Selasa, 03 Desember 2024

Terhubung dalam Roh, Teguh dalam Iman (Kolose 2:5)


 

https://youtu.be/j7cFa6TWU-U

 

 

Kol 2:5  Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.

 

Nats ini memberikan gambaran indah tentang keintiman rohani yang melampaui batasan fisik. Paulus, terhalang jarak, menyatakan kehadirannya "dalam roh" di tengah jemaat Kolose. Ini bukan sekadar ungkapan sentimental, melainkan penegasan kuat tentang ikatan dalam tubuh Kristus yang tak terpisahkan oleh jarak geografis. Kehadiran rohani ini menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi jemaat yang tengah menghadapi tekanan ajaran sesat.

 

Sukacita Paulus atas "ketertiban" dan "keteguhan iman" jemaat menunjukkan dua hal penting. Pertama, "ketertiban" mengindikasikan struktur dan disiplin rohani dalam kehidupan bersama mereka. Ini mencerminkan kedewasaan iman yang terwujud dalam praktik hidup yang teratur dan selaras dengan ajaran Kristus. Kedua, "keteguhan iman" menunjukkan kokohnya fondasi iman mereka di tengah badai pengajaran palsu. Mereka tidak mudah terombang-ambing oleh filsafat Yunani, legalisme Yahudi, atau mistisisme yang mencoba menyusup ke dalam iman Kristen.

 

Konteks Kolose saat itu dipenuhi oleh ajaran-ajaran yang mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan, menawarkan "pengetahuan rahasia" yang menjanjikan kedewasaan rohani. Di tengah gempuran ideologi menyesatkan inilah, keteguhan iman jemaat Kolose menjadi sangat berharga. Pujian Paulus menjadi peneguhan atas perlawanan mereka terhadap ajaran-ajaran yang mengikis kemurnian Injil.

 

Kehadiran Paulus "dalam roh" juga merupakan bentuk dukungan pastoral yang signifikan. Meskipun tidak hadir secara fisik, dukungan doanya dan perhatiannya memberikan kekuatan bagi jemaat. Ia mengingatkan mereka bahwa perjuangan melawan ajaran sesat bukanlah perjuangan sendirian. Mereka terhubung dalam satu tubuh Kristus, di mana setiap anggota saling menguatkan dan mendukung. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya doa dan solidaritas dalam menjaga kemurnian iman di tengah tantangan zaman.

Doa Respon:

Ya Tuhan, terima kasih atas keterhubungan rohani yang mempersatukan kami dalam Kristus. Ampuni kami jika imanku goyah dan mudah terpengaruh ajaran sesat. Kuatkan kami untuk teguh berdiri di atas kebenaran firman-Mu. Bantulah kami untuk hidup dalam ketertiban dan disiplin rohani, menjadi saksi-Mu yang setia. Dalam nama Yesus, Amin.

 

Johannis Trisfant

GKIm Ka Im Tong, Bandung

 

Tidak ada komentar:

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)