Rabu, 16 September 2020
Selasa, 15 September 2020
Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.
Rabu, 16 September 2020
Aktivitas agama yang tanpa hati, tidak akan menjadi berkat buat kita.
Yun 4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
Ketika Yunus memberitakan tentang penghukuman Tuhan atas Niniwe, terjadi hal yang menakjubkan, yakni semua orang-orang di Niniwe bertobat, dari raja sampai rakyatnya. Orang lain mendapatkan berkat melalui pelayanan Yunus, namun Yunus sendiri tidak mendapatkan berkat lewat pelayanannya. Dia justru marah dan kesal. Hatinya tetap hambar. Dia tidak ada sukacita bahkan hatinya penuh dengan kejengkelan dan kejahatan.
Dalam Yunus 4:1 , dituliskan bahwa hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. Apanya yang mengesalkan hati Yunus? Hal apa yang membuat dia marah dan kesal? .
Yunus kesal karena Allah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang dirancangkan dan tidak jadi menghukum Niniwe.
Kekesalannya ini bukan kesal seperti saudara kesal karena jalan macet. Kekesalan Yunus adalah kekesalan yang sangat kesal. Terjemahan hurufiah dari kemarahan Yunus , “ But it was evil to Jonah with great evil.". Kemarahan dan kekesalan Yunus ini sudah membuatnya jahat dan melakukan kejahatan yang besar
Istilah jahat yang pernah dipakai untuk bangsa Niniwe dalam Yunus 1:2 sekarang dipakai untuk Yunus.
It was evil to Jonah with great evil
Yunus jahat dengan kemarahannya itu. Dengan menolak karakter dan tindakan Allah yang memberikan pengampunan kepada Niniwe, maka Yunus menarik dirinya dari persekutuan dengan Allah. Orang lain dibawa dekat kepada Allah, justru Yunus yang semakin jauh dari Allah. Orang lain bertobat dari kejahatannya, justru Yunus berubah menjadi lebih jahat dari orang-orang Niniwe. Orang lain mendapatkan berkat, tetapi dirinya sendiri tidak mendapatkan apa-apa. MENYEDIHKAN.
Aktivitas agama, termasuk pelayanan yang tanpa hati tidak akan menjadi berkat buat kita.
Doa
Kami tidak ingin memiliki sikap hati yang seperti Yunus. Berikan kepada kami hati yang mengasihi ketika kami melakukan pelayananMu ya Tuhan. Janganlah kami berubah menjadi jahat dalam pelayanan kami
Pdt. Johannis Trisfant
Senin, 14 September 2020
Hasil Pelayanan TIDAK SAMA dengan kerohanian Pelayannya (Yun 3:1-4:1)
Selasa, 15 September 2020
Hasil Pelayanan TIDAK SAMA dengan kerohanian Pelayannya
(Yun 3:1-4:1)
Jika saudara pergi memberitakan Injil, maka hal yang saudara harapkan adalah orang bertobat bukan? Yunus tidak mengharapkan demikian. Karena dalam Yun 4:1, dikatakan bahwa Yunus kesal dengan hal itu, atau kesal dengan pertobatan Niniwe dan pengampunan Allah.
Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, Yunus masih enggan masuk ke kota Niniwe dan memberitakan firman Allah. Tetapi karena sudah mengalami betapa menderitanya dalam perut ikan 3 hari 3 malam, maka Yunus tetap pergi ke Niniwe. Secara nampak luar, Yunus taat kepada Allah. Kelihatannya Yunus sedang melayani Tuhan. Namun Yunus melakukan pelayanannya tanpa hati yang mengasihi bangsa Niniwe. Dia sebenarnya tidak layak masuk ke kota itu dan berbicara atas nama Allah dengan kondisi hati yang seperti itu.
Apakah pelayanan yang setengah hati ini berhasil? Berhasil juga. Hasilnya mengejutkan, yakni semua bertobat. Bahkan raja yang tidak mendengarkan secara langsung juga bertobat. Berita yang disampaikan oleh Yunus, diberitakan lagi dari mulut ke mulut sehingga seluruh kota bertobat. Luar Biasa.
Firman Allah itu bekerja demikian hebat dan terjadi muzizat yang besar, dimana satu kota bertobat. Yunus memberitakan Injil tanpa hati yang mengasihi, hasilnya semua bertobat.
Hasil pelayanan memang tidaklah bergantung kepada pelayannya, tetapi kepada Tuhan. Paulus berkata: aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (1 Kor 3:6-7). Hasil sebuah pelayanan tidaklah menunjukkan bahwa kita ini sudah menjadi pelayan yang punya rohani yang baik
Kalau banyak yang memuji pelayananmu, banyak yang mendapatkan berkat melalui pelayananmu, maka itu belum tentu menunjukkan bahwa saudara sudah memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Yunus sama sekali tidak memiliki kasih , walaupun pelayanannya sukses.
Pelayanan itu adalah sebuah anugerah. Dipakai oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain juga merupakan anugerah.
Doa
Berikan kepada kami kesadaran bahwa hasil penginjilan kami, hasil kesaksian kami, hasil pelayanan kami semuanya karena pekerjaanMu ya, Tuhan. Bukan karena kami hebat atau sangat saleh. Berikan kami selalu kerendahan hati
Pdt. Johannis Trisfant
Jumat, 11 September 2020
Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)
Sabtu, 12 September 2020
Allah yang mengampuni dan memulihkan (Yun 2:1)
Yun 2:1 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
Yunus pun akhirnya dilemparkan juga ke dalam laut karena badai tetap tidak berhenti. Dan atas penentuan Tuhan, maka datang lah ikan besar menelan Yunus. Dituliskan dalam
Yun 1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Di dalam perut ikan, Yunus pun berdoa.. doa Yunus ini adalah doa ucapan syukur.
Yun 2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"
Yunus bersyukur bahwa dia tidak mati, tetapi masih selamat, walaupun dalam perut ikan. Bukan lagi ikan dalam perutnya Yunus, tetapi sekarang dia dalam perut ikan. Ya....lumayanlah. daripada mati.
Kita perhatikan bahwa Tuhan mendengarkan doa Yunus walaupun disampaikan dari dalam perut ikan
Yun 2:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.
Kita dapat berdoa dari manapun itu, bahkan kalau pun kita dalam perut ikan. Tuhan mendengarkan doa kita. Dosa saudara, walaupun sangat besar, tidak terlalu sulit bagi Allah untuk memberi pengampunan dan pemulihan. Yunus diampuni oleh Tuhan dan dipulihkan.
Doa
Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kami bersyukur untuk kasihMu kepada kami. Betapapun pun merahnya dosa kami, tetapi Tuhan berkenan mengampuni kami di dalam AnakMu Tuhan Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib bagi kami. Inilah kami ya Tuhan, ampunilah kami, pulihkanlah kami
Pdt. Yohannis Trisfant
Kamis, 10 September 2020
Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)
Jumat, 11 september 2020
Dimanakah kasih saudara ? (Yun 1:13)
Yun 1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Setelah Yunus mengatakan di ayat 12, bahwa gelombang itu disebabkan oleh karena dirinya dan Yunus meminta agar dia dilemparkan saja ke dalam laut supaya badai reda. Lalu apakah Nahkoda dan awak kapal lantas langsung melemparkan Yunus ke dalam laut? Enggak. Di ayat 13, mereka masih berusaha mendayung kapal itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Kita lihat disini bahwa orang-orang yang tidak mengenal Allah masih punya hati Nurani, masih punya belas kasihan, dimana mereka tidak tega untuk melemparkan Yunus ke dalam badai yang sedang mengamuk.
Seharusnya Yunus dan kita merasa malu dengan kondisi ini. Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan lebih punya kasih daripada orang yang mengatakan dirinya mengenal Allah. Yunus benci kepada bangsa Kafir, tetapi bangsa bangsa kafir itu justru melakukan hal yang sebaliknya, mereka merasa kasihan kepada Yunus. Yunus ingin agar bangsa kafir binasa, dalam hal ini Niniwe, tetapi bangsa kafir di kapal tersebut ingin dia selamat. Yunus ingin agar bangsa Niniwe dihukum oleh Allah , tetapi bangsa kafir yang ada di kapal tidak ingin Yunus dihukum Allah dalam badai yang sedang mengamuk
Allah ingin agar kita mengasihi mereka yang terhilang, dan agar mereka diselamatkan. Kiranya Allah memberikan kepada kita belas kasihanNya
Doa
Tuhan, kiranya belas kasihanMu memenuhi hati kami sehingga kami dapat mengasihi siapapun itu. Jauhkanlah dari pada kami hati yang jahat yang ingin melihat kebinasaan orang orang yang tidak kami sukai, sebaliknya, kiranya kasih Kristus yang menguasai hati kami
Pdt. Yohannis Trisfant
Rabu, 09 September 2020
Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12
Kamis, 10 September 2020
Pertobatan adalah berbalik arah (Yun 1:9-12)
Yun 1:9-12 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. (11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." (12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
Saudara tidak bisa berbicara tentang kasih Allah dan pada waktu yang sama juga lari dari Dia. Setelah adanya badai yang dahsyat ini, Yunus menyadari bahwa kemanapun dia pergi, dia tidak bisa menghindar dari Allah . Tetapi sebelum dia kembali kepada Allah maka dia mesti berhenti menuju ke arah yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dia harusnya menuju ke Timur, dan sekarang dia sedang menuju ke Barat. Oleh karena itu dia mesti berhenti menuju ke Barat. Itulah sebabnya dia berkata di ayat 12 sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." Namun Yusun belum sampai kepada pertobatan yang sejati
Pertobatan sejati adalah berhenti dari arah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan berbalik menuju ke arah yang Tuhan kehendaki.
Apakah yang Allah telah nyatakan kepada saudara ? Jikalau saudara menginginkan kuasa dan kasih Allah dalam hidupmu, maka saudara harus meresponi tanggungjawab yang Allah berikan kepada saudara. Saudara tidak dapat mengatakan: bahwa saudara percaya kepada Allah namun pada waktu yang sama saudara juga melawan kehendakNya. Saudara mesti berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Setelah berhenti melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan , maka langkah selanjutnya adalah berjalan searah dengan Tuhan .
Doa
Bapa di dalam sorga, jikalau ada hal-hal yang bertentangan yang sudah kami lakukan selama ini, maka kami ingin menghentikannya pada hari ini. Kami tidak akan lagi berjalan dan hidup dalam arah yang bertentangan dengan kehendakMu. Sebaliknya kami akan berjalan dalam arah yang seturut dengan kehendakMu
Pdt. Yohannis Trisfant
Selasa, 08 September 2020
Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)
Rabu, 9 September 2020
Hati Nurani yang tidak bersuara (Yun 1:5)
Yun 1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Yunus ini hebat. Ombak menderu demikian dahsyat, tetapi dia bisa tidur. Dia lari dari Tuhan tetapi dia bisa tenang-tenang. Dia tidak taat kepada Tuhan, namun hati Nuraninya tidak terganggu. Adakah orang yang seperti ini? Melakukan kejahatan tetapi hati Nuraninya tidak terganggu? Ada. Ketika sudah melakukan kejahatan yang berulang-ulang, hati Nuraninya sudah tidak lagi bersuara.
Tetapi bagaimana dengan orang yang baru sekali tidak taat, dan hati nuraninya tidak berbunyi memperingatkan dia? Hal seperti ini bisa saja terjadi kalau konsep yang diterimanya selama ini salah. Konsep Yunus selama ini adalah Niniwe adalah bangsa yang jahat, dan diluar israel itu kafir.. Oleh karena itulah hati Nuraninya tidak terganggu ketika dia lari dari panggilan Allah .
Kita mesti berhati hati dan jangan mengukur segala sesuatu dari hati Nurani. Ketika tidak ada perasaan bersalah dalam diri kita, itu bukan ukuran bahwa kita sudah melakukan hal yang benar. Kita seharusnya menjadikan Firman Tuhan sebagai standar tingkah laku kita, dan standard Firman Tuhan yang menuntun kita dalam mengambil keputusan.
Doa
Tuhan Yesus kiranya FirmanMu senantiasa menjadi penuntun kami dalam hidup ini. Kami berdoa agar hati Nurani kami dikuasai oleh konsep-konsep Firman Tuhan sehingga hati nurani kami merasakan seperti yang FirmanMu tuliskan. Jangan sampai hati Nurani kami menjadi rusak karena tidak menaatiMu’
Pdt. Yohannis Trisfant
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Jumat, 26 Juni 2020 HARTA ITU BERSAYAP (AMSAL 23:4-5) Amsal 23:4-5 (TB) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Ka...
-
PUTUS ASA (Ayub 6:8-9) Dalam bukunya Le Suicide (1987) Durkheim merumuskan dan menguraikan secara gamblang tiga tipe bunuh diri yaitu bun...
-
Oleh : Pdt. Yohannis Trisfant Anda tidak perlu berteriak dengan sangat keras. Dia lebih dekat dengan kita daripada yang kita pikirkan. (B...