Minggu, 15 Desember 2024

Pawai Kemenangan Sang Raja (Kolose 2:15)

Senin, 16 Desember 2024

https://youtu.be/RjAKop_rI_A



Kol 2:15  Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Bayangkan sebuah pawai kemenangan di Roma kuno. Sang jenderal, dielu-elukan sebagai pahlawan, memimpin arak-arakan, memamerkan tawanan perang yang terbelenggu. Inilah gambaran yang Paulus gunakan di Kolose 2:15 untuk menggambarkan kemenangan Kristus yang jauh lebih agung. Di kayu salib, Kristus tidak hanya mengalahkan dosa, tetapi juga “melucuti kuasa-kuasa dan penguasa-penguasa,” mempermalukan mereka secara terbuka, dan mengarak mereka dalam pawai kemenangan-Nya.
Siapakah “kuasa-kuasa dan penguasa-penguasa” ini? Mereka adalah kekuatan spiritual jahat yang memberontak melawan Allah dan menindas manusia. Mereka menggunakan hukum, dosa, dan rasa bersalah untuk mengendalikan dan menuduh kita. Mereka membuat kita merasa terhukum, tak berdaya, dan terpisah dari Allah.
Namun, di kayu salib, Kristus melucuti senjata mereka. Kata Yunani apekdusamenos menggambarkan tindakan menanggalkan pakaian atau senjata. Kristus menanggalkan kekuatan yang digunakan kuasa-kuasa jahat untuk mendakwa kita. Dosa, rasa bersalah, dan kutukan – semuanya telah dilucuti. Mereka tak lagi memiliki kuasa atas kita yang telah ditebus oleh darah Kristus.
Lebih dari itu, Kristus mempermalukan mereka secara terbuka. Seperti tawanan perang yang diarak dalam kekalahan, kuasa-kuasa jahat ditampilkan dalam kehinaan mereka. Kemenangan Kristus diumumkan kepada seluruh alam semesta, menegaskan bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja, berkuasa atas segala kekuatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Apa arti kemenangan ini bagi kita hari ini? Pertama, kita bebas dari rasa takut. Kita tidak perlu lagi hidup di bawah bayang-bayang tuduhan dan kutukan. Kristus telah membebaskan kita! Kedua, kita memiliki jaminan perlindungan. Tidak ada kuasa jahat yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus. Ketiga, kita dimampukan untuk hidup dalam kemenangan. Kita tidak perlu pasif atau takut menghadapi tantangan. Kita dapat hidup dengan keberanian dan keyakinan, mengetahui bahwa kita berada di pihak yang menang.
Salib, yang dulunya simbol penghinaan dan kekalahan, kini menjadi tanda kemenangan kita. Setiap kali kita merasa tertekan oleh rasa bersalah, takut, atau terintimidasi oleh kuasa kegelapan, ingatlah akan pawai kemenangan Kristus. Ingatlah bahwa Dia telah menang, dan kemenangan itu adalah milik kita juga. Marilah kita hidup setiap hari dengan keyakinan dan keberanian, memancarkan kasih dan kuasa Kristus ke dalam dunia yang gelap ini.

Doa Respons
Ya Tuhan, terima kasih atas kemenangan Kristus yang agung atas kuasa kegelapan. Kami bersyukur atas kebebasan yang Engkau berikan melalui salib-Nya. Ajar kami untuk hidup dalam kebenaran kemenangan ini, tanpa rasa takut dan penuh keberanian. Mampukan kami untuk menjadi saksi-Mu yang setia, memancarkan kasih dan kuasa Kristus di dunia ini. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
 
Johannis Trisfant 
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Tidak ada komentar:

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)