Pengharapan: Jangkar Jiwa di Tengah Badai
Kolose 1:5: "oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil."
Paulus melanjutkan untaian syukurnya dengan mengaitkan iman dan kasih jemaat Kolose dengan pengharapan yang mereka miliki di dalam Kristus. Pengharapan ini bukanlah sekadar harapan kosong, melainkan jangkar jiwa yang kokoh, yang memberi mereka kekuatan dan arah di tengah badai kehidupan.
Pengharapan yang Tersedia di Sorga: Pengharapan ini bukanlah buatan manusia, melainkan anugerah Allah yang telah disediakan bagi kita di sorga. Ini adalah pengharapan akan kehidupan kekal, keselamatan yang sempurna, dan persekutuan yang tak terputus dengan Allah. Pengharapan ini memberikan perspektif kekal, mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara.
Sumber Iman dan Kasih: Pengharapan ini bukanlah sesuatu yang pasif, melainkan menjadi sumber dan motivasi bagi iman dan kasih. Karena memiliki pengharapan yang teguh akan janji Allah, jemaat Kolose hidup dalam iman yang aktif kepada Kristus dan menyatakan kasih yang tulus kepada sesama.
Pengharapan yang Berakar pada Injil: Pengharapan ini bukanlah isapan jempol, melainkan berakar pada kebenaran Injil, yaitu berita tentang keselamatan melalui Yesus Kristus. Injil adalah dasar yang kokoh bagi pengharapan kita, yang menjamin bahwa janji Allah adalah ya dan amin.
Pengharapan yang Menyatukan: Pengharapan ini bukanlah milik pribadi, melainkan milik bersama semua orang percaya. Pengharapan yang sama akan kehidupan kekal menyatukan kita sebagai satu tubuh di dalam Kristus, mendorong kita untuk saling menguatkan dan mendukung dalam perjalanan iman.
Pengharapan yang Menguatkan: Jemaat Kolose hidup di tengah ancaman ajaran-ajaran sesat. Pengharapan yang teguh kepada Kristus dan janji-janji-Nya menjadi benteng pertahanan mereka, menjaga mereka dari pengaruh ajaran yang menyesatkan.
Refleksi:
· Apakah pengharapan kita akan kehidupan kekal sungguh-sungguh menjadi jangkar jiwa kita, yang memberi kita kekuatan dan arah di tengah badai kehidupan?
· Apakah pengharapan ini memotivasi kita untuk hidup dalam iman yang teguh kepada Kristus dan menyatakan kasih yang nyata kepada sesama?
· Apakah kita berpegang teguh pada kebenaran Injil sebagai dasar pengharapan kita, menolak ajaran-ajaran yang menyesatkan dan menjauhkan kita dari Kristus?
Mari kita belajar dari jemaat Kolose, menjadikan pengharapan sebagai kekuatan pendorong dalam hidup kita. Kiranya pengharapan akan janji Allah yang mulia memampukan kita untuk hidup dalam iman, kasih, dan ketaatan, sambil menantikan dengan penuh sukacita kedatangan Kristus yang penuh kemuliaan.
Doa Respon
Ya Bapa Surgawi, terima kasih atas pengharapan mulia yang telah Engkau sediakan bagi kami di dalam Kristus. Kobarkanlah dalam hati kami pengharapan yang hidup akan janji-janji-Mu, sehingga kami teguh dalam iman, berkobar dalam kasih, dan setia menantikan kedatangan-Mu yang penuh kemuliaan. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar