Dipulihkan untuk Kekudusan
Kol 1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam
tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak
bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa Kristus harus mati dalam wujud
manusia? Kolose 1:22 memberi kita jawaban yang mendalam: "sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya."
Allah memilih jalan yang luar biasa untuk mendamaikan kita dengan diri-Nya.
Dia tidak melakukannya dari kejauhan atau hanya melalui dekrit ilahi.
Sebaliknya, Allah memilih untuk masuk ke dalam dunia kita melalui Kristus dalam
tubuh jasmani. Yesus merasakan apa yang kita rasakan – kelemahan, godaan, dan
penderitaan manusiawi – namun tetap tanpa dosa.
Kematian-Nya di kayu salib bukanlah sekadar simbol atau contoh pengorbanan.
Ini adalah tindakan pendamaian yang nyata dan konkret. Melalui tubuh
jasmani-Nya yang tersalib, Kristus membuka jalan bagi kita untuk diperdamaikan
dengan Allah. Yang mengagumkan, tujuan pendamaian ini bukan hanya pengampunan
dosa, tetapi transformasi total: untuk membuat kita "kudus dan tak bercela
dan tak bercacat."
Bayangkan! Allah tidak puas hanya dengan menghapus catatan dosa kita. Dia
ingin memulihkan kita ke kondisi yang bahkan lebih baik dari sebelum kejatuhan
– kondisi kudus, tak bercela, dan tak bercacat. Ini seperti restorasi sebuah
lukisan kuno yang tidak hanya membersihkan noda-nodanya, tetapi juga memulihkan
keindahan aslinya, bahkan membuatnya lebih cemerlang dari sebelumnya.
Kekudusan ini bukan sekadar status legal di hadapan Allah. Ini adalah
panggilan untuk hidup berbeda, untuk mencerminkan karakter Kristus dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap kali kita tergoda untuk kembali ke cara hidup
lama, kita perlu mengingat harga mahal yang telah dibayar untuk mengubah status
kita.
Mari kita hidup sesuai dengan identitas baru kita – orang-orang yang telah
diperdamaikan dan dikuduskan melalui pengorbanan Kristus. Biarlah setiap
pilihan dan tindakan kita mencerminkan status kita yang kudus, tak bercela, dan
tak bercacat di hadapan-Nya.
Doa Respon
Bapa Surgawi, terima kasih atas anugerah pendamaian yang luar biasa melalui
tubuh jasmani Kristus. Kami kagum akan kasih-Mu yang rela berkorban di kayu
salib, memulihkan kami kepada kekudusan. Mampukan kami untuk hidup seturut
dengan identitas baru kami di dalam Kristus, kudus, tak bercela, dan tak
bercacat di hadapan-Mu. Arahkan langkah kami agar setiap tindakan mencerminkan
kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung