Selasa, 19 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Rabu, 20 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Ayub 38:1-5  Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:  (2)  "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?  (3)  Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.  (4)  Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!  (5)  Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?


Ini adalah jawaban Allah atas keluhan-keluhan Ayub.  Allah tidak lah menjawab secara langsung keluhan keluhan Ayub. Dari dalam badai Allah menjawab Ayub dengan menyajikan fakta fakta tentang alam semesta dan menanyakan apakah Ayub memahami cara kerja alam? Jikalau Ayub tidak mengerti bagaimana alam bekerja, maka bagaimana mungkin Ayub bisa memahami akan pikiran dan karakter dari Allah ? Jikalau alam saja tidak bisa dipahami oleh Ayub, maka Ayub tidak mungkin bisa memahami pikiran dari Sang pencipta. 


Hikmat Allah jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan. Kita tidak mengerti mengapa Dia mengijinkan kita menderita, karena hikmatNya tak terselami. Kita tidak akan bisa menemukan jawaban dari pertanyaan: "Mengapa Tuhan mengjjinkan saya menderita". Hal yang kita perlu dilakukan adalah tunduk kepada otoritas Allah dan percaya kepada kasih Allah dan kepada hikmat Allah . Ketika kita bisa melakukan hal itu, maka kita akan dapat tenang di dalam Dia. 

Doa

Bapa di sorga, tuntunlah kami dalam kesusahan dan pergumulan kami untuk percaya kepada kasihMu dna hikmatMu. Tolonglah kami untuk tunduk kepada otoritasMu dan mengakui hikmatMu. Alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuanMu! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanMu dan sungguh tak terselami jalan-jalanMu Sebab, siapakah yang mengetahui pikiranmu Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatMu?

Di dalam nama Tuhan Yesus , amin

Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: