Minggu, 21 Juni 2020

Orang rajin dan orang malas (Amsal 13:4)

Senin, 22 Juni 2020





Amsal 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.



Hati orang yang malas bukannya tidak ada keinginan. Orang malas juga punya keinginan. Mereka menginginkan pengetahuan, mereka ingin sukses, mereka ingin pakaian bagus, tetapi mereka tidak mau bersusah payah untuk mendapatkannya. Mereka menginginkan keuntungan-keuntungan yang didapat oleh orang rajin, tetapi mereka membenci jerih payah yang dilakukan orang rajin. Mereka mendambakan segala sesuatu yang enak-enak tetapi tidak mau mengerjakan apa pun yang harus dikerjakan. Oleh karena itu, sebagai akibatnya, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Sebab, orang yang tidak mau bekerja akan kelaparan, dan janganlah ia makan (2Tes. 3:10). Seharusnya sebuah keinginan akan menggugah semangat kita untuk meraih keinginan tersebut. Tetapi keinginan si pemalas tidak menggerakkan dia untuk meraihnya. Dia hanya bisa gelisah karena tidak memiliki apa yang dia inginkan. Itu lebih menyiksa daripada bekerja,



Sebaliknya dengan orang rajin, hati mereka akan mendapatkan kelimpahan, dan akan menikmatinya karena itu merupakan buah dari ketekunan mereka. Orang-orang yang hanya duduk malas membayangkan yang enak-enak tidak tahu akan keuntungan-keuntungan nya kalau mereka rajin,

Orang malas akan mengalami bukan hanya kemiskinan materi tetapi akan mengalami kemiskinan rohani. Sebaliknya orang rajin akan mengalami kelimpahan rohani. Kelimpahan rohani diperoleh melalui sebuah diisiplin rohani dan ini membutuhkan kerajinan. Rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, rajin beribadah, rajin melayani dll.



Doa


Berikanlah kepada kami kerajinan dalam menjalani hidup ini. Jauhkanlah kami dari kemalasan. Kami percaya bahwa ketika kami rajin mengerjakan perkara yang kecil, maka Tuhan akan mempercayakan perkara yang lebih besar kepada kami. Kami tidak ingin menyia-nyiakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami. Kami ingin mengalami kelimpahan rohani . Tolonglah kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: