Kamis, 30 Juli 2020

Menerima pembentukan Allah

31 Juli 2020 

Menerima pembentukan Allah



Yer 18:2-6 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu." (3) Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. (4) Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. (5) Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: (6) "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! 


Tuhan memiliki wewenang yang tak terbantahkan atas hidup kita. Dia dapat membentuk kita seperti yang diinginkanNya. Dia dapat melakukan apa saja supaya tujuanNya tercapai dalam hidup kita. Wewenang Allah atas hidup kita lebih daripada wewenang tukang periuk atas bejana yang sedang dibentuknya. Mengapa? Karena tukang periuk tidak menciptakan bejana. Bejana hanya dia bentuk dari tanah liat. Sedangkan Allah adalah Pencipta kita. Kita bisa ada dalam dunia ini karena Allah dan tentu saja, Allah juga berhak membentuk kita sesuai tujuanNya. 

Allah memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas diri kita. Allah tidak berhutang apa-apa terhadap kita. Dia dapat berbuat terhadap kita seperti yang dianggap-Nya pantas, dan Allah tidak harus mempertanggungjawabkan apa-apa terhadap kita. Jadi, tidak masuk akal bagi kita untuk membantah Allah dan mengatakan,” kami tidak suka dengan apa yang Engkau perbuat atas kami !


Sikap kita kepada kepada Allah seringkali sepertinya kita sederajad dengan Dia. Kita protes dengan apa yang Allah lakukan atas diri kita, Kita tidak terima dan memberontak. Padahal kita hanyalah ciptaan. Cukup hanya dengan satu balikan tangan, satu putaran pelarikan, Ia sudah membentuk tanah liat, membuatnya menjadi bejana, menghancurkannya lagi, lalu membuatnya kembali. Demikianlah diri kita di tangan Allah. Diri kita tidak berada di tangan kita sendiri. 


Terimalah apapun yang Tuhan sedang kerjakan dalam hidup saudara. Bukankah kita harus tunduk, seperti tanah liat kepada hikmat dan kehendak tukang periuk? (Yes. 29:15-16; 45:9). Dia pasti mengerjakan yang terbaik, seperti tukang periuk akan membentuk bejana yang terbaik. Kita juga pasti akan dibentuk sangat indah oleh Tuhan. 

Doa 

Bapa di dalam sorga, seringkali kami mempertanyakan tindakan Tuhan atas diri kami. Kami protes, marah kepada Engkau. Ampunilah kami. Kami sadar bahwa kami hanyalah seperti bejana yang dibentuk oleh tukang periuk. Kami percaya bahwa Tuhan sedang membentuk diri kami supaya menghasilkan pribadi yang terbaik. Ajar kami untuk bisa menerima pembentukanMu Tuhan . Di dalam nama Tuhan Yesus , kami berdoa, amin. 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Tidak ada komentar: