Selasa, 16 Juni 2020

Meminta hikmat dan mencarinya dengan serius (Amsal 2:3-6)

17 Juni 2020 



Amsal 2:3-6 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, (4) jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, (5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. (6) Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. 



Setiap kita tahu betapa pentingnya memiliki hikmat di dalam hidup ini. Namun bagaimanakah kita memperoleh hikmat tersebut ? Hikmat diperoleh dengan dua cara, yakni merupakan karunia yang diberikan Tuhan dan juga hasil dari pencarian yang serius. 



Titik awal Kebijaksanaan adalah Allah dan Firman-Nya yang diwahyukan. Firman Tuhan merupakan sumber "pengetahuan dan pengertian" (2: 6). Oleh karena itu kebijaksanaan adalah hadiah Tuhan bagi kita. Tetapi Dia memberikannya hanya kepada mereka yang sungguh-sungguh mencarinya. Hikmat Allah itu tersembunyi dari pemberontak dan dari orang bodoh, sehingga perlu upaya untuk menemukannya dan memakainya. Jalan menuju kebijaksanaan sangat berat. 



Kita harus berseru kepada pengertian, seperti orang yang sudah nyaris mati kelaparan meminta-minta makanan. Keinginan yang lemah tidak akan berguna. Kita harus mendesak-desak seperti orang yang tahu nilai pengertian dan kebutuhan kita akan hal itu. Salomo berdoa meminta hikmat, dan ia pun memperolehnya. Kita harus bersusah payah guna memperolehnya (ay. 4). Kita harus mencarinya seperti mencari perak, menginginkannya jauh melebihi semua kekayaan dunia ini. Kita harus berupaya keras mencarinya seperti orang-orang yang menggali-gali di tambang-tambang, dengan menghadapi tantangan dan bahaya besar. Kita harus rajin mencarinya, bahkan sampai malam. 



Ketika kita berusaha mencarinya, maka jerih payah kita tidak akan sia sia. “Engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN (ay. 5). Engkau akan mendapat pengenalan akan Allah. 



Doa 

Kami meminta kepada Mu, Bapa yang mulia, supaya memberikan kepada kami Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Mu dengan benar. Jadikanlah mata hati kami terang, agar kami mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilanMu dan kami dapat menjalani hidup kami dengan baik 

Pdt. Johannis Trisfant 

Tidak ada komentar: