Senin, 07 September 2020

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)

Selasa, 8 September 2020 

Dampak dosa kepada sekitar kita (Yun 1:4)


Yun 1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 


Dosa Yunus mengakibatkan Tuhan menurunkan angin ribut ke laut dan terjadilah badai yang besar. Kapal yang ditumpangi Yunus hampir terpukul hancur. Kita tahu bahwa angin ribut ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi diturunkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang mengirim angin ribut di kapal Yunus untuk menghukum Yunus. 

Namun yang kasihan adalah Nahkoda dan awak kapalnya. Mereka tidak berdosa tetapi menerima dampak dari dosa Yunus. Nahkoda dan awak kapa sangat ketakutan sampai mereka semuanya berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi ombak tetap tidak tenang. 

Kita melihat disini bahwa dosa kita memiliki dampak kepada orang sekitar kita. Ketidaktaatan kita mengakibatkan dampak buruk kepada orang orang di sekitar kita, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung. Suami yang melakukan dosa perzinahan akan mempengaruhi secara langsung hubungan nya dengan istrinya dan akan berdampak buruk kepada anak-anaknya. Ketika Tuhan menghukum suami yang berzinah tersebut maka hukuman ini pun pasti akan memiliki dampak kepada keluarga dekat, dan semua keluarganya. Mereka semua akan mendapat malu. 

Oleh sebab itu, berhati-hatilah. Dosa pribadi memiliki dampak sosial. Berpikirlah seratus kali sebelum melakukan dosa, karena dampaknya merusak, bukan hanya merusak diri kita, tetapi merusak orang-orang yang kita kasihi 

Doa 

Tuhan yang Kudus, ampunilah dosa dosa kami. Kami seringkali tidak menyadari bahwa dosa kami bukan hanya sebuah dosa pribadi tetapi juga memiliki dampak merusak secara sosial. Berikan kepada kami pertolonganMu untuk hidup dalam kekudusan. Kami pun yakin bahwa kekudusan kami akan memberikan dampak sosial kepada sekeliling kami 

Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 06 September 2020

Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)

Senin, 7 September 2020


Tidak mungkin lari dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)


Yun 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Yunus mengetahui bahwa Allah memiliki tugas yang khusus untuknya, tetapi dia tidak mau melakukan itu. Ketika Allah memberikan perintah kepada dia untuk memberitakan Firman Tuhan kepada Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Niniwe itu berada di Timur sedangkan Tarsis ada di barat. Yunus ini pintar-pintar bodoh. Dia tahu Timur dan barat terpisah jauh, tetapi apakah dia tidak tahu bahwa Tuhan itu ada di Timur dan juga ada di Barat?

Lari dari hadapan Tuhan, menghindari panggilan Tuhan atas hidup kita, adalah tindakan yang bodoh. Kita tidak mungkin bisa lari dari Tuhan. Ada harga yang mesti kita bayar kalau kita lari dari panggilan Tuhan. Seperti Yunus, harga yang mesti dia bayar adalah dia ditelan dalam perut ikan. 

Oleh karena itu jauh lebih baik taat kepada Tuhan dari awal, daripada taat kemudian setelah dihukum oleh Tuhan. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kita


Doa

Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta dan atas hidup kami, terpujilah namaMu dan kuduslah panggilanMu atas kami. Jikalau kami telah lari dari panggilan Tuhan dan tidak menaati perintahMu selama ini, ampunilah kami. Terlalu mahal harga dari ketidaktaatan kami. Kami ingin taat kepada kehendakMu


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 04 September 2020

Kelaparan akan Firman Tuhan

Sabtu, 5 September 2020 

Kelaparan akan Firman Tuhan



Amos 8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. 

Terkadang kita gagal menghargai berkat Allah karena saking terbiasanya dengan berkat tersebut. Apakah kita masih menghargai matahari, oksigen yang setiap hari Tuhan berikan kepada kita ? Kita setiap hari menikmatinya dan karena setiap hari mendapatkan dan menikmati, maka kita sudah tidak peduli lagi dan tidak bersyukur untuk berkat tersebut


Demikian juga dengan Firman Tuhan , kita setiap hari mendapatkan Firman Tuhan , setiap minggu mendapatkan kotbah, dan karena saking terbiasanya, maka kita seringkali dicobai untuk tidak menghargai lagi Firman Tuhan tersebut. 

Inilah maksudnya bahwa Tuhan akan mengirimkan kelaparan akan Firman Tuhan . Itu karena bgs Israel sudah begitu terbiasa dengan Firman Tuhan dan menganggapnya biasa serta mengabaikannya. Akibatnya adalah Tuhan diam dan tidak lagi berbicara. Ketika Tuhan diam, mereka mencari cari Firman Tuhan , mereka lapar akan Firman Tuhan tetapi tidak menemukan lagi Firman Tuhan itu. 

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.” Karena roti alami ini cocok untuk menopang fungsi-fungsi fisik kita, demikian pula roti spiritual sangat diperlukan untuk perpanjangan kehidupan spiritual ini. Karena itu, Firman Tuhan, Alkitab kita merupakan berkat yang sangat besar bagi kita. Jangan sampai kita menjadi hambar dengan Firman Tuhan. Jangan sampai Tuhan tidak lagi bicara kepada kita melalui FirmanNya


Doa 

Ya, Tuhan seringkali kami tidak meneghargai FirmanMu yang demikian melimpah diberikan kepada kami. Akibatnya, kami tidak lagi bisa mendengarkan Tuhan berbicara kepada kami. Semua kotbah-kotbah terasa hambar bagi kami. Tuhan diam dan tidak bicara lagi kepada kami. Kasihanilah kami agar senantiasa menghargai FirmanMu 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 03 September 2020

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Jumat, 4 September 2020 

Siapkah menghadapi hari Tuhan?

Amos 5:18 (TB) Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! 

Apakah itu hari Tuhan? Itu adalah hari penghakiman. Mengapa ada yang menginginkan hari Tuhan ? Mereka yang menginginkan hari Tuhan ini sedang mengejek hari Tuhan. Mereka tidak mempercayainya, dan mereka tidak takut. Mereka merasa diri akan baik-baik saja di hari Tuhan 

Firman Tuhan memperingatkan bahwa hari Tuhan itu adalah kegelapan, bukan terang, sebuah hari penghakiman. Kalau kita tidak siap maka hari Tuhan itu kegelapan buat kita. 

Hari Tuhan atau hari penghakiman itu hanya dapat dihadapi kalau kita sudah percaya kepada Kristus karena Dialah yang telah membenarkan kita dengan kematianNya dan kebangkitanNya. 

Doa 

Tuhan, kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan dalam hidup ini masih jauh dari tuntutan Tuhan. Dan suatu hari kami mesti mempertanggungjawabkan hidup kami di dalam penghakiman kelak. Kami membutuhkan anugerahmu untuk menjalani hidup kami dengan baik dari hari ke hari 

Amin 

Johannis Trisfant

Datanglah KerajaanMu 

https://youtu.be/Hudlm9pLNTQ

Datanglah kerajaanMu

Datanglah KerajaanMu

Rabu, 02 September 2020

Mencari yang baik dan jangan yang jahat

Kamis, 3 September 2020


Mencari yang baik dan jangan yang jahat


Amos 5:14-15 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. 
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. 

Baik dan jahat keduanya ada di dunia; Baik dan jahat bekerja dalam semua jiwa manusia; Kita selalu diperhadapkan kepada pilihan baik dan jahat. Firman Tuhan mengatakan : Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup


Untuk mencari yang baik membutuhkan usaha yang keras, gigih, saleh, dan penuh doa. Jadikanlah sebagai kebiasaan kita untuk mencari yang baik dan bukan yang jahat. Lawanlah kejahatan dan perjuangkanlah kebaikan. Ketika kita mengejar yang baik dan bukan yang jahat, maka tersedia berkat dari Tuhan. 

Mazmur 34:13-18 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? (14) Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! (16) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; (17) wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. (18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. 


Hanya dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan bukan hanya bisa mencari yang baik tetapi menemukan kebaikan itu dan menghidupkan



Doa 

Bapa di sorga, kuasailah hati kami sehingga kami tidak mencari yang jahat, tetapi sebaliknya mengejar yang baik. Tolonglah kami untuk memenuhi tuntuan Tuhan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu 

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 01 September 2020

Barjalan bersama Allah

Rabu, 2 September 2020 


Barjalan bersama Allah


Amos 3:3-4 (TB) Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama-sama dengan seorang Pribadi yang lain adalah berjalan di dalam sebuah kesatuan. Dua orang akan berjalan bersama kalau kedua orang tersebut sudah setuju untuk berjalan bersama. 

Amo 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

Berjalan bersama adalah berjalan di dalam satu kesatuan. Ketika Allah dan manusia berjalan bersama, maka Allah dan manusia bergerak bersama sebagai satu unit atau satu kesatuan. Dua kehidupan, yakni kehidupan Allah dan kehidupan manusia , disatukan di dalam satu kehendak yang sama. Mereka disatukan di dalam usaha yang sama, menuju kepada tujuan yang sama. Disatukan di arah yang sama, bergerak ke tujuan yang tertinggi. Orang yang berjalan bersama dengan Allah adalah orang yang menghendaki satu kehendak dengan Allah, bekerja satu pekerjaan dengan Allah , menempuh perjalanan menuju ke satu tujuan dengan Allah . 

Kita yang berjalan bersama Allah sedang berbaris di sepanjang jalan di mana Allah berjalan melaluinya. Kita pergi kemana Allah pergi, kita melakukan apa yang Allah lakukan . Bukan sebaliknya. Kalau kita tidak pergi kemana Allah pergi dan melakukan apa yang Allah tidak kerjakan, maka kita tidak sedang berjalan dengan Allah.

Jangan berjalan menurut arah dunia. Dunia berjalan di jalan yang berdosa, namun kita sebaliknya, dijalan yang kudus. Kita tidak bisa berjalan bersama Allah dan bersama setan . 

D.L. Moody mengatakan : ”Jikakau saya berjalan dengan dunia maka saya tidak dapat berjalan bersama Allah” Semakin berjalan bersama Tuhan, saudara semakin membenci dosa dan berusaha menyingkirkan dosa dari hidup saudara. 

Doa

Tuhan, kami sungguh menyadari bahwa esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri. Kami ini tersesat seperti domba, masing-masing mencari jalannya sendiri. Kami mau mengubah jalan kami selaras dengan jalanMu. Tuntunlah kami 

Pdt. Johannis Trisfant

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)