Jumat, 05 Juni 2020

Ajarlah kami menghitung hari hari kami (Mazmur 90: 10, 12).

6 Juni 2020



Ajarlah kami menghitung hari hari kami (Mazmur 90: 10, 12).


Mazmur 90:10, 12 (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 



Waktu itu cepat berlalu. Dan banyak orang tidak sadar fisiknya semakin merosot termasuk otaknya. Kita tidak sadar semakin hari semakin bertambah tua. Dengan usia yang sudah semakin bertambah tua ini, apakah yang kita selalu minta kepada Tuhan ? Permintaan kita kepada Tuhan tidak berubah yakni kita masih terus meminta kesehatan, meminta materi, meminta kerukunan, meminta perlindungan. Permintaan itu baik. Namun ada sebuah pemintaan yang tidak boleh kita abaikan. Padahal ada hal yang sangat penting yang harus kita minta kepada Tuhan, yaitu agar diajar oleh Tuhan untuk menghitung hari hari kita sehingga kita beroleh hati yang bjaksana. Ini adalah sebuah doa yang menata kembali hidupnya: bagaimana menjalankan hidup, mengintrospeksi diri dan menilai diri sendiri. Karena hidup yang kita lalui itu, suatu hari nanti akan berhenti. 



Apakah itu menghitug hari hari kita di dunia ini? Apa maksudnya? Maksudnya adalah menyadari betapa sedikitnya hari hari hidup manusia di dunia ini (Mzm 90:10)


Mazmur 90:10 mengatakan : Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun 


Kita harus memiliki kesadaran akan sementaranya dan singkatnya hidup kita di dunia ini. Waktu kia terbatas. ANGKA 70 TAHUN itu sebuah batasan. Kalau pun lebih dari 70 tahun maka itu bonus. Jikalau Allah memberikan kepada kita 70 tahun, maka itu sama dengan 26.000 hari. Kelihatannya banyak. 26.000 hari, namun itu sagat singkat jikalau dibandingkan dengan kekekalan. Hari-hari hidup kita sudah ditentukan oleh Tuhan . Mazmur 39:5 "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!



Hidup kita itu seperti sebuah buku. Setiap hari dibukan satu halaman. Besok dibuka halaman baru lagi. Tidak terasa, namun akhirnya sampai juga dihalaman terakhr. Diakhir buku tidak ada kata “: Bersambung” diakhir buku hanya ada kata : selesai. Pada waktunya nanti kita semua akan mati. 



Lebih dari sekali mamur 90 mengatakan hal ini. Hidup manusia seperti debu (mzm 90:3), hidup manusia seperti mimpi (90:5). Mimpi apa ? mimpi baik atau mimpi buruk? Kalau dari konteks ayat ini, kita bisa mengatakan bahwa ini adalah mimpi buruk. Karena kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan semata. Mimpi itu cepat berlalunya. Demikian juga hidup manusia. Cepat berlalu. Hidup manusia itu seperti rumput (90:5). Hidup manusia digambarkan bukan sebagai pohon beringin yang tumbuhnya lama, tetapi sebagai rumput, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. 



Berdoalah agar Tuhan menunjukkan kepada kita betapa singkatnya hidup ini. Ini akan membuat kita bijaksana memakai sisa waktu hidup kita



Doa



Kami sadar ya Tuhan, bahwa hidup kami ini singkat. Tuntunlah kami agar kami memakai sisa hidup kami dengan baik. Selama kami masih hidup, berikanlah kekuatan, semangat untuk melakukan pekerjaanMu. Karena akan datang malam, dimana kami tidak bisa lagi bekerja untuk Tuhan . 



Pdt. Yohannis Trisfant




Tidak ada komentar: