Senin, 10 Agustus 2020

Panik atau berdoa?

Selasa, 11 Agustus 2020


Panik atau berdoa?

Dan 2:16-18  Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.  (17)  Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,  (18)  dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.


Daniel berada di titik kritis, dimana dia berhadapan dengan raja yang temperamental yang  memerintahkan untuk membunuh dirinya beserta semua orang pandai. Namun, Daniel tidak berkecil hati dan  takut,  dia percaya dan  yakin bahwa Allah akan memberitahukan  kepadanya hal-hal yang raja ingin tahu. 


Daneil menemui teman-temannya dan mengajak mereka berdoa bersama.   Doa lebih efektif daripada panik. Panik akan membuat masalah menjadi semakin bermasalah, sedangkan doa akan membuat masalah dapat diatasi  dan kita menjadi tenang.  Panik menyatakan bahwa  saudara sedang putus asa sedangkan doa menyatakan bahwa saudara manaruh  pengharapanmu kepada Allah. Kepercayaan Daniel kepada Allah tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga tiga temannya dan semua orang bijak lainnya di Babel.

Bagaimana dengan saudara ? apakah Ketika muncul masalah,  saudara menjadi panik dan tidak berdoa? Berdoalah. Mintalah dukungan dari orang lain untuk mendoakan saudara. Dan nyatakanlah kepada Allah keinginanMu. Tuhan pasti akan menolong. Daripada  panik, lebih baik berdoa


Doa

Tuhan, seringkali kepanikan melanda kami tatkala sedang berhadapan dengan persoalan yang besar. Melalui Daneil kami belajar untuk tetap tinggal tenang dan datang kepada Tuhan dalam doa kami. Panik tidak akan membuat situasi kami menjadi lebih baik. Namun datang kepada Tuhan akan membuat hati kami tenang dan sitausi kami akan berubah di dalam kuasa dan kedaulatan÷Mu. 


Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: