Kol 2:5 Sebab
meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku
bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan
keteguhan imanmu dalam Kristus.
Nats ini memberikan gambaran indah tentang keintiman rohani yang
melampaui batasan fisik. Paulus, terhalang jarak, menyatakan kehadirannya
"dalam roh" di tengah jemaat Kolose. Ini bukan sekadar ungkapan
sentimental, melainkan penegasan kuat tentang ikatan dalam tubuh Kristus yang
tak terpisahkan oleh jarak geografis. Kehadiran rohani ini menjadi sumber
penghiburan dan kekuatan bagi jemaat yang tengah menghadapi tekanan ajaran
sesat.
Sukacita Paulus atas "ketertiban" dan "keteguhan
iman" jemaat menunjukkan dua hal penting. Pertama, "ketertiban"
mengindikasikan struktur dan disiplin rohani dalam kehidupan bersama mereka.
Ini mencerminkan kedewasaan iman yang terwujud dalam praktik hidup yang teratur
dan selaras dengan ajaran Kristus. Kedua, "keteguhan iman"
menunjukkan kokohnya fondasi iman mereka di tengah badai pengajaran palsu.
Mereka tidak mudah terombang-ambing oleh filsafat Yunani, legalisme Yahudi,
atau mistisisme yang mencoba menyusup ke dalam iman Kristen.
Konteks Kolose saat itu dipenuhi oleh ajaran-ajaran yang
mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan, menawarkan "pengetahuan
rahasia" yang menjanjikan kedewasaan rohani. Di tengah gempuran ideologi
menyesatkan inilah, keteguhan iman jemaat Kolose menjadi sangat berharga.
Pujian Paulus menjadi peneguhan atas perlawanan mereka terhadap ajaran-ajaran
yang mengikis kemurnian Injil.
Kehadiran Paulus "dalam roh" juga merupakan bentuk dukungan
pastoral yang signifikan. Meskipun tidak hadir secara fisik, dukungan doanya
dan perhatiannya memberikan kekuatan bagi jemaat. Ia mengingatkan mereka bahwa
perjuangan melawan ajaran sesat bukanlah perjuangan sendirian. Mereka terhubung
dalam satu tubuh Kristus, di mana setiap anggota saling menguatkan dan
mendukung. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya doa dan solidaritas
dalam menjaga kemurnian iman di tengah tantangan zaman.
Doa Respon:
Ya Tuhan, terima kasih atas keterhubungan rohani yang mempersatukan kami
dalam Kristus. Ampuni kami jika imanku goyah dan mudah terpengaruh ajaran
sesat. Kuatkan kami untuk teguh berdiri di atas kebenaran firman-Mu. Bantulah kami
untuk hidup dalam ketertiban dan disiplin rohani, menjadi saksi-Mu yang setia.
Dalam nama Yesus, Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong,
Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar