Senin, 17 Agustus 2020

MENE, MENE, TEKEL UFARSIN

Selasa, 18 Agustus 2020


Dan 5:24-30 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini. (25) Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. (26) Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; (27) Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; (28) Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia." (29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga. (30) Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.


Mene, mene, tekel ufarsin. Ini adalah tulisan Fenike kuno, yang hanya terdiri gambar-gambar atau sesuatu yang lain. Mereka yang bisa bahasa Aram dan Ibrani pasti bisa membacanya. Namun pertanyaannya, mengapa para ahli tidak bisa membacanya? Sebenarnya mereka bisa baca tetapi tidak tahu artinya. Mene, tekel dan Parsin adalah nama-nama ukuran timbangan, yaitu mina, syikal dan setengah. Daniel memiliki hikmat Allah dan dapat memberikan arti terhadap kata-kata itu. Daneil mengatakan “Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;artinya, tidak mulia. Berarti Belsyazar tidak mempunyai kemuliaan dalam dirinya. Tidak ada nilai baik atau kemuliaan dalam diri Belsyazar. Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia." 


Hukuman telah dijatuhkan pada malam itu kepada Belsyazar yang tidak memuliakan Allah. Peristiwa dalam pasal 5 ini terjadi pada malam tentara Media Persia sedang mengepung kota Babel, yaitu 12 Oktober 539 SM. Pada malam ketika Belsyazar sedang mabuk-mabukan dan menghina Allah, tentara Media Persia sedang mengepung kerajaan Babel, tetapi tentara Media Persia tidak dapat masuk ke dalam kota, karena kota itu sangat kuat bentengnya. Kota kota lain sudah ditaklukkan oleh Media Persia, hanya kota Babel yang belum. Dalam suasana yang genting itulah, Belsyazar mengadakan pesta dan merendahkan Allah. Mengapa dia bisa berpesta padahal kota Babel sedang terkepung? Belsyazar sangat yakin akan kekuatan bentengnya yang tidak bisa di bobol. Benteng mereka tebal dan kuat sehingga mereka yakin, Babel tidak mungkin dikalahkan. Iitulah sebabnya pada malam itu mereka pesta, minum-minum dan menghina Allah. Namun setelah Daniel mengatakan makna tulisan itu bahwa pemerintahan Belsyazar telah diakhiri, maka pada malam itu jugalah tentara Media Persia yang berada d luar tembok kota berhasil menembus masuk ke dalam kota kerajaan Babel. Bagaimana caranya? Menurut ahli sejarah (Herodotus dan Xenophon), tentara Media Persia mengalihkan sungai Efrat dari saluran yang biasa, yang mengalir dibawah tembok-tembok kota Babel, sehingga tentara Media Persia dapat memasuki Babel melalui jalur sungai yang kering tersebut dan mengalahkan kota itu. Menurut ahli sejarah ini, ketika tentara Persia memasuki kota Babel, orang yang di dalam kota itu sedang berpesta pora dan bermabuk-mabukan. Pada malam itu tentara Media Persia yang memasuki Babel , membunuh raja Belsyazar. Dan Alkitab mengatakan pada Daniel 5: 30. “ pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. Dan pada pasal 6 pemerintahan Media yang mulai berkuasa di Babel



Apakah hukuman yang Allah berikan kepada Belsyazar yang tidak memuliakan Allah, yang menghina Allah, merendahkan Dia? Hukumannya adalah kematian. Pemerintahhnya diakhiri dan diberikan kepada Media-Persia. Sebuah akhir hidup yang tragis



Saat penghakiman Tuhan akan datang untuk semua orang. Jika saudara telah melupakan Tuhan dan tergelincir ke dalam cara hidup yang penuh dosa, segeralah tinggalkan dosa saudara sebelum kesempatan untuk bertobat tidak ada lagi, . Mohonlah supaya Tuhan mengampuni mu, dan mulai hidup menurut standar Allah 


Doa


Ya, Tuhan, Engkau adalah Allah yang kudus, dan mulia, dan adil. Tuhan sekali kali tidak membiarkan dosa terus meraja lela. Penghakiman Tuhan pasti akan datang. Sadarkanlah kami selalu akan hal ini dan tuntunlah kami agar hidup menurut jalan-jalanMu. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Tidak ada komentar: