Minggu, 15 Desember 2024
Pawai Kemenangan Sang Raja (Kolose 2:15)
Jumat, 13 Desember 2024
Bebas dari Hutang: Proklamasi Kemerdekaan di dalam Kristus (Kolose 2:14)
Rabu, 11 Desember 2024
Kebangkitan Baru dalam Kristus (Kolose 2:12)
Selasa, 10 Desember 2024
Sunat Rohani - Transformasi dalam Kristus (Kolose 2:11)
Kol 2:11 Dalam
Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Dalam perjalanan iman kita,
seringkali kita terjebak dalam ritual lahiriah yang mengaburkan esensi
transformasi sejati. Namun, Firman Allah dalam Kolose 2:11 membawa kita kepada
sebuah kebenaran mendalam: sunat sejati bukanlah tentang upacara fisik, melainkan
perubahan batiniah yang dikerjakan Kristus.
Apakah artinya mengalami
"sunat Kristus"? Ini berarti kita dibebaskan dari kuasa dosa yang
pernah menguasai hidup kita. Seperti sebilah pisau yang memotong rantai
perbudakan, Kristus memisahkan kita dari manusia lama - segala kebiasaan,
pikiran, dan perilaku yang menjauhkan kita dari Allah.
Transformasi ini bukan
sekadar pergantian kosmetik, melainkan regenerasi total. Kita tidak sekadar
diperbaiki, tetapi diciptakan ulang. Dalam Kristus, kita mati terhadap dosa dan
dibangkitkan dalam kehidupan baru. Setiap kecenderungan lama, setiap kebiasaan
destruktif, setiap pola pikir yang tidak sesuai kehendak Allah, dikubur bersama
Kristus.
Betapa pentingnya menyadari
bahwa kesempurnaan rohani tidak dicapai melalui ritual atau usaha manusia,
melainkan melalui karya ajaib Kristus. Kita tidak perlu lagi berusaha
membuktikan kelayakan kita di hadapan Allah, sebab Kristus telah sempurnakan
segala sesuatu bagi kita.
Namun, transformasi ini
bukanlah akhir, melainkan permulaan. Kita dipanggil untuk terus-menerus hidup
dalam kebaruan, menanggalkan "manusia lama" dan mengenakan
"manusia baru" yang diciptakan serupa dengan gambar Allah. Setiap
hari adalah undangan untuk semakin menyerupai Kristus, semakin dekat
dengan-Nya.
Renungkanlah: Sudahkah anda
membiarkan Kristus melakukan "sunat rohani" dalam hidup anda?
Sudahkah anda menyerahkan bagian-bagian terdalamnya untuk diubahkan-Nya?
Ingatlah, dalam Kristus, anda tidak sekadar diperbaiki, tetapi dijadikan
ciptaan baru yang sepenuhnya bebas dari belenggu dosa.
Izinkan Kristus terus
mengerjakan transformasi-Nya dalam diri anda hari ini.
Doa Respon
Ya Tuhan Yesus, terima
kasih atas karya transformasi-Mu yang ajaib. Kami mengakui bahwa tanpa Engkau,
kami tidak berdaya melawan dosa. Sunatilah hati kami, lepaskan kami dari
belenggu kebiasaan lama. Ubahkan hidup kami dari dalam, jadikan kami ciptaan
baru yang senantiasa memuliakan nama-Mu. Tuntun kami untuk senantiasa
bergantung pada kuasa-Mu, bukan pada kekuatan sendiri. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung
Senin, 09 Desember 2024
Dipenuhi dalam Kristus (Kolose 2:10)
Kol 2:10 dan
kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Dalam perjalanan hidup kita yang penuh tantangan, seringkali kita merasa
tidak cukup. Kita mencari pengakuan, kekuatan, dan pemenuhan dari berbagai
sumber di sekitar kita - prestasi, hubungan, materi, bahkan praktik religius.
Namun, Firman Allah dalam Kolose 2:10 memberikan kebenaran yang membebaskan:
Kita telah dipenuhi dalam Kristus.
Apakah maknanya dipenuhi dalam Kristus? Ini berarti tidak ada kekurangan
rohani dalam diri kita yang tidak dapat dijangkau oleh kasih dan anugerah-Nya.
Setiap kebutuhan spiritual, setiap tantangan hidup, setiap pergumulan batin
memiliki jawaban tunggal: Yesus Kristus.
Kristus tidak sekadar memberi sebagian, melainkan memberikan seluruh
kekayaan rohani-Nya. Dia adalah sumber utama dari segala kebijaksanaan,
kekuatan, dan pengharapan. Kita tidak perlu mencari tambahan ajaran atau ritual
untuk melengkapi iman kita, karena dalam persatuan dengan Kristus, kita sudah
menerima kepenuhan ilahi.
Namun, kepenuhan ini bukan berarti kita pasif. Justru sebaliknya, kesadaran
akan kepenuhan dalam Kristus mendorong kita untuk hidup aktif dan dinamis dalam
iman. Kita dipanggil untuk terus bertumbuh, menyadari bahwa segala sumber
pertumbuhan ada di dalam Dia. Setiap hari kita diajak untuk semakin mengenal
Kristus, semakin dalam bersekutu dengan-Nya, dan semakin menyerupai
karakter-Nya.
Dalam dunia yang selalu menuntut kita untuk mencari pemenuhan dari luar
diri, Firman Allah mengingatkan: Kristuslah satu-satunya sumber sejati. Dia
adalah Kepala atas segala pemerintah dan penguasa, yang memiliki otoritas
tertinggi atas segala hal. Tidak ada kuasa di dunia ini yang dapat menandingi
atau mengurangi karya-Nya dalam hidup kita.
Renungkanlah hari ini: Sudahkah anda menyadari kepenuhan yang telah Kristus
berikan? Berhentilah mencari, dan mulailah menerima. Kristus sudah lengkap, dan
di dalam Dia, andalah yang dipenuhi.
Doa Respon
Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas kepenuhan-Mu yang sempurna. Kami
mengakui bahwa selama ini sering mencari pemenuhan dari hal-hal duniawi,
padahal Engkau sudah memberikan segala sesuatu yang kami perlukan. Ampuni
kelemahan kami dan tanamkan keyakinan bahwa di dalam Engkau, kami
sungguh-sungguh telah dipenuhi. Ajar kami untuk senantiasa bergantung hanya
kepada-Mu, sumber kebijaksanaan dan kekuatan sejati. Jadikan kami hidup aktif
dalam iman, bertumbuh semakin dekat dengan-Mu. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung
Jumat, 06 Desember 2024
Berakar Dalam Kristus: Menolak Filosofi Kosong dan Tipuan Dunia (Kolose 2:8
Kol 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan
kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan
roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Di tengah derasnya arus pemikiran modern yang semakin kompleks, pesan
Paulus dalam Kolose 2:8 tetap relevan dan menggugah. Kita hidup di dunia yang
dipenuhi dengan berbagai filosofi, ideologi, dan pandangan yang menawarkan
kebijaksanaan instan, namun seringkali kehilangan substansi sejati.
Apakah kita sadar bahwa tidak semua yang tampak cerdas dan menarik adalah
kebenaran? Paulus dengan tegas memperingatkan jemaat untuk tidak terjebak dalam
tipu daya filosofis yang hanya mengandalkan akal manusia. Setiap pemikiran,
ajaran, dan konsep hidup harus diuji dengan satu standar: apakah sesuai dengan
Kristus?
Dalam perjalanan iman, kita kerap kali tergoda untuk mencari pengalaman
spiritual di luar Injil. Kita mungkin tertarik pada metode rohani alternatif,
filosofi canggih, atau tradisi yang menjanjikan pencerahan instan. Namun,
Paulus mengingatkan bahwa segala sesuatu yang tidak berakar pada Kristus adalah
"tipu daya kosong" - tampak menarik tetapi hampa makna sejati.
Kristus adalah sumber hikmat sejati. Dalam Dia tersembunyi segala
pengetahuan dan kebijaksanaan yang kita perlukan. Bukan dalam teori rumit,
bukan dalam tradisi manusia, melainkan dalam pribadi Yesus Kristus. Setiap
ajaran yang mencoba mengalihkan perhatian kita dari Dia adalah pengalihan dari
kebenaran sejati.
Apakah kita sudah terlalu sering terperangkap dalam pemikiran duniawi yang
menawarkan kebebasan, namun sesungguhnya adalah perbudakan? Apakah kita masih
terikat pada "elemen-elemen dunia" yang tidak dapat menyelamatkan?
Tantangan kita hari ini adalah tetap berpegang teguh pada Kristus. Ini
berarti kritis terhadap setiap ajaran, mengujinya dengan firman Allah, dan
memastikan bahwa fondasi iman kita tidak rapuh. Kita dipanggil untuk berakar
kuat dalam pengajaran Kristus, tidak mudah tergoyahkan oleh setiap angin
pengajaran.
Mari kita memilih hikmat sejati - hikmat yang datang dari Kristus, yang
memberi kehidupan, memberi pengharapan, dan membawa kita kepada kemerdekaan
sejati.
Doa Respon
Ya Tuhan Yesus,
terima kasih atas peringatan-Mu melalui Paulus. Ampuni kami yang kerap kali
tergoda oleh hikmat duniawi dan ajaran yang menyesatkan. Tanamkanlah
kebijaksanaan-Mu dalam hati kami, sehingga kami tetap teguh berpegang pada
kebenaran Injil. Jadikanlah kami bijak namun rendah hati, kritis namun penuh
kasih. Bimbinglah kami selalu kembali kepada-Mu. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong,
Bandung
Kamis, 05 Desember 2024
Berakar, Bertumbuh, Bersyukur (Kolose 2:7)
Kol 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu
bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu
melimpah dengan syukur.
Iman kita bagai sebuah pohon
kehidupan rohani yang memerlukan perawatan terus-menerus. Kolose 2:7 mengajak
kita untuk memahami bahwa hidup Kristen bukanlah sekadar pengakuan sesaat,
melainkan perjalanan berkelanjutan yang menuntut keterlibatan penuh.
"Berakar di dalam Dia"
memberi gambaran akan pentingnya fondasi yang kokoh dalam Kristus. Seperti
pohon yang menancapkan akarnya dalam tanah untuk mendapatkan nutrisi, kita pun
dipanggil untuk mendalamkan akar iman kita. Bukan sekadar pengetahuan teologis
dangkal, melainkan hubungan intim yang memberi kekuatan dan ketahanan
menghadapi badai kehidupan.
Metafora "dibangun di atas
Dia" mengingatkan bahwa iman adalah proses dinamis. Setiap hari kita
dipanggil untuk membangun, mengembangkan, dan memperdalam pengertian akan
Kristus. Bukan bangunan statis, melainkan konstruksi rohani yang terus bertumbuh,
dengan Kristus sebagai batu penjuru yang kokoh.
"Bertambah teguh dalam
iman" menuntut komitmen. Keteguhan iman bukan berarti kekerasan kepala,
melainkan ketegaran dalam menghadapi tantangan sambil tetap rendah hati dan
terbuka akan pemeliharaan Tuhan. Ini berarti senantiasa belajar, bertumbuh, dan
mau diubahkan oleh firman-Nya.
Bagian terakhir yang menakjubkan
adalah panggilan untuk "melimpah dengan syukur". Syukur bukan sekadar
ucapan bibir, melainkan sikap hati yang merayakan anugerah Allah dalam setiap
detik kehidupan. Di tengah kompleksitas dunia yang sering membuat kita
mengeluh, syukur membuka mata kita akan kebaikan Tuhan yang tak terhingga.
Praktisnya, ini berarti kita
dipanggil untuk:
- Mendalami firman Tuhan
secara konsisten
- Membiarkan Kristus
membangun kembali area-area yang rapuh dalam hidup kita
- Merespons setiap
situasi dengan sikap syukur
Hari ini, mari kita memilih untuk
berakar kuat, bertumbuh berkelanjutan, dan melimpah dengan syukur. Bukan
sekadar hidup bertahan, melainkan hidup yang memuliakan Kristus dalam setiap
napas.
Doa Respon:
Ya Tuhan Yesus, tanamkanlah akar kami semakin dalam di dalam-Mu. Bangunlah
iman kami dengan kekuatan-Mu, dan luaskanlah hati kami dengan syukur yang
melimpah. Tolong kami bertumbuh teguh, tidak tergoyahkan oleh badai kehidupan.
Jadikan kami instrumen-Mu yang setia, yang senantiasa memuliakan nama-Mu. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong,
Bandung
-
Jumat, 26 Juni 2020 HARTA ITU BERSAYAP (AMSAL 23:4-5) Amsal 23:4-5 (TB) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Ka...
-
PUTUS ASA (Ayub 6:8-9) Dalam bukunya Le Suicide (1987) Durkheim merumuskan dan menguraikan secara gamblang tiga tipe bunuh diri yaitu bun...
-
Oleh : Pdt. Yohannis Trisfant Anda tidak perlu berteriak dengan sangat keras. Dia lebih dekat dengan kita daripada yang kita pikirkan. (B...