Kamis, 05 Desember 2024

Berakar, Bertumbuh, Bersyukur (Kolose 2:7)


 

https://youtu.be/76Qd9oU6PR8

 

 

Kol 2:7  Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

 

Iman kita bagai sebuah pohon kehidupan rohani yang memerlukan perawatan terus-menerus. Kolose 2:7 mengajak kita untuk memahami bahwa hidup Kristen bukanlah sekadar pengakuan sesaat, melainkan perjalanan berkelanjutan yang menuntut keterlibatan penuh.

"Berakar di dalam Dia" memberi gambaran akan pentingnya fondasi yang kokoh dalam Kristus. Seperti pohon yang menancapkan akarnya dalam tanah untuk mendapatkan nutrisi, kita pun dipanggil untuk mendalamkan akar iman kita. Bukan sekadar pengetahuan teologis dangkal, melainkan hubungan intim yang memberi kekuatan dan ketahanan menghadapi badai kehidupan.

Metafora "dibangun di atas Dia" mengingatkan bahwa iman adalah proses dinamis. Setiap hari kita dipanggil untuk membangun, mengembangkan, dan memperdalam pengertian akan Kristus. Bukan bangunan statis, melainkan konstruksi rohani yang terus bertumbuh, dengan Kristus sebagai batu penjuru yang kokoh.

"Bertambah teguh dalam iman" menuntut komitmen. Keteguhan iman bukan berarti kekerasan kepala, melainkan ketegaran dalam menghadapi tantangan sambil tetap rendah hati dan terbuka akan pemeliharaan Tuhan. Ini berarti senantiasa belajar, bertumbuh, dan mau diubahkan oleh firman-Nya.

Bagian terakhir yang menakjubkan adalah panggilan untuk "melimpah dengan syukur". Syukur bukan sekadar ucapan bibir, melainkan sikap hati yang merayakan anugerah Allah dalam setiap detik kehidupan. Di tengah kompleksitas dunia yang sering membuat kita mengeluh, syukur membuka mata kita akan kebaikan Tuhan yang tak terhingga.

Praktisnya, ini berarti kita dipanggil untuk:

  • Mendalami firman Tuhan secara konsisten
  • Membiarkan Kristus membangun kembali area-area yang rapuh dalam hidup kita
  • Merespons setiap situasi dengan sikap syukur

Hari ini, mari kita memilih untuk berakar kuat, bertumbuh berkelanjutan, dan melimpah dengan syukur. Bukan sekadar hidup bertahan, melainkan hidup yang memuliakan Kristus dalam setiap napas.

 

 

Doa Respon:

Ya Tuhan Yesus, tanamkanlah akar kami semakin dalam di dalam-Mu. Bangunlah iman kami dengan kekuatan-Mu, dan luaskanlah hati kami dengan syukur yang melimpah. Tolong kami bertumbuh teguh, tidak tergoyahkan oleh badai kehidupan. Jadikan kami instrumen-Mu yang setia, yang senantiasa memuliakan nama-Mu. Amin.

 

 

Johannis Trisfant

GKIm Ka Im Tong, Bandung

Tidak ada komentar:

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)