Senin, 13 Juli 2020

Lelah dan Lesukah anda?

14 Juli 2020

Lelah dan Lesukah anda?



Yes 40:29-31 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, (31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.



TUHAN itu kekal, tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, serta tidak terduga pengertian-Nya.(Yes 40:28). Kita tentu ingin juga agar menjadi orang orang yang tidak lelah, tidak lesu. Apakah ini mungkin kita alami? Ya. Karena ayat 29 mengatakan : Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Tuhan membagikan kekuatannya kepada kita. 



Kata lelah dalam ayat 30 menunjuk kepada lelah karena kerasnya kehidupan. Tuhan mengetahui kelelahan kita dan Dia memberikan penangkalnya, yakni kekuatan yang kita butuhkan. 



Kalau yang lelah itu adalah orang tua, maka kita tidak terkejut. Tetapi ayat 30 mengatakan bahwa yang lelah adalah orang muda. Orang muda yang seharusnya kuat namun lelah. Zaman ini, banyak orang muda yang sudah kelelahan menjalani hidup mereka. Kalau orang muda saja lelah, maka betapa lebihnya lagi orang tua. Orang tua bukan hanya lelah, tetapi sangat lelah



Bisakah yang lelah ini menjadi kuat kembali? Bisa. Ayat 31 mengatakan: tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru. Tuhan memperbaharui kekuatan mereka. Mereka yang memiliki hubungan persekutuan dengan Tuhan akan selalu diperbaharui kekuatannya oleh Tuhan sehingga tidak pernah menjadi lelah. Kekuatan ini dimiliki karena hasil dari transformasi. Relasi dengan Tuhan akan terus mentransformasi hidup kita, sehingga kita akan tetap kuat, dimana kita berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah. Ini adalah kekuatan ilahi,yang tidak pernah lelah dan itu diberikan kepada kita ketika kita setia menjalin persekutuan denganNya



Doa

Ya, Tuhan, buatlah kami kuat, Tambahkanlah kekuatan dalam jiwa kami. Walaupun manusia lahiriah kami semakin merosot, tetapi manusia batiniah kami akan terus diperbaharui oleh Tuhan dan tidak pernah menjadi lelah dalam menjalani kehidupan kami. 



Pdt. Yohannis Trisfant 

Minggu, 12 Juli 2020

Tuhan tidak pernah lelah

13 Juli 2020


Yes  40:28  Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.


Ada kisah tentang seorang anak kecil yang takut gelap. Pada malam itu, lampu rumahnya padam dan gadis kecil ini takut. Dia kemudian melihat keluar dan diluar ternyata ada bulan yang menerangi pekarangan dan rumahnya. Anak ini kemudian bertanya kepada mamanya, “ 

“Mama,  apakah cahaya bulan itu adalah berasal dari Tuhan?  

Iya, anakku. Itu adalah cahaya yang diberikan oleh Tuhan buat kita, jawab mamanya. 

“Apakah Tuhan akan meniup lampunya dan kemudian tidur? “, anak ini bertanya lagi. 

Jawab mamanya:  "Tidak, anakku,"  "lampu-lampu Tuhan selalu menyala." "

Lalu  anak ini: Kalau Tuhan tidak pernah tidur, saya tidak akan takut 


Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu,  dan Dia tidak akan tertidur karena kelelahan. Dia akan terus menyinari jalan-jalan kita.. Lalu apa yang kita takutkan dalam hidup ini?


Doa

Pertolongan kami ialah dari Engkau,  TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.  Engkau  takkan membiarkan kaki kami goyah,  Kami tidak pernah sendirian menjalani hidup kami karena Tuhan tidak terlelap dan tidak tertidur. Kiranya kami dapat menjalani hari ini tanpa ketakutan karena kami tahu bahwa Engkau selalu menerangi jalan-jalan kami


Pdt. Yohannis Trisfant

Jumat, 10 Juli 2020

Sabtu, 11 Juli 2020

Siapkah ? (Yes 38:1)



Yes  38:1  Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."



Kebesaran atau kebaikan seseorang tidak akan membebaskannya dari penyakit dan kematian. Hizkia, seorang raja yang hebat, kena penyakit yang mematikan. Seandainya tidak ada mujizat maka dia pasti mati. Penyakit yang berat ini menimpanya di pertengahan usianya, di tengah-tengah  segala kenyamanan hidup dan kehebatannya. 

Siapapun bisa mengalami kondisi yang sama dengan Hizkia, yakni ditengah kesuksesan, kegembiraan mengalami penyakit mematikan. Oleh karena itu kita mesti belajar bersukacita dengan gemetar. Kita boleh gembira ketika bisnis berhasil, studi berhasil, pelayanan berhasil, tetapi bergembiralah dengan gemetar, karena kita tidak tahu apa yang akan datang setelah kegembiran tersebut . 

Bahkan, hal yang jauh lebh baik adalah kita mesti dapat  mempersiapkan diri terhadap kematian.  Hizkia tidak siap menghadapi kematian. Orang yang tidak siap menghadapi kematian akan kaget ketika kematian itu sudah di depan mata. Lalu bagaimana dengan orang yang siap menghadapi kematian? Mereka yang siap menghadapi kematian  tidak akan membuat maut itu terasa datang lebih cepat, tetapi jauh lebih mudah. Kalau kita siap menghadapi kematian, maka kematian itu tidak terasa sulit bagi kita. Siap atau tidak siap tidak akan mempercepat atau memperlambat kematian kita, tetapi akan mempermudah. Dan yang paling penting adalah mereka yang sudah siap untuk mati adalah orang yang paling siap untuk hidup. Dia akan memakai hidupnya dengan baik setiap harinya dan tidak menyia-nyiakan nya 


Doa 

Bapa di sorga, pimpinlah kami agar tidak terlena dengan keberhasilan kami, tetapi kami senantiasa sadar bahwa kematian itu bisa datang sewaktu waktu. Jauhkanlah dari diri kami rasa takut terhadap kematian, karena Kristus sudah memenangkan maut. Dan berikanah kepada kami kesiapan untuk menghadapi kelak ketika kematian kami tiba.  Kami ingin  bahwa selama kami hidup, hidup kami menjadi berkat dan memuliakan Tuhan.


Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 09 Juli 2020

Hakim dan Raja kita (Yes

10 Juli 2020

Hakim dan Raja kita (Yes 33:22)


Yes  33:22  Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.


TUHAN ialah Hakim kita. Ini berarti kepada Dialah kita bertanggungjawab. Kita harus menghadap penghakimanNya kelak. Kita juga harus tunduk kepada penghakimanNya. Dan tentu saja , kelak Dia akan menghakimi kita. Karena Dia adalah hakim maka Dia memberikan hukum kepada kita. 


Kita cenderung membuat dan mengikuti aturan hidup kita sendiri yang duniawi.  Atau kita memakai aturan hidup dari sekeliling kita. Orang lain  egois, kita juga egois. Orang lain sombong, kita tidak mau kalah.  Aturan aturan hidup seperti itu berbahaya karena suatu waktu akan menerima penghakiman Allah. Satu-satunya aturan yang aman adalah kehendak Tuhan. Aturan hidup Tuhan ini baik dan bertujuan untuk kebahagiaan kita di sini dan di dalam kekekalan. Aturan hidup Tuhan itu aman karena selalu sama, sedangkan kebijaksanaan manusia  berubah. Aturan hidup dari Allah ini meningkat dalam efeknya, akan semakin memperkaya, dan  meninggikan kita ketika kita menaati nya. Ketika kita menerima aturan hidup  dari Allah ini, maka kita akan mengalami yang namanya sukacita baik dalam dunia ini maupun kelak di dalam kekekalan


TUHAN ialah Raja kita, dan karena Dia adalah  Raja kita, maka kita memiliki perlindungan dari Nya.  Kalimat ini sangat menghiburkan. 


Jalanilah hidup saudara dengan berpusatkan kepada nama Allah yang mulia ini. Mengingat akan nama Allah yang mulia, akan membuat kita hidup dalam kekudusan. Dan mengingat akan namaNya yang mulia ini akan membuat hati kita akan terhibur.  TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, yang akan mencukupi kehidupan kita. 


Doa

Tuhan, Engkau adalah hakim, dan pemberi hukum kepada kami, tolonglah kami untuk menaati akan hukum-hukumMu. Tuhan Engkau adalah Raja kami, yang tak terbatas dalam kekuasaan, dan kebijaksanaan, dan kasih,  yang  memikirkan, dan menyediakan segala sesuatu untuk  kesejahteraan kami.   Raja yang kerajaannya tidak akan berakhir. Oleh karena itu kami berdoa,  datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga

Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 07 Juli 2020

TEMPAT PERSEMBUNYIAN YANG PALING AMAN (YESAYA 26:20


9 Juli 2020


Yes  26:20  Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.


Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu.......ini merupakan sebuah undangan dari Tuhan ketika ada kesusahan besar yang sedang kita alami.   Tuhan menyapa umat-Nya dengan cara yang sangat baik dan lembut,  dan mengungkapkan kasih sayang yang besar kepada mereka, dan memperhatikan kesejahteraan mereka dengan berkata, masuklah ke dalam kamarmu.  Mengapa mereka disuruh masuk ke kamar? Kamar adalah tempat istirahat, tempat yang tenang. Mereka disuruh untuk datang kepada Allah dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Di situlah mereka aman dan terjamin  di bawah pemeliharaan dan perlindungan-Nya.

Ketika kita sedang menghadapi kesusahan saat ini, atau sebuah pergumulan yang berat, berhentilah sesaat dan datanglah kepada Tuhan.  Kita undur dari urusan-urusan kita, tutup pintu kita dan tenangkan diri dihadapan Tuhan, kita bersembunyi dalam perlindungan Tuhan. 

Dimanakah tempat  persembunyian yang paling aman di dunia ini? Tempat persembunyian yang paling aman adalah di tempat yang tidak telihat. Kita sulit mendapatkan tempat yang tak terlihat di dunia ini untuk bersembunyi. Semuanya bisa kelihatan. Tetapi ada satu tempat persembunyian yang paling aman, yaitu bersembunyi pada Allah yang tak terlihat. Disitulah tempat yang paling aman. 

Kita diundang datang ke tempat persembunyian itu. Siapa yang mencari tempat persembunyian yang layak, ia hidup dengan baik. Tuhan adalah tempat persembunyian yang layak. Datanglah kepada Dia sampai amarah berlalu.


Doa

Bapa di sorga, Engkaulah tempat persembunyian kami yang paling aman. Jiwa kami tenang ketika berada didalam hadiratMu.  Peliharalah kami seperti biji mata, sembunyikanlah kami dalam naungan sayap-Mu. 


Pdt. Yohannis Trisfant

KASIH YANG AKTIF (MATIUS 5:43-48)