Kamis, 04 Juni 2020

5 Juni 2020



AIR MATA MENJADI MATA AIR (MAZMUR 84:7-8)



Mam 84:7-8 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. (8) Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.



Lembah Baka memang ditafsirkan bermacam-macam., Ada yang mengatakan bahwa Lembah Baka adalah nama tempat, yang seringkali dilalui oleh peziarah ketika mereka pergi merayakan paskah. Lembah in disebut lembah Baka atau lembah tangisan karena ada cerita mengenai seorang Badui, yang lari dari musuhnya ke lembah ini. Di lembah ini ia kehilangan unta kesangannya dan dia kemudian menangis bukan hanya karena untanya yang mati, tetapi juga karena dia akhirnya ketangkap juga. 


Namun lembah Baka ini lebih tepat ditafsirkan sebagai sebuah gambaran. Lembah Baka adalah menggambarkan kesulitan hidup yang dialami manusia, sehingga lembah Baka ini kadang diterjemahkan sebagai lembah tangisan, lembah air mata. Hidup manusia memang tidaklah terlepas dari tangisan. Makanya digambarkan oleh Pemazmur, sebagai lembah tangisan.


Setiap kita memiliki lembah tangisannya masing-masing. Tidak ada orang kristen yang mengalami lembah kesusahan yang sama. Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya. Amsal 14:10 

Setiap kesusahan itu harus dilewati. Tidak ada gunung yang tanpa lembah. Setiap gunung pasti punya lembah. Demikian juga tidak ada kehidupan yang tanpa tangisan. Kita harus menghadapi semua itu. 



Ketika Tuhan yang menjadi sandaran kita, maka Tuhan akan membuat lembah air mata menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Bukan hanya itu, tetapi kita akan berjalan semakin kuat dari hari ke hari sampai kita berjumpa dengan Tuhan kelak. Kita akan berjalan dari anugerah menuju ke anugerah.



Doa

Bapa di dalam sorga, kami membawa segala pergumulan, persoalan kami ke hadapan Mu. Kami memohon anugerah untuk menjalani hidup ini. Ubahkanlah lembah air mata kami menjadi sumber air. Berikanlah sukacita dalam hidup kami. Tolonglah agar kami semakin hari semakin bertambah kuat dan bukan semakin bertambah lemah dalam menghadapi segala tantangan kehidupan kami.



Pdt. Yohannis Trisfant

Rabu, 03 Juni 2020

Dipulihkan (Mzm 80: 4, 8,20)

4 Juni 2020 

Dipulihkan (Mzm 80: 4, 8,20)


Pemulihan, dipulihkan adalah kata yang kita sukai. Siapa yang tidak suka kalau kondisi ekonominya dipulihkan kembali. Siapa yang tidak akan gembira kalau kondisi kesehatannya dipulihkan? Kita semua suka dengan yang namanya pemulihan. 

Ada sebuah pemulihan yang kita mungkin tidak pikirkan. Pemulihan ini bukanlah pemulihan kesehatan, juga bukan pemulihan kondisi pekerjaan, atau usaha, tetapi ini adalah pemulihan keadaan batin kita, pemulihan jiwa kita karena telah berdosa kepada Allah 

Pertobatan dari dosa kita, dan kembali pulihnya hubungan kita dengan Allah adalah hal yang sangat penting sekali kita miliki dalam hidup ini. Saking pentingnya hal ini sampai tiga kali sang pemazmur mengatakan kalimat ini 

Mzm 80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. 
Mzm 80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. 
Mzm 80:20 Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. 

Oleh karena itu kita mesti senantiasa memperbaharui kembali hubungan kita dengan Allah dan bertumbuh semakin dekat denganNya. Kiranya selalu ada pertobatan atas dosa dosa kita setiap hari. 


Doa 

Ya Tuhan, Kami mengaku akan dosa dosa kami. Ampunilah segala dosa kami. Pulihkankan lah kami. Dan kiranya wajahMu bersinar meliputi kami. Bawalah kami untuk lebih dekat kepadaMu . 

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 02 Juni 2020

Mengingat (Mazmur 77:12-13)

3 Juni 2020



Mengingat (Mazmur 77:12-13)





Mzm 77:12-13 Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. (13) Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.





Mengingat perbuatan-perbuatan Allah dan mengingat kesetiaan Allah di masa lalu yang pernah kita alami, sangatlah penting. Ingatan ini akan menopang kita melewati masa sulit. Dengan mengingat, maka kita akan kembali diyakinkan bahwa yang kita percaya adalah Allah yang setia dan Dia akan melanjutkan kasih setiaNya dalam hidup kita.



Jangan pernah melupakan pertolongan Allah yang pernah kita alami di masa lampau. Ingatlah semua itu, renungkan dan sebutkan perbuatanNya yang ajaib yang pernah dilakukannya dalam hidup kita.



Mengingat, adalah obat penawar yang ampuh dalam melawan ketidakpercayaan terhadap janji dan kebaikan Allah. Dia adalah Allah yang baik dan tidak berubah. Jika Ia sudah memulai, maka Ia akan menuntaskan pekerjaanNya sampai selesai dalam hidup kita.



Doa



Tuhan, ketika kami teringat kepada hari-hari dahulu kala, dan merenungkan segala pekerjaan-Mu, segala perbuatan tangan-Mu dalam hidup kami, kami percaya bahwa Engkau tidak meninggalkan kami hari ini. PekerjaanMu yang besar, pertolonganMu akan tetap dinyatakan dalam hidup kami. Ajarlah kami untuk menanti dan percaya, dan melakukan apa yang dapat kami kerjakan saat ini.



Pdt. Yohannis Trisfant.

Senin, 01 Juni 2020

Jangan cemburu kepada orang jahat (Mazmur 73: 1-20)

2 Juni 2020

Pdt. Yohannis Trisfant 


Jangan cemburu kepada orang jahat (Mazmur 73: 1-20)



Pernahkah kita cemburu kepada orang orang jahat? Mereka berbuat jahat, menipu, mengambil uang orang, tetapi hidup mereka baik baik saja. Mereka tidak dipenjara, tidak sakit, malahan sehat dan semakin gemuk. Mereka tidak kena Korona, dan mereka semakin sombong. Teman mereka juga banyak karena mereka memiliki kekayaan, walaupun kekayaannya itu diperoleh dengan cara yang jahat



Dan ketika saudara membandingkan dengan kehidupanmu, saudara merasa ini tidak adil. Saudara sudah hidup benar, hati juga sudah bersih. Namun saudara mengalami banyak kesusahan, baik itu kesusahan ekonomi, sakit sakitan, atau mungkin kena Korona. Akhirnya saudara mengatakan seperti Asap dalam Mazmur 73: 13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.


Saudara mungkin ingin mengetahui, mengapa bisa seperti ini, namun tidak ada jawaban. Saudara tidak memahaminya (Mzm 73: 16).


Saya berharap bahwa saudara tidak berpikir untuk menukar hidupmu dengan mereka yang berbuat jahat. Dan jangan ingin menjalani jalan hidup seperti mereka. Mengapa? Karena dalam mazmur 73: 18-19, dikatakan bahwa orang orang fasik pada akhirnya akan binasa. Kuasa orang fasik, kekayaan orang jahat akan lenyap ketika kematiannya tiba. Apa yang nampaknya hebat sekarang ini akan tidak berarti ketika kematian mereka tiba. Tetapi sebaliknya, perbuatan kebenaran yang dilakukan oleh orang benar saat ini memiliki nilai kekekalan.



Janganlah punya pikiran untuk menukar hidup dengan orang fasik, karena suatu hari di dalam kekekalan, mereka lah yang ingin menukar hidupnya dengan hidup saudara.



Doa

Ya, Tuhan, aku tetap ingin di dekat-Mu dan menjalani jalan yang lurus. Tuntunlah saya dengan nasihat-Mu. Tidak ada lagi yang kami inginkan di bumi selain Engkau. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. KepadaMu aku menaruh tempat perlindunganku



Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 31 Mei 2020

1 Juni 2020


Kasih setiaMu lebih baik dari pada hidup (Mzm 63:4)


Mzm 63:4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. 

Kita mesti mengevaluasi kembali hidup kita, apakah kita lebih sering bersungut sungut, komplain kepada Allah ataukah memuji Allah. Banyak orang lebih sering komplain kepada Allah daripada memuji Allah dan bersyukur kepada Nya. Padahal kasih setia Tuhan itu kepada kita sangatlah besar. Daud memuji Allah dan mengatakan: Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup, 

Kasih setia Tuhan lebih baik daripada kehidupan, 

Kasih setia Tuhan lebih baik dari segala kenyamanan hidup
 
Kasih setia Tuhan lebih baik dari segala milik kita yang terbaik 

Kasih setia Tuhan lebih baik dari umur Panjang 

Kasih setia Tuhan lebih baik dari kemakmuran. 

Kasih setia Allah itu, menurut kodratnya sendiri dan dalam pandangan semua orang kudus, adalah lebih baik daripada hidup. 

Kasih setia-Nya adalah kehidupan rohani kita, dan kehidupan rohani itu lebih baik daripada kehidupan fana yang sementara ini.. Beribu-ribu kali jauh lebih baik mati dalam kemurahan Allah daripada hidup di bawah murka-Nya. 

Bagaimanakah saudara memandang hidup ini dan melihat Allah ? apakah kita seperti Daud, yang dapat mengatakan bahwa kasih setia Allah lebih daripada hidup, lebih daripada kehidupan itu sendiri? 

Doa 

Bapa di dalam sorga, ajarilah kami untuk bisa melihat hidup ini dari atas, dari terang firmanMu. Seringkali kami melihat hidup ini di dalam sudut pandang kami yang terbatas dan mengukur semuanya dari materi, kesehatan, kesuksesan, panjang umur. Sehingga ketika kami mengalami kerugian dan sakit maka kami meragukan kasih setiamu. Padahal kasih setiaMu kepada kami sangat besar. Kasih setiamu lebih daripada hidup kami sendiri. Tak berkesudahan kasih setia Mu TUHAN, tak habis-habisnya rahmatMu, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 
Amin 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Jumat, 29 Mei 2020

Berlindung sampai bahaya berlalu (Mzm 57:1-2)

Sabtu, 30 Mei 2020



Berlindung sampai bahaya berlalu (Mzm 57:1-2)



Mazmur 57:1 (TB) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua. (57-2) Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu. 



Pada waktunya penghancuran akan berlalu. Ketika tiba waktunya, Permasalahan akan berakhir dengan baik, badai yang bertiup akan lenyap. Meskipun kita sekarang ada dalam kesusahan, tidak akan selamanya seperti itu. Hal ini akan terjadi kalau kita berlindung pada Allah, di dalam naunganNya. Inilah penghiburan yang kita miliki. 



Allah itu baik dan Dia adalah tempat berlindung kita ketika sedang berada di dalam bahaya. 


Daud menggambarkan dirinya berlindung dibawah naugan sayapnya Allah. Seperti anak ayam yang berlindung dibawah induknya. Ketika ada burung elang yang mengincar anak ayam, biasanya anak ayam langsung berlari ke bawah naugan sayap induknya. Dan ketika bahaya itu sudah berlalu, maka barulah mereka keluar. 

Seperti inilah yang seharusnya kita lakukan dalam hidup ini. Pada saat ada bahaya berlarilah ke dalam perlindungan Tuhan dan bernaunglah sampai bahaya itu berlalu



Saat ini, kita mungkin sedang menghadapi sebuah persoalan yang berat. Datang lah berlindung kepada Nya, sampai bahaya itu berlalu. Didalam naunganNya kita mendapatkan belas kasihanNya. 





Doa

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku. Ketika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. Ya TUHAN, Engkaulah yang akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan hambamu. 



Amin 



Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 28 Mei 2020

Kesedihan kita disimpan oleh Allah (Mzm 56:9)

Jumat, 27 Mei 2020 

Kesedihan kita disimpan oleh Allah (Mzm 56:9)



Allah memperhatikan kita dengan penuh kasih. Dia bahkan menderita dalam penderitaan kita dan memahami akan kesesakan jiwa kita. Bukan hanya darah dari orang orang kudusnya yang berharga bagi Allah , tetapi air mata kita juga berharga bagi Allah . 

Mzm 56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? 

Ada dua tempat dimana Allah menaruh air mata kita, yakni di dalam kirbatNya, di dalam sebuah wadah. Dan kedua, Allah menaruh air mata kita dalam daftarNya 

Hal ini berarti bahwa Allah akan mengingat dan terus melihat kembali air mata kita , seperti Paulus teringat pada air mata Timotius (2 Tim. 1:4), dan Allah tidak akan melupakan kesedihan umat-Nya. 

Apakah kesedihan kita pada hari ini? Allah mengingat akan hal itu. Kesedihan kita ada di hatiNya. Dia akan memberikan pertolongan kepada kita pada waktunya. 

Doa 
Kami bersyukur Tuhan karena kami tidak menanggung sendirian kesusahan, kesedihan kami. Tetapi kami tahu bahwa Allah menaruh perhatian yang penuh kasih kepada kami. Air mata kami, kesedihan kami ada dalam kirbatmu, dalam daftarMu, dimana Tuhan tidak melewatkan melupakan kesedihan kami. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)