Jumat, 10 Juli 2020

Sabtu, 11 Juli 2020

Siapkah ? (Yes 38:1)



Yes  38:1  Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."



Kebesaran atau kebaikan seseorang tidak akan membebaskannya dari penyakit dan kematian. Hizkia, seorang raja yang hebat, kena penyakit yang mematikan. Seandainya tidak ada mujizat maka dia pasti mati. Penyakit yang berat ini menimpanya di pertengahan usianya, di tengah-tengah  segala kenyamanan hidup dan kehebatannya. 

Siapapun bisa mengalami kondisi yang sama dengan Hizkia, yakni ditengah kesuksesan, kegembiraan mengalami penyakit mematikan. Oleh karena itu kita mesti belajar bersukacita dengan gemetar. Kita boleh gembira ketika bisnis berhasil, studi berhasil, pelayanan berhasil, tetapi bergembiralah dengan gemetar, karena kita tidak tahu apa yang akan datang setelah kegembiran tersebut . 

Bahkan, hal yang jauh lebh baik adalah kita mesti dapat  mempersiapkan diri terhadap kematian.  Hizkia tidak siap menghadapi kematian. Orang yang tidak siap menghadapi kematian akan kaget ketika kematian itu sudah di depan mata. Lalu bagaimana dengan orang yang siap menghadapi kematian? Mereka yang siap menghadapi kematian  tidak akan membuat maut itu terasa datang lebih cepat, tetapi jauh lebih mudah. Kalau kita siap menghadapi kematian, maka kematian itu tidak terasa sulit bagi kita. Siap atau tidak siap tidak akan mempercepat atau memperlambat kematian kita, tetapi akan mempermudah. Dan yang paling penting adalah mereka yang sudah siap untuk mati adalah orang yang paling siap untuk hidup. Dia akan memakai hidupnya dengan baik setiap harinya dan tidak menyia-nyiakan nya 


Doa 

Bapa di sorga, pimpinlah kami agar tidak terlena dengan keberhasilan kami, tetapi kami senantiasa sadar bahwa kematian itu bisa datang sewaktu waktu. Jauhkanlah dari diri kami rasa takut terhadap kematian, karena Kristus sudah memenangkan maut. Dan berikanah kepada kami kesiapan untuk menghadapi kelak ketika kematian kami tiba.  Kami ingin  bahwa selama kami hidup, hidup kami menjadi berkat dan memuliakan Tuhan.


Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: