Senin, 29 November 2021

Mengenal Bapa dengan benar (Efesus 1:17)


Efesus  1:17   dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Apakah isi permintaan doa dari Paulus untuk jemaat Efesus? Perhatikan ayat 17, dia mengatakan “ dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar”.
Sebuah permohonan yang sangat luar biasa. Mengapa permohonan ini luar biasa? Karena jemaat ini sudah percaya kepada Tuhan Yesus  dan telah di materai oleh Roh Kudus, Roh Kudus telah menjadi jaminan bagi mereka sampai mereka memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan. Mereka sudah kaya secara rohani. Namun Paulus masih belum sepenuhnya puas dengan kondisi mereka. Dia masih meminta kepada Allah agar mereka memiliki pengenalan akan Allah.  Kita biasanya berpikir bahwa kita  tidak perlu mendoakan orang-orang yang telah mengalami berkat yang begitu besar.  Kita hanya mendoakan mereka yang lemah imannya, dan kurang baik kerohaniannya. 

Tetapi disini Rasul Paulus tidak berpikir seperti itu. Walaupun jemaat Efesus sudah hebat imannya, sudah kaya secara rohani, Paulus tidak puas dengan kondisi mereka. Paulus masih mendoakan mereka dan meminta sebuah permohonan khusus untuk mereka, yakni agar mereka mengenal Allah dengan benar. Dia menginginkan mereka untuk mengetahui lebih banyak dan lebih banyak tentang kekayaan kasih karunia Tuhan yang tak ada habisnya. 

Inilah yang seharusnya ada dalam doa-doa kita, yakni kita tidak pernah puas meminta kepada Allah hal-hal rohani baik bagi diri kita maupun bagi orang lain. Jangan hanya puas sampai kepada memiliki iman saja dan jaminan keselamatan. Pertobatan bukanlah akhir, itu hanyalah awal;  Pertobatan  hanya langkah pertama. Itu  sama dengan kelahiran. Kelahiran seorang anak bukanlah akhir, itu adalah awal dari hidupnya. Kita dan semua orang Kristen masih harus terus memanjat kepada ketinggian kehidupan Spiritual dan menikmati puncak gunung Spiritual kita. Ada masih banyak hal yang sangat indah dalam kehidupan rohani orang Kristen, yang kita belum masuki. Tuhan melarang  kita untuk berhenti dalam perjalanan rohani kita, Kita harus semakin tinggi mendaki kehidupan rohani itu. Tuhan tidak mau kita hanya sampai pada tahapan pertobatan awal saja (Ibr  6:1-2). Kehidupan Kristen itu tinggi, dalam, panjang dan lebar. Di dalamnya ada banyak kemuliaan, anugerah dan kasih yang luar biasa dari Tuhan 

Sering kali orang Kristen berpikir bahwa kehidupan Kristen itu hanya terbagi dua saja, yakni pertobatan dan setelah itu pengudusan. Kita hanya berdoa, agar anak kita, teman kita, jemaat kita dikuduskan Tuhan. Agar mereka hidup kudus. 
Permintaan ini tentu saja ok dan benar, tetapi  bukan ini yang pertama diminta oleh Paulus. Hal yang Paulus minta adalah agar Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Ini luar biasa. Mengapa luar biasa karena permintaan ini tidak berpusat kepada manusia tetapi berpusat kepada Allah . 

Banyak sekali doa kita berpusat kan kepada manusia, Kita meminta agar keluarga kita bahagia, diberi tubuh yang sehat diberkati pekerjaannya, hidupnya baik.  Doa Paulus disini berbeda. Dia mengawali doanya dengan meminta bagi jemaat Efesus sebuah permintaan yang berpusatkan kepada Allah  Dia tidak meminta untuk kebahagiaan jemaat Efesus, dia juga tidak meminta agar jemaat Efesus kudus, tetapi yang dia minta adalah mereka memiliki Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dia mengawali dengan permohonan ini karena kebutuhan utama kita adalah mengenal Tuhan 


Doa

Bapa di dalam sorga, berikanlah kepada kami hati yang ingin terus mengenal-Mu. Kami ingin bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kami. Kiranya hari ini kami dapat bertumbuh dalam pengenalan kami akan Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. 


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Rabu, 01 September 2021

Allah dipihak kita. (Roma 8:31-32)


 
Rom 8:31-32  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  (32)  Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Mengapa Paulus demikian yakin bahwa Allah dipihak kita ? Paulus yakin bahwa Allah dipihak kita karena walaupun kita telah berdosa, namun Kristus menebus kita, membenarkan kita, memberikan kehidupan di dalam Roh dan menguduskan kita. Itu semuanya adalah bukti bahwa Allah berada dipihak kita. Dan kalau Allah dipihak kita, maka siapakah yang akan melawan kita? Ini bukan berarti bahwa tidak ada yang akan menentang orang-orang Kristen karena disertai Allah.  Ini bukan berarti bahwa tidak akan ada bahaya bagi orang Kristen yang disertai Allah. Paulus tahu dari pengalamannya sendiri bahwa perlawanan terhadap orang-orang percaya itu banyak, bervariasi dan terus menerus. Yang Paulus maksudkan adalah:  tidak ada "hal" atau musuh yang bisa menghancurkan orang percaya, atau menghadang umat Allah. Walaupun ada musuh, ada bahaya tetapi kalau Allah dipihak kita, maka musuh atau bahaya itu tidak bisa melawan kita. 

Calvin mengatakan bahwa ayat ini sangat penting buat kita dalam menghadapi berbagai macam pencobaan. Jika Allah tidak berada di pihak saudara, maka walaupun semua orang tersenyum kepada saudara dan bersedia membantumu, maka saudara tidak akan berhasil dalam hidupmu. Sebaliknya, walaupun semua orang menentang saudara asalkan Allah berada dipihakmu, maka tidak ada yang bisa melawan saudara. Firman Tuhan mengatakan seperti ini
Mazmur  23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Mazmur 3:6 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
Calvin berkata: Tak ada kuasa di bawah langit atau diatas langit yang dapat menahan tangan Allah. 

Tidak setiap orang mengalami bahwa Allah ada dipihaknya, sebab terkadang Allah menentang atau melawan orang tersebut. Banyak kali dalam perjanjian lama, Allah berkata: :"Aku akan menjadi lawanmu. (Nah 2:13; 3:5; Yer 50:31; 51:25). Kalimat-kalimat itu memang diucapkan kepada bangsa-bangsa seperti Asyur, Babel, Mesir, Tirus, Sidon dan Edom. Namun kalimat itu juga pernah diucapkan kepada bangsa Israel, karena ketidaktaatan mereka dan karena penyembahan berhala yang mereka lakukan. Tuhan berfirman dalam Im 26:17 “Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu” Yeh 5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya, Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Namun ini bukanlah dalam kasus Roma 8:31, sebab situasi dimana Paulus mengatakan kalimat ini adalah, Allah dipihak kita. Mengapa dipihak kita, karena Dia sudah menentukan, memanggil kita, membenarkan kita dan memuliakan kita. Dalam kondisi yang seperti ini siapakah yang akan melawan kita? semua kuasa di neraka mungkin akan menentang kita, tetapi mereka tidak pernah berhasil, sebab Allah berada disisi kita.
Crysostom, berkata: Bahkan rencana dari orang-orang jahat terhadap kita bisa diubah oleh Allah menjadi sebuah mahkota kemenangan kita!
Siapa pun yang melawan kita tidak ada apa-apanya. Kita memiliki kemenangan dan sukacita di dalam kehidupan kita. Tak ada lagi yang perlu kita takuti, karena semua musuh sudah dikalahkan oleh Kristus. Kita lebih dari pemenang karena Allah berada dipihak kita.
Saudara mungkin bertanya apa buktinya bahwa Allah dipihak kita ? Jangan-jangan kita hanya geer saja, mengaku ngaku, Allah dipihak kita. Bukti yang mutlak bahwa Allah dipihak kita terlihat di dalam roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama- sama dengan Dia? Bukti bahwa Allah ada dipihak kita adalah Dia menyerahkan Anak-Nya bagi kita. Itulah jaminan yang paling besar akan kemurahan Allah yang akan diberikan kepada kita. 

Paulus memakai argumen dari yang paling besar ke yang paling kecil. Yang paling besar adalah Kristus dan itu telah diberikan kepada kita, sehingga Paulus bertanya, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Karena Allah sudah memberikan pemberian yang paling besar, maka kita dijamin akan menerima kemurahan- demi kemurahan setiap hari dari Allah. Ia akan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. "segala sesuatu" itu adalah berkat keselamatan, berkat akhir zaman yang kelak yang kita  akan terima, namun juga berkat masa kini. Di tengah-tengah perlawanan yang keras dari musuh-musuh kita (8:31), Allah memberikan kepada kita segala sesuatu untuk kebaikan kita (8:28). Kita bisa yakin bahwa Allah akan menyuplai seluruh kebutuhan kita. Keyakinan itu dapat dilihat di kayu salib. Salib itu merupakan jaminan bahwa Allah akan terus bermurah hati kepada saudara dan akan melanjutkan kemurahannya tersebut, sebab Dia sudah memberikan pemberian yang paling besar, yakni Anak-Nya sendiri.  John Stott: kayu salib itu membuktikan bahwa Allah itu murah hati.  Jika seorang kaya sudah memberikan kepada saudara satu juta, maka dia pasti tidak akan keberatan kalau saudara meminta dibayarin makan mie ayam di pinggir jalan. Crysostom berkata: "Mengapa kita bisa meragukan tentang barang bergerak, ketika Anda memiliki Tuhan?" Kesusahan apa pun yang saudara alami, saudara tidak kalah. Jangan terlalu cepat putus asa. Saudara masih memiliki Tuhan yang ada dipihak saudara. saudara masih memiliki Tuhan yang sudah memberikan pemberian yang terbesar untuk saudara, masakan Dia tidak akan menolongmu dalam masalah yang saudara hadapi saat ini, Itu terlalu kecil bagi Allah.


Doa

Bapa di dalam sorga, kami dapat dengan yakin berkata: "Tuhan adalah Penolongku. aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Kami percaya bahwa kami dipelihara dalam kekuatan Allah karena iman kami  sementara kami menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.  Kami Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kami seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Teguhkanlah iman kami ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 29 Agustus 2021

Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28)


Rom 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Allah turut bekerja. Ini artinya, Allah terus menerus, dengan penuh semangat dan tujuan aktif bekerja untuk kepentingan kita. Allah ikut campur dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan. 

Memang kebaikan dalam pandangan Allah tidak selalu tampak baik bagi kita dan tidak selalu dapat diterima oleh kita,  sebab kita cenderung menilai kebaikan itu hanya dari sudut pandang duniawi, atau kebaikan yang  bersifat bendawi. Kalau mobil kita awalnya cuma 1, tetapi setelah menjadi kristen menjadi 3 mobil, maka kita katakan Allah itu baik. Kalau motormu, dulunya butut, kemudian ganti yang baru: kita mengatakan Tuhan itu baik. Tetapi kalau sebaliknya: motor baru diganti menjadi butut: kita berkata Tuhan itu tidak baik. Kalau kita bebas dari penyakit, selalu punya simpanan uang di bank, hidup dalam rumah mewah dan memakai barang-barang bermerek, serta bisa liburan ke bali/luar negeri….. maka itulah yang kita anggap kebaikan. Sudut pandang yang  seperti itu adalah pandangan yang materialistis. 
kenyamanan disamakan dengan kebaikan
keberhasilan disamakan dengan kebaikan
kesenangan disamakan dengan kebaikan

Lalu apa yang dimaksud dengan kebaikan dalam Roma 8:28 ini? ini adalah pertanyaan penting untuk dijawab dan berhubungan dengan rencana kekal Allah. Karena jika baik itu berarti kaya, maka teks ini tidak benar. Sebab banyak orang  kristen tidak  diberikan kekayaan duniawi. Atau kalau kebaikan itu berarti sehat, maka teks ini juga tidak benar, sebab tidak semua orang  kristen itu sehat. Sama halnya, kebaikan juga tidak berarti sukses atau mendapat pujian, karena Allah banyak meminta orang  kristen untuk menderita. Kalau kebaikan kita samakan dengan kaya, sehat, sukses, maka teksnya bisa berbunyi seperti ini
kita tahu sekarang bahwa allah turut bekerja  dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kekayaan, kesehatan, kesuksesan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Paulus bisa marah kalau kita ganti kata kebaikan dengan kata: kekayaan, kesehatan, kesuksesan, sebab paulus tdk kaya, tdk sehat, tdk sukses dalam pandangan dunia. Jika kebaikan itu bukan berarti kekayaan, kesehatan, sukses atau dihargai, lalu apa artinya kebaikan dalam roma 8:28 ini? Jawabannya yg terdapat dalam ayat berikutnya.

Roma 8: 29-30 " sebab semua orang yang dipilihnya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anaknya, supaya ia anaknya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara. dan mereka yang ditentukannya dari semula, mereka itu juga dipanggilnya. dan mereka yang dipanggilnya, mereka itu juga dibenarkannya. dan mereka yang dibenarkannya, mereka itu juga dimuliakannya

Inilah kebaikan yg dimaksud dalam roma 8:28: yaitu kita menjadi serupa dengan Kristus atau dengan kata lain  dibuat seperti Kristus. Inilah kebaikan yang paling tinggi yang  Tuhan rencanakan untuk saudara, yaitu menjadi serupa dengan sang pencipta dan mendapatkan  kemuliaan kelak. 

Doa

Tuhan, Engkau turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kami yang mengasihi Engkau, yaitu bagi kami yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Kalau saat ini kami memiliki berbagai macam pergumulan hidup, kami percaya bahwa Tuhan mengijinkan hal ini sebagai sarana untuk membentuk kami menjadi serupa dengan Kristus . sehingga kelak kami akan  menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Beirkanlah kepada kami hikmat untuk memahami akan hal ini.  Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 11 Juli 2021

Bekerja dengan Integritas



Bekerja dengan Integritas

Ada empat prinsip besar yang Paulus katakan tentang pekerjaan kita
Pertama, Kita harus melakukan pekerjaan seolah-olah untuk Tuhan (Kolose 3:23)
Kedua, Kita harus melakukan pekerjaan dari hati (Kol 3:22-23)
Ketiga, Pekerjaan kita akan dihargai oleh Tuhan (Kol 3:24)
Keempat, Majikan Kristen harus memperlakukan pekerjanya dengan adil (Kol 4:1).

Rabu, 02 Juni 2021

Kamis, 3 Juni 2021 Kelahiran baru adalah pekerjaan Allah



Yoh 3:8  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kelahiran baru adalah tindakan rahasia Allah dimana Dia menanamkan sebuah kehidupan spiritual yang baru dalam diri kita. Kita tidak memainkan peran aktif sama sekali. Orang-orang kristen diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. kita disebut sebagai orang orang yang dilahiran. Ini artinya, kita pasif. Seorang anak yang lahir tidak memilih untuk hidup dan dilahirkan. Itu adalah pekerjaan Tuhan . kita sepenuhnya pasif dalam regenerasi.

Yeh 36:26-27 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Roh Kuduslah  melahir  barukan kita.
  
Manusia tidak mampu datang kepada Tuhan dengan usahanya. Walaupun kita berteriak sekeras kerasnya, saudara tidak akan bisa menemukan Tuhan . Walaupun kita  menari dengan sekuat-kuatnya, kita  tetap tidak akan bertemu dengan Allah  dan walaupun kita sudah berdoa segiat giatnya, kita  tetap tidak akan bertemu dengan Tuhan karena kita sudah terhilang, dan apa yang kita lakukan bukanlah usaha mencari Tuhan tetapi usaha untuk keuntungan diri, usaha melarikan diri dari Allah .

Manusia pada dasarnya tidak ada kerinduan mencari Tuhan sejak kejatuahannya di dalam dosa. Oleh sebab itu mutlak bagi manusia untuk dilahirkan baru agar mereka dapat melihat kerajaan Allah . Kita butuh hati yang baru untuk bisa memahami hal-hal rohani dan untuk dapat bertumbuh dalam kerohanian ktia, dan kelahiran baru itu adalah pekerjaan Allah di dalam diri ktia. Roh Kudus bekerja seperti angin. 

Tuhan  Yesus berkata dalam  Yoh 3:8  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kita mendengar bunyi angin dan kita melihat hasilnya, tetapi kita tidak dapat benar-benar melihat angin itu sendiri. Demikian juga dengan kerja Roh Kudus di dalam hati kita. Lahir baru ini bersifat Misterius. Kita tahu bahwa diri kita dahulu mati secara rohani, dan kemudian dihidupkan kembali oleh Allah melalui kelahiran baru. Tetapi kita tidak mengerti bagaimana ini terjadi atau apa tepatnya yang Tuhan lakukan kepada kita untuk memberi kita kehidupan rohani yang baru ini. Kita tiba tiba merasa bahwa dalam diri kita ada sesuatu yang baru, keinginan yang baru, kesadaran akan dosa, kecintaan akan Tuhan. Dan terjadinya lahir baru ini instant, bukan proses. Pengudusan itu proses, tetapi lahir baru itu instan. Kita langsung  dilahirbarukan pada saat itu. dan itu terjadi sepenuhnya. Tidak ada orang yang lahir baru seperempat, atau setengah dulu. Nanti tahun depan lahir baru lagi separuhnya. Kita langsung lahir baru 100 persen. Sama halnya anak yang lahir dari kandungan ibunya, tidak ada anak yang lahir separuh dulu hari ini dan kemudian minggu depan separuhnya lagi.


Doa

Kehidupan baru yang Tuhan anugerahkan kepada kami, tidak akan kami sia-siakan. Kami berdoa agar dapat terus bertumbuh semakin dewasa dalam kerohanian kami, sehingga kami menjadi orang orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa

 
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Selasa, 01 Juni 2021

Tanpa kelahiran baru, hanyalah kegelapan

Rabu, 2 Juni 2021


Yoh 3:3  Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari apa yang kelihatan.  Orang dengan status yang hebat belum tentu memiliki kondisi spiritual yang baik. Jangan tertipu oleh pandangan luar. Orang yang kelihatan baik belum tentu baik. Demikian juga kalau saudara melihat seseorang yang kelihatanya bahagia, belum tentu dia bahagia.

Kalau saudara berada di zaman Tuhan Yesus dan kemudian, saudara bertemu dengan seseorang yang bernama Nikodemus, apakah penilaian saudara terhadap dia? Kita  pasti akan menilai Nikodemus orang yang bahagia. Nikodemus adalah orang Farisi yang serius terhadap hukum Allah.  Nikodemus juga adalah seorang politikus. Nikodemus adalah seorang sarjana. Ini pasti karena seorang politikus harus punya pendidikan yang tinggi, supaya mengerti politik. Dia bukan hanya punya pendidikan agama, tetapi dia adalah sarjana Yunani. Nikodemus dilihat oleh masyarakat sebagai orang yang sangat saleh, tidak hanya berpendidikan tinggi, tidak hanya seorang politikus, tetapi juga dia berasal dari salah satu keluarga paling terkenal dan paling terkenal di seluruh negeri.

Tetapi dia tidak tahu apa-apa tentang hal-hal yang rohani. Hatinya gelap, hidupnya tidak ada sukacita yang sejati. Orang yang berpendidikan tinggi serta seorang yang sangat bermoral dan beretika ini datang kepada Yesus dalam kehangatan malam di Yudea itu. Mengapa dia datang kepada Kristus ? apakah hanya sekedar berdiskusi? Dia datang kepada Tuhan Yesus bukan hanya di dalam kegelapan malam, tetapi juga di dalam kegelapan hatinya. Penggunaan “malam” dalam Injil Yohanes memiliki asosiasi negatif. Nikodemus datang kepada Kristus bukan hanya karena takut dengan rekan rekan Farisi yang lain tetapi karena hatinya sedang gelap. Dia tidak bisa menyelesaikan masalah rohaninya.

Nikodemus memiliki segalanya. Namun, dia gagal secara rohani dan tidak pernah menemukan Tuhan. Walaupun Nikodemus memiliki prestasi dalam pendidikan, politik, budaya, dan agama, Nikodemus memiliki kebutuhan yang besar. Dia tersesat dan kesepian. Tidak satupun dari pencapainnya itu menyelamatkan dia. Kecerdasannya juga tidak bisa memberikan dia damai, bahkan kecerdasaannya tidak memadai ketika diterapkan pada hal hal rohani; Dia tersesat, dan buta rohani.

Mungkin ada diantara kita yang seperti Nikodemus,  dihormati dimana mana, hidup berlimpah dan dilayani, memiliki gelar yang tinggi. Namun saudara merasa kosong dan hampa bahkan berada dalam kegelapan hati.
Kita mungkin bertanya bagaimana bisa seorang yang telah mencapai segalanya dari sudut pandang manusia masih tidak bahagia? Bagaimana bisa orang-orang yang berprestasi di dunia ini terhilang? Jawabannya muncul dalam kisah ini bahwa manusia membutuhkan kelahiran baru.

Tuhan  Yesus  berkata dalam 3:3: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  Seolah olah Tuhan Yesus berkata : Kamu tidak memiliki solusi dalam kehidupan spritualmu. karena solusi untuk hidup spiritual itu bersifat rohani dan tidak ada seorang pun yang dapat melihat kerajaan Allah kecuali ia telah hidup secara rohani. Bagaimana kita dapat hidup seara rohani padahal kita sedang mati secara rohani? Bagaimana  kita dapat melihat secara rohani padahal kita sedang buta? Bagaimana kita bisa berjalan padahal kita sedang lumpuh? Orang buta hanya bisa melihat kalau dia mendapatkan cangkok mata yang baru, orang lumpuh hanya bisa berjalan kalau diberikan kaki yang baru. Orang mati baru bisa hidup kalau dia dibangkitkan. Demikian juga orang yang mati secara rohani bisa hidup jikalau dia dihidupkan dengan sebuah kelahiran yang baru.

Doa

Tuhan Yesus kami memahami bahwa titik awal dari kehidupan rohani adalah kelahiran kembali. Titik awal dari kebahagiaan yang sejati adalah kelahiran kembali.Titik awal untuk mengalami sebuah pembaharuan  rohani adalah kelahiran baru. Kami bersyukur untuk kelahiran baru yang Tuhan berikan kepada kami. Kami berterima kasih karena Tuhan menerangi hati kami. Kami menyerahkan sepanjang hari ini kepada Tuhan


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 30 Mei 2021

KORBAN PENGHAPUS DOSA (YOHANES 1:29,36)

 

Senin, 31 Mei 2021

 

KORBAN PENGHAPUS DOSA (YOHANES 1:29,36)

 

Yoh 1:29, 36  Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

 

 Pertama, persoalan dosa adalah masalah utama yang sedang dihadapi manusia

 

Kita seringkali mendengar orang  berkata: ”manusia pada dasarnya baik sehingga perbuatan jahatnya seperti mencuri, berzinah karena pengaruh yang buruk dari masyarakat.  Seandainya dia tidak hidup di dalam masyarakat yang jahat, maka pasti dia tidak akan mencuri.  Apakah pernyataan seperti itu dapat dibenarkan? tentu tidak.  Origen dari alexandria pada abad ke 3 SM, bertapa ( menjauhkan diri dari orang lain), menolak harta milik, makanan, tidur tetapi  tetap tidak  bisa menghindar dari dosa sehingga akhirnya dia mengebiri anggota-anggota tubuhnya.  Saudara  akan frustrasi jika menganggap harta sebagai penyebab keserakahan. Puasa 40 hari, 40 malam pun tidak  akan bisa menghilangkan sifat dosa kita. 

 

Lingkungan, harta, makanan tidak bisa dipesalahkan 100% sebagai penyebab utama dari keberdosaan manusia. Lingkungan yang  jelek, hanyalah sebagai minyak yang akan membuat dosa kita membara.  Kita semua berdosa karena : kita secara natur adalah orang berdosa. Dosa itu meresap dalam hati kita. Dosa itu berada pada poros/pusat kehidupan kita, bukan hanya bagian luarnya saja. Inilah masalah utama yang  kita hadapi.

 

Dosa muncul bukan karena sifat hewan manusia, juga bukan karena masalah ekonomi tetapi dari keinginan yang tidak dapat dikuasai. Manusia mempunyai sejumlah keinginan alamiah (1 Yoh 2:16)

 

Pertama, keinginan untuk menikmati sesuatu. Misalnya keinginan akan makanan dan minuman. Mustahil manusia tanpa makanan dan minuman. Tetapi  ketika keinginan ini tidak  bisa dikuasai maka akan menjadi dosa kerakusan. Orang Romawi misalnya, mereka makan sampai kenyang, dan setelah itu dimuntahkan, agar bisa makan lagi.  Contoh lain adalah keinginan seks. Ini adalah sesuatu yang alamiah, namun ketika tidak bisa dikuasai maka akan jatuh ke dalam dosa hawa nafsu seksual. Keinginan untuk menikmati sesuatu jika tidak dapat dikuasai maka akan menjadi keinginan daging

 

Kedua, keinginan alamiah yang lain adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Seseorang ingin punya rumah yang bagus, mobil yang bagus, baju yang bagus, tas yang bagus, sepatu yang bagus, hp yang bagus. Itu alamiah.  Tetapi jika orang tersebut tidak dapat menguasai diri/keinginannya itu, maka akan berubah menjadi keinginan mata dan akan berkembang ke materialisme.

 

Ketiga, keinginan alamiah untuk melakukan sesuatu. Di dalam pekerjaan kita ingin berhasil dan kita bekerja dengan baik, rajin, tetapi  jika tidak bisa menguasai diri maka akan menjadi keangkuhan hidup. 

 

Jika saudara tidak bisa menguasai keinginan untuk menikmati sesuatu, mendapatkan sesuatu, melakukan sesuatu, maka ketiga tiganya akan menjadi keinginan daging, mata dan keangkuhan hidup

 

Inilah masalah utama yang kita hadapi setiap hari yakni natur manusia yang berdosa, keinginan-keinginan yang tidak bisa dikuasai. Manusia tidak perlu mencari kambing hitam atas dosa yang dilakukannya. Kalau saya kaya maka saya pasti tidak akan menipu. Kalau istri saya rawat diri, pasti tidak akan selingkuh. Semua itu belum tentu. istrinya cantik kayak bidadari juga, tidak menjamin.  Masalahnya berada di dalam diri kita. Natur yang berdosa, keinginan yang tidak bisa dikuasai

 

Persoalan besar dari manusia adalah dosa. Kalau yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah kesehatan, mungkin Tuhan akan mengirimkan dokter dari surga. Kalau yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah pakaian, makanan maka mungkin Tuhan akan mendirikan banyak pabrik makanan dan pakaian. Tetapi bukanlah pakaian, makanan, kesehatan yang paling dibutuhkan oleh manusia. Kelepasan dari dosa, pengampunan dosalah yang paling manusia butuhkan.  Oleh sebab itu Yohanes pembaptis berseru: bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat. Dan dia berseru:  ”lihatlah anak domba Allah, yang menghapuskan dosa dunia

 

 

 

Doa

 

 

Tuhan, kami menyadari bahwa semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.  Dan  dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya. Ampunilah segala dosa-dosa kami ini. Kami berdosa di dalam ketiga hal tersebut. Tuntunlah kami agar melakukan kehendak Allah

 

 

Johannis Trisfant

GKIm Ka Im Tong, Bandung

 

 

 

 

Sabtu, 15 Mei 2021

We Become What We Worship Pdt Johannis Trisfant

Kekuatan yang diperbaharui

Reformed Worship

Saling memperhatikan

Biblical Understanding of Worship

Menyembah Allah dalam roh dan kebenaran

Namanya Yesus

Perhatian Yesus

Siapakah Sesamaku?

Keluargaku akan menyembah Tuhan

Penasehat Ajaib Johannis Trisfant

Sukacita yang terbesar Pdt Johannis Trisfant

Namanya adalah Immanuel Pdt Johannis Trisfant

Tritunggal bukan Triteisme

Semakin dikuduskan oleh Tuhan

Pentingnya Konsep Tritunggal

Menjadi Orang Nomor Dua?

Perjalanan bersama Allah di tahun ini (Yosua 3:1-17)

Saling Membasuh Kaki (Yoh 13:14 )

DOA DAN PEMAHAMAN AKAN INTEGRITAS ALLAH Pdt Johannis Trisfant

Selasa, 11 Mei 2021

Responi dengan segera (Lukas 13:9)


“Barangkali ia nanti berbuah tahun depan. Tetapi kalau tidak, bolehlah Tuan menyuruh menebangnya.'" (Lukas 13:9)

Sama halnya dengan pohon ara harus berbuah tahun depan, demikian  juga dengan kita, harus segera berbuah. Kita mesti segera merespons kesempatan yang diberikan itu dengan cepat. 
Firman Tuhan Tuhan mengatakan dalam Rom 2:4-8 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? (5) Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. (6) Ia  akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, (7) yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, (8) tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Mari kita meresponi segera panggilan pertobatan untuk menghasilkan buah yang lebih banyak dalam kehidupan kita. Saya tidak tahu dosa pelanggaran apa yang saudara lakukan terus sampai hari ini. Dosa–dosa tersebut menghalangi saudara untuk berbuah. Bertobatlah dari dosamu itu, maka saudara akan berbuah lebih banyak lagi. Mungkin bukan dosa pelanggaran tetapi dosa kelalaian. Ini juga menghalangi saudara untuk berbuah karena melalaikan perintah perintah Allah untuk mengasihi,  melalaikan perintah untuk rajin berbadah, melalaikan perintah  untuk rajin baca alkitab, untuk rajin berdoa,. Bertobatlah dari dosa kelalaian  tersebut,  supaya saudara lebih banyak lagi berbuah. Kesempatan kita untuk bertobat dari dosa pelanggaran dengan dosa kelalaian tidaklah panjang. Jangan menganggap masih banyak waktu untuk bertobat. Kita tidak pernah tahu hidup kita sampai kapan di dunia ini.

*Umur itu seperti es batu*...dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair, begitu juga dengan umur, digunakan atau tidak digunakan umur kita akan tetap berkurang dan habis. Kita  tinggal pilih mau pakai hidup kita  untuk bebuah banyak atau tidak ? Kita  tinggal pilih mau bertobat atau tidak. Hal  itu akan menentukan hidup kita  akan seperti apa di depan. Dan kita  mesti mereponinya dengan cepat, sebab es akan terus meleleh dan akan habis demikian juga kita.


Doa

Tuhan Yesus, terima kasih untuk kesabaran Tuhan atas diri kami. Kami tidak akan menganggap sepele kesabaran Tuhan.  Kami berdoa agar dimampukan untuk tidak lagi melanggar larangan-larangan Tuhan dan ditolong untuk melakukan perintah perintah-Mu. Kami tidak akan menunda lagi untuk melakukan perintah-perintah-Mu


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 11 April 2021

Dosa yang tidak dapat diampuni (Mark 3:28-30)



Mar 3:28-30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29) Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (30) Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.


Tuhan Yesus berkata: “ Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal”. Ini dosa yang mengerikan. Mungkin diantara kita, ada yang MERASA telah melakukan dosa ini.

Lalu apakah itu dosa menghujat Roh Kudus ? kita akan dapat memahami ini dari konteks nya. Kita tahu bahwa perkataan Tuhan Yesus ini dilatarbelakangi oleh pengusiran Setan yang dilakukanNya. Setelah Yesus mengusir setan, maka ahli ahli Taurat datang dan berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."

Tuhan Yesus mengusir Setan dengan kuasa Roh Kudus, tetapi ahli Taurat menghujat dan mengatakan: Yesus mengusir setan dengan kuasa Setan. Dosa mereka adalah bukan hanya menolak Kristus tetapi menganggapNya sebagai iblis. Mereka menganggap kuasa Roh Kudus sebagai kuasa Setan. Pekerjaan Roh Kudus disebut sebagai pekerjaan Setan. Jikalau ini terus berlangsung dan bersifat permanen maka mereka tidak akan mendapatkan pengampunan . Ini dosa yang tidak dapat diampuni, karena Roh Kudus lah yang membawa manusia ke dalam pertobatan untuk menerima pengampunan.

Disinilah bahayanya kalau mengatakan Allah itu setan dan Setan itu Allah. Disinilah bahayanya kalau kita mengatakan kebaikan adalah kejahatan dan kejahatan adalah kebaikan dan secara khusus ketika ini berhubungan dengan pekerjaan Roh Kudus. Orang seperti ini tersesat tanpa harapan, dan merupakan dosa abadi. Bagaimana mungkin dia bisa bertobat kalau menganggap Allah itu Iblis dan Iblis itu allah ? karena siapapun yang tidak dapat membedakan kejahatan dengan kebaikan, dan kebaikan dengan kejahatan, akan mustahil untuk bertobat. Orang yang tidak bisa membedakan antara kegelapan dengan terang dan terang dengan gelap, berada di luar batas pertobatan.

Yes 5:20  Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

Perkataan Yesus ini merupakan sebuah peringatan kepada pemimpin agama pada waktu itu. Mereka sedang berada di dalam bahaya ini kalau terus berlangsung. Perkataan Kristus pada waktu itu bukanlah sebagai kutukan bagi mereka, tetapi hanya sebagai peringatan, karena Tuhan Yesus ketika disalibkan, Dia berdoa seperti ini: Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tentu saja doa ini ini juga termasuk bagi ahli ahli Taurat itu.

Jadi dosa menghujat Roh Kudus adalah pada saat seseorang sudah diterangi dan tahu bahwa Yesus adalah benar benar Tuhan dan kemudian menuduh Yesus berasal dari Setan, maka itu adalah dosa yang tidak dapat diampuni

Apakah saudara takut dan kuatir telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni ini? Siapa pun yang khawatir telah melakukan dosa terhadap Roh Kudus belum melakukannya, karena khawatir telah melakukannya adalah bukti dari potensi pertobatan. Dan setiap orang yang datang meminta pengampunan tidak pernah ditolak oleh Tuhan.

1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Doa

Kami yang  telah diterangi hati kami oleh Roh Kudus, memohon pertolongan Roh Kudus agar kami senantiasa berjalan di dalam terang. Jauhkanlah kami dari kebutaan pikiran ya Tuhan. Dan kiranya mata kami semakin jelas melihat akan kekudusanMu dan kehadiranMu dalam hidup kami. Kami berdoa agar kami semakin hari semakin hidup dalam kekudusan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Jumat, 26 Maret 2021

Yesus ingat apa yang kita TIDAK lakukan (Mat 25:24-30)

Sabtu, 27 Maret 2021

Mat 25:24-30  Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.  (25)  Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!  (26)  Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?  (27)  Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.  (28)  Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.  (29)  Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.  (30)  Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."


Bagaimana dengan hamba yang ketiga? Dia mengubur uangnya. Padahal kalau dia bertanggungjawab dan menjalankan dengan baik kepercayaan tuannya, maka walaupun dia hanya untung satu kantong emas, dan bukan untung 5 kantong, maka penghargaan yang diberikan oleh tuannya akan sama dengan yang diterima oleh hamba yang pertama dan hamba yang kedua. Dia akan masuk dalam kebahagiaan tuannya dan diberikan kepercayaan yang lebih besar. 

Ada hal yang perlu kita perhatikan, bahwa walaupun hamba ini tidak menghilangkan  1 talenta yang diberikan kepada dia, tetapi dia tetap diminta pertanggungjawaban. Pertanggungjawabannya adalah terhadap apa yang TIDAK dia lakukan dengan talenta tersebut. 

Dari perumpamaan ini ada hal yang kita mesti ingat, bahwa Tuhan menuntut pertanggungjawaban dari apa yang kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan.  Hamba yang menerima 5 dan 2 talenta, harus menghadap Tuhan untuk mempertanggungjawabkan tindakan tindakan mereka. 

Tetapi apa yang kita tidak lakukan itu pun harus dipertanggugjawabkan. Llihatlah hamba yang menerima 1 talenta. Dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dan dia mesti mempertanggungjawabkan itu di hadapan Tuhan. Orang yang tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukannya disebut oleh Tuhan Yesus sebagai hamba yang jahat dan malas. Dan suatu hari Tuhan akan mengambil apa yang kita  miliki dan akan diberikan kepada orang lain. Karena Mat 25:29 berkata :” Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Pasif itu dosa.   

Marilah kita syukuri apa yang sudah kita capai selama ini, dan menyiapkan diri untuk melakukan lebih baik ke depan. Ingatlah selalu perkataan ini
“Yesus ingat apa yang kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan.”


Doa

Tuhan, Engkau Mahakuasa, agung  sangat terpuji kebesaran-Mu. Kami mengakui akan segala kelemahan dan keterbatasan kami. Kami mengaku bahwa kami seringkali jatuh ke dalam dosa kepasifan. Kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami kerjakan. Ampunilah kami. Berkatilah sepanjang hari yang akan kami jalani hari ini. Dan tuntunlah kami mengerjakan pekerjaan kami dan jadikanlah kami sebagai saksi-saksiMu di dalam dunia ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa
 

Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung