Jumat, 22 Mei 2020

Perlindungan yang menguatkan (Mzm 18:31-34


Sabtu, 23 Mei 2020

Perlindungan yang menguatkan (Mzm 18:31-34)


Mazmur 18:31-34 (TB) (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. 
(18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita? 
(18-33) Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; 
(18-34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; 
(18-35) yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga. 


Ada pandangan yang menganggap bahwa percaya kepada Allah hanyalah membuat orang lemah. 

Pandangan seperti ini keliru. Allah menjadi perisai (Mzm 18: 31) untuk melindungi kita ketika kita terlalu lemah untuk menghadapi pencobaan tetapi Dia tidak menghendaki kita terus lemah. Dia menguatkan, melindungi dan menuntun kita untuk mengirim kita kembali ke dalam dunia yang jahat agar berperang bagi Dia. (Mzm 18: 34-35)

Jika Allah tidak memberikan kepada kita jalan yang berliku liku, gunung untuk didaki, dan peperangan untuk dihadapi maka kita tidak akan bertumbuh. Dia menyertai kita untuk mengajar kita dan menguatkan kita untuk berperang . Penyertaan, perlindungan Tuhan bukan membuat kita lemah tetapi semakin kuat 

Doa 

Bapa di dalam sorga ,kami bersyukur atas penyertaan Mu yang membuat kami semakin kuat dalam menghadapi dunia ini. Kami kuat hanya oleh kasih karunia Mu di dalam Yesus Kristus Tuhan kami 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 21 Mei 2020

Belajar dari penderitaan Ayub (Ayub 42:5)


Jumat, 22 Mei 2020


Belajar dari penderitaan Ayub (Ayub 42:5)


Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 
Ayub 42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.


Ada beberapa hal yang kita bisa pelajari dari penderitaan Ayub
 
Pertama, semua masalah di bumi ini akan berakhir, lambat atau cepat. Persoalan apapun yang kita alami pada hari ini , akan berakhri. Untuk segala sesuatu ada waktunya, ada waktu untuk menangis ada waktu untuk tertawa. 


Kedua. Kesuksesan dalam hidup ini dinilai dari akhirnya. Jangan menilai keberhasilan hidup hanya dari awal. Ada orang yang setia ikut Tuhan di awal tetapi pada akhir hidupnya dia meninggalkan Tuhan. Ayub setia kepada Tuhan dari awal sampai akhir. Kita belum tiba pada akhir hidup kita, oleh karena itu kita masih harus berjuang agar di akhir nanti kita didapati oleh Tuhan sebagai hamba hamba yang setia


Ketiga, Penderitaan orang benar bukanlah sebuah hukuman, tetapi sebuah pengudusan. Ayub adalah orang benar, dan penderitaannya bukan karena dihukum oleh Allah melainkan sebuah pengudusan dimana dia semakin mengenal Allah. Penderitaan kita bertujuan mengubah kita untuk semakin mengenal Allah 


Doa 

Tuhan berikanlah kepada kami kesetiaan ditengah tengah segala pergumulan kami, agar kami dapat setia sampai akhir. Tolong kami untuk mengawali dengan baik kehidupan kristiani kami dan mengakhirinya juga kelak dengan baik. Tolong kami untuk dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan kepada kami sehingga kelak kami di dapati setia olehMu .

Pdt. Yohannis Trisfant 

Selasa, 19 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Rabu, 20 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Ayub 38:1-5  Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:  (2)  "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?  (3)  Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.  (4)  Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!  (5)  Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?


Ini adalah jawaban Allah atas keluhan-keluhan Ayub.  Allah tidak lah menjawab secara langsung keluhan keluhan Ayub. Dari dalam badai Allah menjawab Ayub dengan menyajikan fakta fakta tentang alam semesta dan menanyakan apakah Ayub memahami cara kerja alam? Jikalau Ayub tidak mengerti bagaimana alam bekerja, maka bagaimana mungkin Ayub bisa memahami akan pikiran dan karakter dari Allah ? Jikalau alam saja tidak bisa dipahami oleh Ayub, maka Ayub tidak mungkin bisa memahami pikiran dari Sang pencipta. 


Hikmat Allah jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan. Kita tidak mengerti mengapa Dia mengijinkan kita menderita, karena hikmatNya tak terselami. Kita tidak akan bisa menemukan jawaban dari pertanyaan: "Mengapa Tuhan mengjjinkan saya menderita". Hal yang kita perlu dilakukan adalah tunduk kepada otoritas Allah dan percaya kepada kasih Allah dan kepada hikmat Allah . Ketika kita bisa melakukan hal itu, maka kita akan dapat tenang di dalam Dia. 

Doa

Bapa di sorga, tuntunlah kami dalam kesusahan dan pergumulan kami untuk percaya kepada kasihMu dna hikmatMu. Tolonglah kami untuk tunduk kepada otoritasMu dan mengakui hikmatMu. Alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuanMu! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanMu dan sungguh tak terselami jalan-jalanMu Sebab, siapakah yang mengetahui pikiranmu Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatMu?

Di dalam nama Tuhan Yesus , amin

Pdt. Yohannis Trisfant

Senin, 18 Mei 2020

Dituntun oleh iman dan bukan perasaan (Ayub 23:9-10)

Selasa 19 Mei 2020


Ayub 23:9 di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.

Ayub 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.


Dalam persoalan yang berat, terkadang kita merasa Tuhan itu jauh, tidak terasa ada bersama sama dengan kita. Seolah olah Tuhan itu menyembunyikan diri dari kita. Kita berdoa tanpa merasakan kehadiran Tuhan. Ketika Kita membaca Alkitab, kita tidak merasa kan juga kehadiran nya. Perasaan kita kacau dengan persoalan berat, dan Tuhan seperti nya jauh dari kita


Ayub pun merasa seperti itu. Dalam kondisi yang sangat menderita, Ayub mengatakan dalam Ayub 23:9 di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. Ayub sedang mengekspresikan perasaan nya dan merasa Tuhan itu menyembunyikan diri terhadap dia. Namun di dalam Ayub 23:10 dia menyatakan keyakinan nya bahwa Tuhan tahu setiap detail situasi yang sedang dia alami dan Allan akan menghasilkan yang baik buat dia. Ayub berkata dalam Ayub 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.



Jangan sampai kita disesatkan oleh perasaan kita, apalagi ketika sedang mengalami masalah berat. Janganlah bergantung kepada perasaan kita, tetapi kepada iman kita kepada Allah bahwa Dia tahu jalan hidup kita dan pekerjaan Nya akan menghasilkan yang terbaik dalam hidup kita



Doa

Bapa di dalam sorga, tuntunlah kami melewati pergumulan yang berat ini agar kami tidak dituntun oleh perasaan kami yang rapuh. Bantulah kami untuk tetap percaya kepada Mu bahwa Tuhan tahu jalan hidup kami dan akan mengubah kami menjadi seperti emas yang murni



Amin



Pdt. Yohannis Trisfant

Jangan berbuat berdosa ketika menderita ( Ayub 7)


Senin 18 Mei 2020


Tidak semua penderitaan adalah akibat dosa. Ada penderitaan yang disebabkan oleh karena dosa kita tetapi ada juga yang bukan . Namun penderitaan juga bisa membuat orang berdosa. Kalau kita tidak merespon dengan bijak penderitaan kita bisa jatuh ke dalam dosa.

Ayub menderita bukan karena dosanya. Dia menderita karena diijinkan oleh Allah. Dalam penderitaan nya itu Ayub banyak berteologia bersama sama sahabat sahabatnya, khususnya topik tentang Allah, dosa, dan penderitaan.

Di dalam Ayub 7, Ayub berhenti berbicara kepada sahabat sahabat nya. Kini dia berbicara kepada Allah. Ayub mulai meragukan nilai nilai yang selama ini dia pegang. Hal ini membawa Ayub ke dalam bahaya dimana menganggap bahwa Allah tidak memperhatikan dia dan tidak adil terhadap dia. Kita tahu bahwa kelak Allah menegur Ayub (38:2)

Penderitaan yang kita alami mungkin saja bukan oleh karena dosa kita. Kita sudah hidup dengan baik dan taat kepada Tuhan tapi kita menderita. Namun hati hati , jangan sampai penderitaan itu membuat kita jatuh ke dalam dosa dengan menuduh Allah tidak adil terhadap kita

Doa

Bapa yang mengasihi kami, kami percaya bahwa dalam segala kesusahan kami ,pergumulan kami Engkau tetap mengasihi kami dan tidak ada yang dapat memisahkan kami dari kasihMu. Tolonglah kami agar jangan sampai berdosa kepada Engkau ketika kami menderita sebaliknya kami diberi hikmat untuk memahami penderitaan kami dan bertumbuh semakin serupa Kristus

Amin


Pdt. Yohannis Trisfant 

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)