Senin, 15 Agustus 2016

Paulus berdoa tanpa henti.

Kol 1:9  Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
Kita pernah mempelajari unsur doa ini, yakni berdoa tanpa henti-hentinya. Disini kembali diungkapkan oleh Paulus . dia berkata:  kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Ini bukan berarti bahwa Paulus ini adalah seorang yang sangat gencar dengan pengalaman mistis atau dia agak lebay dalam berbahasa, sehingga mengatakan kami tidak henti hentinya berdoa untuk kamu.  Tetapi maksud Paulus adalah, dia memelihara semangat doa walaupun dia sedang melakukan aktivitas sehari harinya, dan Paulus memiliki waktu yang terjadwal untuk berdoa. (Rom 1:. 9-10). Jadi setelah Paulus mendengarkan tentang jemaat Kolose , dia memasukkan mereka ke dalam pokok-pokok doanya. Dia berdoa secara teratur dan terus menerus untuk mereka. Paulus mendoakan mereka bukan hanya sekali tetapi secara berulang ulang, tanpa henti.  Point yang ditekankan disini adalah bahwa  ada hal hal dimana kita tidak boleh berhenti mendoakannya.
Ketika Paulus memberitahukan kepada jemaat Kolose bahwa dia tidak berhenti henti berdoa untuk mereka, maka ia menyatakan bahwa ada hal-hal dimana kita mesti mendoakannya secara terus menerus.  Doa adalah sarana yang dipakai Allah untuk memberikan kepada kita berkat –berkat yang kita miliki di dalam Kristus.  Banyak berkat-berkat  yang terbaik yang kita butuhkan  terus menerus. Oleh sebab itu kita mesti memintanya juga secara konstan . Misalnya kita mesti harus selalu bersyukur untuk berkat makanan yang Tuhan berikan buat kita.  Doa Bapa Kami yang meminta makanan kami secukupnya pada hari ini mengandung makna bahwa kita mesti meminta makanan setiap hari. Ada doa yang memang rutin kita minta setiap hari, karena kita membutuhkan berkat itu setiap hari.
Inilah alasan yang membuat Paulus berdoa dengan tidak henti hentinya bagi jemaat Kolose, yakni ada hal-hal tertentu yang orang kristen perlukan dan perlukan selalu secara konstan.  Hal hal tersebut mereka perlukan untuk bisa hidup dan melayani sebagai orang kristen di tengah tengah dunia ini. Tentu saja yang membuat Paulus berdoa dengan  tak henti hentinya untuk jemaat Kolose bukanlah karena mereka butuh makanan setiap hari. Lalu apa yang menggerakkan Paulus untuk berdoa dengan tak henti hentinya?  apakah yang didoakan oleh Paulus?
Di dalam Kolose 1: 9 ini sebelum Paulus mengatakan bahwa dia berdoa dengan tidak henti hentinya, dia mengatakan sebuah kalimat seperti ini:
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tidada henti hentinya berdoa untuk kamu.
Doa paulus disini berhubungan dengan ucapan syukurnya di dalam ayat 3-7.
Di dalam ayat 3-7 ini Paulus mengucapkan syukur karena iman dan kasih jemaat Kolose terhadap semua orang kudus dan Injil berbuah di tengah tengah jemaat Kolose .

Apa yang Paulus ucapkan syukur, maka itulah yang dia minta kepada Allah untuk jemaat Kolose .
Jadi hal yang membuat Paulus berdoa dengan tak henti henti adalah karena iman dan kasih jemaat Kolose bertumbuh dan Injil berbuah di tengah tengah mereka . Paulus mendoakan agar hal hal ini terus bertambah tambah. Paulus berdoa dengan tak henti henti bukan karena ada masalah di tengah tengah jemaat Kolose tetapi karena ada buah, ada kasih ,ada iman yang bertumbuh.
Kalau kita seringkali berdoa tak henti henti ketika ada masalah, namun disini Paulus berdoa tak henti henti bukan karena adanya masalah.  Kita seringkali berdoa dengan tak henti henti ketika ada penyakit, tekanan keuangan, kegagalan moral, pertikaian di dalam gereja, keputusan yang sulit, ketegangan dalam keluarga. Seringkali hal hal tersebut yang menggerakkan kita untuk berdoa dengan tak henti hentinya. Itu tidak lah salah. Kita harus berdoa dalam keadaan itu . Namun kalau kita hanya berdoa dengan tak henti henti hanya di masa masa sulit seperti itu, maka kita mengabaikan pelajaran yang besar dari Paulus tentang doa. Berita baik yang Paulus dengarkan mengenai jemaat Kolose membuat dia mendoakan mereka dengan tak henti hentinya. Berita baik itu bukan hanya membuat Paulus bersyukur tetapi juga membuat dia berdoa dengan tak henti hentinya. Pasti Paulus  juga berdoa ketika mereka berada di dalam kesulitan, namun doanya yang tak henti henti dipanjatkan ketika dia melihat kuasa dna anugerah Allah atas jemaat Kolose dan dia berdoa agar kuasa dan anugerah Allah itu terus semakin bertambah tambah.
Kita mesti bertanya kepada diri kita, apakah instink atau naluri kita juga sama dengan rasul Paulus ? Apakah kita hanya berdoa dengan tak henti henti ketika ada masalah di sebuah gereja? Ataukah ketika kita mendengarkan ada banyak kemajuan terjadi, justru disitu kita terus berdoa dengan tak henti hentinya supaya Tuhan terus memberikan anugerahNya ini dan kuasaNya terus dinyatakan. Apakah kita berdoa dengan tak henti hentinya ketika melihat anak-anak atau cucu kita bertumbuh dalam imannya? Apakah kita meminta dengan tak henti henti agar kasih ditengah tengah orang kristen dan kesaksian mereka terus semakin kuat? Kita tidak perlu menunggu sampai terjadi penganiayaan dan penderitaan untuk berdoa dengan tak henti henti. Paulus berdoa dengan tak henti hentinya ketika pekerjaan Tuhan sedang maju dan diberkati Tuhan . Mari kita menjadi seorang pendoa yang berdoa dengan tak henti hentinya untuk sesuatu yang sedang berkembang dan berjalan.

Salam
Pdt. Yohannis Trisfant.




Sabtu, 19 Maret 2016

Gereja di masa pemerintahan Romawi di tahun 312-590


Masa pemerintahan kerajaan Romawi  (312-590)


Pertobatan jenderal  Romawi  Konstantinus merupakan sebuah momentum bagi pertumbuhan gereja dalam hal jumlah.  Jika kita meninggalkan Roma pada tahun 305 M., tinggal di padang pasir, dan dua puluh tahun kemudian kembal ke Roma, maka kita akan mengira bahwa kekristenan telah punah karena penganiayaan. Tetapi ternyata sebaliknya, kekristenan telah menjadi agama yang sangat digemari. Kaisar Konstantinus ini tergerak untuk memberikan kebebasan dan status bagi Gereja. Pada tahun 313, ia bersama-sama Lucinius secara resmi mengeluarkan Edik Milano (Edict of Milan) yang menjamin kebebasan beragama di seluruh kekaisaran. Instruksi tersebut berbunyi: "Tujuan kita ialah untuk mengizinkan baik orang-orang Kristen maupun yang lain dengan bebas beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing." Konstantinus memulihkan harta gereja, menyumbangkan uang, mengendalikan kontroversi dengan kaum Donatis serta mengadakan konsili-konsili Gereja di Arles dan Nicea.  Dengan demikian Gereja tidak lagi menjadi sasaran serangan, melainkan mendapat perlakuan istimewa. Dalam waktu yang sangat singkat, prospeknya berubah sama sekali.    Allah sesungguhnya memakai Konstantinus untuk memberi kemudahan bagi Gereja; sang kaisar itu menegaskan dan menjamin toleransi resmi bagi keyakinan ini. Tentu saja gereja megalami perkembang yang pesat pada zaman ini. Sekitar tahun 370, pada masa pemerintahan Theodosius, kekristenan menjadi agama resmi dari kekaisaran Romawi. Para Uskup diberi tempat terhormat dalam pemerintahan, dan pada tahun 400, istilah Romawi dan Kristen pada dasarnya dianggap sama. Setelah Konstantin, orang-orang Kristen tidak lagi dianiaya. Pada waktu itu, justru orang-orang tidak percaya yang mengalami penganiayaan, kecuali kalau mereka “bertobat” kepada kekristenan. Pertobatan yang dipaksa semacam ini mengakibatkan banyak orang yang bergereja tanpa mengalami perubahan hati yang sejati. Orang-orang ini membawa berhala-berhala mereka dan kebiasaan-kebiasaan mereka, dan gereja berubah: ikon-ikon, desain arsitektur yang ruwet, perjalanan ziarah, dan pemujaan orang-orang suci ditambahkan kepada ibadah gereja mula-mula yang sederhana.  

Dengan makin melemahnya Kekaisaran Roma, gereja menjadi makin berkuasa dan timbul makin banyak pertentangan antara gereja-gereja di Barat dan Timur. Gereja Barat (Latin), berpusat di Roma, mengklaim otoritas kerasulan terhadap semua gereja. Uskup Roma bahkan mulai menyebut diri “Paus” (Bapa). Hal ini tidak dapat diterima oleh Gereja Timur (Yunani) yang berpusat di Konstantinopel. Perbedaan teologis, politis, prosedural dan bahasa mengakibatkan Perpecahan Besar pada tahun 1054, di mana Gereja Katolik (Universal) Roma dan Gereja Ortodoks Timur saling mengucilkan satu dengan yang lainnya dan memutuskan hubungan.

Gereja dari para rasul ke konsili Nicea


DARI PARA RASUL KE KONSILI NICEA (100–325)




Abad ini adalah abad dimana terjadi penganiayaan yang  besar bagi orang orang kristen. Gereja mengalami masa masa penganiayaan yang hebat, dimana kata Tertulian, “darah para martir menjadi benih bagi gereja”. walaupun gereja pada masa ini miskin di dalam harta milik dan status sosial, tetapi kaya dalam anugerah. Mereka dibenci , diniaya namun mereka setia kepada  Kristus. Perkembangan gereja di abad abad ini tidak terlepas dari peran bapa bapa gereja yang mempetahankan kebenaran kristen dan tetap setia mengikuti Kristus  sampai mati. Bapa bapa gereja ini antara lain



Polikarpus (ca. 70 –155/167  AD)

   Ia menjadi Uskup Smyrna untuk masa yang cukup lama. Jemaat Kristiani mengenalnya sebagai seorang gembala umat yang kudus serta pemberani.  Ia hidup pada masa setelah wafat para rasul, ketika bermacam-macam interpretasi ajaran Yesus diajarkan. Peranannya adalah dengan menegaskan ajaran y benar  yang didapatkannya dari Rasul Yohanes.   Ada cerita yang mengisahkan bahwa ia terlibat dalam perdebatan dengan Marcion, yang ia juluki "Anak sulung setan". Ajaran-ajaran para rasul yang ditampilkannya telah membuat beberapa pengikut Marcion bertobat.
Pada masa itu, umat Kristen mengalami penganiayaan serta pembantaian dalam masa pemerintahan Kaisar Markus Aurelius. Polikarpus juga tidak terkecuali. Dia ditangkap dan disuruh menyangkali Kristus, namun Polikaprus mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, "Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?"

 
Itulah peranan Polikarpus: saksi yang setia. Para pemimpin yang muncul kemudian hari mengadakan pendekatan-pendekatan kreatif untuk mengubah keadaan, namun pada zaman Polikarpus, yang dibutuhkan hanyalah kesetiaan. Ia setia sampai mati.

 Ketika ia diancam akan dibakar, Polikarpus menjawab, "Apimu akan membakar hanya satu jam lamanya, kemudian akan padam, namun api penghakiman yang akan datang adalah abadi."

Kisah kematian Polikarpus sbg martier ini tersebar ke jemaat-jemaat di seluruh kekaisaran. Gereja menyimpan laporan-laporan semacam itu dan mulai memperingati hari-hari kelahiran serta kematian para martir.  Dalam kurun waktu satu setengah abad berikutnya, ratusan martir menuju kematian mereka dengan setia, dan banyak di antara mereka maju dengan semangat. Inilah yg menjadi benih dari penyebaran kekrirtsnen dgn cepat di tahun 100-300 ini



Bapa Gereja yang lain adalah Yustinus Martir ca. (114 –  165 AD)  adalah Yustinus menjadi salah seorang apologist Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal. Bersama-sama penulis lain, seperti Origenes dan Tertullianus, ia menafsirkan kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan Romawi terpelajar pada masa itu.  Karya tulis Yustinus, The Apology, ditujukan pada Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia, yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang). Ketika Yustinus menjelaskan dan mempertahankan keyakinannya, ia juga menyinggung bahwa penyiksaan yang dilakukan penguasa Romawi terhadap orang-orang Kristen adalah salah. Sebaliknya, mereka seharusnya bergabung dengan orang Kristen untuk mmnunjukkan kepalsuan sistem penyembahan dewa-dewa. 

Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya.  Di Efesus, ia bertemu dengan Tryfo. Di Roma, ia bertemu Marcion, pemimpin Gnostik. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165, Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya. Ia pernah menulis, "Anda dapat membunuh kami, tetapi sesungguhnya tidak dapat mencelakakan kami." Keyakinan ini ia pegang sampai mati. Dengan demikian ia telah meraih nama yang disandangnya sepanjang masa: Yustinus Martir.  Setelah kematiannya, filsuf yang terkemuka itu menjadi terkenal sebagai Yustinus Martir. Teladannya yang sangat baik menjadi inspirasi bagi orang-orang Kristen di kemudian hari yang bersedia mati sebagai martir oleh karena mereka memilih untuk mengikut Yesus-orang Nazaret yang dianggap hina.

 Ireneus ( 130–202 AD)

Konteks hidup Ireneus diwarnai oleh beragam penganiayaan terhadap orang Kristen dan ajaran sesat. Ajaran sesat yang berkembang pesat pada waktu itu adalah gnostisisme. Gnostisisme merupakan gerakan keagamaan yang bersifat sinkretis. Aliran ini berusaha mengawinkan pola pemikiran filsafat Barat dengan agama-agama Timur. Unsur dasariah gnostisisme adalah dualisme. Mereka mengajarkan bahwa keselamatan dapat dica pai oleh manusia jika unsur rohani dibebaskan dari unsur materi yang jahat. Ketika ajaran gnostis mulai meresahkan iman umat, maka Ireneus berusaha dengan gigih untuk membendung ajaran-ajaran sesat tersebut dengan memaparkan ajaran iman yang benar.  Irenaeus, adalah seorang penentang Gnostisisme pada akhir abad kedua.  Perdagangan yang lancar antara Asia Kecil dan Gaul (Perancis) memberi peluang bagi orang-orang Kristen untuk membawa agamanya ke Perancis, tempat mereka mendirikan sebuah gereja yang tangguh di kota Lyons. Sebagai imam di Lyons, Irenaeus hidup sesuai namanya, yang artinya 'damai', Ketika itu terdapat banyak orang yang telah menganut Gnostisisme di Perancis. Penyebaran aliran ini sangat pesat karena kaum Gnostis menggunakan istilah orang-orang Kristen, namun berbeda  secara radikal.   Setelah uskup Lyons itu mempelajari ajaran sesat itu, ia menulis Against Heresies, suatu karya besar yang membeberkan kebodohan "ajaran yang secara keliru disebut Gnostik".   Dalam bukunya Against Heresies, Irenaeus menetapkan standar bagi teologi gereja. Semua kebenaran yang kita butuhkan sudah tercantum dalam Alkitab. Ia juga membuktikan bahwa dirinya adalah seorang teolog terbesar semenjak Rasul Paulus. Argumentasinya yang tersebar luas merupakan pukulan besar bagi aliran Gnostik pada masanya.

Gereja pada masa ini bertumbuh bukan hanya dalam jumah tetapi juga di dalam mempertahankan ajaran yang sehat. Walaupun ada ajaran sesat seperti Gnositisme, namun gereja dilindungi melalui engajrn pengajaran dari bapa bapa gereja pada masa itu.



Tertulianus ( 155–230 AD )

 Quintus Septimius Florens Tertullianus, atau Tertulianus, (155–230) adalah seorang pemimpin gereja dan penghasil banyak tulisan selama masa awal Kekristenan. ia menjadi pembela kristen yang fanatik.   Ia digelari "Bapak Teologi Latin" atau "Bapak Gereja Latin". Ia memperkenalkan istilah "Trinitas" Ketika orang-orang Kristen Yunani masih bertengkar tentang keilahian Kristus serta hubungan-Nya dengan Bapa, Tertullianus sudah berupaya menyatukan kepercayaan itu dan menjelaskan posisi ortodoks. Maka, ia pun merintis formula yang sampai hari ini masih kita pegang: Allah adalah satu hakikat yang terdiri dari tiga pribadi.

 Origenes ( 182 –  251 AD)

Pada awalnya, kekristenan dianggap sebagai agama orang-orang miskin dan tidak terpelajar, dan memang banyak penganutnya datang dari kalangan rendah, tetapi menjelang abad ketiga, cendekiawan terhebat pada masa itu adalah seorang Kristen.  Baik kafir, penganut ajaran sesat maupun orang Kristen, semuanya mengagumi Origenes. Ia mempunyai pengetahuan luas dan ilmu yang tinggi.  Origenes menjalani kehidupan asketis, menghabiskan waktunya pada malam hari dengan belajar dan berdoa, serta tidur di lantai tanpa alas.  Ia bahkan mengikuti Matius 19:12 secara harfiah; mengebiri dirinya untuk mencegah godaan jasmani. Origenes berhasrat setia pada gereja dan membawa kehormatan bagi nama Kristus. Sebagai seorang penulis yang sangat produktif Origenes dapat membuat tujuh sekretarisnya sibuk dengan dikteannya. Ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya, termasuk tafsiran-tafsiran atas setiap buku dalam Alkitab serta ratusan khotbah.

Di masa Decius, Origenes dipenjarakan, disiksa dan akan dihukum mati pada tiang. Tetapi hukurnan itu tidak terlaksana karena kaisar telah meninggal dunia. Namun Origenes jatuh sakit  kemudian meninggal sekitar tahun 251.

Para pemimpin pemimpin gereja di abada ini adalah orang orang yang bersedia berkorban bagi Kristus dan juga orang orang yang memiliki pemikiran pemikiran yang hebat.  Inilah yang menjadi salah satu faktor yang pendukung  kebangunan gereja pada abad tersebut . Julah emakin bertambah dan pemahman teologi juga semakin berkembang.

Menginjak pertengahan abad ketiga ini, penganiayaan besar-besaran terhadap orang percaya juga terjadi, suatu misal pada tahun 249 ketika Kaisar Decius naik tahta, kaisar ini mengadakan penganiayaan terhadap orang Percaya secara universal, dan penganiayaan ini dilanjutkan oleh Kaisar Valerianus (253-260). Dalam penganiayaan ini, orang percaya dipaksa mempersembahkan korban kepada patung kaisar sebagai "Tuhan dan Illah", para rohaniwan harus dikejar dan dibunuh, harta benda Gereja harus disita. Dan baru setelah anak Valerianus naik tahta dan berdiri sebagai Kaisar, maka penganiayaan terhadap orang Kristen dihentikan. Dengan berhentinya penganiayaan ini Gereja berkembang secara luar biasa, namun akibat penganiayaan itu telah mengakibatkan krisis besar di dalam Gereja. Mereka yang pada saat penganiayaan itu mau dengan rela mempersembahkan korban pada patung kaisar, selalu dipertanyakan. Ada yang memperbolehkan masuk Gereja kembali, dan ada yang tidak memperbolehkan serta orang-orang ini disebut sebagai kaum "Lapsi".

Mengapa kekristenan menyebar cepat di abad pertama?


 Mengapa Kekristenan menyebar sangat cepat di abad pertama?

Bukti sejarah menunjukkan bahwa Kekristenan menyebar dengan sangat cepat selama abad pertama dan awal abad kedua. Ini menimbulkan dua pertanyaan. Pertama, apa yang menjadi penyebab sehingga gerakan ini menyebar ? dan kedua, apa yng membuat orang tertarik dengan kekristenan?  Kekristenan di awal abad pertama, tidaklah disebarkan melaui kekuatan. Justru kekuatan pemerintahan Romawi menentang kekeristenn. Kekristenan baru diakui sebagai agama pada abad ke empat, sehingga ini menimbulkan pertanyaan, apa yang membuat gereja bangkit demikian  luar biasa?  Sejarahwan mengatakan bahwa salah satu hal yang dipakai dalam  penyebaran kekristenan adalah kotbah umum. Hal ini dicatat dalam perjalanan misi  Paulus, di ksiah rasul. Namun kotbah di tempat umum ini tidak banyak dilakukannya oleh Paulus sebab sesuadah dia ditentang oleh masyarakat, dia tidak bisa lagi melakukannya. Hal yang sering dipakai oleh Paulus dalam memberitakan Injil adalah berkotbah  di rumah-rumah ibadat Yahudi. Ada faktor lain yang membuat gereja mula mula berkembang secara luar biasa, yakni mereka memiliki jaringan. Mereka memiliki lokasi lokasi yang khusus, dan menghindari pertemuan pertemuan publik. Jika orang lain ingin bergabung dengan gereja mula mula ini, itu karena mereka mendapatkan undangan dari teman atau keluarganya. Orang kristen mula mula ini memakai rumah rumah untuk beribadah dan bersekutu dan ada rasa saling memiliki satu sama lain serta mereka diikat oleh satu sakramen .

Kekristenan juga menyebar melalui perdagangan. Para murid murid Kristus menghadiri gereja rumah di kota kota dimana mereka sedang berbisnis. Gereja mula mula berkembang walaupun tidak ada otoritas yang namanya gedung gereja.  Gedung gereja ada setelah pertobatan   Kaisar Konstantinus .

Mengapa begitu banyak masuk Kristen, meskipun kita tahu bahwa penganiayaan sangat besar bagi og orang kristen pada waktu itu? Pada aat itu kekristenn memberikan sebuah pengajaran yang baru tentang identitas dan status.  Kita tahu bahwa dalam budaya Romawi, masyaraat sangatlah memandang status sosial. Kekristenn , Sebaliknya  Kristen, sebaliknya, memandang semua orang sama, yakni tidak ada orang Yahudi  orang Yunani, laki-laki atau perempuan, hamba atau orang merdeka "(Galatia 3:28). Komunitas Kristen mengembangkan sistem nilai yang memungkinkan orang orang yang bergabung di dalamnya merasa berharga dan bernilai, walaupun dia seorang budah, orang miskin  atau perempuan.

John Wycliffe


John Wycliffe



 Pada 1300-an ketika John Wycliffe hidup, Alkitab ditulis dalam bahasa Latin. Tidak ada yang berbicara bahasa Latin pada waktu itu dan hanya para imam belajar membaca Latin. Oleh karena itu kebanyakan orang tidak pernah bisa membaca Alkitab. Mereka  hanya tahu apa yang para imam katakan kepada mereka. John Wycliffe ingin mengubah ini. Dia  percaya bahwa setiap orang harus bisa membaca Alkitab. Oleh karena itu ia diterjemahkan Alkitab ke dalam bahasanya, Inggris. Hal ini membuat para imam di Katolik Roma Gereja sangat marah. Empat puluh empat tahun setelah Wycliffe meninggal, paus masih marah. Dia memerintahkan tulang Wycliffe harus digali. Lalu ia memerintahkan mereka untuk dihancurkan, dibakar, dan tersebar ke dalam sungai.

John Wycliffe dibesarkan dalam keluarga di mana pendidikan itu penting. Dia lulus dari Oxford University dan kemudian mengajar di sana. Selama waktu di Oxford, ia membaca banyak buku dan berbicara dengan banyak orang. Dia sangat dipengaruhi oleh Agustinus dan penekanannya pada kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Dia juga setuju dengan mereka yang mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Wycliffe mulai melihat bahwa Gereja Katolik Roma telah menambahkan banyak aturan dan telah mengubah hukum-hukum Allah. Gereja tidak mengikuti ajaran Alkitab karena menginginkan kekuasaan atas orang-orang.

Pada abad keempat belas, posisi kepemimpinan dalam Gereja bisa dibeli. Seseorang bisa menjadi sangat kuat di Gereja jika ia punya cukup uang. Gereja Katolik Roma juga dimiliki banyak tanah. Pada waktu itu Gereja dimiliki sepertiga dari tanah di Inggris. Wycliffe tahu bahwa situasi ini adalah buruk. dia peduli bagi orang-orang miskin dan ia mengatakan bahwa Gereja harus berubah. Gereja harus melayani rakyat dan bukannya menjadi kaya, kuat, dan berpolitik. Wycliffe menyerukan agar Gereja kembali ke ajaran Yesus. Wycliffe ingin Gereja untuk direformasi.  Wycliffe juga percaya bahwa Gereja Katolik Roma salah dalam cara itu diperlakukan Alkitab.

Pada hari-hari tersebut ajaran Gereja dianggap lebih penting dari ajaran Alkitab. Wycliffe mengatakan orang kristen harus menuruti Alkitab dan bukan gereja yang sudah bertentangan dengan Alkitab .  Wycliffe berpikir bahwa Alkitab adalah otoritas tertinggi. Alkitab itu sangat penting untuk dimiliki oleh  setiap orang dan membacanya  dalam bahasa sendiri.

Dia pernah berkata, " Kitab Suci adalah milik rakyat, dan tak ada satu orang pun yang berhak mengambil nya dari mereka   Agar orang-orang dapat  memiliki Alkitab dan memahaminya, maka mereka perlu untuk membacanya  dalam bahasa mereka sendiri. Jadi Wycliffe menerjemahkan Alkitab.ke dalam bahasa Inggris.

Karena Alkitab sangat penting untuk Wycliffe, maka ia merasa bahwa  penting untuk  memberitakan Alkitab  dengan baik. Dia mengorganisir pengikutnya yang disebut "imam miskin" untuk menyebarkan kebenaran sederhana dari Alkitab diseluruh  Inggris. 'imam miskin mengenakan jubah panjang,  pergi tanpa alas kaki, membawa tongkat dan dan berkhotbah kepada orang-orang di dalam bahasa Inggris. Guru-guru ini juga dikenal sebagai Lollards. Mereka menekankan tiga hal: gaya hidup yang saleh, ajaran Alkitab, dan khotbah yang baik. Namun, gereja bereaksi terhadap Wycliffe dan para pengikutnya. Banyak  pria dan wanita di penjarakan dan beberapa bahkan mati karena iman  mereka. Gereja Roma Katolik  mengutuk Wycliffe dan memaksanya untuk meninggalkan universitas. Dia  diizinkan untuk pindah ke sebuah kota kecil di mana ia menyelesaikan terjemahan Alkitab ke dalam  Inggris. John Wycliffe meninggal pada 1384.



Wycliffe dicintai oleh orang-orang dan memiliki banyak pengikut. Pengikutnya terus menyalin Alkitab dalam bahasa Inggris dan memberikannya kepada orang-orang. Panggilan Wycliffe untuk reformasi dalam Gereja menyebar ke seluruh Eropa. Pengaruhnya berlanjut hari ini.

Pada abad 14, John Wycliffe telah mengumumkan sebuah pembaruan, bukan saja bagi Inggris, tetapi juga bagi dunia Kristen. Pengaruh ajaran Wycliffe sangat kuat, khususnya keyakinannya yang sangat dalam terhadap otoritas Alkitab sehingga memberi inspirasi yang luar biasa bagi munculnya gerakan Reformasi di kemudian hari. Itu sebabnya sangat pantas jika John Wycliffe mendapat julukan “Si Bintang Fajar Reformasi atau The Morning Star of Reformation”, karena melalui semangatnya Reformasi mulai muncul seperti munculnya fajar di pagi hari.14



Sumbangsih Wcliff bagi gerakan Reformasi Gereja diantaranya adalah:



1. Membuat banyak tulisan yang kemudian dilarang beredar oleh Paus.



2. Menterjemahkan Alkitab ketika ia mengalami pengusiran. Ia bekerjasama dengan sarjana lain untuk menterjemahkan Alkitab bahasa Inggris pertama yang lengkap. Menggunakan salinan tulisan tangan Vulgata (Alkitab terjemahan bahasa Latin). Wycliff berusaha keras membuat Kitab Suci agar dapat dimengerti oleh orang-orang sebangsanya. Edisi pertama diterbitkan. Penerbitan kedua mengalami perbaikkan tetapi baru selesai dikerjakan setelah Wycliffe meninggal. Edisi itu dikenal sebagai “Alkitab Wycliffe”. Oleh sebab itu Wycliff disebut sebagai ‘Father of English Bible’.



3. Menurutnya setiap orang harus diberi keleluasaan membaca Kitab Suci dalam bahasanya sendiri. “Oleh karena Alkitab berisikan Kristus, yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan. Maka Alkitab sangat diperlukan bagi semua orang, bukan hanya bagi para imam saja”. Karena padangannya ini, ia mempelopori adanya terjemahan-terjemahan Alkitab dalam banyak bahasa hingga saat ini.



4. Pandangannya yang radikal tersebar cepat di Eropa dan diantara pengikutnya muncul seorang murid Kristus yang setia dan mengikuti jejaknya, yaitu John Hus. Selain itu, ia mempelopori munculnya tokoh-tokoh selanjutnya pada era Reformasi seperti Martin Luther dan John Calvin.



5. Memiliki pengikut yaitu pengkhotbah tobat Lollard namanya, yang tidak bermilik, yang menjelajahi segala daerah negeri Inggris15. Lollard berarti orang yang suka beromong kosong. Lollard ini dianiaya dan setelah gagalnya pemberontakan mereka pada tahun 1414, mereka menjadi gerakan bawah tanah. Mereka membagi-bagikan “Alkitab Wycliff” secara ilegal.

Sabtu, 12 Maret 2016

Kala minyak Narwastu dicurahkan (Matius 26:6-13)

Ada tiga peristiwa dalam catatan matius yang  mengarah ke penangkapan dan penyaliban: (1) rencanat Sanhedrin untuk menangkap dan membunuh Yesus, vv (ay 3-5.) (2) pengurapan Yesus di Betania (. 6-13), dan (3) tawaran Yudas mengkhianati Yesus kepada para imam (ay. 14-16).

Ini bukan pertama kalinya para pemimpin agama telah bertemu untuk membahas apa yang harus mereka lakukan. Mereka telah menentang Yesus selama ini. Mereka telah mencoba untuk menangkapnya dalam beberapa cara. Pada akhir Matius 21, kita diberitahu bahwa "mereka mencari cara untuk menangkapnya" (v. 46). Di sini mereka akhirnya mendapatkan spesifik. Mereka memutuskan untuk menangkap Yesus secara diam-diam, tapi tidak selama tujuh hari Paskah, karena jutaan orang yang akan beribadah sedang  berada di kota, dan diantara orang orang yang hadir itu tidak sedikit yang telah menjadi pengikut Yesus, dan mereka takut akan terjadi kerusuhan.

Tokoh dalam kisah penangkapan dan pembunuhan Kristus ini adalah  Kayafas, Imam Besar.  Kita tahu bahwa dalam Injil Yohanes kita  mengetahui bahwa dari pertemuan para pemimpin agama waktu itu, mereka  bingung bagaimana menghadapi Yesus. Mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.  (48)  Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."  (49)  Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,  (50)  dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 



Ada sebuah ha yang menarik disini yakni, imam –imam kepala dan tua tua bangsa Yahudi berniat menangkap dan membunuh Yesus bukan saat perayaan paskah yang akan berlangsung dua hari lagi, sebab mereka takut terjadi keributan. Tetapi berbeda dengan rencana Tuhan .  Tuhan Yesus berkata dalam



Mat 26:2  "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."



Jadi Tuhan merencanakan bahwa Anak Manusia akan mati pada saat paskah.



Pro 19:21  Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.

Kehendak Tuhan adalah Yesus harus dibunuh pada saat domba Paskah sedang disembelih, yang menunjukkan bahwa Yesus memang "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).



Mempersiapkan kematian Kristus

Pada waktu pemimpin-pemimpin agama tersebut merencanakan untuk menangkap dan membunuh Yesus, ada juga orang lain yang sedang mempersiapkan kematian Kristus. Para pemimpin agama mempersiapka kematian Kristus dengan cara yang keji, tetapi orang ini mempersiapkannya dengan cara yang berbeda dan dengan semangat yang berbeda, yakni dengan memakai minyak narwastu. Orang ini adalah  Maria dari Betania. Matius memang tidak menyebut namanya dalam peristiwa in, tetapi Yohanes mencatat bahwa ini adalah Maria dari Betani (Yohanes 12:3)

Ada hal yang kelihatannya kontradiksi, yaitu waktu ketika Tuhan Yesus tiba di Betani dan diurapi disana. Injil Yohanes menuliskan bahwa 6 hari sebelum paskah Tuhan Yesus datang ke Betania tempat tinggal Lazarus, sedangkan kelihatannya Matius menunjukkan bahwa paskah itu hanya tinggal 2 hari lagi dalam  (Mat 26. : 2; Markus 14: 1).

Kalau kita baca dengan cermat sebenarnya, Matius tidak mengatakan bahwa Yesus berada di Betania 2 hari sebelum paskah. Itu merupakan perkataan Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa dua hari lagi Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan. Tuhan Yesus tidak mengucapkan itu di Betania, sebab matius tidak menuliskan Injilnya secara kronologis tetapi berdasarkan pengelompokan cerita. Injil Yohanes menuliskan secara kronologis. Jadi peristiwa itu terjadi 6 hari sebelum paskah sesuai dengan apa yang dicatat oleh Yohanes.  Matius menceritakan kisah pengurapan ini disini karena  ini adalah bagian untuk persiapan pengorbannya menuju ke kayu salib



Pemberian kasih



Tuhan Yesus datang dengan murid-muridnya ke Betani yakni ke tempat tinggal  Maria, Marta dan Lazarus. Mereka sangat menghormati Kristus dan memberikan makan sebagai tsaudara penghormatan mereka dan mungkin sebagai ucapan terima kasih karena Kristus telah  membangkitkan Lazarus dari kematian. Tindakan ini adalah tindakan  yang berani  karena Sanhedrin sedang mencari cara untuk menangkap dan membunuh Kristus .  Disana Maria mengurapi Kristus dengan minyak wangi yang mahal. Maria melakukan itu dengan tujuan untuk mengingat akan hari penguburan Kristus (Yohanes 12:7). Tindakan maria ini bukan sesuatu yang muncul dengan spontan, tetapi tentu dia sudah mempersiapkannya. Minyak yang dipakainya untuk mengurapi Kristus , sangat mahal karena bernilai 300 dinar, yaini upah satu tahun untuk seorang pekerja. Kalau itu buruh, maka satu selama satu tahun gajinya dia tabung an kemudian beli minyak wangi dan mengurapi kepala Tuhan Yesus .  (Yohanes 12: 5).



Mengapa Maria melakukan hal ini? Sebab itu bukan uang kecil, UMR di bandung: sekitar 2.600.000 , ini berarti setahun : 30 jutaan. Minyak wangi seharga 30 juta di tumpahkan untuk mengurapi Kristus  sehingga ini dianggap sebagai buang buang uang. Namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa :  Mat 26:12  Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Apakah Maria melakukan ini tanpa memahami maknanya? Mari memahami makna ketika dia mencurahkan minyak narwastu ini.  Ini bukanlah tindakan yang tanpa makna dari Maria.  Dia adalah seorang wanita luar biasa pemahamannya. Saya yakin, bahwa hanya Maria lah yang pada saat itu paling memahami bahwa Kristus akan mengoorbankan hidupNya di atas kayu salib. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus telah mencoba untuk menjelaskan kematiannya kepada mereka semua,  tetapi murid-murid tidak mengerti. Bahkan, mereka masih berebut siapa di antara mereka yang terbesar. Hanya Maria yang memahaminya dan dia punya waktu untuk menunjukkan kepada Kristus bahwa dirinya mengerti apa yang Kristus akan lakukan kelak dan Maria menyatakan kasihNya kepada Kristus



Bagaimana Maria bisa memahami hal ini, padahal para murid, gagal memahaminya?  Maria bisa memahami ini karena dia berada di kaki Tuhan Yesus. Dalam lukas 10 dicatat, bahwa ketika Yesus datang untuk mengunjungi keluarga Maria, Marta dan Lazarus, Marta sangat sibuk  mempersiapkan makanan., sedangkan Maria duduk di kaki Tuhan mendengarkan apa yang Dia katakan" (v. 39).  Demikian juga pada waktu Lazarus meninggal, Maria datang menjumpai Kristus, dan tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Joh 11:32



Hal yang sering kita temukan tentang Maria adalah , dia sering berada di kaki Tuhan Yesus, menyembahNya dan belajar dari Kristus. Ketika kita mau duduk di kaki Tuhan Yesus maka kita akan dapat memahami hal hal yang besar yang Tuhan kerjakan. Jika saudara tidak tahu banyak tentang hal-hal rohani, itu karena Saudara tidak menghabiskan waktu di kaki Yesus. Jika saudara  ingin belajar tentang Allah dan jalan-jalan Allah, Saudara harus belajar dari Yesus.  Kita mungkin berkata bahwa kita tidak dapat duduk di kaki Tuhan Yesus saat ini, namun sesungguhnya kita masih bisa melakukannya dengan cara  mempelajari Alkitab. Dalam ungkapan Ibrani, duduk di kaki orang lain berarti untuk belajar dari orang itu, sama seperti  seorang anak bisa belajar dari orang tua, atau murid dari rabbi-nya. Cara kita duduk di kaki Yesus hari ini adalah dengan mempelajari Alkitab, dimana Dia berbicara kepada kita dan memerintah kita. Apakah Saudara rutin membaca Alkitab? Banyak orang Kristen mengatakan mereka berharap bisa  memahami  Alkitab, tetapi mereka tidak memasukkan pembacaan Alkitab dalam daftar kegitannya.  Mereka tidak mendisiplinkan diri untuk melakukan hal yang amat berharga.



Ketika masih muda, Donald Barnhouse naik di kereta api dengan seorang pengajar Alkitab yang terkenal dalam perjalanan ke salah satu pertemuan para pengajar  Alkitab. Pengajar Alkitab yang sudah tua itu terlihat sedang  membaca Alkitab. Sedangkan Barnhouse sedang membaca koran. Pada satu saat,ana muda ini, memandang pengajar alkitab tersebut dan  “ saya berharap bisa mengerti isi kitab suci seperti yang anda miliki” Lalu Pria tua ini dan baik hati ini menjawab, “Saudara tidak akan pernah tahu Alkitab dengan membaca koran,"  Barnhouse kemudian mengatakan bahwa ia mendapat pesan moral dan dia pun  meletakkan koran serta mulai membaca Alkitab sendiri. Dan pada masanya, dia juga menjadi seorang pengajar Alkitab yang terkenal. 





Semua untuk Yesus

Maria bukan hanya duduk di kaki Tuhan Yesus, dan belajar dari Dia, tetapi Maria juga memberikan hidupnya untuk Kristus , yakni dengan mencurahkan minyak Narwastu tersebut. Markus mencatat bahwa Maria memecahkan buli buli tersebut dan mencurahkannya di atas kepala Kristus  (Markus 14: 3). Dia tidak hanya mencelupkan tangannya ke parfum dan kemudian mencurahkannya sedikit ke kepala Kristus , tetapi dia memberikan semuanya.



Banyak orang menyatakan kasihnya kepada Kristus dengan memberikan sedikit uang persembahan, dengan memberikan sedikit waktu untuk Kristus atau dengan memberikan sedikit pelayanan pada saat saat tertentu. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi ? itu karena kita tidak mengenal Kristus seperti yang dimiliki oleh Maria.



Maria seringkali duduk di kaki Yesus bukan hanya belajar dari Kristus, tetapi juga untuk mengenal dia. Dia telah melihat akan  kesedihan Kristus dan pergumulan Kristus menuju ke kayu salib.    Dia mungkin berkata kepada dirinya sendiri, "Apa yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kepada Yesus bahwa aku mengasihiNya  dan bahwa saya mengerti apa yang akan Dia lakukan untuk kami?" Dia berpikir bahwa minyak wangi, harta paling berharga yang dia punya. Dia memberikan parfum itu dan Kristus mengerti akan maksud dari Maria



Ketika para murid keberatan dengan pemborosan tersebut, Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka dalam Mat 26:10-12   "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.  (11)  Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.  (12)  Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.



Ketika kita memberikan harta kita yang paling berharga untuk Tuhan Yesus , Dia tidak akan mengabaikannya. Dia menghargai setiap pemberian yang kita berikan dengan penuh kasih pemberian saudara mungkin berbeda dengan Maria, namun yang penting adalah berikanlah pemberian yang terbaik untuk Tuhan . mungkin itu waktu, berikan waktu yang terbaik, berikan waktu yang banyak  Tuhan . atau mungki tenaga, kepandaian kitam berikan yang terbaik kepada Tuhan , ata untuk mungkin uang , berikanlah yang terbaik kepada Tuhan . Tak ada pemberian yang penuh kasih yang akan diabaikan oleh Tuhan Yesus . Semua pemberian yang dilakukannya dengan dasar kasih akan diperhatikan dan diingat oleh Tuhan Yesus



Diingat oleh manusia



Hal yang menarik dari kisah ini adalah bahwa Maria mengurapi Yesus sebagai peringatan bagiNya, mengingat kematian dan penguburan Nya, namun ternyata apa yang Maria  lakukan itu menjadi peringatan bagi diri Maria sendiri. Tuhan Yesus berkata :”   Mat 26:13  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Ada berapa banyak perbuatan besar yang dilakukannya oleh raja, jenderal, oleh bisnismen, dan oleh orang orang birilian di dunia ini, namun banyak yang dilupakan oleh manusia . Banyak orang mencoba untuk mendirikan monumen besar bagi  diri mereka sendiri, tapi apa yang mereka lakukan tidak diingat oleh generasi berikutnya.   Pekerjaan mereka hancur, tidak ada yang tersisa untuk generasi berikutnya bahkan nama mereka pun tidak lagi diingat. cucu pun sudah tidak ingat siapa nama engkongnya, dan dimana kuburan engkongnya. Tetapi Maria yang bersedia berkorban bagi Tuhan , dan tidak mementingkan diri sendiri, yang mengasihi Tuhan dan melakukan tindakan yang luar biasa bagi Kristus diingat terus dan menjadi sebuah kesaksian bagi kebesaran Tuhannya.



Apakah Saudara ingin dikenang? Lakukan seperti yang Maria lakukan. Tinggalkanlah monumen bangunan , bangunlah kehidupan orang lain, berikan harta saudara  dan berikan diri Saudara kepada Kristus.  



Berbeda dengan Yudas. Yudas  menghabiskan waktu tiga tahun bersama sama dengan orang yang  sempurna yang pernah hidup. Namun pada akhirnya ia berbalik dan menyerahkan Kristus  untuk dibunuh. Itu adalah perbuatan yang mengerikan, dan Yudas mengalami akhir yang mengerikan. Yudas,  mencari kesenangan dunia dan  kehilangan jiwanya.  Apakah yang telah mendorong Yudas mengkhianati Yesus dan menjualNya kepada imam-imam? Mungkin ada banyak alasan, tetapi salah satu alasan adalah masalah uang. Yudas ini orang yang sangat mementingkan uang.  Joh 12:6 mengatakan bahwa  ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yudas ini sangat duniawi. Dia menilai segala sesuatu dari sudut pandang uang. Bagaimana mungkin Yudas tega menjual Kristus hanya dengan 3o keping perak? Ketika dia menjual Kristus 30 keping perak, sesungguhnya dia sedang menjual kerohaniannya sendiri. Ada banyak orang yang melakukan hal seperti itu pada hari ini. Mereka rela menjual kerohanian demi segenggam uang.

Berbeda dengan Maria, yang justru memberikan harta yang paling berharga yang dimilikinya untuk Kristus . Dimanakah kita berada? Apakah pada posisi Yudas ataukah pada posisi Yudas? Kita mungkin mendengarkan  mendengarkan khotbah yang baik setiap minggu, untuk mendengar ajaran Alkitab baik di radio atau televisi, untuk memiliki orang tua Kristen atau teman-teman Kristen, namun kita gagal untuk mengasihi Kristus dengan segenap jiwa kita



Mari kita belajar untuk lebih mencintai Kristus yang sudah menyerahkan diriNya untuk kita