Kamis, 03 September 2020
Rabu, 02 September 2020
Mencari yang baik dan jangan yang jahat
Kamis, 3 September 2020
Mencari yang baik dan jangan yang jahat
Amos 5:14-15 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
Baik dan jahat keduanya ada di dunia; Baik dan jahat bekerja dalam semua jiwa manusia; Kita selalu diperhadapkan kepada pilihan baik dan jahat. Firman Tuhan mengatakan : Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup
Untuk mencari yang baik membutuhkan usaha yang keras, gigih, saleh, dan penuh doa. Jadikanlah sebagai kebiasaan kita untuk mencari yang baik dan bukan yang jahat. Lawanlah kejahatan dan perjuangkanlah kebaikan. Ketika kita mengejar yang baik dan bukan yang jahat, maka tersedia berkat dari Tuhan.
Mazmur 34:13-18 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? (14) Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! (16) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; (17) wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. (18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.
Hanya dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan bukan hanya bisa mencari yang baik tetapi menemukan kebaikan itu dan menghidupkan
Doa
Bapa di sorga, kuasailah hati kami sehingga kami tidak mencari yang jahat, tetapi sebaliknya mengejar yang baik. Tolonglah kami untuk memenuhi tuntuan Tuhan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu
Pdt. Yohannis Trisfant
Selasa, 01 September 2020
Barjalan bersama Allah
Rabu, 2 September 2020
Barjalan bersama Allah
Amos 3:3-4 (TB) Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
Berjalan bersama-sama dengan seorang Pribadi yang lain adalah berjalan di dalam sebuah kesatuan. Dua orang akan berjalan bersama kalau kedua orang tersebut sudah setuju untuk berjalan bersama.
Amo 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
Berjalan bersama adalah berjalan di dalam satu kesatuan. Ketika Allah dan manusia berjalan bersama, maka Allah dan manusia bergerak bersama sebagai satu unit atau satu kesatuan. Dua kehidupan, yakni kehidupan Allah dan kehidupan manusia , disatukan di dalam satu kehendak yang sama. Mereka disatukan di dalam usaha yang sama, menuju kepada tujuan yang sama. Disatukan di arah yang sama, bergerak ke tujuan yang tertinggi. Orang yang berjalan bersama dengan Allah adalah orang yang menghendaki satu kehendak dengan Allah, bekerja satu pekerjaan dengan Allah , menempuh perjalanan menuju ke satu tujuan dengan Allah .
Kita yang berjalan bersama Allah sedang berbaris di sepanjang jalan di mana Allah berjalan melaluinya. Kita pergi kemana Allah pergi, kita melakukan apa yang Allah lakukan . Bukan sebaliknya. Kalau kita tidak pergi kemana Allah pergi dan melakukan apa yang Allah tidak kerjakan, maka kita tidak sedang berjalan dengan Allah.
Jangan berjalan menurut arah dunia. Dunia berjalan di jalan yang berdosa, namun kita sebaliknya, dijalan yang kudus. Kita tidak bisa berjalan bersama Allah dan bersama setan .
D.L. Moody mengatakan : ”Jikakau saya berjalan dengan dunia maka saya tidak dapat berjalan bersama Allah” Semakin berjalan bersama Tuhan, saudara semakin membenci dosa dan berusaha menyingkirkan dosa dari hidup saudara.
Doa
Tuhan, kami sungguh menyadari bahwa esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri. Kami ini tersesat seperti domba, masing-masing mencari jalannya sendiri. Kami mau mengubah jalan kami selaras dengan jalanMu. Tuntunlah kami
Pdt. Johannis Trisfant
Minggu, 30 Agustus 2020
Menjadi Bijak atau tergelincir
Senin, 31 Agustus 2020
Menjadi Bijak atau tergelincir
Hosea 14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Kita akan bijaksana kalau memahami Firman Tuhan karena Firman Tuhan akan menuntun kita di jalan yang benar.
Pertimbangan kita sendiri bukanlah resep yang ampuh dan tidak bisa menjadi sebuah aturan. Hanya Firman Tuhan yang dapat menjadi aturan yang akan memimpin kita kepada kebijaksanaan hidup. Oleh karena itu agar kita dapat bijaksana dalam hidup ini, kita mesti berusaha memahami jalan-jalan Tuhan.
Jalan Tuhan inilah yang paling menyenangkan, paling bersih, paling suci. Namun juga jalan ini menjadi sebuah jalan yang menjatuhkan bagi mereka yang memberontak, karena pemberontak akan tergelincir disitu
Firman Tuhan yang sangat baik ini dan menjadi berkat bagi yang menaatinya, akan menjadi malapetaka bagi orang yang melanggarnya. Bijak atau tergelincir tergantung dari apakah kita taat atau tidak terhadap Firman Tuhan
Doa
Bapa di sorga, berikanlah kepada kami ketaatan kepada FirmanMu, sehingga kami memiliki kebijaksanaan hidup. Seringkali kami tidak bijak karena kami tidak mematuhi Firman Tuhan. Jalan-jalanMu yang lurus kiranya menjadi kesukaan kami untuk menaatinya
Pdt. Johannis Trisfant
Jumat, 28 Agustus 2020
Sabtu, 29 Agustus 2020 Kasih setia yang seperti embun
Sabtu, 29 Agustus 2020
Kasih setia yang seperti embun
Hos 6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
Seringkali kita temui dalam kehidupan orang Kristen sebuah kehidupan rohani yang seperti Sprite. Gelembungnya hanya sebentar, dan setelah itu lenyap. Inilah kesetiaan yang seperti embun yang sudah hilang di pagi-pagi benar. Kehidupan orang Kristen seperti ini tidak menghasilkan buah yang sempurna.
Bahkan hal seperti ini kita bisa temukan di gereja. Pada awalnya kita mungkin begitu semangat beribadah kepada Tuhan, rajin melayani, tetapi itu tidak berlangsung lama. Sekarang apakah kita masih setia ke gereja, masihkah setia membaca Alkitab dan berdoa? Dimana kesetiaan yang dulu? Dahulu kita sangat membenci dosa, tetapi sekarang? Kasih setia kita sudah hilang lenyap seperti embun yang hilang tanpa bekas.
Bersandarlah kepada Tuhan yang memberi kekuatan kepada yang lemah, dan kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan. Kasih setia kita akan tetap bertahan kalau kita bersandar kepada Tuhan
Doa
Bapa di sorga, kami mengakui bahwa kasih setia kami seperti kabut yang hilang pagi pagi benar. Oleh karena itu kami memohon agar ditopang oleh kasih setiamu sehingga kami dapat setia selama-lamanya.
Pdt. Yohannis Trisfant
Kamis, 27 Agustus 2020
Pengakuan dosa
Jumat, 28 Agustus 2020
Pengakuan dosa
Hos 5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:
Kita sering merasa seolah-olah Tuhan menjauh dari kita. Jauhnya Tuhan dari kita hanya terdiri dari garis batas antara ketidakhadiran dan kehadiran, "sampai kita mengakui dosa kita
Bagaimana pengakuan dosa itu dilakukan?
(1) Mengaku kepada Tuhan. Lakukan dengan hati yang remuk
(2) Buatlah pengakuan dosa yang khusus. Sebutkan semua hal secara mendetail kepada Tuhan
(3) Pada saat yang sama sadarilah dan jangan ragu bahwa dosamu diampuni oleh Tuhan
(4) Cobalah wujudkan pengakuan itu, dengan melakukan hal-hal yang kudus yang berbeda dari dosa yang sudah saudara lakukan.
(5) Pengakuan yang benar kepada Tuhan akan selalu disertai dengan, dan akan selalu menghasilkan, keinginan untuk membuat pengakuan kepada manusia. Mengaku kepada manusia pada umumnya adalah hal yang jauh lebih sulit daripada mengaku kepada Tuhan karena itu membawa rasa malu dan karena manusia jauh lebih keras dalam penilaian mereka daripada Tuhan. Pengakuan kepada Tuhan akan membawa serta rahmat yang akan memungkinkan kita, dan membuatnya lebih mudah, untuk pergi dan mengaku kepada manusia.
Doa
Tuhan kami percaya akan firmanMu bahwa ketika kami mengaku dosa kami, maka Tuhan adalah setia dan adil dan akan mengampuni kami dan akan menyucikan kami. Ampunilah segala dosa pelanggaran kami. Pimpinlah kami untuk hidup dalam kekudusan
Pdt. Yohannis Trisfant
Rabu, 26 Agustus 2020
Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan
Kamis, 27 Agustus 2020
Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan
Hos 2:19-20 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. (20) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi.
Tuhan mengikat kita pada diri-Nya dalam kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan kesetiaan-Nya yang sempurna. Dalam ayat ini, Tuhan mengumumkan pertunangannya dengan Israel. Pertunangan di zaman Hosea lebih dari sekadar kesepakatan sederhana untuk menikah. Itu adalah pertunangan yang mengikat, komitmen yang mendalam antara dua keluarga untuk masa depan, hubungan permanen.
Kita diikat kepada Tuhan berdasarkan kepada belas kasihanNya, bukan karena jasa kita. Allah dengan murah hati telah menerima kita, mengampuni kita, dan menarik kita ke dalam hubungan dengan diriNya sendiri. Dalam hubungan itu kita memiliki persekutuan pribadi dan intim dengannya.
Janganlah merusak relasi yang intim ini dengan dosa. Tetapi jadikanlah persekutuan yang intim dengan Tuhan ini sebagai kesempatan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi
Doa
Bapa yang mengasihi kami dengan kasih yang kekal. Kami bersyukur untuk ikatan perjanjian yang boleh kami miliki dengan Tuhan. Tolonglah kami untuk tetap setia kepada Mu dan semakin memiliki persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan
Pdt. Yohannis Trisfant
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Jumat, 26 Juni 2020 HARTA ITU BERSAYAP (AMSAL 23:4-5) Amsal 23:4-5 (TB) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Ka...
-
PUTUS ASA (Ayub 6:8-9) Dalam bukunya Le Suicide (1987) Durkheim merumuskan dan menguraikan secara gamblang tiga tipe bunuh diri yaitu bun...
-
Oleh : Pdt. Yohannis Trisfant Anda tidak perlu berteriak dengan sangat keras. Dia lebih dekat dengan kita daripada yang kita pikirkan. (B...