sebabnya mereka memiliki kdua-kuda yang dapat berlari dengan cepat dan tidak lelah. 

Kita memang mesti cepat dalam semua urusan kita, pekerjaan dan pelayann kita. Kecepatan tidak berarti terburu-buru dalam kebingungan, tetapi keahlian yang cekatan, ketepatan yang terampil. Seperti yang dikatakan Shakespeare, "Apa yang dilakukan orang bijak dengan cepat, tidak dilakukan dengan gegabah."  Semakin cepat Anda semakin banyak yang akan Anda capai. Orang yang ahli akan mencapai lebih banyak dalam satu jam daripada orang yang lambat dalam sehari.  Semakin cepat kita, semakin kita bisa bersaing dalam usaha.   Semakin cepat kita, semakin banyak yang akan Anda capai.  

Namun hal yang sangat penting bagi kita untuk cepat adalah dalam urusan Spiritual. Kita mesti cepat dalam pertobatan kita. Kita mesti cepat dalam pertumbuhan rohani kita. Kita mesti cepat dalam menjangkau jiwa bagi Tuhan. Kita tidak boleh lamban dalam bekerja bagi Tuhan 

 Doa

Tuhan , kami bersyukur kepada Mu karena masih diberikan kesempatan, Kami sadar bhwa waktu kami di dunia ini terbatas. Dan kami tidak boleh berlambat-lambat dalam mengerjakan pekerjaanMu, dan tidak boleh menunda dalam pertobatan kami

Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 18 September 2020

Allah menghajar Yunus

Sabtu, 19 September 2020


Allah menghajar Yunus

Yun  4:7  Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.

Allah memakai kedaulatannya dalam menghajar Yunus. Satu ciri dari kitab Yunus ini adalah perkataan ”atas penentuan TUHAN”. Kita lihat Yunus 1: 17 ,” maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan. Yunus 4:6 ,”Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus. Yunus 4: 7,” Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus 

Kalimat ,”atas penentuan TUHAN” dipakai secara berulang. Kata itu dipakai untuk apa? Untuik menghajar dan mengajar Yunus. Allah menghajar Yunus dengan memakai kedaulatanNya. Ketika ikan besar datang menelan Yunus, dan Yunus tinggal dalam perut ikan selama 3 hari, adalah sesuatu hal yang mustahil. Demikian juga ketika pohon jarak  tumbuh dalam semalam, adalah sesuatu hal yang mustahil juga. Ketika datang ulat dan mematikan pohon jarak itu dalam tempo semalam juga sebenarnya hal yang sangat jarang terjadi bahkan mustahil. Saya tidak pernah melihat sebuah pohon yang sehat mati dalam semalam oleh karena ulat. Namun kita melihat bahwa hal-hal yang mustahil itu terjadi atas diri Yunus karena ketidaktaatannya, karena Yunus tidak bertobat.

Allah memiliki 1001 macam cara untuk menghajar anak-anakNya.  Dia bisa menghajar kita, dengan melakukan hal-hal  yang tidak mungkin terjadi MENJADI  mungkin terjadi atas hidup kita.

Tuhan bisa melakukan muzizat untuk menghajar hamba-hambanya yang bandel. Jika saudara sudah lama ikut Tuhan tanpa hati yang bersukacita, hanya bersungut-sungut, maka siap-siap lah mengalami hal hal yang mustahil. Muzizat itu bukan hanya peristiwa penyembuhan, pemulihan, tetapi juga peristiwa perusakan yang tidak masuk akal yang bertentangan dengan hukum Alam.


Doa

Kami ingin sungguh-sungguh melayaniMu Tuhan dan tidak mau membuat Tuhan murka atas kami. Tolonglah kami untuk tidak mempermainkan kemurahanMu. Berikan kami pertobatan dan kesungguhan hati untuk melayaniMu


Pdt. Johannis Trisfant

Kamis, 17 September 2020

Yunus “bersukacita”

Jumat. 18 September 2020
 

Yunus “bersukacita”
  
Yunus 4: 6   Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu 
Kita tahu bahwa Yunus marah karena bangsa Niniwe bertobat. Dalam kermarahannya, dia keluar meninggalkan kota Niniwe dan tinggal disebelah timurnya. Yunus duduk dibawah pondok yang didirikannya untuk menantikan apa yang terjadi dengan kota Niniwe. Yunus menantikan hendak melihat apa yang terjadi dengan kota itu setelah Allah mengampuni mereka. Dia mungkin berharap bahwa Allah akan berubah pikiran.  

Dan ketika dia sedang menantikan hal itu, Tuhan menumbuhkan pohon Jarak untuk menaungi dia. Yunus 4:6 menuliskan seperti ini ” Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu

Bagaimanakah reaksi Yunus ketika pohon jarak itu tumbuh dan menaungi dirinya? ayat 6 b: Yunus sangat bersukacita'  Kalau saudara baca dengan teliti kitab Yunus ini, maka hanya pada ayat 6 b inilah dikatakan Yunus bersukacita. Dari awal ketika dia diutus, kemudian dia lari, kemudian masuk dalam perut ikan, lau dikeluarkan dari dalam perut ikan, kemudian diutus lagi ke niniwe, lalu berkotbah dia tidak pernah bersukacita. Baru kali ini ketika pohon jarak tumbuh menaungi dia, dia merasa sukacita. 

Yunus tidak bersukacita ketika diutus pergi ke Niniwe. Apalagi ketika berada dalam perut ikan, dia tidak ada sukacita. Ketika diutus kembali untuk kedua kalinya, dia pun tetap tidak sukacita. Pelayanan itu dilakukannya tanpa sebuah sukacita yang mendalam. Sukacitanya baru muncul ketika dia dinaungi oleh pohon jarak. Ini adalah contoh dari orang kristen yang mementingkan diri sendiri. Kalau melakukan sesuatu untuk orang lain, untuk pelayanan, untuk gereja maka tidak ada sukacita. Katanya: hambar. Tetapi kalau apa yang dilakukannya itu memberikan keuntungan buat dia , memberikan kenyamanan, maka dia akan penuh sukacita. Kalau orang lain yang diberkati, maka mukanya masem. Mukanya baru akan cerah kalau dirinya yang diberkati. sifatnya EGOSENTRIS

Doa

Ampunilah kami ya Tuhan, kalau kegemberiaan kami pun adalah kegembiraan yang egois. Kami tidak pernah gembira karena orang lain diberkati. Kami gembira hanya ketika kami diberkati. Singkirkanlah hati yang egois seperti ini




Pdt. Johannis Trisfant 

Rabu, 16 September 2020

Being or Doing

Kamis, 17 September 2020

Being or Doing

Yun 4:2-3  Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.  (3)  Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."


Pelayanan berhasil, tetapi sang pelayan sendiri ingin mati.   Mengapa sampai Yunus ingin mati? Padahal persoalannya sederhana sekali. Orang bertobat, koq dia pengen mati? Ada penafsiran yang mengatakan bahwa Yunus merasa malu, karena berita penghukuman Allah yang disampaikannya ternyata tidak terjadi, sebab bangsa Niniwe bertobat. Yunus egois sekali dalam hidup dan pelayannya. Dia bukan melayani lagi Tuhan tetapi melayani diri sendiri. 

Disini kita belajar, bahwa pelayanan adalah being bukan sekedar doing. Mengatakan diri sebagai seorang pelayan Tuhan serta melakukan berbagai perbuatan (doing) dan kegiatan rohani, memang tidaklah terlalu sulit. Namun, hal itu tidak menjamin keberadaan (being) orang tersebut. Inilah yang dilakukan oleh Yunus. Dia melakukan doing, penginjilan, namun  tidak menjamin keberadaannya sebagai seorang penginjil . Yunus hanya melihat penginjilan kepada bangsa niniwe adalah kewajiban. Setelah selesai, bereslah kewajibannya. Kewajiban pasti berakhir, sedangkan Pelayanan tak bernah berakhir. 


Doa

Ya Tuhan, kiranya orang-orang yang kami layani itu tertulis di dalam hati kami. Tuntunlah kami melayani bukan karena sekedar sebuah kewajiban, tetapi karena kasih ada di dalam hati kami 

Pdt. Johannis Trisfant 
 


kebahagiaan orang benar

kebahagiaan orang benar

Selasa, 15 September 2020

Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.

Rabu, 16 September 2020

Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.


Yun 4:1  Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Ketika Yunus memberitakan tentang penghukuman Tuhan atas Niniwe, terjadi hal yang menakjubkan, yakni semua orang-orang di Niniwe bertobat, dari raja sampai rakyatnya. Orang lain mendapatkan berkat melalui pelayanan Yunus, namun Yunus sendiri tidak mendapatkan berkat lewat pelayanannya. Dia justru marah dan kesal. Hatinya tetap hambar. Dia tidak ada sukacita bahkan hatinya penuh dengan kejengkelan dan kejahatan. 

Dalam Yunus 4:1 , dituliskan bahwa hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. Apanya yang mengesalkan hati Yunus? Hal apa yang membuat dia marah dan kesal? .

Yunus kesal karena Allah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang dirancangkan dan tidak jadi menghukum Niniwe. 

Kekesalannya ini bukan kesal seperti saudara  kesal karena jalan macet. Kekesalan Yunus adalah kekesalan yang sangat kesal. Terjemahan hurufiah dari kemarahan Yunus , “ But it was evil to Jonah with great evil.". Kemarahan dan kekesalan Yunus ini sudah membuatnya jahat dan melakukan kejahatan yang besar

Istilah jahat yang pernah dipakai untuk bangsa Niniwe dalam Yunus 1:2 sekarang dipakai untuk Yunus. 

 It was evil to Jonah with great evil

Yunus jahat dengan kemarahannya itu. Dengan menolak karakter dan tindakan Allah yang memberikan pengampunan kepada Niniwe, maka Yunus menarik dirinya dari persekutuan dengan Allah. Orang lain dibawa dekat kepada Allah, justru Yunus yang semakin jauh dari Allah.  Orang lain bertobat dari kejahatannya, justru Yunus berubah menjadi lebih jahat dari orang-orang Niniwe. Orang lain mendapatkan berkat, tetapi dirinya sendiri tidak mendapatkan apa-apa. MENYEDIHKAN. 


Aktivitas agama, termasuk pelayanan yang tanpa hati tidak akan menjadi berkat buat kita.  

Doa

Kami tidak ingin memiliki sikap hati yang seperti Yunus. Berikan kepada kami hati yang mengasihi ketika kami melakukan pelayananMu ya Tuhan. Janganlah kami berubah menjadi jahat dalam pelayanan kami

Pdt. Johannis Trisfant

Senin, 14 September 2020

Hasil Pelayanan TIDAK SAMA dengan kerohanian Pelayannya (Yun 3:1-4:1)

Selasa, 15 September 2020

Hasil Pelayanan TIDAK SAMA  dengan kerohanian Pelayannya 
(Yun 3:1-4:1)

Jika saudara pergi memberitakan Injil, maka hal yang saudara harapkan adalah orang bertobat bukan? Yunus tidak mengharapkan demikian. Karena dalam Yun 4:1, dikatakan bahwa Yunus kesal dengan hal itu, atau kesal dengan pertobatan Niniwe dan pengampunan Allah. 

Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, Yunus masih enggan masuk ke kota Niniwe dan memberitakan firman Allah. Tetapi karena sudah mengalami betapa menderitanya dalam perut ikan 3 hari 3 malam, maka Yunus tetap pergi ke Niniwe. Secara nampak luar, Yunus taat kepada Allah. Kelihatannya Yunus sedang melayani Tuhan.  Namun  Yunus melakukan pelayanannya tanpa hati yang mengasihi bangsa Niniwe. Dia sebenarnya tidak layak masuk ke kota itu dan berbicara atas nama Allah dengan kondisi hati yang seperti itu. 

Apakah pelayanan yang setengah hati ini berhasil? Berhasil juga. Hasilnya mengejutkan, yakni semua bertobat. Bahkan raja yang tidak mendengarkan secara langsung juga bertobat. Berita yang disampaikan oleh Yunus, diberitakan lagi dari mulut ke mulut sehingga seluruh kota bertobat. Luar Biasa. 

Firman Allah itu bekerja demikian hebat dan terjadi muzizat yang besar, dimana satu kota bertobat. Yunus memberitakan Injil tanpa hati yang mengasihi, hasilnya semua bertobat.

Hasil pelayanan memang tidaklah bergantung kepada pelayannya, tetapi kepada Tuhan. Paulus berkata: aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.  Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (1 Kor  3:6-7).  Hasil sebuah pelayanan  tidaklah menunjukkan bahwa kita ini sudah menjadi pelayan yang punya rohani yang baik

Kalau banyak yang memuji pelayananmu, banyak yang mendapatkan berkat melalui pelayananmu, maka itu belum tentu menunjukkan bahwa saudara sudah memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Yunus sama sekali tidak memiliki kasih , walaupun pelayanannya sukses.

Pelayanan itu adalah sebuah anugerah. Dipakai oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain juga merupakan anugerah.  


Doa

Berikan kepada kami kesadaran bahwa hasil penginjilan kami, hasil kesaksian kami, hasil pelayanan kami semuanya karena pekerjaanMu ya, Tuhan. Bukan karena kami hebat atau sangat saleh. Berikan kami selalu kerendahan hati

Pdt. Johannis Trisfant 

Jumat, 11 September 2020

Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)

Sabtu, 12 September 2020

Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)

Yun 2:1  Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,

Yunus pun akhirnya dilemparkan juga ke dalam laut karena badai tetap tidak berhenti. Dan atas penentuan Tuhan, maka datang lah ikan besar menelan Yunus. Dituliskan dalam

Yun 1:17  Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Di dalam perut ikan, Yunus pun berdoa.. doa Yunus ini adalah doa ucapan syukur.

 Yun  2:9  Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" 

Yunus bersyukur bahwa dia tidak mati, tetapi masih selamat, walaupun dalam perut ikan. Bukan lagi ikan dalam perutnya Yunus, tetapi sekarang dia dalam perut ikan. Ya....lumayanlah. daripada mati. 

Kita perhatikan bahwa Tuhan mendengarkan doa Yunus walaupun disampaikan dari dalam perut ikan 

Yun  2:10  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Kita dapat berdoa dari manapun itu, bahkan kalau pun kita dalam perut ikan.  Tuhan mendengarkan doa kita. Dosa saudara, walaupun sangat besar, tidak terlalu sulit bagi Allah untuk memberi pengampunan dan pemulihan. Yunus diampuni oleh Tuhan dan dipulihkan. 

Doa

Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kami bersyukur untuk kasihMu kepada kami. Betapapun pun merahnya dosa kami, tetapi Tuhan berkenan mengampuni kami di dalam AnakMu Tuhan Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib bagi kami.  Inilah kami ya Tuhan, ampunilah kami, pulihkanlah kami

Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 10 September 2020

Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)

Jumat, 11 september 2020

Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)


Yun 1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.

Setelah Yunus mengatakan di ayat 12, bahwa gelombang itu disebabkan oleh karena dirinya dan Yunus meminta agar dia dilemparkan saja ke dalam laut supaya badai reda. Lalu apakah Nahkoda dan awak kapal lantas langsung melemparkan Yunus ke dalam laut? Enggak. Di ayat 13, mereka masih berusaha mendayung kapal itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. 

Kita lihat disini bahwa orang-orang yang tidak mengenal Allah masih punya hati Nurani, masih punya belas kasihan, dimana mereka tidak tega untuk melemparkan Yunus ke dalam badai yang sedang mengamuk. 

Seharusnya Yunus dan kita merasa malu dengan kondisi ini. Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan lebih punya kasih daripada orang yang mengatakan dirinya mengenal Allah. Yunus benci kepada bangsa Kafir, tetapi bangsa bangsa kafir itu justru melakukan hal yang sebaliknya, mereka merasa kasihan kepada Yunus. Yunus ingin agar bangsa kafir binasa, dalam hal ini Niniwe, tetapi bangsa kafir di kapal tersebut ingin dia selamat. Yunus ingin agar bangsa Niniwe dihukum oleh Allah , tetapi bangsa kafir yang ada di kapal tidak ingin Yunus dihukum Allah dalam badai yang sedang mengamuk

Allah ingin agar kita mengasihi mereka yang terhilang, dan agar mereka diselamatkan. Kiranya Allah memberikan kepada kita belas kasihanNya


Doa

Tuhan, kiranya belas kasihanMu memenuhi hati kami sehingga kami dapat mengasihi siapapun itu. Jauhkanlah dari pada kami hati yang jahat yang ingin melihat kebinasaan orang orang yang tidak kami sukai, sebaliknya, kiranya kasih Kristus yang menguasai hati kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Rabu, 09 September 2020

Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12

Kamis, 10 September 2020


Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12)

Yun 1:9-12 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. (11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." (12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."

Saudara tidak bisa berbicara tentang kasih Allah dan pada waktu yang sama juga lari dari Dia. Setelah adanya badai yang dahsyat ini, Yunus menyadari bahwa kemanapun dia pergi, dia tidak bisa menghindar dari Allah . Tetapi sebelum dia kembali kepada Allah maka dia mesti berhenti menuju ke arah yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dia harusnya menuju ke Timur, dan sekarang dia sedang menuju ke Barat. Oleh karena itu dia mesti berhenti menuju ke Barat. Itulah sebabnya dia berkata di ayat 12 sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." Namun Yusun belum sampai kepada pertobatan yang sejati 

Pertobatan sejati adalah berhenti dari arah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan berbalik menuju ke arah yang Tuhan kehendaki. 

Apakah yang Allah telah nyatakan kepada saudara ? Jikalau saudara menginginkan kuasa dan kasih Allah dalam hidupmu, maka saudara harus meresponi tanggungjawab yang Allah berikan kepada saudara. Saudara tidak dapat mengatakan: bahwa saudara percaya kepada Allah namun pada waktu yang sama saudara juga melawan kehendakNya. Saudara mesti berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Setelah berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan , maka langkah selanjutnya adalah berjalan searah dengan Tuhan . 



Doa

Bapa di dalam sorga, jikalau ada hal-hal yang bertentangan yang sudah kami lakukan selama ini, maka kami ingin menghentikannya pada hari ini. Kami tidak akan lagi berjalan dan hidup dalam arah yang bertentangan dengan kehendakMu. Sebaliknya kami akan berjalan dalam arah yang seturut dengan kehendakMu


Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 08 September 2020

Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)

Rabu, 9 September 2020 


Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)


Yun 1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 

Yunus ini hebat. Ombak menderu demikian dahsyat, tetapi dia bisa tidur. Dia lari dari Tuhan tetapi dia bisa tenang-tenang. Dia tidak taat kepada Tuhan, namun hati Nuraninya tidak terganggu. Adakah orang yang seperti ini? Melakukan kejahatan tetapi hati Nuraninya tidak terganggu? Ada. Ketika sudah melakukan kejahatan yang berulang-ulang, hati Nuraninya sudah tidak lagi bersuara. 

Tetapi bagaimana dengan orang yang baru sekali tidak taat, dan hati nuraninya tidak berbunyi memperingatkan dia? Hal seperti ini bisa saja terjadi kalau konsep yang diterimanya selama ini salah. Konsep Yunus selama ini adalah Niniwe adalah bangsa yang jahat, dan diluar israel itu kafir.. Oleh karena itulah hati Nuraninya tidak terganggu ketika dia lari dari panggilan Allah . 

Kita mesti berhati hati dan jangan mengukur segala sesuatu dari hati Nurani. Ketika tidak ada perasaan bersalah dalam diri kita, itu bukan ukuran bahwa kita sudah melakukan hal yang benar. Kita seharusnya menjadikan Firman Tuhan sebagai standar tingkah laku kita, dan standard Firman Tuhan yang menuntun kita dalam mengambil keputusan. 


Doa 

Tuhan Yesus kiranya FirmanMu senantiasa menjadi penuntun kami dalam hidup ini. Kami berdoa agar hati Nurani kami dikuasai oleh konsep-konsep Firman Tuhan sehingga hati nurani kami merasakan seperti yang FirmanMu tuliskan. Jangan sampai hati Nurani kami menjadi rusak karena tidak menaatiMu’ 

Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 07 September 2020

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)

Selasa, 8 September 2020 

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)


Yun 1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 


Dosa Yunus mengakibatkan Tuhan menurunkan angin ribut ke laut dan terjadilah badai yang besar. Kapal yang ditumpangi Yunus hampir terpukul hancur. Kita tahu bahwa angin ribut ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi diturunkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang mengirim angin ribut di kapal Yunus untuk menghukum Yunus. 

Namun yang kasihan adalah Nahkoda dan awak kapalnya. Mereka tidak berdosa tetapi menerima dampak dari dosa Yunus. Nahkoda dan awak kapa sangat ketakutan sampai mereka semuanya berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi ombak tetap tidak tenang. 

Kita melihat disini bahwa dosa kita memiliki dampak kepada orang sekitar kita. Ketidaktaatan kita mengakibatkan dampak buruk kepada orang orang di sekitar kita, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung. Suami yang melakukan dosa perzinahan akan mempengaruhi secara langsung hubungan nya dengan istrinya dan akan berdampak buruk kepada anak-anaknya. Ketika Tuhan menghukum suami yang berzinah tersebut maka hukuman ini pun pasti akan memiliki dampak kepada keluarga dekat, dan semua keluarganya. Mereka semua akan mendapat malu. 

Oleh sebab itu, berhati-hatilah. Dosa pribadi memiliki dampak sosial. Berpikirlah seratus kali sebelum melakukan dosa, karena dampaknya merusak, bukan hanya merusak diri kita, tetapi merusak orang-orang yang kita kasihi 

Doa 

Tuhan yang Kudus, ampunilah dosa dosa kami. Kami seringkali tidak menyadari bahwa dosa kami bukan hanya sebuah dosa pribadi tetapi juga memiliki dampak merusak secara sosial. Berikan kepada kami pertolonganMu untuk hidup dalam kekudusan. Kami pun yakin bahwa kekudusan kami akan memberikan dampak sosial kepada sekeliling kami 

Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 06 September 2020

Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)

Senin, 7 September 2020


Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)


Yun 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Yunus mengetahui bahwa Allah memiliki tugas yang khusus untuknya, tetapi dia tidak mau melakukan itu. Ketika Allah memberikan perintah kepada dia untuk memberitakan Firman Tuhan kepada Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Niniwe itu berada di Timur sedangkan Tarsis ada di barat. Yunus ini pintar-pintar bodoh. Dia tahu Timur dan barat terpisah jauh, tetapi apakah dia tidak tahu bahwa Tuhan itu ada di Timur dan juga ada di Barat?

Lari dari hadapan Tuhan, menghindari panggilan Tuhan atas hidup kita, adalah tindakan yang bodoh. Kita tidak mungkin bisa lari dari Tuhan. Ada harga yang mesti kita bayar kalau kita lari dari panggilan Tuhan. Seperti Yunus, harga yang mesti dia bayar adalah dia ditelan dalam perut ikan. 

Oleh karena itu jauh lebih baik taat kepada Tuhan dari awal, daripada taat kemudian setelah dihukum oleh Tuhan. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kita


Doa

Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta dan atas hidup kami, terpujilah namaMu dan kuduslah panggilanMu atas kami. Jikalau kami telah lari dari panggilan Tuhan dan tidak menaati perintahMu selama ini, ampunilah kami. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kami. Kami ingin taat kepada kehendakMu


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 04 September 2020

Kelaparan akan Firman Tuhan

Sabtu, 5 September 2020 

Kelaparan akan Firman Tuhan



Amos 8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. 

Terkadang kita gagal menghargai berkat Allah karena saking terbiasanya dengan berkat tersebut. Apakah kita masih menghargai matahari, oksigen yang setiap hari Tuhan berikan kepada kita ? Kita setiap hari menikmatinya dan karena setiap hari mendapatkan dan menikmati, maka kita sudah tidak peduli lagi dan tidak bersyukur untuk berkat tersebut


Demikian juga dengan Firman Tuhan , kita setiap hari mendapatkan Firman Tuhan , setiap minggu mendapatkan kotbah, dan karena saking terbiasanya, maka kita seringkali dicobai untuk tidak menghargai lagi Firman Tuhan tersebut. 

Inilah maksudnya bahwa Tuhan akan mengirimkan kelaparan akan Firman Tuhan . Itu karena bgs Israel sudah begitu terbiasa dengan Firman Tuhan dan menganggapnya biasa serta mengabaikannya. Akibatnya adalah Tuhan diam dan tidak lagi berbicara. Ketika Tuhan diam, mereka mencari cari Firman Tuhan , mereka lapar akan Firman Tuhan tetapi tidak menemukan lagi Firman Tuhan itu. 

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.” Karena roti alami ini cocok untuk menopang fungsi-fungsi fisik kita, demikian pula roti spiritual sangat diperlukan untuk perpanjangan kehidupan spiritual ini. Karena itu, Firman Tuhan, Alkitab kita merupakan berkat yang sangat besar bagi kita. Jangan sampai kita menjadi hambar dengan Firman Tuhan. Jangan sampai Tuhan tidak lagi bicara kepada kita melalui FirmanNya


Doa 

Ya, Tuhan seringkali kami tidak meneghargai FirmanMu yang demikian melimpah diberikan kepada kami. Akibatnya, kami tidak lagi bisa mendengarkan Tuhan berbicara kepada kami. Semua kotbah-kotbah terasa hambar bagi kami. Tuhan diam dan tidak bicara lagi kepada kami. Kasihanilah kami agar senantiasa menghargai FirmanMu 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 03 September 2020

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Jumat, 4 September 2020 

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Amos 5:18 (TB) Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! 

Apakah itu hari Tuhan? Itu adalah hari penghakiman. Mengapa ada yang menginginkan hari Tuhan ? Mereka yang menginginkan hari Tuhan ini sedang mengejek hari Tuhan. Mereka tidak mempercayainya, dan mereka tidak takut. Mereka merasa diri akan baik-baik saja di hari Tuhan 

Firman Tuhan memperingatkan bahwa hari Tuhan itu adalah kegelapan, bukan terang, sebuah hari penghakiman. Kalau kita tidak siap maka hari Tuhan itu kegelapan buat kita. 

Hari Tuhan atau hari penghakiman itu hanya dapat dihadapi kalau kita sudah percaya kepada Kristus karena Dialah yang telah membenarkan kita dengan kematianNya dan kebangkitanNya. 

Doa 

Tuhan, kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan dalam hidup ini masih jauh dari tuntutan Tuhan. Dan suatu hari kami mesti mempertanggungjawabkan hidup kami di dalam penghakiman kelak. Kami membutuhkan anugerahmu untuk menjalani hidup kami dengan baik dari hari ke hari 

Amin 

Johannis Trisfant

Datanglah KerajaanMu 

https://youtu.be/Hudlm9pLNTQ

Datanglah kerajaanMu

Datanglah KerajaanMu

Rabu, 02 September 2020

Mencari yang baik dan jangan yang jahat

Kamis, 3 September 2020


Mencari yang baik dan jangan yang jahat


Amos 5:14-15 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. 
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. 

Baik dan jahat keduanya ada di dunia; Baik dan jahat bekerja dalam semua jiwa manusia; Kita selalu diperhadapkan kepada pilihan baik dan jahat. Firman Tuhan mengatakan : Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup


Untuk mencari yang baik membutuhkan usaha yang keras, gigih, saleh, dan penuh doa. Jadikanlah sebagai kebiasaan kita untuk mencari yang baik dan bukan yang jahat. Lawanlah kejahatan dan perjuangkanlah kebaikan. Ketika kita mengejar yang baik dan bukan yang jahat, maka tersedia berkat dari Tuhan. 

Mazmur 34:13-18 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? (14) Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! (16) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; (17) wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. (18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. 


Hanya dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan bukan hanya bisa mencari yang baik tetapi menemukan kebaikan itu dan menghidupkan



Doa 

Bapa di sorga, kuasailah hati kami sehingga kami tidak mencari yang jahat, tetapi sebaliknya mengejar yang baik. Tolonglah kami untuk memenuhi tuntuan Tuhan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu 

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 01 September 2020

Barjalan bersama Allah

Rabu, 2 September 2020 


Barjalan bersama Allah


Amos 3:3-4 (TB) Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama-sama dengan seorang Pribadi yang lain adalah berjalan di dalam sebuah kesatuan. Dua orang akan berjalan bersama kalau kedua orang tersebut sudah setuju untuk berjalan bersama. 

Amo 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama adalah berjalan di dalam satu kesatuan. Ketika Allah dan manusia berjalan bersama, maka Allah dan manusia bergerak bersama sebagai satu unit atau satu kesatuan. Dua kehidupan, yakni kehidupan Allah dan kehidupan manusia , disatukan di dalam satu kehendak yang sama. Mereka disatukan di dalam usaha yang sama, menuju kepada tujuan yang sama. Disatukan di arah yang sama, bergerak ke tujuan yang tertinggi. Orang yang berjalan bersama dengan Allah adalah orang yang menghendaki satu kehendak dengan Allah, bekerja satu pekerjaan dengan Allah , menempuh perjalanan menuju ke satu tujuan dengan Allah . 

Kita yang berjalan bersama Allah sedang berbaris di sepanjang jalan di mana Allah berjalan melaluinya. Kita pergi kemana Allah pergi, kita melakukan apa yang Allah lakukan . Bukan sebaliknya. Kalau kita tidak pergi kemana Allah pergi dan melakukan apa yang Allah tidak kerjakan, maka kita tidak sedang berjalan dengan Allah.

Jangan berjalan menurut arah dunia. Dunia berjalan di jalan yang berdosa, namun kita sebaliknya, dijalan yang kudus. Kita tidak bisa berjalan bersama Allah dan bersama setan . 

D.L. Moody mengatakan : ”Jikakau saya berjalan dengan dunia maka saya tidak dapat berjalan bersama Allah” Semakin berjalan bersama Tuhan, saudara semakin membenci dosa dan berusaha menyingkirkan dosa dari hidup saudara. 

Doa

Tuhan, kami sungguh menyadari bahwa esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri. Kami ini tersesat seperti domba, masing-masing mencari jalannya sendiri. Kami mau mengubah jalan kami selaras dengan jalanMu. Tuntunlah kami 

Pdt. Johannis Trisfant