Jumat, 31 Juli 2020

Hukum Tuhan ditulis di dalam hati kita

1 Agustus 2020


Hukum Tuhan ditulis di dalam hati kita


Yer 31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

Hukum-hukum Allah tertulis di dalam Alkitab dan juga di dalam hati kita. Ketika hukum-hukum Allah tertulis di dalam Alkitab, maka itu belum tentu menjadi bagian dari diri kita. Banyak orang yang membaca dan mempelajari Alkitab, tetapi isi Alkitab itu tidak menjadi bagian dari diri mereka. Mengapa? Karena Allah tidak menuliskan isi Alkitab itu di dalam hati mereka. 


Allah menuliskan hukumnya dalam hati semua orang percaya, sehingga membuat hati kita siap dan akrab dengannya, dan membuat Alkitab itu dekat dengan kita. Karena hukum Allah itu tertulis di dalam hati kita, maka akan membuat kita peduli untuk menjalankan hukum itu. Kita akan peduli karena hukum Allah itu ada di dalam hati kita. 


Karena Allah menuliskan hukumnya di dalam hati kita, akan membuat hati kita cenderung untuk taat. Ada sebuah kesadaran hati Nurani untuk taat dan ada sukacita karena Firman Tuhan. Dan inilah tanda bahwa kita adalah umatNya dan Dia adalah Allah kita. Kiranya kita mengalami hal-hal seperti ini. 


Doa 

Ya, Tuhan, tanpa Engkau memperbaharui hati kami dan menuliskan FirmanMu dalam hati kami, maka tidak mungkin kami mengasihiMu dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kami. Langkah langkah kami tidak akan goyah, karena FirmanMu ada di dalam hati kami. Tolonglah kami untuk senantiasa memelihara FirmanMu dalam hati kami. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 30 Juli 2020

Menerima pembentukan Allah

31 Juli 2020 

Menerima pembentukan Allah



Yer 18:2-6 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu." (3) Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. (4) Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. (5) Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: (6) "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! 


Tuhan memiliki wewenang yang tak terbantahkan atas hidup kita. Dia dapat membentuk kita seperti yang diinginkanNya. Dia dapat melakukan apa saja supaya tujuanNya tercapai dalam hidup kita. Wewenang Allah atas hidup kita lebih daripada wewenang tukang periuk atas bejana yang sedang dibentuknya. Mengapa? Karena tukang periuk tidak menciptakan bejana. Bejana hanya dia bentuk dari tanah liat. Sedangkan Allah adalah Pencipta kita. Kita bisa ada dalam dunia ini karena Allah dan tentu saja, Allah juga berhak membentuk kita sesuai tujuanNya. 

Allah memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas diri kita. Allah tidak berhutang apa-apa terhadap kita. Dia dapat berbuat terhadap kita seperti yang dianggap-Nya pantas, dan Allah tidak harus mempertanggungjawabkan apa-apa terhadap kita. Jadi, tidak masuk akal bagi kita untuk membantah Allah dan mengatakan,” kami tidak suka dengan apa yang Engkau perbuat atas kami !


Sikap kita kepada kepada Allah seringkali sepertinya kita sederajad dengan Dia. Kita protes dengan apa yang Allah lakukan atas diri kita, Kita tidak terima dan memberontak. Padahal kita hanyalah ciptaan. Cukup hanya dengan satu balikan tangan, satu putaran pelarikan, Ia sudah membentuk tanah liat, membuatnya menjadi bejana, menghancurkannya lagi, lalu membuatnya kembali. Demikianlah diri kita di tangan Allah. Diri kita tidak berada di tangan kita sendiri. 


Terimalah apapun yang Tuhan sedang kerjakan dalam hidup saudara. Bukankah kita harus tunduk, seperti tanah liat kepada hikmat dan kehendak tukang periuk? (Yes. 29:15-16; 45:9). Dia pasti mengerjakan yang terbaik, seperti tukang periuk akan membentuk bejana yang terbaik. Kita juga pasti akan dibentuk sangat indah oleh Tuhan. 

Doa 

Bapa di dalam sorga, seringkali kami mempertanyakan tindakan Tuhan atas diri kami. Kami protes, marah kepada Engkau. Ampunilah kami. Kami sadar bahwa kami hanyalah seperti bejana yang dibentuk oleh tukang periuk. Kami percaya bahwa Tuhan sedang membentuk diri kami supaya menghasilkan pribadi yang terbaik. Ajar kami untuk bisa menerima pembentukanMu Tuhan . Di dalam nama Tuhan Yesus , kami berdoa, amin. 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 29 Juli 2020

Mengandalkan manusia atau Tuhan ?

30 Juli 2020

Mengandalkan manusia atau Tuhan ?

Yer 17:5-8  Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!  (6)  Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.  (7)  Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!  (8)  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Dosa apa yang dikutuk di dalam nats ini?  Dosa yang dikutuk adalah dosa mengandalkan manusia, mengadalkan kekuatannya sendiri. Orang seperti ini yakin akan hikmat dan kuasa manusia, yakin kepada  kebaikan dan kesetiaan manusia, Padahal sfat sifat itu adalah milik Allah dan keyakinan itu seharusnya ditaruh kepada  Allah. 


Orang-orang yang mengandalkan manusia mungkin saja mendekat kepada Allah dengan mulut mereka dan menghormati-Nya dengan bibir mereka. Mereka menyebut Allah sebagai harapan mereka, dan mengatakan bahwa mereka percaya kepada-Nya, tetapi sebenarnya hati mereka menjauh dari pada-Nya. 


Orang seperti ini akan seperti semak bulus di padang belantara. Ini adalah  semak yang hina, hasil dari tanah yang tandus, tak berdaya, tak berguna, dan tak berharga. Ia akan layu, lesu dalam dirinya dan diinjak-injak oleh semua orang di sekelilingnya. Ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik. Ketika kondisi sudah membaik, kondisinya tetap tidak membaik.  Harapannya akan terus-menerus digagalkan. Ketika orang lain panen, ia tidak akan mempunyai apa-apa.  Mereka tidak akan menghasilkan buah karena mereka tinggal di tanah yang tandus 


Kewajiban kita adalah menjadikan TUHAN sebagai harapan kita, sebagai kekuatan kita.  Jikalau kita melakukan ini maka kita akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi air. Kita akan  tenang, senang, dan senantiasa menikmati ketenangan pikiran.  Kita akan terjaga dari segala kekeringan karena kita menjadikan Allah sebagai harapan  kita.  Kita akan merasa gembira di dalam hati dan indah di mata orang lain.   Kita  akan berbuah dalam kekudusan, dan dalam semua perbuatan baik. Kita  akan tetap dimampukan untuk melakukan hal hal yang memuliakan Allah. 
 


Pdt. Johannis Trisfant

Selasa, 28 Juli 2020

29 Juli 2020

TETAP KUAT DAN TIDAK LELAH


Yer 12:5 "Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan? 

