Jumat, 19 Juni 2020

Menyebar harta atau menghemat ? (Ams 11:24)

Sabtu, 20 Juni 2020


Menyebar harta atau menghemat ? (Ams 11:24)


Amsal  11:24  Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.



Ayat ini paradoks. Ada orang yang suka memberi, tapi bertambah kaya, ada yang suka menghemat, tapi bertambah miskin. Memberi tapi semakin kaya. Menghemat, tetapi selalu kekurangan. Ini bertentangan dengan konsep ekonomi dunia. Konsep ekonomi dunia berkata:  pertahankan sebanyak mungkin. Tetapi Tuhan justru memberkati  mereka yang memberi harta, waktu, dan energi mereka.  Ketika kita memberi, Tuhan memberi kita lebih banyak sehingga kita bisa memberi lebih banyak. 



Memberi akan membantu kita memiliki  perspektif yang benar tentang harta milik kita bahwa kita hanyalah pengelola dan bukan pemilik harta kita. Dengan memberi, maka kita akan bebas dari perbudakan harta benda. Dengan memberi akan memberikan kita sukacita.  Orang yang memiliki sukacita dalam hidupnya, akan lebih produktif dalam bekerja,, berbisnis. Orang yang memberi akan semakin dikenal baik reputasinya, sehingga tentu saja, pekerjaannya akan semakin lancar. Nama baik sangat penting dalam pekerjaan dan bisnis. Dan tentu saja ini akan membuat orang yang murah hati semakin maju dalam pekerjaan dan usahanya. Tetapi tentu saja, bahwa berkat berkat orang yang murah hatinya,  diberikan langsung oleh Tuhan. Dia memberkati tangan yang memberi, sehingga membuatnya menjadi tangan yang memperoleh (2Kor. 9:10). Berilah, dan kamu akan diberi. Ada banyak orang kaya yang jatuh miskin karena ditipu, karena harga saham anjlok, karena covic 19. Tetapi pernahkah saudara mendengar orang kaya jatuh miskin karena dia murah hati ? 




Bagaimana dengan orang yang pelit? yang menyimpang untuk dirinya sendiri?  tidak membantu orang miskin, bahkan untuk hidupnya dan untuk keluarganya sendiri, dia sangat hemat luar biasa. Hal itu membuatnya selalu kekurangan, dan bahkan mengarah kepada kemiskinan. Ya, jelaslah. Dia hidup dalam kekurangan padahal hartanya banyak. Dia hidup seperti orang miskin padahal dia bisa membantu orang miskin. Sikap seperti itu akan menghancurkan nama baik orang tersebut, dan membuat mereka kehilangan berkat Allah . Walaupun manusia selalu menyimpan apa yang mereka miliki, tetapi jika Allah menghancurkan dan merusaknya, maka tidak akan ada yang tersisa (Hag. 1:6,9) 




Doa


Kami menyadari bahwa semua yang kami miliki berasal dari Tuhan. Oleh karena itu jadikanlah kami penatalayan yang bertanggungjawab atas berkat berkat materi ini. Dan berikanlah kepada kami kemurahan hati untuk membantu orang orang yang membutuhkannya. Berkatilah pekerjaan, usaha kami pada hari ini ya Tuhan, sehingga dengan berkatmu ini kami dapat menjadi saluran berkat yang lebih besar lagi. 



Pdt. Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: