Dasar
yang Kokoh di Tengah Badai
Kolose 1:2: “Kepada
orang-orang kudus dan saudara-saudara seiman di dalam Kristus yang ada di
Kolose: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Allah Bapa
kita.”
Ayat yang sederhana
ini, bagaikan sebuah batu fondasi, menjadi dasar yang kokoh bagi surat Paulus
kepada jemaat di Kolose. Ia bukan hanya salam pembuka, melainkan sebuah
deklarasi identitas, pengingat akan relasi, dan curahan berkat yang
mempersiapkan jemaat untuk menghadapi badai ajaran sesat yang menerpa mereka.
Kita adalah
Orang-orang Kudus: Paulus menyapa mereka sebagai "orang-orang
kudus," bukan karena kesempurnaan mereka, melainkan karena anugerah Allah
yang telah memisahkan mereka untuk tujuan-Nya yang kudus. Kita pun, yang telah
menerima Kristus, dipanggil kudus, dibebaskan dari belenggu dosa dan
dipersatukan dalam Kristus. Identitas ini menjadi kekuatan di tengah dunia yang
terus menarik kita kembali ke dalam kegelapan. Kekudusan bukanlah hasil usaha
kita, tetapi anugerah yang memampukan kita untuk hidup berbeda.
Kita adalah Saudara
Seiman: Paulus mengingatkan mereka akan ikatan persaudaraan di dalam
Kristus, yang melampaui perbedaan latar belakang dan status sosial. Di dalam
Kristus, kita semua setara, dipersatukan oleh iman dan kasih. Komunitas ini
menjadi tempat perlindungan dan dukungan, di mana kita saling menguatkan,
mengasihi, dan bertumbuh bersama dalam iman. Mari kita rawat persaudaraan ini,
saling melayani dan mengampuni, sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.
Kita Diberkati
dengan Kasih Karunia dan Damai Sejahtera: Kasih karunia Allah adalah
fondasi keselamatan kita, pemberian cuma-cuma yang tak layak kita terima. Damai
sejahtera-Nya, yang melampaui segala akal, memulihkan hubungan kita dengan
Allah dan sesama. Di tengah badai kehidupan, kita dapat berpegang teguh pada
kasih karunia dan damai sejahtera ini, yang menjadi sumber kekuatan dan
pengharapan.
Allah Bapa Kita:
Paulus mengingatkan bahwa Allah bukanlah sosok yang jauh dan tidak peduli,
melainkan Bapa yang mengasihi dan memelihara anak-anak-Nya. Kita dapat datang
kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, memohon pertolongan dan bimbingan-Nya. Di
dalam Dia, kita menemukan tempat berteduh yang aman, sumber kekuatan yang tak
pernah habis.
Refleksi:
·
Apakah kita sungguh menyadari identitas kita sebagai
orang-orang kudus, yang dipanggil untuk hidup berbeda dan memuliakan Allah?
·
Bagaimana kita memperlakukan saudara-saudari seiman
kita? Apakah kita mengasihi dan mendukung mereka, atau membiarkan perbedaan
memecah belah kita?
·
Apakah kita bersandar pada kasih karunia dan damai
sejahtera Allah dalam menghadapi tantangan hidup?
·
Apakah kita datang kepada Allah sebagai Bapa kita,
dengan hati yang terbuka dan penuh kepercayaan?
Salam pembuka Kolose
1:2 ini bukanlah sekadar kata-kata indah, melainkan dasar yang kokoh bagi iman
dan kehidupan Kristen. Mari kita membangun hidup kita di atas fondasi ini,
sehingga kita dapat teguh berdiri di tengah badai dan menjadi saksi Kristus bagi
dunia.
Doa Respon
Ya Bapa, terima
kasih atas anugerah kekudusan dan persaudaraan dalam Kristus. Curahkanlah kasih
karunia dan damai sejahtera-Mu, agar kami hidup seturut panggilan-Mu, saling
mengasihi, dan menjadi saksi-Mu yang teguh di tengah dunia. Amin.
Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar