Minggu, 27 Oktober 2024

Dasar yang Kokoh di Tengah Badai (Kolose 1:2:)


 

https://youtu.be/Zfta7Ns_hP8

 

Dasar yang Kokoh di Tengah Badai

Kolose 1:2: “Kepada orang-orang kudus dan saudara-saudara seiman di dalam Kristus yang ada di Kolose: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Allah Bapa kita.”

Ayat yang sederhana ini, bagaikan sebuah batu fondasi, menjadi dasar yang kokoh bagi surat Paulus kepada jemaat di Kolose. Ia bukan hanya salam pembuka, melainkan sebuah deklarasi identitas, pengingat akan relasi, dan curahan berkat yang mempersiapkan jemaat untuk menghadapi badai ajaran sesat yang menerpa mereka.

Kita adalah Orang-orang Kudus: Paulus menyapa mereka sebagai "orang-orang kudus," bukan karena kesempurnaan mereka, melainkan karena anugerah Allah yang telah memisahkan mereka untuk tujuan-Nya yang kudus. Kita pun, yang telah menerima Kristus, dipanggil kudus, dibebaskan dari belenggu dosa dan dipersatukan dalam Kristus. Identitas ini menjadi kekuatan di tengah dunia yang terus menarik kita kembali ke dalam kegelapan. Kekudusan bukanlah hasil usaha kita, tetapi anugerah yang memampukan kita untuk hidup berbeda.

Kita adalah Saudara Seiman: Paulus mengingatkan mereka akan ikatan persaudaraan di dalam Kristus, yang melampaui perbedaan latar belakang dan status sosial. Di dalam Kristus, kita semua setara, dipersatukan oleh iman dan kasih. Komunitas ini menjadi tempat perlindungan dan dukungan, di mana kita saling menguatkan, mengasihi, dan bertumbuh bersama dalam iman. Mari kita rawat persaudaraan ini, saling melayani dan mengampuni, sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.

Kita Diberkati dengan Kasih Karunia dan Damai Sejahtera: Kasih karunia Allah adalah fondasi keselamatan kita, pemberian cuma-cuma yang tak layak kita terima. Damai sejahtera-Nya, yang melampaui segala akal, memulihkan hubungan kita dengan Allah dan sesama. Di tengah badai kehidupan, kita dapat berpegang teguh pada kasih karunia dan damai sejahtera ini, yang menjadi sumber kekuatan dan pengharapan.

Allah Bapa Kita: Paulus mengingatkan bahwa Allah bukanlah sosok yang jauh dan tidak peduli, melainkan Bapa yang mengasihi dan memelihara anak-anak-Nya. Kita dapat datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, memohon pertolongan dan bimbingan-Nya. Di dalam Dia, kita menemukan tempat berteduh yang aman, sumber kekuatan yang tak pernah habis.

Refleksi:

·       Apakah kita sungguh menyadari identitas kita sebagai orang-orang kudus, yang dipanggil untuk hidup berbeda dan memuliakan Allah?

·       Bagaimana kita memperlakukan saudara-saudari seiman kita? Apakah kita mengasihi dan mendukung mereka, atau membiarkan perbedaan memecah belah kita?

·       Apakah kita bersandar pada kasih karunia dan damai sejahtera Allah dalam menghadapi tantangan hidup?

·       Apakah kita datang kepada Allah sebagai Bapa kita, dengan hati yang terbuka dan penuh kepercayaan?

Salam pembuka Kolose 1:2 ini bukanlah sekadar kata-kata indah, melainkan dasar yang kokoh bagi iman dan kehidupan Kristen. Mari kita membangun hidup kita di atas fondasi ini, sehingga kita dapat teguh berdiri di tengah badai dan menjadi saksi Kristus bagi dunia.

 

Doa Respon

Ya Bapa, terima kasih atas anugerah kekudusan dan persaudaraan dalam Kristus. Curahkanlah kasih karunia dan damai sejahtera-Mu, agar kami hidup seturut panggilan-Mu, saling mengasihi, dan menjadi saksi-Mu yang teguh di tengah dunia. Amin.

 

 

 

Johannis Trisfant

GKIm Ka Im Tong, Bandung

 

Tidak ada komentar: