Roma 16:19: ...........Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat
Ada tiga macam gaya hidup orang kristen
pada zaman ini. Golongan pertama adalah orang kristen yang gaya hidupnya mengejar
kesenangan. uangnya tidak ditabung, tetapi dipakainya untuk
bersenang-senang. Dia mengejar kesenangan
itu lebih daripada yang lain. pokoknya, kesenangan
diatas segalanya. Tetapi ada golongan kedua, yakni mereka
yang gaya hidupnya tidaklah bersenang-senang mereka lebih menekankan
bekerja, belajar, puasa, dan menolak untuk bersenang-senang. Mereka berusaha menjadi garam dan terang dunia ditengah-tengah dunia yang
sekarat ini dengan cara-cara sibuk bekerja dan melayani Tuhan. Kemewahan dan kesantaian itu tidak baik
Golongan orang kristen yang ketiga adalah
orang kristen yang bingung, harus bagaimana mereka menjalani hidupnya. Mereka tidak tahu bagaimana seharusnya gaya hidup kristiani yang sehat. Nah, pada hari ini kita akan melihat, bagaimana gaya
hidup Alkitabiah itu? Gaya hidup memang banyak menjadi jebakan bagi umat
Kristen. Banyak sekali orang kristen yang salah dan bahkan
berdosa di dalam gaya hidupnya.
Sebelum kita membahas mengenai gaya hidup
yang salah dan gaya hidup yang benar, maka kita perlu terlebih dahulu mengerti
apa itu gaya hidup. Gaya hidup itu paling gampang diamati
melalui iklan-iklan baik itu di TV maupun di koran. Ada banyak iklan di TV maupun koran, yang semuanya merupakan iklan-iklan
untuk memenuhi gaya hidup masyarakat indonesia saat ini. iklan-iklan itu memang bukan merupakan gaya hidup satu orang. Hal itu tidak mungkin. Itu merupakan gaya hidup
dari masyarakat indonesia. Misalnya, di TV ada iklan,
mobil, motor, Hand Phone. ini menunjukkan kepada
kita bahwa gaya hidup masyarakat saat ini adalah hidup dengan memiliki
kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat. Ada yang sudah mulai memikirkan motor, harus punya
motor walaupun cicil. Dan ada juga yang sudah
mulai memikirkan gaya hidup bermobil. Dan sebagian besar masyarakat saat ini,
hidup dengan gaya hidup : PUNYA HP di kantong.
Ada bermacam-macam tawaran gaya hidup yang
diberikan kepada kita. saya tidak tahu iklan
mana yang sdr sukai di koran ataupun di TV. apa yang anda sukai itu merupakan cerminan gaya hidupmu. ada yang suka melihat iklan elektronik, baik itu
komputer mapun HP. ini berarti gaya hidupmu seputar HP dan
komputer. ada juga yang senang mengamati iklan baju, sepatu,
jam, atau mobil. semua itu mencermankan gaya hidup sdr. sehingga ada yang mengatakan
kalimat seperti ini: dari gaya hidupnya engkau akan tahu siapa mereka dan dari
gaya hidupku engkau akan tahu siapa aku”. Jadi apa yang sdr pilih dari iklan-iklan itu, maka itu menunjukkan siapa
sdr, kemana sdr ingin pergi dan kemana sebenarnya sdr akan tuju
saya tidak tahu, sdr saat ini sedang
menjalani gaya hidup yang bagaimana. Ada dua macam gaya hidup yang tidak
Alkitabiah, pertama, gaya hidup hedonis, kedua, gaya hidup yang
anti hedonis.
apa itu gaya hidup yang hedonis? Gaya hidup hedonis adalah sdr menempatkan kesenangan
sebagai nilai yang tertinggi dalam hidup dan menjadi sasaran yang sdr wajib
kejar. Sdr misalnya senang dengan HP. oleh sebab itulah, sdr
menjadikan HP itu sebagai nilai yang tertinggi dalam hidupmu yang akan
memberikanmu kesenangan. semakin mahal HPmu, sdr
akan semakin merasa berharga hidupmu, semakin meningkat kesenanganmu. harga dirimu terletak di Hpmu. kalau Hpmu murah, sdr
merasa kurang memiliki harga diri. sehingga sdr menjadikan
HP itu sebagai nilai yang tertinggi dalam hidupmu. dan bukan hanya berhenti sampai disitu, tetapi sdr menjadikan HP itu
sebagai sasaran yang wajib sdr kejar. sdr akan berusaha
mati-matian dengan segala macam cara untuk bsia membeli HP keluaran terbaru. Dalam keadaan demikian, maka sdr sudah menempatkan kesenangan sebagai nilai
yang tertinggi dalam hidupmu dan yang wajib sdr kejar. Itulah gaya hidup hedonisme
kesenangan yang dikejar oleh manusia itu
bermacam-macam bentuknya. kalau tadi saya
memberikan contoh kesenangan yang diperolehnya melalui HP. Namun ada juga yang mengejar kesenenangan melalui
pakaian, perhiasan. namun ada juga yang demi
memuaskan dan mengejar kesenangannya, dia berani memakai uang orang lain untuk
membeli baju bagus, membeli makanan enak setiap hari. itu semua merupakan gaya
hidup yang hedonis, yakni menempatkan kesenangan sebagai nilai tertinggi dan
wajib dikejar, tidak peduli uang siapa, atau uang darimana? Yang penting
dirinya senang
Tetapi bagaimana dengan orang yang kaya?
Saya khan punya uang. uang nya bukan dari mencuri, juga bukan
uang pinjaman. apakah saya berdosa kalau saya setiap hati mencari
makanan enak untuk memuaskan kesenangan saya? Salahkah jika saya memakai uang halalnya saya untuk membeli
HP, baju-baju dan tas-tas mewah . Salahkah saya jika
membeli dan mengejar barang-barang itu sebagai nilai yang tertinggi dalam hidupku? Saya khan memakai uang sendiri dan bukan hasil curian, juga bukan hasil
pinjaman. Salahkah saya kalau saya tiap hari makan di
restaurant? Salahkan saya kalau tiap bulan saya ganti HP dan ganti
tas? Dan membeli baju-baju baru. Saya khan mampu? Apakah
saya salah. ===รจ ya. Salah. Itu adalah
gaya hidup yang hedonis, yang mengejar kesenangan sebagai nilai yang tertinggi
dalam hidup dan menjadi sasaran yang sdr wajib kejar
mengapa gaya hidup hedonis ini salah? ada beberapa alasan, pertama, dengan berusaha memuaskan hobby kita tadi dan menjadikan nilai
yang tertinggi, maka kita sudah menjadikannya sebagai berhala. HP, baju-baju bagus, makanan enak dan nikmat ,
benda-benda sudah menggeser Tuhan dari hati kita. Kita tidak lagi memikirkan Tuhan, tetapi memikirkan kesenangan-kesenangan
kita. pikiran kita tidak lagi diisi oleh kehadiran Tuhan,
namun sudah diisi penuh oleh HP terbaru, sepatu terbaru, jam bermerek, makan
dimana, makan apa? semua benda-benda itu yang menjadi gaya hidup kita
sudah membentuk dan mengendalikan hidup kita. Apapun yang membentuk dan mengendalikan hidup seseorang adalah berhala yang
disembahnya. Berhala tidak harus berupa patung. Berhala dapat berbentuk penyembahan kepada patung,
tetapi juga penyembahan kepada orang , atau kepada diri sendiri. Ketika kita menempatkan kepuasan diri sebagai hal yang
terpenting dan akan melakukan apapun untuk mencapainya, maka itu artinya sama
saja dengan kita menyembah diri kita sendiri. kita sudah menjadikan
diri kita sebagai berhala
Paulus mengatakan dalam Kolose 3:5:
”keserakahan adalah penyembahan berhala” Keserakahan , yaitu
kehendak untuk meraih segala hal untuk diri sendiri, adalah liturgi penyembahan
diri. Dengan mengidolakan keinginan kita, kita mengidolakan diri sendiri, sehingga
kita menjadikan gaya hidup kita sebagai berhala. Alkitab tidak mengajarkan untuk mengejar perasaan senang, santai dan puas
sebagai nilai hidup tertinggi
Sebaliknya, Alkitab
berkata, bahwa mempermuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan melalui ibadah dan
pelayanan merupakan tujuan hidup kita. Namun pada sisi yang
lain, kita juga tidak boleh mengharamkan kesenangan. karena ada orang kristen yang mengharamkan perasaan senang. dia tidak mau piknik, tidak mau makan enak, tidak
memakai barang bagus. Ini juga salah. Jadi sdr jangan terlalu
ekstrim dan berlebihan. jangan menjadikan
kesenangan gaya hidup sebagai hal yang tertinggi yang sdr kejar, tetapi jangan
juga menolak kesenangan. Alasannya, karena
kesenangan juga merupakan rencana Allah untuk manusia. Allah ingin agar manusia
senang menjadi manusia ciptaan Tuhan. Pemazmur mengatakana “Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. (Psalms 16:11). Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak
di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu. (Psalms
36:8)
Tuhan bahkan merencanakan agar kelak nanti
anak-anak Tuhan akan mengalami kesenangan yang abadi, dimana Wahyu 7: 16-17
menuliskan: Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari
atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di
tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka
ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata
mereka."
Jadi kesenangan gaya
hidup itu berwajah dua. kesenangan gaya hidup bisa baik dan kudus, tetapi juga
bisa penuh dosa dan keji. Jika sdr menjalani gaya
hidupmu dengan normal, dimana sdr tidak mengejar kesenangan dan sdr hanya
menerimanya dengan rasa syukur sebagai pemberian Allah dan jika kesenangan itu
tidak merusak diri kita atau orang lain, dan jika kesenangan itu menghasilkan
ucapan syukur kepada Allah, maka itu merupakan kesenangan yang kudus. gaya hidup yang seperti itu boleh sdr jalani. Tetapi jika sdr mengejar kesenangan untuk memanjakan diri dan egomu
sehingga sdr menyenangkan diri tanpa mempedulikan apakah itu menyenangkan Allah
atau tidak, maka walaupun kesenangan itu tidak berbahaya, maka sdr sudah jatuh
ke dalam kesenangan dunia dan dalam dosa (baca Luk 8:14; 1 Tim 5:6; 2 Tim 3:4;
Ti 3:3; Ibr 11:25; Yak 4:3; 5:5; 2 Pet 2:13; Yes 58:13).
Jadi gaya hidupmu, baik itu makan, minum,
berpacaran, mendengarkan musik, main game, atau main apapun, bisa menjadi baik
atau buruk , suci atau keji, tergantung bagaimana sdr menjalani gaya hidup itu. Oleh sebab itulah Paulus mengatakan: Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana
terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat. (Romans 16:19). Kita harus bijaksana terhadap apa yang baik, terhadap materi, terhadap
benda-benda, terhadap kesenangan, terhadap gaya hidup, agar jangan sampai semua
itu membuat kita jauh dari Tuhan. sdr jangan berlebihan
dalam kesenangan tetapi juga jangan menolak kesenangan yang berasal dari Tuhan. sdr jangan sampai menjadi budak kesenangan sehingga sdr tidak sanggup hidup
tanpa kesenangan. namun pada sisi lain,
sdr jangan menolak kesenangan, karena ketika sdr menolak kesenangan, itu
artinya sdr tidak bersyukur kepada sang Pencipta yang memberikan kesenangan itu
kepadamu. John calvin mengatakan satu kalimat yang harus kalian
ingat selalu. Calvin : janganlah menghemat berlebihan dan jangan
juga memanjakan diri berlebihan
Salam
Pdt. Yohannis Trisfant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar