Selasa, 17 Desember 2024
https://youtu.be/aa6seplOoAY
Bebas Merdeka di dalam Kristus (Kolose 2:16)
Kolose 2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Jemaat di Kolose menghadapi dilema. Ajaran-ajaran asing yang memadukan hukum Yahudi, filsafat Yunani, dan mistisisme, menyusup ke dalam iman mereka. Aturan-aturan ketat tentang makanan, minuman, hari raya, dan Sabat dipaksakan sebagai jalan menuju kesalehan. Paulus, dengan tegas, menolak penyimpangan ini. “Janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu,” tulisnya di Kolose 2:16. Kebebasan dalam Kristus, inilah inti pesannya.
Paulus memahami konteks pluralisme agama di Kolose. Ia tahu betapa mudahnya orang terjebak dalam sistem rumit yang menjanjikan kedekatan dengan Allah melalui usaha manusia. Namun, Paulus menekankan bahwa Kristus telah membuka jalan yang baru, jalan kasih karunia. Keselamatan bukanlah hasil ketaatan kita pada hukum Taurat, melainkan anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Kristus.
Hukum Taurat, menurut Paulus, bagaikan “bayangan” yang menunjuk kepada “kenyataan” yaitu Kristus. Peraturan tentang makanan dan hari raya, misalnya, memiliki makna simbolis yang menunjuk kepada Kristus. Namun, ketika Kristus datang, bayangan itu telah digenapi oleh kenyataan. Kita tidak lagi perlu berpegang pada bayangan, karena kita telah memiliki yang asli.
Kebebasan dalam Kristus bukan berarti hidup tanpa aturan. Justru, kebebasan ini membebaskan kita dari beban legalisme, dari upaya sia-sia untuk mencapai kebenaran melalui usaha sendiri. Kita bebas untuk hidup dalam kasih karunia, di mana ketaatan bukanlah kewajiban yang membebani, melainkan ungkapan syukur dan kasih kepada Allah.
Pesan Kolose 2:16 tetap relevan hingga kini. Kita pun sering menghadapi tekanan untuk memenuhi standar-standar tertentu agar dianggap saleh. Mungkin berupa aturan-aturan tambahan dalam bergereja, gaya hidup tertentu, atau bahkan cara berpakaian. Namun, Paulus mengingatkan kita untuk tidak membiarkan hal-hal tersebut menjadi tolak ukur kerohanian kita. Fokus kita haruslah Kristus, dan hubungan pribadi kita dengan-Nya.
Kebebasan dalam Kristus adalah anugerah yang berharga. Mari kita gunakan kebebasan ini dengan bijaksana, bukan untuk memuaskan keinginan daging, melainkan untuk hidup dalam kasih dan kebenaran. Mari kita tolak legalisme dan tekanan dunia, dan fokus pada Kristus, sumber kebebasan dan kehidupan sejati. Jangan biarkan siapa pun merampas kebebasan yang telah Kristus berikan dengan darah-Nya yang mahal.
Doa Respons
Ya Tuhan, terima kasih atas kebebasan yang Engkau berikan dalam Kristus. Bebaskan kami dari belenggu legalisme dan tekanan untuk memenuhi standar manusia. Mampukan kami untuk hidup dalam kasih karunia-Mu, dengan hati yang taat dan penuh syukur. Ajar kami untuk menghargai kebebasan ini dengan bijaksana, dan menjadi saksi Kristus yang setia. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar