Johannis Trisfant
Suatu ketika,
saudara melihat seorang Haji menceburkan seorang pdt di jalan yang sedang
banjir. Apakah yang saudara akan lakukan. Apalagi yang diceburkan itu adalah
pdt. Yohannnis Trisfant. Langsung marah?
Atau ah…..biarin aja lah. Kapan lagi lihat pdt. Yohannis diceburkan ke
jalan yang kebanjiran.
Atau kalau
suatu hari umat Islam sedang menggendong seorang pdt. Apakah orang islam itu
langsung marah dna mengatakan Pdt. Tidak tahu diri?
Kita tentu
mesti mengerti latar belakangnya sampai bisa terjadi peristiwa itu. Latar
belakangnya seperti ini
Pendeta naik
Haji
Seorang haji
bertetangga baik dengan seorang pendeta, rumah mereka berada disebuah lembah
dan pada musim penghujan sering kebanjiran. Suatu ketika, hujannya cukup deras,
sehingga air cukup tinggi. Karena Pak Haji badannya tinggi besar, dalam
perjalanan menuju tempat pengungsian, ia menggendong Pak Pendeta agar tidak
tenggelam.
"Apakah
Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.
"Ah, yang
benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.
"Lah, yang
saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.
"Wah,
kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah
pernah melihat?" balas Pak Haji
"Ah, yang
benar saja, Pak Haji!"
"Pak
Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan
gendongannya.
Setelah kita
tahu ceritanya, maka kita akan maklum kenapa si pendeta Jo tadi digendong sama
haji dan kenapa haji itu menceburkan Pdt. Jo ke dalam air.
Sama halnya dengan tema kita pada hari ini dalam
minggu pra paskah adalah kala batu penjuru dibuang. Apa maksudnya kala batu
penjuru dibuang? Kalimat kala batu penjuru dibuang disampaikan oleh Tuhan Yesus
dalam kaitan dengan perumpamaan tentang penggarap penggarap kebun anggur dan
juga sebagai sebuah kutipan dari mazmur 118:22. Kita tidak bisa langsung
memahami maksudnya kalau lepas dari konteksnya.
Apakah maksudnya kala batu penjuru dibuang? Dari kata
membuang saja kita bisa paham bahwa ini merupakan sebuah penolakan. Menolak
apa? Dari konteksnya adalah menolak untuk bertobat, menolak untuk menerima
anugerah Allah.
Menolak untuk
bertobat
Siapakah yang menolak untuk bertobat? Pemimpin pemimpin agama pada waktu itu, para
pelayan pelayan di bait Allah dan termasuk bangsa Israel. Perumpamaan ini
ditujukan oleh Tuhan Yesus kepada para
pemimpin pemimpin agama Yahudi dan juga
kepada bangsa Israel .
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini tentu karena
ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Pada saat itu para pemimpin agama Yahudi
selalu mencari cari kesalahan Tuhan Yesus.
Para Pemimpin Yahudi ini sudah menjadi BPK: yakni Badan Pencari
Kesalahan Tuhan Yesus .
Misalnya, Ketika Yesus memasuki Yerusalem pada hari
Minggu palem, ia menerima pujian dari orang-orang. Namun hal ini membuat
pemimpin pemimpin agama menjadi marah. Kemarahan ini semakin menjadi jadi
ketika Tuhan Yesus mengusir para penjual dari bait Allah. Kalau tadinya tekanan darah para pemimpin agama
ini 140 /90 kini menjadi naik menjadi 160 / 100. Oleh sebab itu ketika Tuhan
Yesus suatu hari berjalan jalan dihalaman bait Allah , imam, imam kepala itu
dan ahli ahli Taurat ini dengan kemarahan yang dipendam menuntut agar Yesus memberitahu mereka dengan
kuasa manakah Dia melakukan pengusiran tersebut. Pertanyaan ini hendak menjatuhkan Kristus dan
menuduh Dia sebagai guru palsu, sebagai
penghujat, atau perusak hukum.
Ini akan mendiskreditkan Yesus di
depan mata orang-orang dan menunjukkan bahwa para pemimpin agama adalah pembela agama yang benar dari Israel. Namun Kristus
menjawab dengan cerdik dan balik bertanya :
Baptisan Yohanes itu dari sorga atau dari manusia ? Kalau mereka berkata
itu dari sorga maka pertanyaannya adalah mengapa mereka tidak menerima Yohanes
sebagai nabi dan mengapa tidak menerima Yesus sebagai Mesias, sebab Yohanes
mengabarkan tentang Mesias. Tetapi
sebaliknya, jika mereka menjawab bahwa baptisan Yohanes adalah dari manusia
maka berarti mereka menolak Yohanes dan Yesus dan tentu saja mereka tidak
berani menolak Yohanes karena orang banyak berpikir bahwa Yohanes adalah
seorang nabi. Akhirnya mereka menjawab tidak tahu. Mereka tidak bisa menjebak
Kristus dan ini membuat kebencian itu semakin menjadi jadi. Mereka semakin menjadi
marah, benci, BT, Keki, semuanya menjadi satu
dan membuat mereka semakin berusaha menangkap dan membunuh Yesus. Inilah yang menjadi latar belakang, kemudian
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan penggarap penggarap kebun anggur dalam
markus 12 ini.
Kisah perumpamaan
Tuhan Yesus ini ditujukan kepada para pemimpin agama yahudi, dimana di dalam
ayat 12, mereka menyadari bahwa diri mereka lah yang dimaksudkan dalam
perumpamaan penggarap kebun anggur. Diri mereka lah sebagai penggarap penggarap kebon anggur yang memukuli
hamba hamba yang diutus oleh pemilik tanah dan diri mereka lah yang digambarkan
sebagai penggarap penggarap yang membunuh anak si pemilik kebon anggur, sebab
mereka memang rencana untuk menangkap dan membunuh Kristus . Mereka sadar bahwa
mereka lah juga yang dimaksud oleh Kristus sebagai tukang bangunan yang
membuang batu dan kemudian batu tersebut menjadi batu penjuru.
Perumpamaan ini diawali oleh Tuhan Yesus dengan
mengatakan
"Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam
pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. Kalau kita perhatikan kalimatnya, maka sebenarnya ini
merupakan sebuah nyanyian kebun anggur yang dituliskan dalam Yes 5:
1-7, tujuh ratus tahun sebelumnya.
Isa 5:1-7 Aku
hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun
anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang
subur. (2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya,
dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga
di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu
menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur
yang asam. (3) Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan
orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. (4)
Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum
Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik,
mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? (5)
Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan
kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu
dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; (6)
Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak
disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan
awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. (7)
Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang
Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya
ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Nyanyian kebun anggur ini adalah sebuah peringatan
kepada bangsa Israel sebelum hari hari pembuangan yang mereka alami. Allah memperingatkan orang yang tidak taat
bahwa ia akan membuang kebun anggurnya ke
bangsa-bangsa lain.
Jadi sama seperti dalam Yesaya 5, ketika Yesus
mengatakan perumpamaan ini, Israel adalah kebun anggur nya Yahweh. Namun ada unsur baru yang ditambahkan Yesus, yaitu adanya penggarap penggarap kebun
anggur. Para Penggarap ini adalah para pemimpin agama, dimana Yesus sedang
berbicara kepada mereka saat itu.
Pemilik sebenarnya dari tanah, adalah YHWH, yang telah menyewakan kebun
anggurnya ke tangan penyewa atau kepada para pemimpin agama.
Dan ketika
sudah tiba musimnya, ia menyuruh hamba hambanya kepada penggarap-penggarap
itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Mar 12:2.
Apakah yang dilakukan oleh penggarap penggarap
ini? Mereka menolak hamba hamba yang
diutus oleh si pemilik kebun anggur tersebut. Apa yang mereka lakukan kepada hamba
hamba tersebut ?
-
Hamba yang
pertama, mereka pukuli dan disuruh pergi dengan tangan hampa ( 12:3)
-
Hamba yang kedua,
mereka pukul sampai luka
kepalanya dan sangat mereka permalukan. (12:5)
-
Dan hamba yang
lainnya ada yang dipulul dan ada juga yang dibunuh. (12: 6)
Ini berarti ada lebih dari tiga hamba yang diutus oleh
si pemilik tanah. Mungkin puluhan hamba. Penggarap ini tidak mau membagi hasil
kebun anggur tersebut dan memukuli, membunuh para utusan di pemilik kebun
anggur.
Ini merupakan sebuah gambaan yang diberikan oleh
Tuhan tentang bangsa Israel dalam
Perjanjian Lama, dimana Tuhan berulang
kali mengirim nabi nabinya supaya mereka bertbat namun mereka ditolak, dibunuh.
Tuhan berkata seperti ini :
Jer 7:25-28
Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu
ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari,
terus-menerus, (26) tetapi mereka tidak mau mendengarkan
kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya,
berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka. (27)
Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka
tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada
mereka, mereka tidak akan menjawab engkau.
(28) Sebab itu, katakanlah kepada
mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka,
dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah
hapus dari mulut mereka."
Disini Tuhan Yesus menegur mereka bahwa mereka itu
tegar tengkuk, dan tidak mau bertobat. Orang yang menolak untuk bertobat itu
akan semakin lama semakin kejam. Perhatikanlah apa yang dilakukannya oleh
mereka yang menolak untuk bertobat ini. Mereka awalnya hanya memukul, kemudian
mereka membunuh, dan bukan hanya itu. Ketika tuan taah ini mengirim anaknya,
anaknya juga dibunuh dan ditaruh dimana? Di luar kebun anggur. Artinya sudah
dibunuh, tidak dikubur, jenasah tersebut dibiarkan dimakkan hewan. Mereka
semakin kejam dan jahat. Hati yang tidak mau bertobat akan semakin kejam dan
jahat. Hati kita tdak berada dalam keadaan yang sama dari hari ke hari. Kalau kita bertoba, maka hati kita akan
semakin diperbaharui semakin baik. Namun kalau kita tidak bertobat, maka hati
kita akan semakin bertambah jahat dan kejam. Jangan pelihara sebuah dosa di
dalam kehidupanmu. Dosa itu akan semakin bertambah besar, dna membuat saudara
semakin bertambah jahat. Jangan mengeraskan hati, sebab jikalau kita
mengeraskan hati maka suatu hari hati kita akan menjadi keras dan jahat.
Anak saya yang
kecil SD kelas 5 suatu hari minta dibeilkan jam weker. Kokonya dna kami juga
mengatakan enggak usah beli weker, pakai alarm HP saja . Tetapi dia tetap ingin
weker , karena katanya supaya bisa
bangun pagi dan tidak usah dibangunkan. Jadilah kami membelika dia weker. Dan
di hari pertam jm wekernya bunyi dan da bngun dengan kaget. Efektif juga jam
weker membangunkan dia. Biasanya dia susah dibangunkan. Tetapi itu berlangung hanya hari pertama dan
kedua saja. Hari ketiga ketika jamnya bunyi dia padamkan dan setelah itu tidur
lagi. Setelah beberapa kali dia melakukan itu, maka suatu hari saya
mendengarkan jamnya bunyi terus tetapi
dia tetap tidur. Jam weker bunyi, dia tetap tidur. Weker sudah bukan lagi alarm
yang bisa membangunkan dia tetapi sudah menjadi musik yang membuat dia tidur
dengan nyenyak.
Sama dengan
dosa atau atau hati yang tidak mau bertobat. Ketika kita menutup hati kita
terhadap peringatn dari Tuhan , maka itu
semakin membuat hati nurani kita
semakin bertambah keras. Dan kalau itu terus dilakukan maka hati kita suatu
hari tidak akan berbicara lagi dan kita akan menjadi orang yang jahat dan
kejam.
Mereka yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam,
tetapi juga bodoh. Kenapa bodoh? Sebab mereka menyangka bahwa dengan membunuh anaknya
si pemilik tanah maka akan membuat mereka mewarisi tanah kebun anggur tersebut.
bodoh.!!! bagaimana mungkin bisa
mewarisi tanah tersebut , khan ada bapaknya. Bapaknya akan kirim pasukan lah
untuk membinasakan para penggarap itu.si pemilik tanah ini orang berduit dan
berkuasa . Ini sama bodohnya kalau orang
orang di Kalijodoh mau melawan ahok pada saat penggusuran, sebab tanah itu
milik negara dan ada tentara dan polisi yang akan mengawal penggusuran tersebut.
kalau pun sendainya para penggarap tanah ini berpikr bahwa mungkin bapaknya
sudah mati, maka ini pun bodoh, sebab
mereka hanya menudga duga.
Orang yang
tidak mau bertobat itu sama seperti ini. Suka menduga duga. Ah….tdk apa apalah
saya melakukan dosa ini, dosa itu, saya kira, saya akan aman aman saja dan baik
baik saja. Lihatlah mereka yang melakukan seks bebas atau seks sesama jenis.
Enggak apa apa lah. Saya kira paling paling rasa bersalah yang ada. Namun
betapa kagetnya dia karena bukan hanya rasa bersalah yang muncul tto juga Aids.
Kenapa
walaupun hukuman dari pengedar narkoba
adalah hukuman mati namun tetap saja ada orang yang nekat melakukan itu?
Sebabnya adalah mereka bodoh dan berpikir saya aka lolos. Teman saya tertangkap
tetapi saya akan lolos. Namun kenyataannya mereka tertangkap dan dihukm mati.
Jadi hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam tetapi juga bodoh. Inilah
yang dikatakan oleh Amsal, sebagai orang bebal.
Hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam,
bodoh tetapi juga tidak memakai
kesempatan bertobat yang diberikan kepada nya.,
Kalau kita perhatikan tuan si pemilik tanah ini yang
beruang ulang mengirimkan hamba hambanya, walaupun hamba hambanya itu ada yang
disiksa dan ada yang dibunuh. Dia tidak lah langsung mengirimkan pasukan untuk
membinasakan penggarap penggarap tersebut. Si pemilik kebun anggur ini
mengirimkan bukan 1 dan juga bukan 2, atau 3 hamba, tetapi sangat banyak hamba
hamba yang dia kirimkan. Ini artinya, tuan si pemilik kebun anggur ini
sangatlah panjang sabar. Mana ada pemilik tanah yang begitu sabar? Kalau Ahok
sebagai pemilik tanah, pasti sekali saja dia sudah kirim Polda. Kalau daeng
Asiz sebagai pemilik tanah, dia sudah kirim preman. …… Namun inilah gambaran
dari Tuhan yang panjang sabar.
Dan kasih yang besar ini bukan hanya dengan
mengirimkan hamba hamba kepada penggarap tersebut, tetapi juga mengirimkan
anaknya. Klimaks dari perumpamaan itu datang dalam 12: 6: “Sekarang tinggal
hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka,
katanya: Anakku akan mereka segani.
Pemilik tanah ini mengirim anaknya bukan untuk
menghukum penggarap pengarap, tetapi untuk menyadarkan mereka agar mereka
membagi hasil tanah. Tujuannya supaya mereka bertobat. . Apa ada petani waras
yang akan melakukan hal ini dan
mengirimkan anaknya kepada penyewa tersebut? Ini adalah sebuah pertanyaan layak
ditanyakan. Namun seperti inilah wujud dari kasih Allah yang tidak pernah kenal
lelah itu . Berkali kali dan sampai
susah dihitung , Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.
Tetapi orang yang bebal, yang tidak mau bertobat, akan
terus mempermainkan kesempatan itu untuk bertobat bahkan sampai mati pun tetap
tidak mau bertobat. Apakah ada orang seperti itu? Ada. Bahkan mungkin diantara
kita.
PERTOBATAN RAJA
BOHONG
Mukio
menggunakan hidupnya untuk menipu dan berbohong. Sampai-sampai orang sekampung
menjulukinya sebagai Raja Pembohong.
Suatu hari Mukio sakit dan merasa ajalnya
sudah dekat. Ia meminta kerabat dan teman-temannya untuk datang mendekat, ia
hendak menyampaikan wasiat.
Dengan nafas
yang tersengal-sengal Mukio berkata, “Maafkan aku, kalau aku selama ini suka
berbohong dan menipu. Tetapi sekarang ajalku sudah mendekat, dan tidak mungkin
lagi aku berbohong. Aku menyimpan harta karun di dalam peti dan aku kubur di
bawah pohon mangga di depan rumah. Uhuk..uhuk……” lalu Mukio mati.
Semua orang
segera menuju tempat yang disebutkan oleh Mukio dalam pesan terakhirnya. Mereka
menggali dan benar, mereka menemukan sebuah peti. Tak sabar semua orang ingin
melihat harta karun seperti apa yang disimpan oleh Mukio.
Ketika peti
dibuka, ternyata hanya ada selembar kertas yang bertuliskan: “INI ADALAH
KEBOHONGANKU YANG TERAKHIR KALI.”
Berapa kali peringatan lagi yang kita butuhkan untuk
bertobat? Jangan membawa kekerasan hati kita sampai ke dalam lubang kubur. Manusia mati sekali dan sesudah itu dihakimi.
Jangan mempermainkan kesabaran Tuhan . Masa anugerah tidak akan terus kita
nikmati. Ada waktunya dimana anugerah itu ditarik oleh Tuhan . dan ini terjdi ketika penggarap
penggarap tersebut membunuh Anak dari si Pemilik tanah.
Sang pemilik tanah kemudian “datang dan
membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu
kepada orang-orang lain. Mar 12:9.
Penggara pengarap ini dibinasakan karena mereka tidak mau bertobat. Dan kebun anggur
dipercayakan kepada orang lain. Ini merupakan sebah nubuatan tentang nasib
Yerusalem, nasib bait Allah. Ketika Yesus mengatakan bahwa tanah tersebut akan
diberikan kepada orang lain, maka ada dua hal yang Tuhan hendak katakan .
pertama, Yerusalem akan ditempati oleh orang Romawi- dimana Romawi akan
menghancurkan Yerusalem karena pemberontakan mereka pada tahun 70
M. dan yang kedua, adalah ketika Yesus berbicara tentang warisan yang
diberikan kepada orang lain, dia mengacu pada berkat-berkat Kerajaan Allah yang
diberikan kepada bangsa non Yahudi. Yesus
baru saja memberi kita gambaran perjalanan sejarah penebusan. Israel akan dipotong
dan sebagai hasilnya, Injil akan disebarkan kepada bangsa-bangsa, dimana bangsa
bangsa lain akan menerima Injil dengan
sukacita yang besar. Paul menjelaskan ini dalam hal yang sama di
Rom 11:11 Maka
aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak!
Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa
lain, supaya membuat mereka cemburu.
Tuhan bisa saja
mengambil pelayanan yang kita kerjakan selama ini kalau kita tidak
mengerjakannya dengan baik dan setia dan memberikan itu kepada orang lain. Oleh
sebab itu: mari kita kerjakan pelayanan Tuhan dengan serius di kebun anggurnya
Tuhan. Mari kita lakukan pelayanan di
gereja Tuhan ini untuk kemuliaan Tuhan . mari kita bangun pelayanan di sini
dengan emas dan bukan dengan kayu.
Dan Tuhan Yesus juga
mengutip Mazmur 118: 22 sebagai
tambahan peringatan bahwa bahwa Pribadi
yang Para pemimpin agama tolak akan ditinggikan oleh Allah.
Penolakan mereka terhadap batu pondasi yaitu Kristus,
dengan cara membuangnya, telah dibalik oleh Tuhan . Markus 12: 10 merupakan kutipan dari
Mazmur 118: 22, dimana dikatakan disebut salah satu batu pondasi untuk bait
Allah yang telah ditolak untuk digunakan
sebagai dasar, namun kemudian digunakan
sebagai batu penjuru untuk sebuah bangunan. Batu ini awalnya direncanakan untuk
digunakan sebagai batu fondasi, tetapi akhirnya menjadi batu yang paling
terlihat. Jadi meskipun Israel menolak
Kristus , Dia akan tetap memenuhi peran mulia yang telah diberikan Allah
kepadanya. Dengan kata lain, meskipun Yesus akan ditolak oleh Israel, Allah akan membela Dia sedemikian rupa
sehingga seluruh Israel akan tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Terserah Israel taat atau tidak kepada Yesus, Tuhan
akan membalikkan keadaan. Dan Kristus akan terlihat bukan hanya oleh bangsa
Israel saja tetapi oleh seluruh bangsa sebab Kristus telah menjadi batu penjuru
yang terletak diatas bangunan dan dapat disaksikan oleh siapa pun itu.
Anugrah yang telah ditolak oleh Israel diberikan kepada
bangsa bangsa lain. Kala batu penjuru ditolak, maka batu penjuru itu diberikan
kepada bangsa bangsa lain. Kala anugerah Tuhan ditolak, maka anugerah itu akan
dibagikan kepada bangsa bangsa lain.
Pekerjaan Tuhan tidak mungkin gagal. Tak seorang pun dapat menghalangi
pekerjaan Tuhan . Kekerasan hati manusia yang tidak mau bertobat , tidak dapat
menghalangi pekerjaan Tuhan . Kalau kita tidak becus melaksanakan pekerjan
Tuhan , pekerjaan Tuhan tidak akan digagalkan oleh kita. Tuhan akan memakai
orang lain untuk melaksanakan rencanaNya sampai Tujuan Allah di dalam dunia ini
tercapai
Saya yakin, bahwa kita ingi terus tetap berbagian
dalam rencana Tuhan di dunia ini. Oleh sebab itu mari kita bertobat dan lebih
sungguh sungguh lagi melayani Tuhan . Jangan mempermainkan kemurahan hati Tuhan
kepada kita. Namun biarlah anugerah Tuhan itu yang terus menggerakkan kita
untuk memuliakan Tuhan dalam pelayanan