Minggu, 24 Mei 2020

Raja Kemuliaan akan masuk (Mazmur 24:7-10)

Senin, 25 Mei 2020

Raja Kemuliaan akan masuk

Mazmur 24:7-10 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! (8) "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!" (9) Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! (10) "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela

Siapakah itu Raja Kemuliaan? Ini seperti sebuah pertanyaan siapa itu? siapa Dia? Kemudian dijawab: "TUHAN, jaya dan perkasa. TUHAN, perkasa dalam peperangan . TUHAN semesta alam"

Siapakah yang akan masuk ke dalam bait Allah ? Raja kemuliaan


Raja Kemuliaan akan masuk, sehingga pintu pintu gerbang disuruh terangkat, supaya Raja Kemuliaan masuk.


Kalau Raja Kemuliaan, mengetuk pintu rumah saudara, apakah saudara akan buka? Pastilah. Kita pasti buka dan bersukacita menyambutnya. Kemuliaan akan memenuhi rumah dimana didalamnya berdiam Raja Kemuliaan.


Namun, kita pasti lebih ingin agar Raja Kemuliaan, bukan hanya berdiam di dalam rumah kita, tetapi di dalam hati kita. Betapa luar biasanya kalau Raja Kemuliaan menguasai hati kita. Pasti ada banyak hal yang mulia yang akan kita pikirkan, yang akan kita lakukan dan kita pasti kelak akan masuk ke dalam kemuliaan bersama sama dengan Raja Kemuliaan

Hari ini Tuhan Yesus, Raja Kemuliaan, mengetuk di depan pintu hati saudara:

Wahyu 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.


Apakah kita membuka pintu hati kita? dan apakah kita memberikan hati kita dikuasai oleh Raja Kemuliaan, mengontrol kita, memimpin hati kita?

Doa

Tuhan Yesus kami membuka hati kami menerimamu sebagai Tuhan dan Juruselmat kami. Kami memberikan hati kami dikuasai olehMu, diperintah olehMu dan melakukan apa yang Tuhan inginkan. Kiranya kemuliaan Tuhan senantiasa boleh terpancar di dalam hidup kami

Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 22 Mei 2020

Perlindungan yang menguatkan (Mzm 18:31-34


Sabtu, 23 Mei 2020

Perlindungan yang menguatkan (Mzm 18:31-34)


Mazmur 18:31-34 (TB) (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. 
(18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita? 
(18-33) Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; 
(18-34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; 
(18-35) yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga. 


Ada pandangan yang menganggap bahwa percaya kepada Allah hanyalah membuat orang lemah. 

Pandangan seperti ini keliru. Allah menjadi perisai (Mzm 18: 31) untuk melindungi kita ketika kita terlalu lemah untuk menghadapi pencobaan tetapi Dia tidak menghendaki kita terus lemah. Dia menguatkan, melindungi dan menuntun kita untuk mengirim kita kembali ke dalam dunia yang jahat agar berperang bagi Dia. (Mzm 18: 34-35)

Jika Allah tidak memberikan kepada kita jalan yang berliku liku, gunung untuk didaki, dan peperangan untuk dihadapi maka kita tidak akan bertumbuh. Dia menyertai kita untuk mengajar kita dan menguatkan kita untuk berperang . Penyertaan, perlindungan Tuhan bukan membuat kita lemah tetapi semakin kuat 

Doa 

Bapa di dalam sorga ,kami bersyukur atas penyertaan Mu yang membuat kami semakin kuat dalam menghadapi dunia ini. Kami kuat hanya oleh kasih karunia Mu di dalam Yesus Kristus Tuhan kami 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Kamis, 21 Mei 2020

Belajar dari penderitaan Ayub (Ayub 42:5)


Jumat, 22 Mei 2020


Belajar dari penderitaan Ayub (Ayub 42:5)


Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 
Ayub 42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.


Ada beberapa hal yang kita bisa pelajari dari penderitaan Ayub
 
Pertama, semua masalah di bumi ini akan berakhir, lambat atau cepat. Persoalan apapun yang kita alami pada hari ini , akan berakhri. Untuk segala sesuatu ada waktunya, ada waktu untuk menangis ada waktu untuk tertawa. 


Kedua. Kesuksesan dalam hidup ini dinilai dari akhirnya. Jangan menilai keberhasilan hidup hanya dari awal. Ada orang yang setia ikut Tuhan di awal tetapi pada akhir hidupnya dia meninggalkan Tuhan. Ayub setia kepada Tuhan dari awal sampai akhir. Kita belum tiba pada akhir hidup kita, oleh karena itu kita masih harus berjuang agar di akhir nanti kita didapati oleh Tuhan sebagai hamba hamba yang setia


Ketiga, Penderitaan orang benar bukanlah sebuah hukuman, tetapi sebuah pengudusan. Ayub adalah orang benar, dan penderitaannya bukan karena dihukum oleh Allah melainkan sebuah pengudusan dimana dia semakin mengenal Allah. Penderitaan kita bertujuan mengubah kita untuk semakin mengenal Allah 


Doa 

Tuhan berikanlah kepada kami kesetiaan ditengah tengah segala pergumulan kami, agar kami dapat setia sampai akhir. Tolong kami untuk mengawali dengan baik kehidupan kristiani kami dan mengakhirinya juga kelak dengan baik. Tolong kami untuk dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan kepada kami sehingga kelak kami di dapati setia olehMu .

Pdt. Yohannis Trisfant 

Selasa, 19 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Rabu, 20 Mei 2020

Tunduk kepada otoritas Allah dan hikmat Allah (Ayub 38:1-5)

Ayub 38:1-5  Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:  (2)  "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?  (3)  Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.  (4)  Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!  (5)  Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?


Ini adalah jawaban Allah atas keluhan-keluhan Ayub.  Allah tidak lah menjawab secara langsung keluhan keluhan Ayub. Dari dalam badai Allah menjawab Ayub dengan menyajikan fakta fakta tentang alam semesta dan menanyakan apakah Ayub memahami cara kerja alam? Jikalau Ayub tidak mengerti bagaimana alam bekerja, maka bagaimana mungkin Ayub bisa memahami akan pikiran dan karakter dari Allah ? Jikalau alam saja tidak bisa dipahami oleh Ayub, maka Ayub tidak mungkin bisa memahami pikiran dari Sang pencipta. 


Hikmat Allah jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan. Kita tidak mengerti mengapa Dia mengijinkan kita menderita, karena hikmatNya tak terselami. Kita tidak akan bisa menemukan jawaban dari pertanyaan: "Mengapa Tuhan mengjjinkan saya menderita". Hal yang kita perlu dilakukan adalah tunduk kepada otoritas Allah dan percaya kepada kasih Allah dan kepada hikmat Allah . Ketika kita bisa melakukan hal itu, maka kita akan dapat tenang di dalam Dia. 

Doa

Bapa di sorga, tuntunlah kami dalam kesusahan dan pergumulan kami untuk percaya kepada kasihMu dna hikmatMu. Tolonglah kami untuk tunduk kepada otoritasMu dan mengakui hikmatMu. Alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuanMu! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanMu dan sungguh tak terselami jalan-jalanMu Sebab, siapakah yang mengetahui pikiranmu Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatMu?

Di dalam nama Tuhan Yesus , amin

Pdt. Yohannis Trisfant

Di Balik Kedok Kesalehan (Kolose 2:23)