Jumat, 14 Agustus 2020

Kesombongan adalah awal dari kejatuhan

Sabtu, 15 Agustus

Kesombongan adalah awal dari kejatuhan

Dan 4:25 tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Maha Tinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Meskipun Nebukadnezar adalah raja yang perkasa namun Allah menunjukkan bahwa Nebukadnezar hanyalah orang biasa. Raja akan menjadi gila dan menjadi seperti binatang untuk jangka waktu yang ditetapkan, Tuhan merendahkan Nebukadnezar untuk menunjukkan bahwa Tuhanlah yang Maha kuasa, bukan Nebukadnezar. Hal ini terjadi atas diri Nebukadnesar karena dia sombong. 

Kesombongan akan mengeluarkan Allah dari kehidupan kita. Kesombongan dapat menjadi salah satu godaan paling berbahaya yang akan kita hadapi. Jangan biarkan prestasi saudara menyebabkan saudara melupakan Tuhan., Semakin tinggi saudara berada maka semakin berhati hatilah terhadap dosa kesombongan. Kesombonganlah yang banyak menjatuhkan orang pandai, orang kaya dan orang yang berpengaruh. 

Namun kesombongan bukan hanya berbahaya bagi orang sukses, kaya, berpengaruh tetapi juga berbahaya bagi orang miskin, orang gagal, orang yang tidak berpengaruh. Setiap kita bisa jatuh dalam dosa kesombongan. Jika tidak ingin jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk maka mari kita cepat cepat merendahkan hati di hadapan Tuhan. Jika kita ingin bangkit kembali maka tinggalkan kesombongan itu dan rendahkan hati kita. 



Doa

Ya Tuhan, sesungguhnya kesombongan kami adalah kekejian bagimu. Engkau menentang orang yang congkak dan mengasihi orang yang rendah hati. Janganlah kesuksesan kami menjauhkan kami daripada Mu karena kami sombong. Tetapi sadarkanlah kami selalu bahwa kami peroleh semuanya ini karena berkat-Mu semata


Pdt. Yohannis Trisfant 

Tidak ada komentar: