Selasa, 19 November 2024

Dipulihkan untuk Kekudusan


https://youtu.be/juSw87XeGH8

 

Dipulihkan untuk Kekudusan

 

Kol 1:22  sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

 

 

Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa Kristus harus mati dalam wujud manusia? Kolose 1:22 memberi kita jawaban yang mendalam: "sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya."

 

Allah memilih jalan yang luar biasa untuk mendamaikan kita dengan diri-Nya. Dia tidak melakukannya dari kejauhan atau hanya melalui dekrit ilahi. Sebaliknya, Allah memilih untuk masuk ke dalam dunia kita melalui Kristus dalam tubuh jasmani. Yesus merasakan apa yang kita rasakan – kelemahan, godaan, dan penderitaan manusiawi – namun tetap tanpa dosa.

 

Kematian-Nya di kayu salib bukanlah sekadar simbol atau contoh pengorbanan. Ini adalah tindakan pendamaian yang nyata dan konkret. Melalui tubuh jasmani-Nya yang tersalib, Kristus membuka jalan bagi kita untuk diperdamaikan dengan Allah. Yang mengagumkan, tujuan pendamaian ini bukan hanya pengampunan dosa, tetapi transformasi total: untuk membuat kita "kudus dan tak bercela dan tak bercacat."

 

Bayangkan! Allah tidak puas hanya dengan menghapus catatan dosa kita. Dia ingin memulihkan kita ke kondisi yang bahkan lebih baik dari sebelum kejatuhan – kondisi kudus, tak bercela, dan tak bercacat. Ini seperti restorasi sebuah lukisan kuno yang tidak hanya membersihkan noda-nodanya, tetapi juga memulihkan keindahan aslinya, bahkan membuatnya lebih cemerlang dari sebelumnya.

 

Kekudusan ini bukan sekadar status legal di hadapan Allah. Ini adalah panggilan untuk hidup berbeda, untuk mencerminkan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kali kita tergoda untuk kembali ke cara hidup lama, kita perlu mengingat harga mahal yang telah dibayar untuk mengubah status kita.

 

Mari kita hidup sesuai dengan identitas baru kita – orang-orang yang telah diperdamaikan dan dikuduskan melalui pengorbanan Kristus. Biarlah setiap pilihan dan tindakan kita mencerminkan status kita yang kudus, tak bercela, dan tak bercacat di hadapan-Nya.

 

Doa Respon

 

Bapa Surgawi, terima kasih atas anugerah pendamaian yang luar biasa melalui tubuh jasmani Kristus. Kami kagum akan kasih-Mu yang rela berkorban di kayu salib, memulihkan kami kepada kekudusan. Mampukan kami untuk hidup seturut dengan identitas baru kami di dalam Kristus, kudus, tak bercela, dan tak bercacat di hadapan-Mu. Arahkan langkah kami agar setiap tindakan mencerminkan kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.

 

Johannis Trisfant

GKIm Ka Im Tong, Bandung

 

Tidak ada komentar:

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)