Terkadang atau bahkan seringkali, hal-hal yang kecil sudah membuat kita tidak tenteram. Kita panik, dan gelisah dengan hal-hal kecil tersebut, Kita membawa masalah kita terlalu jauh. Pikiran kita terganggu, gelisah, dan kita kewalahan menghadapi persoalan kecil tersebut. Bahkan, kita menjadi kecil hati dalam melakukan pekerjaan karena masalah itu. Lalu kita pun mulai berpikir untuk menyerah saja. 

Padahal kesusahan kecil itu hanyalah awal. Kita belum menghadapi kesusahan besar. Masih ada ujian-ujian yang lebih pedih menanti di hadapan kita. Kalau untuk masalah kecil saja kita sudah demikian terganggu dan lelah menghadapinya, bagaimana mungkin kita bisa kuat menghadapai persoalan yang jauh lebih besar? Hal ini dinyatakan dengan jelas dalam Yeremia 12:5 "Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? 


Jika kita sudah lelah dalam menghadapi keributan yang kecil, bahaya yang kecil, atau masalah yang kecil, maka bagaimana mungkin kita bisa tetap tegak ketika bahaya besar datang atau keributan yang besar mendatangi kita ? 

Kita mungkin mengatakan amit-amit, tetapi sesungguhnya, selama kita berada di dunia ini, kita harus bersiap-siap menghadapi masalah, dan kesulitan. Hidup kita adalah perlombaan, peperangan. Kita terancam akan dikalahkan. Dan tahukah saudara, bahwa cara yang biasa dipakai Allah adalah biasanya dengan ujian-ujian yang lebih ringan. 

Kita harus mempersiapkan diri menghadapi ujian-ujian yang lebih berat. Dan untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian-ujian yang lebih jauh dan lebih berat, maka kita harus membuktikan bahwa kita sanggup menempuh ujian-ujian sekarang yang lebih ringan. 

Doa 

Bapa di sorga, Berikanlah kepada kami kemampuan untuk menghadapi ujian-ujian yang saat ini kami hadapi. Kami percaya bahwa ujian ini akan menguatkan kami, mendewasakan kami sehingga kami akan kuat menghadapi kesulitan-kesulitan di depan. Kami berdoa agar kami tetap kuat dalam segala kondisi. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Senin, 27 Juli 2020

Siapa yang anda andalkan?

28 Juli 2020 

Siapa yang anda andalkan?



Yer 9:23-24 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, (24) tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." 

Kita tidak bisa mengandalkan kebijaksanaan kita pada saat kita susah. Kebijaksanaan belum tentu berguna untuk mengecoh musuh atau menghindar dari situasi yang berbahaya, karena hikmat manusia dapat mengecewakan. Bahkan kita dapat termakan sendiri oleh akal kita. 

Kita juga tidak bisa mengandalkan kekuatan kita, karena pertempuran tidak selalu dimenangkan oleh yang kuat. Goliat, seorang yang tinggi besar, yang sangat kuat ketika bertempur melawan Daud, langsung mati pada ronde pertama. . Semua kekuatan manusia tidak ada apa-apanya tanpa Allah, dan terlebih tidak ada apa-apanya jika melawan Dia. 

Kita juga tidak bisa bermegah karena kekayaan kita. Uang tidak menjawab segalanya. Uang tidak bisa melindung kita dari Covic19. Ini sudah terbukti karena banyak orang berduit mati karena Covic. Uang juga tidak bisa melindungi kita dari kecelakaan. Dan uang tidak bisa melindungi kita dari kematian. Kematian tetap 100 persen walaupun kita punya banyak uang. 


Kalau pun kita memiliki teman yang memiliki ketiga hal itu, yakni kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan, maka kita pun tidak boleh mengandalkan hidup kita kepada mereka. 
Satu-satunya penghiburan kita dalam kesusahan adalah bahwa kita sudah memahami dan mengenal Tuhan . Pengenalan akan Allah ini akan menjadi sukacita buat kita Satu-satunya andalan kita dalam kesusahan adalah Allah yang kita kenal adalah Allah yang maha mencukupi bagi kita. Pengenalan akan Allah ini akan menopang kita lebih daripada ribuan keping emas dan perak.


Doa 

Hanya kepada Mu Tuhan, kami menyandarkan seluruh hidup kami.Engkaulah yang kami andalkan. Kami tidak akan bermegah di dalam kebijaksanaan kami, kekuatan kami dan kekayaan kami. Tetapi kami hanya akan bermegah karena kami mengenalMu 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Minggu, 26 Juli 2020

Senin, 27 Juli 2020

Ketaatan (Yer 7:23)


Yer  7:23  hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!

Ketaatan adalah hal yang sangat dituntut  Allah dari kita. Tuntutan sebagai umat kesayangan adalah taat kepada Tuhan.  Kita diperintah untuk melaksanakan perintah-perintahNya. Kita berbuat baik berdasarkan azas ketaatan. Kita harus berjalan dalam batas-batas yang sudah ditentukan bagi kita. Jangan keluar dari batasan tersebut. Kita tidak boleh seadanya taat kepada Tuhan, melainkan harus berusaha dalam segala hal mematuhi kehendak dan firman Allah. 

Taat kepada Tuhan sangatlah wajar karena  Dia yang menjadikan kita dan memberi kita keberadaan. Justru ketidaktaatan itu tidak wajar. Ketidaktaatan hanya mendatangkan masalah dalam hidup kita, sebaliknya jikalau kehendak Allah menjadi aturan hidup kita, maka kita akan berbahagia 

Doa

Bapa kami di dalam sorga, seringkali kami tidak taat kepada Mu. Apa yang kami lakukan berbeda bahkan bertentangan dengan apa yang Tuhan tuntut dari kami. Ampunilah kami. Bantulah kami di dalam kelemahan kami, agar kami dapat taat dan tidak menyimpang dari jalan-jalan yang Engkau tuntut dari kami

Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 24 Juli 2020

Respon Allah terhadap doa kita (Yes 65: 24)

25 Juli 2020

Respon Allah terhadap doa kita (Yes 65: 24)


Yes 65:24  Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.

Ketika Alkitab mengatakan bahwa Tuhan  menjawab kita sebelum kita memanggil maka ini menyatakan kepada kita betapa cepatnya respon Tuhan terhadap kebutuhan kita. Bahkan ketika kita sedang berbicara, Tuhan sudah mendengarkanNya. Respon yang sangat luar biasa. 


Berbeda dengan manusia . Manusia itu lambat merespon sesuatu. Kecerdasan  manusia yang terbatas membuatnya lambat memahami apa yang dibutuhkan. Kepekaannya yang tidak sempurna membuatnya lambat untuk merasakan urgensi kebutuhan orang lain. Dan sifat manusia yang berdosa membuat mereka enggan meresponi orang lain.  Tuhan tidak berada di bawah batasan ini. 

Tuhan itu sempurna. Dia mengantisipasi kebutuhan kita.  Dia menyediakan kebutuhan kita dan seringkali datang tanpa kita minta. Dan bahkan dia meresponi akan permohonan kita.   Ada kalanya kita mengalami bahwa Allah mengabulkan permintaan kita pada saat kita memintanya (Daniel 9:20, 21). Bahkan ketika kita tidak menerima permintaan kita, Dia tetap mendengarkan kita dan mengindahkan kita, dan menentukan dengan cara apa Dia akan memberkati kita.

Apakah lagi yang kita kuatirkan dalam hidup ini? Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat diberikan kepada kita. Kita tidak tahu semua hal, tetapi kita tahu dengan pasti bahwa Allah bekerja dan meresponi dengan cepat dan tepat semua persoalan kita, dan doa doa kita. 


Doa

Bapa di sorga, terima kasih atas kasihMu yang sangat besar atas diri kami. Tuhan merespon dengan cepat dan tepat semua kebutuhan kami. Terkadang kami merasa lambat dalam menerima doa doa kami, tetapi sesungguhnya Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik bagi kami. Ajar kami untuk mengikuti waktuMu Tuhan. 

Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 23 Juli 2020

Doa dan Dosa (Yes 59:1-2)

24 Juli 2020 
Doa dan Dosa (Yes 59:1-2)


Yes 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. 

Tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan. Kuasanya tidak berkurang, tidak melemah, atau dibatasi. Tangan kita bisa lemah, dan pendek jangkauannya tetapi tangan TUHAN sama sekali tidak menjadi lemah atau kurang panjang. Kuasa-Nya tetap mampu untuk menyelamatkan melalui banyak orang atau sedikit orang. 

Bukan hanya tangan TUHAN yang tetap berkuasa, tetapi pendengaranNya tetap tajam untuk mendengarkan doa kita. Memang ada banyak doa yang dinaikkan kepada Dia dan yang dijawabNya, namun Dia tetap mendengar doa kita. Doa orang benar masih tetap menjadi kesukaan-Nya. Ia bahkan cepat mendengar doa doa kita. Jika doa-doa kita tidak dijawab, itu bukan karena Allah lelah mendengar doa, melainkan karena kita lelah berdoa, dan bukan karena pendengaran-Nya kurang tajam ketika kita berbicara kepada-Nya, melainkan karena pendengaran kita kurang tajam ketika Ia berbicara kepada kita. 

Hal yang membuat doa kita tidak dijawab adalah dosa dosa kita. Dosamu menghambat yang baik dari padamu (Yer. 5:25). Oleh karena itu bertobatlah dan datang kembali kepada Tuhan. 

Doa 

Ya Tuhan ampunilah segala dosa dosa kami. Sucikanlah kami. Dosa dosa kami selama ini menghambat segala yang baik dan menghambat akan doa kami. Kami memohon pengampunanMu dan pembaharuan kembali. Sesungguhnya, tanganMu senantiasa siap menolong kami dalam persoalan kami. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 22 Juli 2020

Firman Tuhan tidak pernah sia-sia

23 juli 2020


Firman Tuhan tidak pernah sia-sia

Yes 55:10-11 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, (11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.


Firman Allah tidak pernah gagal dan tidak pernah sia-sia. Firman Allah pasti akan memenuhi maksud dari Tuhan. Firman yang diberitakan oleh hamba-hambaNya bukanlah kalimat-kalimat yang lemah, melainkan berkuasa dan tidak akan kembali kepada Tuhan dengan sia-sia,


Walaupun manusia melawan Firman Allah tersebut, dan hamba Tuhannya sendiri tidak sanggup melawannya, tetapi Firman Allah yang dsampaikannya pasti akan melakukan sesuatu dan tidak pernah gagal . Firman Allah tersebut akan berhasil dalam melakukan apa yang Tuhan perintahkan. 


Semua janji Allah akan digenapi secara penuh pada waktunya, dan satu iota atau satu titik pun tidak ada yang tidak dipenuhi (1Raj. 8:56). Janji-janji Allah ini akan dipenuhi dalam hidup kita. 


Sedangkan mereka yang menolak akan Firman Tuhan maka tetap akan menerima dampak, yakni dampak kematian. Jika bukan bau kehidupan yang menghidupkan, maka Firman Tuhan akan menjadi bau kematian yang mematikan. Jika tidak menginsafkan hati nurani dan melembutkan hati, ia akan membuat hati nurani mati rasa dan mengeraskan hati. Jika tidak matang untuk sorga, ia akan matang untuk neraka. Entah mana yang terjadi, Firman Tuhan tetap akan memberikan dampak. Bagaimana sikap kita terhadap Firman Allah?


Doa 

Tuhan, kami percaya bahwa FirmanMu kuat, tajam seperti pedang yang bermata dua dan tidak akan pernah kembali kepada Mu dengan sia-sia. Ajarlah kami agar percaya kepada kuasa FirmanMu dan memberitakan dengan setia akan kebenaran Firman Tuhan. Apa yang kami beritakan tidak pernah sia-sia. Tolong kami untuk merespon firman Mu didalam ketaatan 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Selasa, 21 Juli 2020

Berpikir seperti Tuhan berpikir (Yes 55:8

22 Juli 2020


Berpikir seperti Tuhan berpikir (Yes 55:8)


Yes 55:8  Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.


Disini ada dua pribadi yang berpikir, yang merancang yakni Allah sendiri dan kita, manusia. Rancangan Allah jauh di atas rancangan manusia. Jalan Allah jauh diatas jalannya manusia. Jikalau kita ingin berada di dalam jalanNya Tuhan dan rancanganNya Tuhan, maka kita harus berpikir seperti Tuhan berpikir. Namun persoalannya bagaimana saya bisa berpikir seperti Tuhan berpikir? Tuhan itu jauh di atas saya, dan pikiran saya tidak dapat mencapai Dia. Hal ini sama seperti bayi yang ingin menyentuh bintang-bintang dengan jarinya. Kita tidak mungkin bisa mencapai pikiran Allah dengan usaha kita.


Tetapi ini bisa dilakukan kalau Allah sendiri yang menyatakan pikirannya kepada kita. PikiranNya, rancanganNya dari sorga dibawa turun kepada kita. Tuhan telah menyatakan ini kepada kita di dalam Kristus Yesus . Dan pikiran Allah telah dituangkan dalam bentuk tertulis di dalam Alkitab. Kita hanya perlu membawa pikiran Tuhan yang tertulis dalam Alkitab ke dalam pikiran kita. 


Betapa luar biasanya hidup kita, karena kita bukan lagi melakukan apa yang menjadi rancangan kita dan jalan kita. Tetapi kita sedang menjalani rancangan Tuhan dan jalan Tuhan yang sangat tinggi. Berpikirlah seperti Tuhan berpikir

 
Doa


Ya Tuhan, kami bersyukur karena diberikan Firman Tuhan dimana menyatakan pikiran-pikiran Tuhan dan rancangan Tuhan. Kami ingin berpikir seperti Tuhan berpikir. Kami ingin memikirkan pikiran-pikiranMu.  Kiranya FirmanMu menguasai pikiran dan hati kami,dimana kami bersekutu dengan Pribadi yang Paling tinggi.


Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 20 Juli 2020

CARILAH TUHAN (YES 55:6)

21 Juli 2020 
CARILAH TUHAN (YES 55:6)


Yes 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! 

Hal yang diperintahkan adalah : "Carilah Tuhan." Kita tidak diperintah untuk mencari kebahagiaan; Kita juga tidak diperintah untuk mencari damai.. Ada banyak orang yang mencari damai, kebahagiaan, tetapi kita tidak diperintah untuk mencari itu semua. Tetapi kita diperintahkan untuk mencari Tuhan. Inilah yang utama. Mengapa? Karena pada saat kita bertemu dengan Nya maka kita akan mengalami damai, sukacita, ketenangan. 

Kita tidak akan memiliki buah Roh kalau kita tidak memiliki RohNya. Saudara bisa saja hari ini memiliki buah apel tanpa memiliki pohonnya. Tetapi buah Roh tidak seperti itu. Agar kita dapat memiliki damai,, maka kita harus mencari Tuhan. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui dan berserulah kepada Nya selama Ia dekat. Kesempatan ini suatu waktu akan hilang. Gunakanlah kesempatan hari ini untuk mencari Tuhan dan alamailah damai , sukacita, ketenangan di dalam Tuhan 


Doa 

Tuhan, kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk mendekat kepada Mu. Pada hari ini kami datang mendekat kepada Mu. Ampunilah dosa dosa kami dan perbaharuilah kami kembali. Kiranya kasih setiaMu senantiasa diberikan kepada kami. Tuntunlah kami sepanjang hari ini. Buatlah berhasil apa yang kami kerjakan hari ini 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Minggu, 19 Juli 2020

TELINGA DAN LIDAH SEORANG MURID (YES 50:4)

20  Juli 2020

TELINGA DAN LIDAH SEORANG MURID (YES 50:4)


Yes 50:4  Tuhan Allah  telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Dunia ini sedang letih. Bukan satu atau dua orang yang sedang letih, tetapi semua orang berdosa sedang letih lesu. Walaupun  mereka berusaha menggapai kebahagiaan, tetapi semuanya itu menguap dan hanya erangan depresi saja yang terdengar.   

Namun, Tuhan mengutus hambaNya, untuk memberikan semangat baru kepada mereka yang letih lesu. Kelegaan orang yang berdosa dapat diperoleh ketika mereka mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan hamba-hambaNya.  Kelegaan datang dengan bicara. Suara yang diisi dengan simpati, kebenaran, dan terang akan memberikan kelegaan. 


Lalu siapakah yang mengilhami kita, sebagai murid murid Kristus untuk menyampaikan sesuatu yang menyegarkan bagi dunia ini? Allah sendiri.  Tidak ada orang yang dapat berbicara tentang hal yang menyegarkan jiwa kecuali Allah mengilhami dan mengajarnya. 


Tetapi sebelum kita dapat berbicara untuk menguatkan orang yang letih dan lesu, maka kita perlu membuka telinga setiap pagi untuk mendengarkan Tuhan berbicara. Kita membutuhkan telinga seorang murid sebelum memiliki lidah seorang murid. 


Jikalau kita ingin memiliki telinga seorang murid, maka kita harus bangun pagi-pagi untuk mendengarkan Tuhan.  Setiap pagi pendengaran kita perlu dipertajam   untuk mendengar sebelum kita berbicara sepanjang hari ini


Doa

Bapa di sorga, berikanlah kepada kami telinga seorang murid untuk senantiasa bersedia mendengarkan Tuhan berbicara kepada kami. Dan berikanlah kami juga lidah seorang murid untuk memberi semangat baru kepada orang orang yang letih dan lesu. 

Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 17 Juli 2020

18 Juli 2020


Tidak akan ditinggalkan dan dilupakan


Yes 49:14-16 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." (15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (16) Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Pada waktu kita sedang mengalami persoalan yang tidak kunjung selesai, kita merasa Tuhan meninggalkan kita dan telah melupakan kita. Nats ini memberikan kepada kita sebuah penghiburan bahwa sesungguhnya, Tuhan tidaklah meninggalkan kita. 

Firman Tuhan memberikan sebuah gambaran bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita. Firman Tuhan mengatakan : Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya? tidak mungkin perempuan itu akan melakukannya. Anak adalah bagian dari dirinya, sehingga seorang wanita tidak akan melupakan bayinya. Seorang ibu yang sedang menyusui pasti akan bersikap lemah lembut kepada anaknya yang masih menyusu dan tidak akan melupakan bayinya. Demikian lah Allah tidak mungkin melupakan kita 

Namun kalaupun ada ibu yang membuang bayinya, Tuhan tetap tidak akan melupakan kita. Belas kasihan Allah kepada umat-Nya tidak terbatas, melampaui belas kasihan orang tua yang paling sayang kepada anak-anak mereka. Kasih sayang Allah jauh lebih besar daripada kasih sayang alamiah dari manusia. 

Bahkan di ayat 16 dikatakan bahwa kita dilukiskan ditelapak tangan Nya, yakni kita akan selalu diingat oleh Tuhan. Dia akan selalu mengingat perjanjianNya dengan kita. 


Doa

Bapa kami di sorga, Kami bersyukur kepada Mu karena Tuhan tidak pernah melupakan perjanjianMu. Kami tidak pernah ditinggalkan ataupun dilupakan. Dalam kondisi apapun yang kami alami saat ini, kami percaya bahwa Engkau menyayangi kami . 



Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 16 Juli 2020

Berkat Ketaatan (Yes 48:18)



17 Juli 2020 

Berkat Ketaatan (Yes 48:18)


Yesaya 48:18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, 

Ada dua hasil dari ketaatan kita kepada perintah-perintah Allah, pertama, damai sejahtera yang seperti sungai yang tidak pernah kering. Damai sejahtera yang tidak pernah kering ini adalah damai sejahtera yang permanen. Sungai yang tidak pernah kering, berarti sungai itu permenan, terus menerus memiliki air. Demikian juga anak-anak Tuhan yang taat kepada Tuhan akan memiliki damai sejahtera yang tetap, yang tidak pernah kering. Dalam musim apapun itu, tantangan apapun, kesusahan apapun, damai sejahteranya menetap dan tidak berkurang. 


Berkat kedua dari ketaatan kepada Firman Tuhan adalah kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut. Pada saat saudara melihat gelombang laut, maka apakah yang ada di pikiran saudara? Gelombang laut berarti kekuatan. Gelombang laut yang besar bisa menghancurkan satu kota ketika itu mencapai daratan, yang kita kenal sebagai Tsunami. Kekuatannya sangat besar. Kebahagiaan, atau sukacita umat Tuhan, adalah sebuah sukacita yang memiliki kekuatan yang besar. Kita tidak perlu takut bertemu musuh yang besar kalau kita taat kepada Tuhan , karena musuh yang paling besar pun tidak akan mampu menghancurkan sukacita atau kebahagiaan kita bersama sama Tuhan 


Doa 

Ya Tuhan, dalam kondisi apapun itu kami ingin taat kepada Mu. Seringkali kami kehilangan damai sejahtera bukan karena adanya persoalan persoalan hidup yang berat tetapi karena kami tidak taat kepada Mu. Ketika kami taat kepada Mu, tidak ada musuh yang akan mampu menghancurkan sukacita kami. Sebaliknya sukacita kami akan mengalahkan segala persoalan itu dengan kekuatan yang besar seperti kekuatan gelombang laut 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 15 Juli 2020

Jangan salah memakai hidupmu ( Yes 43:7

16 Juli 2020



Yes  43:7  semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"


Seringkali kita menanyakan pertanyaan ini, mengapa Tuhan menciptakan saya? Apa tujuannya? 

Alkitab memberikan jawaban bahwa semua hal diciptakan untuk kemuliaan Allah.
Mazmur  19:2  Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
Mazmur 8:2  Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.


Tentu saja, umat manusia juga diciptakan untuk  "kemuliaan" bagi Allah.   Oleh karena itu, ketika kita hidup untuk memuliakan diri sendiri, maka kita berdosa kepada Tuhan.   Kita membawa gambar Allah dalam diri kita, kita diciptakan untuk membawa kemuliaan bagi-Nya, untuk menghormati-Nya, untuk memuji nama-Nya yang mulia, untuk berterima kasih kepada-Nya atas kelimpahan-Nya dalam hidup kita dan untuk memuji-Nya  atas rahmat-Nya yang melimpah, kekayaan kasih-Nya, kemegahan dan keagungan-Nya. Inilah tujuan utama manusia - untuk memuliakan Tuhan dalam segala hal.

Jikalau kita tidak memuliakan Tuhan dalam hidup ini, maka kita salah memakai hidup kita. Ini sama dengan odol dipakai untuk menggosok sepatu, susu dipakai sebagai bahan bakar, dan gelas dipakai untuk main bola.  Semuanya salah pemakaian dan tidak tepat guna. Demikian juga halnya dengan hidup kita. Jangan sampai salah memakai hidup saudara.  


Doa


Tuhan, kami diciptakan untuk kemuliaanMu. Ampunilah kami, jikalau kami selalu mencari kemuliaan bagi diri kami. Kami salah fokus, dan salah memakai hidup kami. Arahkanlah kami kembali ke jalan yang benar, yakni hidup untuk memuliakan nama Tuhan dalam seluruh hidup kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 14 Juli 2020

Buta dan tuli (Yes 42:18-20)

15 Juli 2020

Buta dan tuli (Yes 42:18-20)


Yes 42:18-20  Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!  (19)  Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?  (20)  Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

Di dunia ini ada banyak orang yang buta dan tuli,  bukan secara fisik, tetapi buta dan tuli secara rohani. Buta terhadap dosa sendiri, dan tuli terhadap teguran, sehingga tidak bisa berubah. Mengapa banyak orang di dunia ini buta dan tuli? Karena belum ditransformasi batin mereka. Jikalau Allah yang mentransformasi maka  orang yang buta akan dapat melihat dan orang yang tuli dapat mendengar. Mata yang buta mesti diganti dengan mata yang baru, dan telinga yang tulis mesti diganti oleh telinga yang baru. Hal ini dapat terjadi kalau kita ditransformasikan oleh Tuhan. 

Bukan hanya orang orang di dunia yang buta dan tuli, tetapi juga hamba Tuhan juga buta dan tuli. Orang yang mengatakan dirinya tahu kebenaran, sebagai pemimpin agama, tetapi buta dan tuli terhadap kebenaran. Mereka tidak memiliki kepekaan rohani. Jikalau demikian halnya, bagaimana mungkin mereka memimpin orang buta dan tuli. Mana bisa orang buta menuntun orang buta dan orang tuli menuntun  orang tuli.  Hamba Tuhan ini buta dan tuli bukan karena belum ditransformasikan, seperti orang dunia, tetapi karena tidak memberi perhatian terhadap Firman Tuhan. Telinganya yang sudah terbuka tidak menaruh perhatian terhadap Firman Tuhan dan matanya yang sudah bisa melihat kebenaran tidak dipakai untuk membaca kebenaran Firman Tuhan

Sebagai anak-anak Tuhan yang sudah dibuka mata dan telinga rohaninya, mari kita terus membuka telinga kita untuk mendengarkan kebenaran dan menaatinya serta membuka mata kita untuk tetap membaca kebenaran Firman Tuhan dan melakukannya


Doa

Bapa di sorga, kami bersyukur karena mata rohani kami dan telinga rohani kami telah dibukakan oleh Tuhan . Kami ingin taat terhadap kebenaran yang kami dengarkan dan kami akan tetap membuka mata kami untuk membaca akan kebenaran Firman Tuhan. Tuntunlah kami agar dapat melihat kebenaran kebenaranMu dan melakukannya sehingga kami dapat menuntun orang orang  buta dan tuli 


Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 13 Juli 2020

Lelah dan Lesukah anda?

14 Juli 2020

Lelah dan Lesukah anda?



Yes 40:29-31 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, (31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.



TUHAN itu kekal, tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, serta tidak terduga pengertian-Nya.(Yes 40:28). Kita tentu ingin juga agar menjadi orang orang yang tidak lelah, tidak lesu. Apakah ini mungkin kita alami? Ya. Karena ayat 29 mengatakan : Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Tuhan membagikan kekuatannya kepada kita. 



Kata lelah dalam ayat 30 menunjuk kepada lelah karena kerasnya kehidupan. Tuhan mengetahui kelelahan kita dan Dia memberikan penangkalnya, yakni kekuatan yang kita butuhkan. 



Kalau yang lelah itu adalah orang tua, maka kita tidak terkejut. Tetapi ayat 30 mengatakan bahwa yang lelah adalah orang muda. Orang muda yang seharusnya kuat namun lelah. Zaman ini, banyak orang muda yang sudah kelelahan menjalani hidup mereka. Kalau orang muda saja lelah, maka betapa lebihnya lagi orang tua. Orang tua bukan hanya lelah, tetapi sangat lelah



Bisakah yang lelah ini menjadi kuat kembali? Bisa. Ayat 31 mengatakan: tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru. Tuhan memperbaharui kekuatan mereka. Mereka yang memiliki hubungan persekutuan dengan Tuhan akan selalu diperbaharui kekuatannya oleh Tuhan sehingga tidak pernah menjadi lelah. Kekuatan ini dimiliki karena hasil dari transformasi. Relasi dengan Tuhan akan terus mentransformasi hidup kita, sehingga kita akan tetap kuat, dimana kita berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah. Ini adalah kekuatan ilahi,yang tidak pernah lelah dan itu diberikan kepada kita ketika kita setia menjalin persekutuan denganNya



Doa

Ya, Tuhan, buatlah kami kuat, Tambahkanlah kekuatan dalam jiwa kami. Walaupun manusia lahiriah kami semakin merosot, tetapi manusia batiniah kami akan terus diperbaharui oleh Tuhan dan tidak pernah menjadi lelah dalam menjalani kehidupan kami. 



Pdt. Yohannis Trisfant 

Minggu, 12 Juli 2020

Tuhan tidak pernah lelah

13 Juli 2020


Yes  40:28  Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.


Ada kisah tentang seorang anak kecil yang takut gelap. Pada malam itu, lampu rumahnya padam dan gadis kecil ini takut. Dia kemudian melihat keluar dan diluar ternyata ada bulan yang menerangi pekarangan dan rumahnya. Anak ini kemudian bertanya kepada mamanya, “ 

“Mama,  apakah cahaya bulan itu adalah berasal dari Tuhan?  

Iya, anakku. Itu adalah cahaya yang diberikan oleh Tuhan buat kita, jawab mamanya. 

“Apakah Tuhan akan meniup lampunya dan kemudian tidur? “, anak ini bertanya lagi. 

Jawab mamanya:  "Tidak, anakku,"  "lampu-lampu Tuhan selalu menyala." "

Lalu  anak ini: Kalau Tuhan tidak pernah tidur, saya tidak akan takut 


Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu,  dan Dia tidak akan tertidur karena kelelahan. Dia akan terus menyinari jalan-jalan kita.. Lalu apa yang kita takutkan dalam hidup ini?


Doa

Pertolongan kami ialah dari Engkau,  TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.  Engkau  takkan membiarkan kaki kami goyah,  Kami tidak pernah sendirian menjalani hidup kami karena Tuhan tidak terlelap dan tidak tertidur. Kiranya kami dapat menjalani hari ini tanpa ketakutan karena kami tahu bahwa Engkau selalu menerangi jalan-jalan kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 10 Juli 2020

Sabtu, 11 Juli 2020

Siapkah ? (Yes 38:1)



Yes  38:1  Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."



Kebesaran atau kebaikan seseorang tidak akan membebaskannya dari penyakit dan kematian. Hizkia, seorang raja yang hebat, kena penyakit yang mematikan. Seandainya tidak ada mujizat maka dia pasti mati. Penyakit yang berat ini menimpanya di pertengahan usianya, di tengah-tengah  segala kenyamanan hidup dan kehebatannya. 

Siapapun bisa mengalami kondisi yang sama dengan Hizkia, yakni ditengah kesuksesan, kegembiraan mengalami penyakit mematikan. Oleh karena itu kita mesti belajar bersukacita dengan gemetar. Kita boleh gembira ketika bisnis berhasil, studi berhasil, pelayanan berhasil, tetapi bergembiralah dengan gemetar, karena kita tidak tahu apa yang akan datang setelah kegembiran tersebut . 

Bahkan, hal yang jauh lebh baik adalah kita mesti dapat  mempersiapkan diri terhadap kematian.  Hizkia tidak siap menghadapi kematian. Orang yang tidak siap menghadapi kematian akan kaget ketika kematian itu sudah di depan mata. Lalu bagaimana dengan orang yang siap menghadapi kematian? Mereka yang siap menghadapi kematian  tidak akan membuat maut itu terasa datang lebih cepat, tetapi jauh lebih mudah. Kalau kita siap menghadapi kematian, maka kematian itu tidak terasa sulit bagi kita. Siap atau tidak siap tidak akan mempercepat atau memperlambat kematian kita, tetapi akan mempermudah. Dan yang paling penting adalah mereka yang sudah siap untuk mati adalah orang yang paling siap untuk hidup. Dia akan memakai hidupnya dengan baik setiap harinya dan tidak menyia-nyiakan nya 


Doa 

Bapa di sorga, pimpinlah kami agar tidak terlena dengan keberhasilan kami, tetapi kami senantiasa sadar bahwa kematian itu bisa datang sewaktu waktu. Jauhkanlah dari diri kami rasa takut terhadap kematian, karena Kristus sudah memenangkan maut. Dan berikanah kepada kami kesiapan untuk menghadapi kelak ketika kematian kami tiba.  Kami ingin  bahwa selama kami hidup, hidup kami menjadi berkat dan memuliakan Tuhan.


Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 09 Juli 2020

Hakim dan Raja kita (Yes

10 Juli 2020

Hakim dan Raja kita (Yes 33:22)


Yes  33:22  Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.


TUHAN ialah Hakim kita. Ini berarti kepada Dialah kita bertanggungjawab. Kita harus menghadap penghakimanNya kelak. Kita juga harus tunduk kepada penghakimanNya. Dan tentu saja , kelak Dia akan menghakimi kita. Karena Dia adalah hakim maka Dia memberikan hukum kepada kita. 


Kita cenderung membuat dan mengikuti aturan hidup kita sendiri yang duniawi.  Atau kita memakai aturan hidup dari sekeliling kita. Orang lain  egois, kita juga egois. Orang lain sombong, kita tidak mau kalah.  Aturan aturan hidup seperti itu berbahaya karena suatu waktu akan menerima penghakiman Allah. Satu-satunya aturan yang aman adalah kehendak Tuhan. Aturan hidup Tuhan ini baik dan bertujuan untuk kebahagiaan kita di sini dan di dalam kekekalan. Aturan hidup Tuhan itu aman karena selalu sama, sedangkan kebijaksanaan manusia  berubah. Aturan hidup dari Allah ini meningkat dalam efeknya, akan semakin memperkaya, dan  meninggikan kita ketika kita menaati nya. Ketika kita menerima aturan hidup  dari Allah ini, maka kita akan mengalami yang namanya sukacita baik dalam dunia ini maupun kelak di dalam kekekalan


TUHAN ialah Raja kita, dan karena Dia adalah  Raja kita, maka kita memiliki perlindungan dari Nya.  Kalimat ini sangat menghiburkan. 


Jalanilah hidup saudara dengan berpusatkan kepada nama Allah yang mulia ini. Mengingat akan nama Allah yang mulia, akan membuat kita hidup dalam kekudusan. Dan mengingat akan namaNya yang mulia ini akan membuat hati kita akan terhibur.  TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, yang akan mencukupi kehidupan kita. 


Doa

Tuhan, Engkau adalah hakim, dan pemberi hukum kepada kami, tolonglah kami untuk menaati akan hukum-hukumMu. Tuhan Engkau adalah Raja kami, yang tak terbatas dalam kekuasaan, dan kebijaksanaan, dan kasih,  yang  memikirkan, dan menyediakan segala sesuatu untuk  kesejahteraan kami.   Raja yang kerajaannya tidak akan berakhir. Oleh karena itu kami berdoa,  datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 07 Juli 2020

TEMPAT PERSEMBUNYIAN YANG PALING AMAN (YESAYA 26:20


9 Juli 2020


Yes  26:20  Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.


Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu.......ini merupakan sebuah undangan dari Tuhan ketika ada kesusahan besar yang sedang kita alami.   Tuhan menyapa umat-Nya dengan cara yang sangat baik dan lembut,  dan mengungkapkan kasih sayang yang besar kepada mereka, dan memperhatikan kesejahteraan mereka dengan berkata, masuklah ke dalam kamarmu.  Mengapa mereka disuruh masuk ke kamar? Kamar adalah tempat istirahat, tempat yang tenang. Mereka disuruh untuk datang kepada Allah dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Di situlah mereka aman dan terjamin  di bawah pemeliharaan dan perlindungan-Nya.

Ketika kita sedang menghadapi kesusahan saat ini, atau sebuah pergumulan yang berat, berhentilah sesaat dan datanglah kepada Tuhan.  Kita undur dari urusan-urusan kita, tutup pintu kita dan tenangkan diri dihadapan Tuhan, kita bersembunyi dalam perlindungan Tuhan. 

Dimanakah tempat  persembunyian yang paling aman di dunia ini? Tempat persembunyian yang paling aman adalah di tempat yang tidak telihat. Kita sulit mendapatkan tempat yang tak terlihat di dunia ini untuk bersembunyi. Semuanya bisa kelihatan. Tetapi ada satu tempat persembunyian yang paling aman, yaitu bersembunyi pada Allah yang tak terlihat. Disitulah tempat yang paling aman. 

Kita diundang datang ke tempat persembunyian itu. Siapa yang mencari tempat persembunyian yang layak, ia hidup dengan baik. Tuhan adalah tempat persembunyian yang layak. Datanglah kepada Dia sampai amarah berlalu.


Doa

Bapa di sorga, Engkaulah tempat persembunyian kami yang paling aman. Jiwa kami tenang ketika berada didalam hadiratMu.  Peliharalah kami seperti biji mata, sembunyikanlah kami dalam naungan sayap-Mu. 


Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 06 Juli 2020

Malam-siang-malam (Yes 21:11-12)

Selasa  juli 2020


Malam-siang-malam (Yes 21:11-12)


Yes 21:11-12  Ucapan ilahi terhadap Duma. Ada seorang berseru kepadaku dari Seir: "Hai pengawal, masih lama malam ini? Hai pengawal, masih lama malam ini?"  (12)  Pengawal itu berkata: "Pagi akan datang, tetapi malam juga. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi!"

Pertanyaan masih lama malam ini?  Masih lamakah kesusahan ini? Masih lamakah ketidakpastian ini, mungkin merupakan pertanyaan-pertanyaan kita saat ini.  Kita menanti-nantikan datang nya siang, datang nya pemulihan. 


Masih lama malam ini? Jawabannya adalah pagi akan datang. Kesusahan akan lewat, diganti dengan pemulihan. Sakit akan selesai dan diganti dengan penyembuhan. Kesulitan ekonomi akan berakhir dan diganti dengan kecukupan.  Covic -19 akan berakhir dan kita bisa aktivitas normal lagi tanpa ada new normal. 


Namun persoalannya, jawabannya tidak berhenti sampai disitu. Pengawal itu menjawab: pagi akan datang, tetapi malam juga. Jadi setelah selesainya malam ini, atau kesusahan ini, maka pagi akan datang, kesusahan akan berakhir. Namun malam akan datang lagi, kesusahan yang lain akan datang lagi


Jadi hidup itu malam-siang-malam-siang-malam....dst. Covic 19 selesai, kita bisa aktivitas normal, namun apakah covic jenis lain tidak akan datang ? akan datang lagi yang lain.


Malam-siang-malam....Hidup ini susah-senang-susah. Sakit-sehat-sakit-sehat.  
Perhatikan, dalam jalan pemeliharaan Allah biasanya pagi dan malam datang silih berganti. Malamkah sekarang? Pagi pun akan datang, dan fajar tahu tempatnya (Mzm. 30:6). Siangkah sekarang? Malam pun akan datang juga. Bila ada pagi masa muda dan kesehatan, akan datang malam penyakit dan usia tua. Bila ada pagi kemakmuran dalam keluarga, dalam masyarakat, kita mesti siap menghadapi perubahan. 


Oleh karena itu kita harus selalu siap sedia. Kalau hari ini kita ada dalam keadaan malam, maka nantikanlah siang pasti akan datang. Tetapi kalau hari ini kita ada dalam keadaan siang, maka siap siap akan datang malam. Kesukaran bisa datang, kesehatan bisa memburuk, pekerjaan bisa memburuk. Kita mesti buat persiapan selama kita ada di siang hari, supaya ketika malam tiba, kita bisa menghadapi malam itu karena kita sudah mempersiapkan diri

 
Doa

Bapa di dalam sorga, kami mesti realitis, bahwa hidup kami tidak selalu berada di dalam kondisi baik-siang. Malam akan datang. Tuntunlah kami agar selama siang kami mempersiapkan diri kami sebaik mungkin, sehingga ketika malam tiba, maka kami siap menjalaninya. Kalau saat ini kami sedang berada dalam kondisi malam-susah, kami memiliki pengharapan bahwa malam ini akan berlalu dan berganti dengan siang. Kami percaya akan kesetiaanMu dan rahmaMu yang tidak pernah berkesudahan, selalu baru setiap hari

Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 05 Juli 2020

Kita hanyalah alat (Yes 10:15)

Senin, 6 Juni 2020 



Yes 10:15 Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! 


Ketika Napoleon Bonaparte hendak menyerbu Rusia, seseorang sudah berusaha untuk menghalangi dia dan mengatakan bahwa dia tidak bisa menang, Orang tersebut mengutip sebuah pepatah seperti ini dan memberitahukan kepada Napoleon: "Manusia mengusulkan, tetapi Tuhan yang menentukan". Napoleon sangat marah dan berkata: Saya yang mengusulkan dan saya juga yang menentukan”. Hasilnya adalah invasinya ke Rusia meruapakan awal dari kejatuhan Napoleon 

Tidak ada instrumen atau alat yang mencapai tujuannya tanpa kekuatan yang lebih besar dari dirinya yang menggerakkannya, namun seringkali manusia gagal menyadari akan hal ini. Ketika alat membanggakan bahwa kekuatannya lebih besar daripada orang yang memakainya, maka alat itu berada dalam bahaya dibuang oleh sang pemakai. 

Kita hanya berguna sejauh kita mengizinkan Tuhan untuk memakai kita. Jika Tuhan telah memberi kita kemampuan dan talenta khusus, kita tidak boleh menganggapnya sebagai kemampuan kita sendiri tetapi tetap harus menyadari bahwa itu adalah pemberian Tuhan dan kita hanyalah sebagai alatnya 

Doa 

Bapa di sorga, seringkali kami lupa bahwa kemampuan kami, keberhasilan kami adalah pemberian Mu. Dan seringkali kami menganggap bahwa diri kami sendirlah yang membuat semuanya berjalan dan berhasil. Pada hari ini kami sadar bahwa kami hanyalah alat yang dipakai olehmu. Kami ingin tetap menjadi alatmu sepanjang hidup kami. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Jumat, 03 Juli 2020

Nama Baik (Pkh 7:1)

Sabtu, 4 Juli 2020


Pkh 7:1  Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.

 
Mengapa nama yang harum dibandingkan dengan minyak yang mahal?  Nama dan minyak wangi adalah dua hal yang membuat seseorang menjadi gembira. Kalau saudara mencium minyak wangi yang mahal, hati saudara gembira. Demikian juga kalau saudara mendengar nama seseorang yang baik, murah hati, penuh kasih, maka saudara juga akan merasa gembira. Sehingga ada sebuah kalimat yang mengatakan seperti ini :”  namamu berbicara seperti sebuah aroma parfum”. Nama yg harum atau reputasi yang baik dari  seseorang jauh lebih berharga dan lebih bertahan lama daripada harumnya parfum. Nama yang baik akan hidup terus walaupun orang itu sudah dikubur, sedangkan wangi parfum akan berhenti  menyebarkan wanginya. Sehingga kita bisa mengatakan :” jauh lebih penting siapa diri kita daripada apa yang kita miliki. 


Apakah kita memiliki nama yang harum? Kita belum bisa mengatakan bahwa kita sudah punya nama yang harum. Nanti kalau kita sudah mati maka baru bisa dinilai apakah punya nama yang harum atau tidak. Nanti kalau sudah mati baru kita mendengar apa kata orang mengenai diri kita.  
Nama baik baru bisa dibuktikan baik kalau sudah tiba hari kematian. Reputasi seseorang baru bisa dikatakan baik kalau dia sudah mati. Jangan memuji seseorang baik  sebelum ia mati………..pada akhir hidup manusia disingkapkanlah segala pekerjaannya.  Walaupun kita selama puluhan tahun hidup baik, namun kalau sehari sebelum kita mati, kita menipu, membunuh orang, maka nama baik itu akan dihapus dalam sekejap. Jadi kita belum bisa mengatakan seseorang punya nama baik kalau dia belum mati, karena dia bisa saja melakukan hal hal yang buruk sebelum dia mati. Namun kalau seseorang sudah mati dan selama hidupnya memang dia melakukan banyak hal yang baik, yang berkenan kepada Tuhan , maka kita bisa mengatakan bahwa dia memiliki nama yang harum.  Itulah sebabnya, nama yang harum dihubungkan dengan hari kematian.

Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 02 Juli 2020

Kita akan dilupakan (Pkh 1:11)

Jumat, 3 Juli 2020 

Kita akan dilupakan (Pkh 1:11)


Pkh 1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.


Manusia itu cepat lupa! Semua manusia mengalami amnesia sejarah, atau lupa ingatan di masa lalu. Suatu hari kita juga akan terlupakan. Apa yang kita kumpulkan akan hilang. Apa yang telah kita capai akan dilupakan. Keturunan kita tidak akan ingat kita lebih baik daripada kita ingat nenek moyang kita. Sekarnag kita masih ingat engkong kita, tetapi nanti cucu kita belum tentu ingat kita. Keturunan kita nanti pasti lebih amnesia. Kakek nenek tidak akan mereka ingat lagi. Bahkan ke depan, papa mama juga mungkin mereka sudah lupakan. Dan suatu hari saudara juga akan dilupakan oleh generasi berikutnya. Anak dari cucu kita tidak akan ingat kita lagi. Kita paling bagus hanya akan diingat sampai generasi ketiga, sampai cucu kita. Generasi ke empat, apalagi kelima tidak akan ingat lagi kita. kita akan dilupakan. Ini adalah bagian dari kelelahan hidup, bahwa suatu waktu tidak ada orang yang akan ingat bahwa saudara pernah hidup di dunia ini. 


"Kesia-siaan belaka!" Apakah saudara mulai setuju dengan filosofi Pengkhotbah tentang hidup ini? Bahwa hidup ini hanyalah kesusahan dan kesulitan ? dan melelahkan? Dan akhirnya dilupakan? 


Hidup itu melelahkan, penuh kesusahan, menjemukan dan akan dilupakan kalau saudara melihatnya dibawah matahari. Pkh 1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Pkh 1:9 mengatakan : tak ada sesuatu yang baru dibawah matahari. 


Memang kalau kita melihat hidup di dalam persepektif dibawah matahari, hidup itu melelahkan, dan sia-sia, menjemukan dan kita akan dilupakan. . Tetapi ini bukan satu-satunya cara untuk melihat dan menjalani hidup ini. Ada Allah di surga yang berada di atas matahari. Walaupun manusia sudah tidak ingat kita pernah hidup di dunia ini, tetapi Tuhan akan tetap ingat kita. Oleh karena itu ingatlah Tuhan senantiasa selama saudara hidup, karena hanya Dialah yang akan tetap mengingatMu ketika semua orang melupakanmu 

Doa 

Ya Tuhan, suatu waktu kelak, kami tidak akan pernah diingat lagi oleh manusia , bahkan oleh geenerasi penerus kami. Tetapi satu hal yang luar biasa adalah Tuhan tetap ingat kami, karena hidup kami tersembunyi di dalamMu. 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 01 Juli 2020

Terburu-buru dan berputar-putar (Pkh 1:5,6)

Kamis, 2 Juli 2020 

Terburu-buru dan berputar-putar (Pkh 1:5,6)

Pkh 1:5-6 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. (6) Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. 
Ilustrasi kedua yang dipakai untuk menggambarkan kesia-siaan hidup ini adalah terdapat di ayat 5: “Pkh 1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. 

Prinsipnya  sama. Bahkan perjalanan harian matahari kelihatannya juga tanpa tujuan. Matahari hanya berputar- putar, tanpa pernah benar-benar berhenti di suatu tempat. Hari demi hari, dia terbit, kemudian pergi. Manusia itu berlari mengejar matahari, berlomba dengan waktu dari pagi sampai terbenam. Besok matahari terbit lagi dan saudara mengejar waktu lagi bekerja sampai malam. Terus seperti itu, matahari terbit, terbenam. Saudara berlomba dengan matahari . tetapi matahari tetap sama dan saudara semakin hari semakin TUA. Napas saudara semakin hari semakin pendek, semakin sesak dan semakin dekat dengan kematian. Menurut kitab pengkotbah ini, bahkan matahari itu sendiri sesak napas. Matahari itu balapan. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru atau balapan menuju tempat ia terbit kembali. Ini menggambarkan bahwa matahari juga lelah dalam menempuh perjalanan yang lambat dan tak berujung ini. Ketika pengkotbah melihat matahari, pengkotbah sadar bahwa di alam semesta ini , kehidupan itu monoton. 

Angin menunjukkan hal yang sama, Pkh 1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Jikalau matahari merangkak dari timur ke barat, sementara angin gelisah bertiup dari utara dan selatan, terus menerus berputar putar dan tidak pernah mencapai tujuan. Tidak pernah ada kemajuan. Hidup ini seperti itu. Dimana kemajuan? Apa keuntungannya? Saudara menghabiskan seluruh hidupmu untuk bekerja tapi apa yang saudara dapat kan untuk segala jerih lelahmu? 

Jangan terjerat oleh kesia-sian hidup. Hidup ini sia sia kalau di luar Tuhan. Hidup hanya ada makna jikalau kita percaya kepada Kristus , karena kebangkitanNya menghancurkan kesia siaan. Karena Dia hidup, maka ada hari depan bagi kita. Ada pengharapan buat kita. Jangan mau seperti matahari yang dari pagi sampai sore berputar putar dan terburu buru. Tetapi mari kita datang kepada Kristus dan menyerahkan agar hidup ini dipakai untuk melakukan kehendakNya. Itu pasti bermakna . 

Doa 

Tuhan, tanpa kebangkitanMu dari antara orang mati, maka kami akan terus berada di dalam kesia-siaan, menempuh hidup yang berputar putar tanpa makna dan tujuan. Tetapi karena Engkau telah bangkit dari kematian, maka segala jerih payah kami tidak sa sia, karena kami tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kami tidak sia-sia. 

Pdt. Yohannis Trisfant