Senin, 29 November 2021

Mengenal Bapa dengan benar (Efesus 1:17)


Efesus  1:17   dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Apakah isi permintaan doa dari Paulus untuk jemaat Efesus? Perhatikan ayat 17, dia mengatakan “ dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar”.
Sebuah permohonan yang sangat luar biasa. Mengapa permohonan ini luar biasa? Karena jemaat ini sudah percaya kepada Tuhan Yesus  dan telah di materai oleh Roh Kudus, Roh Kudus telah menjadi jaminan bagi mereka sampai mereka memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan. Mereka sudah kaya secara rohani. Namun Paulus masih belum sepenuhnya puas dengan kondisi mereka. Dia masih meminta kepada Allah agar mereka memiliki pengenalan akan Allah.  Kita biasanya berpikir bahwa kita  tidak perlu mendoakan orang-orang yang telah mengalami berkat yang begitu besar.  Kita hanya mendoakan mereka yang lemah imannya, dan kurang baik kerohaniannya. 

Tetapi disini Rasul Paulus tidak berpikir seperti itu. Walaupun jemaat Efesus sudah hebat imannya, sudah kaya secara rohani, Paulus tidak puas dengan kondisi mereka. Paulus masih mendoakan mereka dan meminta sebuah permohonan khusus untuk mereka, yakni agar mereka mengenal Allah dengan benar. Dia menginginkan mereka untuk mengetahui lebih banyak dan lebih banyak tentang kekayaan kasih karunia Tuhan yang tak ada habisnya. 

Inilah yang seharusnya ada dalam doa-doa kita, yakni kita tidak pernah puas meminta kepada Allah hal-hal rohani baik bagi diri kita maupun bagi orang lain. Jangan hanya puas sampai kepada memiliki iman saja dan jaminan keselamatan. Pertobatan bukanlah akhir, itu hanyalah awal;  Pertobatan  hanya langkah pertama. Itu  sama dengan kelahiran. Kelahiran seorang anak bukanlah akhir, itu adalah awal dari hidupnya. Kita dan semua orang Kristen masih harus terus memanjat kepada ketinggian kehidupan Spiritual dan menikmati puncak gunung Spiritual kita. Ada masih banyak hal yang sangat indah dalam kehidupan rohani orang Kristen, yang kita belum masuki. Tuhan melarang  kita untuk berhenti dalam perjalanan rohani kita, Kita harus semakin tinggi mendaki kehidupan rohani itu. Tuhan tidak mau kita hanya sampai pada tahapan pertobatan awal saja (Ibr  6:1-2). Kehidupan Kristen itu tinggi, dalam, panjang dan lebar. Di dalamnya ada banyak kemuliaan, anugerah dan kasih yang luar biasa dari Tuhan 

Sering kali orang Kristen berpikir bahwa kehidupan Kristen itu hanya terbagi dua saja, yakni pertobatan dan setelah itu pengudusan. Kita hanya berdoa, agar anak kita, teman kita, jemaat kita dikuduskan Tuhan. Agar mereka hidup kudus. 
Permintaan ini tentu saja ok dan benar, tetapi  bukan ini yang pertama diminta oleh Paulus. Hal yang Paulus minta adalah agar Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Ini luar biasa. Mengapa luar biasa karena permintaan ini tidak berpusat kepada manusia tetapi berpusat kepada Allah . 

Banyak sekali doa kita berpusat kan kepada manusia, Kita meminta agar keluarga kita bahagia, diberi tubuh yang sehat diberkati pekerjaannya, hidupnya baik.  Doa Paulus disini berbeda. Dia mengawali doanya dengan meminta bagi jemaat Efesus sebuah permintaan yang berpusatkan kepada Allah  Dia tidak meminta untuk kebahagiaan jemaat Efesus, dia juga tidak meminta agar jemaat Efesus kudus, tetapi yang dia minta adalah mereka memiliki Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dia mengawali dengan permohonan ini karena kebutuhan utama kita adalah mengenal Tuhan 


Doa

Bapa di dalam sorga, berikanlah kepada kami hati yang ingin terus mengenal-Mu. Kami ingin bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kami. Kiranya hari ini kami dapat bertumbuh dalam pengenalan kami akan Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. 


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Rabu, 01 September 2021

Allah dipihak kita. (Roma 8:31-32)


 
Rom 8:31-32  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  (32)  Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Mengapa Paulus demikian yakin bahwa Allah dipihak kita ? Paulus yakin bahwa Allah dipihak kita karena walaupun kita telah berdosa, namun Kristus menebus kita, membenarkan kita, memberikan kehidupan di dalam Roh dan menguduskan kita. Itu semuanya adalah bukti bahwa Allah berada dipihak kita. Dan kalau Allah dipihak kita, maka siapakah yang akan melawan kita? Ini bukan berarti bahwa tidak ada yang akan menentang orang-orang Kristen karena disertai Allah.  Ini bukan berarti bahwa tidak akan ada bahaya bagi orang Kristen yang disertai Allah. Paulus tahu dari pengalamannya sendiri bahwa perlawanan terhadap orang-orang percaya itu banyak, bervariasi dan terus menerus. Yang Paulus maksudkan adalah:  tidak ada "hal" atau musuh yang bisa menghancurkan orang percaya, atau menghadang umat Allah. Walaupun ada musuh, ada bahaya tetapi kalau Allah dipihak kita, maka musuh atau bahaya itu tidak bisa melawan kita. 

Calvin mengatakan bahwa ayat ini sangat penting buat kita dalam menghadapi berbagai macam pencobaan. Jika Allah tidak berada di pihak saudara, maka walaupun semua orang tersenyum kepada saudara dan bersedia membantumu, maka saudara tidak akan berhasil dalam hidupmu. Sebaliknya, walaupun semua orang menentang saudara asalkan Allah berada dipihakmu, maka tidak ada yang bisa melawan saudara. Firman Tuhan mengatakan seperti ini
Mazmur  23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Mazmur 3:6 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
Calvin berkata: Tak ada kuasa di bawah langit atau diatas langit yang dapat menahan tangan Allah. 

Tidak setiap orang mengalami bahwa Allah ada dipihaknya, sebab terkadang Allah menentang atau melawan orang tersebut. Banyak kali dalam perjanjian lama, Allah berkata: :"Aku akan menjadi lawanmu. (Nah 2:13; 3:5; Yer 50:31; 51:25). Kalimat-kalimat itu memang diucapkan kepada bangsa-bangsa seperti Asyur, Babel, Mesir, Tirus, Sidon dan Edom. Namun kalimat itu juga pernah diucapkan kepada bangsa Israel, karena ketidaktaatan mereka dan karena penyembahan berhala yang mereka lakukan. Tuhan berfirman dalam Im 26:17 “Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu” Yeh 5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya, Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Namun ini bukanlah dalam kasus Roma 8:31, sebab situasi dimana Paulus mengatakan kalimat ini adalah, Allah dipihak kita. Mengapa dipihak kita, karena Dia sudah menentukan, memanggil kita, membenarkan kita dan memuliakan kita. Dalam kondisi yang seperti ini siapakah yang akan melawan kita? semua kuasa di neraka mungkin akan menentang kita, tetapi mereka tidak pernah berhasil, sebab Allah berada disisi kita.
Crysostom, berkata: Bahkan rencana dari orang-orang jahat terhadap kita bisa diubah oleh Allah menjadi sebuah mahkota kemenangan kita!
Siapa pun yang melawan kita tidak ada apa-apanya. Kita memiliki kemenangan dan sukacita di dalam kehidupan kita. Tak ada lagi yang perlu kita takuti, karena semua musuh sudah dikalahkan oleh Kristus. Kita lebih dari pemenang karena Allah berada dipihak kita.
Saudara mungkin bertanya apa buktinya bahwa Allah dipihak kita ? Jangan-jangan kita hanya geer saja, mengaku ngaku, Allah dipihak kita. Bukti yang mutlak bahwa Allah dipihak kita terlihat di dalam roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama- sama dengan Dia? Bukti bahwa Allah ada dipihak kita adalah Dia menyerahkan Anak-Nya bagi kita. Itulah jaminan yang paling besar akan kemurahan Allah yang akan diberikan kepada kita. 

Paulus memakai argumen dari yang paling besar ke yang paling kecil. Yang paling besar adalah Kristus dan itu telah diberikan kepada kita, sehingga Paulus bertanya, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Karena Allah sudah memberikan pemberian yang paling besar, maka kita dijamin akan menerima kemurahan- demi kemurahan setiap hari dari Allah. Ia akan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. "segala sesuatu" itu adalah berkat keselamatan, berkat akhir zaman yang kelak yang kita  akan terima, namun juga berkat masa kini. Di tengah-tengah perlawanan yang keras dari musuh-musuh kita (8:31), Allah memberikan kepada kita segala sesuatu untuk kebaikan kita (8:28). Kita bisa yakin bahwa Allah akan menyuplai seluruh kebutuhan kita. Keyakinan itu dapat dilihat di kayu salib. Salib itu merupakan jaminan bahwa Allah akan terus bermurah hati kepada saudara dan akan melanjutkan kemurahannya tersebut, sebab Dia sudah memberikan pemberian yang paling besar, yakni Anak-Nya sendiri.  John Stott: kayu salib itu membuktikan bahwa Allah itu murah hati.  Jika seorang kaya sudah memberikan kepada saudara satu juta, maka dia pasti tidak akan keberatan kalau saudara meminta dibayarin makan mie ayam di pinggir jalan. Crysostom berkata: "Mengapa kita bisa meragukan tentang barang bergerak, ketika Anda memiliki Tuhan?" Kesusahan apa pun yang saudara alami, saudara tidak kalah. Jangan terlalu cepat putus asa. Saudara masih memiliki Tuhan yang ada dipihak saudara. saudara masih memiliki Tuhan yang sudah memberikan pemberian yang terbesar untuk saudara, masakan Dia tidak akan menolongmu dalam masalah yang saudara hadapi saat ini, Itu terlalu kecil bagi Allah.


Doa

Bapa di dalam sorga, kami dapat dengan yakin berkata: "Tuhan adalah Penolongku. aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Kami percaya bahwa kami dipelihara dalam kekuatan Allah karena iman kami  sementara kami menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.  Kami Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kami seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Teguhkanlah iman kami ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 29 Agustus 2021

Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28)


Rom 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Allah turut bekerja. Ini artinya, Allah terus menerus, dengan penuh semangat dan tujuan aktif bekerja untuk kepentingan kita. Allah ikut campur dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan. 

Memang kebaikan dalam pandangan Allah tidak selalu tampak baik bagi kita dan tidak selalu dapat diterima oleh kita,  sebab kita cenderung menilai kebaikan itu hanya dari sudut pandang duniawi, atau kebaikan yang  bersifat bendawi. Kalau mobil kita awalnya cuma 1, tetapi setelah menjadi kristen menjadi 3 mobil, maka kita katakan Allah itu baik. Kalau motormu, dulunya butut, kemudian ganti yang baru: kita mengatakan Tuhan itu baik. Tetapi kalau sebaliknya: motor baru diganti menjadi butut: kita berkata Tuhan itu tidak baik. Kalau kita bebas dari penyakit, selalu punya simpanan uang di bank, hidup dalam rumah mewah dan memakai barang-barang bermerek, serta bisa liburan ke bali/luar negeri….. maka itulah yang kita anggap kebaikan. Sudut pandang yang  seperti itu adalah pandangan yang materialistis. 
kenyamanan disamakan dengan kebaikan
keberhasilan disamakan dengan kebaikan
kesenangan disamakan dengan kebaikan

Lalu apa yang dimaksud dengan kebaikan dalam Roma 8:28 ini? ini adalah pertanyaan penting untuk dijawab dan berhubungan dengan rencana kekal Allah. Karena jika baik itu berarti kaya, maka teks ini tidak benar. Sebab banyak orang  kristen tidak  diberikan kekayaan duniawi. Atau kalau kebaikan itu berarti sehat, maka teks ini juga tidak benar, sebab tidak semua orang  kristen itu sehat. Sama halnya, kebaikan juga tidak berarti sukses atau mendapat pujian, karena Allah banyak meminta orang  kristen untuk menderita. Kalau kebaikan kita samakan dengan kaya, sehat, sukses, maka teksnya bisa berbunyi seperti ini
kita tahu sekarang bahwa allah turut bekerja  dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kekayaan, kesehatan, kesuksesan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Paulus bisa marah kalau kita ganti kata kebaikan dengan kata: kekayaan, kesehatan, kesuksesan, sebab paulus tdk kaya, tdk sehat, tdk sukses dalam pandangan dunia. Jika kebaikan itu bukan berarti kekayaan, kesehatan, sukses atau dihargai, lalu apa artinya kebaikan dalam roma 8:28 ini? Jawabannya yg terdapat dalam ayat berikutnya.

Roma 8: 29-30 " sebab semua orang yang dipilihnya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anaknya, supaya ia anaknya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara. dan mereka yang ditentukannya dari semula, mereka itu juga dipanggilnya. dan mereka yang dipanggilnya, mereka itu juga dibenarkannya. dan mereka yang dibenarkannya, mereka itu juga dimuliakannya

Inilah kebaikan yg dimaksud dalam roma 8:28: yaitu kita menjadi serupa dengan Kristus atau dengan kata lain  dibuat seperti Kristus. Inilah kebaikan yang paling tinggi yang  Tuhan rencanakan untuk saudara, yaitu menjadi serupa dengan sang pencipta dan mendapatkan  kemuliaan kelak. 

Doa

Tuhan, Engkau turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kami yang mengasihi Engkau, yaitu bagi kami yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Kalau saat ini kami memiliki berbagai macam pergumulan hidup, kami percaya bahwa Tuhan mengijinkan hal ini sebagai sarana untuk membentuk kami menjadi serupa dengan Kristus . sehingga kelak kami akan  menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Beirkanlah kepada kami hikmat untuk memahami akan hal ini.  Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Minggu, 11 Juli 2021

Bekerja dengan Integritas



Bekerja dengan Integritas

Ada empat prinsip besar yang Paulus katakan tentang pekerjaan kita
Pertama, Kita harus melakukan pekerjaan seolah-olah untuk Tuhan (Kolose 3:23)
Kedua, Kita harus melakukan pekerjaan dari hati (Kol 3:22-23)
Ketiga, Pekerjaan kita akan dihargai oleh Tuhan (Kol 3:24)
Keempat, Majikan Kristen harus memperlakukan pekerjanya dengan adil (Kol 4:1).

Rabu, 02 Juni 2021

Kamis, 3 Juni 2021 Kelahiran baru adalah pekerjaan Allah



Yoh 3:8  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kelahiran baru adalah tindakan rahasia Allah dimana Dia menanamkan sebuah kehidupan spiritual yang baru dalam diri kita. Kita tidak memainkan peran aktif sama sekali. Orang-orang kristen diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. kita disebut sebagai orang orang yang dilahiran. Ini artinya, kita pasif. Seorang anak yang lahir tidak memilih untuk hidup dan dilahirkan. Itu adalah pekerjaan Tuhan . kita sepenuhnya pasif dalam regenerasi.

Yeh 36:26-27 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Roh Kuduslah  melahir  barukan kita.
  
Manusia tidak mampu datang kepada Tuhan dengan usahanya. Walaupun kita berteriak sekeras kerasnya, saudara tidak akan bisa menemukan Tuhan . Walaupun kita  menari dengan sekuat-kuatnya, kita  tetap tidak akan bertemu dengan Allah  dan walaupun kita sudah berdoa segiat giatnya, kita  tetap tidak akan bertemu dengan Tuhan karena kita sudah terhilang, dan apa yang kita lakukan bukanlah usaha mencari Tuhan tetapi usaha untuk keuntungan diri, usaha melarikan diri dari Allah .

Manusia pada dasarnya tidak ada kerinduan mencari Tuhan sejak kejatuahannya di dalam dosa. Oleh sebab itu mutlak bagi manusia untuk dilahirkan baru agar mereka dapat melihat kerajaan Allah . Kita butuh hati yang baru untuk bisa memahami hal-hal rohani dan untuk dapat bertumbuh dalam kerohanian ktia, dan kelahiran baru itu adalah pekerjaan Allah di dalam diri ktia. Roh Kudus bekerja seperti angin. 

Tuhan  Yesus berkata dalam  Yoh 3:8  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kita mendengar bunyi angin dan kita melihat hasilnya, tetapi kita tidak dapat benar-benar melihat angin itu sendiri. Demikian juga dengan kerja Roh Kudus di dalam hati kita. Lahir baru ini bersifat Misterius. Kita tahu bahwa diri kita dahulu mati secara rohani, dan kemudian dihidupkan kembali oleh Allah melalui kelahiran baru. Tetapi kita tidak mengerti bagaimana ini terjadi atau apa tepatnya yang Tuhan lakukan kepada kita untuk memberi kita kehidupan rohani yang baru ini. Kita tiba tiba merasa bahwa dalam diri kita ada sesuatu yang baru, keinginan yang baru, kesadaran akan dosa, kecintaan akan Tuhan. Dan terjadinya lahir baru ini instant, bukan proses. Pengudusan itu proses, tetapi lahir baru itu instan. Kita langsung  dilahirbarukan pada saat itu. dan itu terjadi sepenuhnya. Tidak ada orang yang lahir baru seperempat, atau setengah dulu. Nanti tahun depan lahir baru lagi separuhnya. Kita langsung lahir baru 100 persen. Sama halnya anak yang lahir dari kandungan ibunya, tidak ada anak yang lahir separuh dulu hari ini dan kemudian minggu depan separuhnya lagi.


Doa

Kehidupan baru yang Tuhan anugerahkan kepada kami, tidak akan kami sia-siakan. Kami berdoa agar dapat terus bertumbuh semakin dewasa dalam kerohanian kami, sehingga kami menjadi orang orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa

 
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung