Rabu, 09 September 2020

Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12

Kamis, 10 September 2020


Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12)

Yun 1:9-12 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. (11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." (12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."

Saudara tidak bisa berbicara tentang kasih Allah dan pada waktu yang sama juga lari dari Dia. Setelah adanya badai yang dahsyat ini, Yunus menyadari bahwa kemanapun dia pergi, dia tidak bisa menghindar dari Allah . Tetapi sebelum dia kembali kepada Allah maka dia mesti berhenti menuju ke arah yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dia harusnya menuju ke Timur, dan sekarang dia sedang menuju ke Barat. Oleh karena itu dia mesti berhenti menuju ke Barat. Itulah sebabnya dia berkata di ayat 12 sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." Namun Yusun belum sampai kepada pertobatan yang sejati 

Pertobatan sejati adalah berhenti dari arah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan berbalik menuju ke arah yang Tuhan kehendaki. 

Apakah yang Allah telah nyatakan kepada saudara ? Jikalau saudara menginginkan kuasa dan kasih Allah dalam hidupmu, maka saudara harus meresponi tanggungjawab yang Allah berikan kepada saudara. Saudara tidak dapat mengatakan: bahwa saudara percaya kepada Allah namun pada waktu yang sama saudara juga melawan kehendakNya. Saudara mesti berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Setelah berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan , maka langkah selanjutnya adalah berjalan searah dengan Tuhan . 



Doa

Bapa di dalam sorga, jikalau ada hal-hal yang bertentangan yang sudah kami lakukan selama ini, maka kami ingin menghentikannya pada hari ini. Kami tidak akan lagi berjalan dan hidup dalam arah yang bertentangan dengan kehendakMu. Sebaliknya kami akan berjalan dalam arah yang seturut dengan kehendakMu


Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: