Jumat, 10 Oktober 2014

BAPA KAMI YANG DI SORGA (Matius 6:9)

Oleh:Pdt. Yohannis Trisfant

Vitalitas doa terletak dalam visi bahwa Allah menyuruh kita berdoa. Seandainya Allah membuat doa itu enggak ada artinya, apakah ini menjadi masalah untuk saudara ? Pasti masalah. Sebuah buku yang berjudul Pendoa-pendoa yang besar di alkitab menuliskan bahwa tanda yang besar dari pendoa pendoa besar dalam Alkitab atau dimanapun itu adalah mereka mengekspresikan sebuah kesadaran yang benar akan Allah. Mereka ketika berdoa, sadar akan kebesaran Allah itu dan menyatakan dalam doa doa mereka.

Doa Bapa kami ini membawa kita kepada kebesaran Allah yang kita sembah. Istilah "Bapa kami" berbicara tentang kualitas dan kedalaman kasih Allah kepada umat tebusanNya. Bapa yang sempurna akan memeliharakan dengan sempurna anak anakNya. Sedangkan kalimat " yang di sorga", menyadarkan diri kita bahwa Allah Bapa, besar-kekal, tak terbatas, Mahakuasa. Sehingga kallimat "Bapa kami yang di sorga " menyadarkan kita akan kasih Allah yang tidak berubah, yang tak terbatas dan tujuannya yang pasti jadi. Doa yang ditopang oleh pemikiran seperti ini tidak akan menjadi doa yang membosankan dan kosong.

PENYEMBAHAN
pengetahuan akan kebesaran Allah seharusnya membuat kita merendahkan diri dan menyembahNya. Doa bapa kami bermaksud mengajar kita bukan hanya untuk meminta sesuatu, tetapi juga untuk menyembah Allah sebagaimana adanya Dia dan untuk menguduskan namaNya di dalam hati kita. Mengetahui bahwa Allah Bapa kita berada di dalam sorga, akan menambah kekaguman kita, sukacita kita dan adanya hak khusus sebagai anak anak Allah yang diberikan sambungan Hotline untuk langsung berkomunikasi denganNya. Walaupun Dia adalah Tuhan atas seluruh alam semesta yang begitu banyak urusannya, namun kita diberikan sambungan khusus hotline untuk menghadap kepadanya. Bisa anda bayangkan betapa sibuknya Allah. Coba kalau saudara jadi Tuhan yang memerintah alam semesta ini, betapa luar biasa sibuknya anda. Allah kita walaupun begitu sibuk, namun Dia memberikan sambungan Hotline agar kita bisa menghadap kepadaNya dan meminta sesuatu. Dia selalu punya waktu untuk kita. Dia selalu memberikan perhatian penuh terhadap permohonan kita. Luas biasa. Namun kita mesti mengambil kesempatan ini

Ada dua cara yang bisa saudara lakukan dalam doamu untuk mengambil berkat berkat Allah ini
pertama, pikirkanlah akan kebesaran Allah, Sang Pencipta yang kekal, yang berdiam dalam terang yang tak terhampiri (1 Timotius 6:16), yang sangat jauh.
Pikirkanlah pertanyaan salomo 2 Tawarikh 6:18 Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. apakah jawaban Allah? Allah menjawab :' Isa 57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Allah yang tak terhampiri ini, yang bersemayam di tempat tinggi, bersedia bersama sama dengan kita yang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kedua, pikirkanlah mengenai Allah sebagai Bapa dan ingatkan dirimu bahwa Dia ada di sorga, dimana Dia tidak terbatas, Dia Mahakuasa, lebih daripada ayah kita yang berada di dalam dunia ini. Tidak ada Bapa yang lebih perhatian, Bapa yang lebih bijaksana dan lebih murah hati daripada Allah Bapa di sorga.

Pikirkanlah dua hal ini dalam doa saudara seperti sebuah pendulum yang berayun ke kiri dan ke kanan.
Dia adalah Bapaku dan Dia adalah Allah yang berada di dalam sorga
Dia adalah Allah yang berada di dalam sorga dan Dia adalah Bapaku
Genggamlah kebenaran ini atau biarlah kebenaran ini menggenggam diri saudara dan beritahukanlah perasaan saudara terhadap kebenaran ini kepada Allah.


Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: