Selasa, 04 Agustus 2020

5 Agustus 2020

JANGANLAH MENCARI HAL-HAL YANG BESAR BAGI DIRIMU SENDIRI

Yeremia 45:5 (TB) Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah firman TUHAN, tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala tempat ke mana engkau pergi."

Banyak orang Kristen tidak menjadi orang Kristen yang dewasa, walaupun sudah bertahun-tahun ikut Tuhan. Mereka ibaratnya prajurit yang patah semangat saat menjumpai kesulitan-kesulitan kecil yang biasa.  Mereka tawar hati begitu masa kesesakan muncul, dan ini merupakan bukti bahwa kekuatan mereka kecil. Iman mereka lemah, dan mereka tidak lebih dari bayi yang menangis setiap kali merasa sakit atau takut.

Ketika muncul badai kehidupan orang orang Kristen ini langsung  merasa takut,  berpikir yang buruk-buruk akan terjadi, sehingga meresahkan diri sendiri dengan ketakutan yang tidak beralasan.  Sikap seperti ini bukan sikap yang dewasa. Hal seperti ini dialami oleh Barukh, jurutulis nabi Yeremia. Ketika dia menderita, Barukh merasa sakit hati dan mencela Allah, seolah-olah Allah bertindak keras terhadap dirinya. 

Keluh kesah ini keluar karena tabiat buruk Barukh. Barukh menaruh pengharapan-pengharapannya di dunia ini terlalu tinggi.  Dan inilah yang menyebabkan kesusahan dan masalah yang sedang dialaminya terasa begitu menyedihkan dan berat untuk ditanggung. 

Kita akan mengalami kondisi seperti ini kalau hidup kita difokuskan untuk mencari kekayaan serta kehormatan berlimpah dari dunia ini. Dunia ini sedang menuju kepada kehancuran, tetapi masih banyak orang Kristen mengfokuskan dirinya untuk mencari hal-hal yang besar bagi dirinya.  Kita mencari kekayaan, kehormatan dan nama besar, padahal dunia ini sedang dalam proses, sedang lenyap dengan keinginannya ( 1 Yohanes 2:17 (TB) 
Dapatkah engkau berharap menempati kedudukan tinggi ketika semua orang  sedang menuju kebinasaan karena belum mengenal Kristus?  Dapatkah kita mencari sesuatu bagi diri sendiri melebihi kesejahteraan orang banyak, terutama mencari hal-hal yang besar, ketika semua orang sedang berada dalam bahaya?   Segala sesuatu dalam dunia ini tidak pasti dan sedang menuju kebinasaan. Firman Tuhan dalam   2 Petrus 3:10-11 (TB)  Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.  Di sini kita tidak dapat mengharapkan kota yang akan terus berdiri. Oleh karena itu, betapa bodohnya mencari hal-hal yang besar bagi diri sendiri di sini, di mana segala sesuatu tidak berarti dan tidak ada yang pasti! 

Hal yang seharusnya kita cari adalah bagaimana hidup saya menjadi berkat bagi orang banyak. Bagaimana agar nama Tuhan dimuliakan. Bagaimana agar dalam kondisi sulit ini saya tidak egois. Ingat bahwa dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagi dirimu sendiri? Janganlah mencarinya


Doa

Tuhan, kembalikanlah arah, tujuan hidup kami yang melenceng ini. Kami seringkali disilaukan oleh gemerlap dunia ini dan menimbun untuk sesuatu yang akan lenyap. Kami tidak mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. Kami tidak memikirkan tentang Tuhan dan sesama kami. Kami terlalu banyak memikirkan diri kami. Dunia ini sedang lenyap, oleh karena itu tolonglah kami untuk tidak mencari hal-hal yang besar bagi diri kami sendiri. 


Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: