Selasa, 11 Agustus 2020
Panik atau berdoa?
Dan 2:16-18 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja. (17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, (18) dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
Daniel berada di titik kritis, dimana dia berhadapan dengan raja yang temperamental yang memerintahkan untuk membunuh dirinya beserta semua orang pandai. Namun, Daniel tidak berkecil hati dan takut, dia percaya dan yakin bahwa Allah akan memberitahukan kepadanya hal-hal yang raja ingin tahu.
Daneil menemui teman-temannya dan mengajak mereka berdoa bersama. Doa lebih efektif daripada panik. Panik akan membuat masalah menjadi semakin bermasalah, sedangkan doa akan membuat masalah dapat diatasi dan kita menjadi tenang. Panik menyatakan bahwa saudara sedang putus asa sedangkan doa menyatakan bahwa saudara manaruh pengharapanmu kepada Allah. Kepercayaan Daniel kepada Allah tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga tiga temannya dan semua orang bijak lainnya di Babel.
Bagaimana dengan saudara ? apakah Ketika muncul masalah, saudara menjadi panik dan tidak berdoa? Berdoalah. Mintalah dukungan dari orang lain untuk mendoakan saudara. Dan nyatakanlah kepada Allah keinginanMu. Tuhan pasti akan menolong. Daripada panik, lebih baik berdoa
Doa
Tuhan, seringkali kepanikan melanda kami tatkala sedang berhadapan dengan persoalan yang besar. Melalui Daneil kami belajar untuk tetap tinggal tenang dan datang kepada Tuhan dalam doa kami. Panik tidak akan membuat situasi kami menjadi lebih baik. Namun datang kepada Tuhan akan membuat hati kami tenang dan sitausi kami akan berubah di dalam kuasa dan kedaulatan÷Mu.
Pdt. Yohannis Trisfant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar