Kamis, 17 September 2020

Yunus “bersukacita”

Jumat. 18 September 2020
 

Yunus “bersukacita”
  
Yunus 4: 6   Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu 
Kita tahu bahwa Yunus marah karena bangsa Niniwe bertobat. Dalam kermarahannya, dia keluar meninggalkan kota Niniwe dan tinggal disebelah timurnya. Yunus duduk dibawah pondok yang didirikannya untuk menantikan apa yang terjadi dengan kota Niniwe. Yunus menantikan hendak melihat apa yang terjadi dengan kota itu setelah Allah mengampuni mereka. Dia mungkin berharap bahwa Allah akan berubah pikiran.  

Dan ketika dia sedang menantikan hal itu, Tuhan menumbuhkan pohon Jarak untuk menaungi dia. Yunus 4:6 menuliskan seperti ini ” Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu

Bagaimanakah reaksi Yunus ketika pohon jarak itu tumbuh dan menaungi dirinya? ayat 6 b: Yunus sangat bersukacita'  Kalau saudara baca dengan teliti kitab Yunus ini, maka hanya pada ayat 6 b inilah dikatakan Yunus bersukacita. Dari awal ketika dia diutus, kemudian dia lari, kemudian masuk dalam perut ikan, lau dikeluarkan dari dalam perut ikan, kemudian diutus lagi ke niniwe, lalu berkotbah dia tidak pernah bersukacita. Baru kali ini ketika pohon jarak tumbuh menaungi dia, dia merasa sukacita. 

Yunus tidak bersukacita ketika diutus pergi ke Niniwe. Apalagi ketika berada dalam perut ikan, dia tidak ada sukacita. Ketika diutus kembali untuk kedua kalinya, dia pun tetap tidak sukacita. Pelayanan itu dilakukannya tanpa sebuah sukacita yang mendalam. Sukacitanya baru muncul ketika dia dinaungi oleh pohon jarak. Ini adalah contoh dari orang kristen yang mementingkan diri sendiri. Kalau melakukan sesuatu untuk orang lain, untuk pelayanan, untuk gereja maka tidak ada sukacita. Katanya: hambar. Tetapi kalau apa yang dilakukannya itu memberikan keuntungan buat dia , memberikan kenyamanan, maka dia akan penuh sukacita. Kalau orang lain yang diberkati, maka mukanya masem. Mukanya baru akan cerah kalau dirinya yang diberkati. sifatnya EGOSENTRIS

Doa

Ampunilah kami ya Tuhan, kalau kegemberiaan kami pun adalah kegembiraan yang egois. Kami tidak pernah gembira karena orang lain diberkati. Kami gembira hanya ketika kami diberkati. Singkirkanlah hati yang egois seperti ini




Pdt. Johannis Trisfant 

Tidak ada komentar: