Senin, 06 Juli 2020

Malam-siang-malam (Yes 21:11-12)

Selasa  juli 2020


Malam-siang-malam (Yes 21:11-12)


Yes 21:11-12  Ucapan ilahi terhadap Duma. Ada seorang berseru kepadaku dari Seir: "Hai pengawal, masih lama malam ini? Hai pengawal, masih lama malam ini?"  (12)  Pengawal itu berkata: "Pagi akan datang, tetapi malam juga. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi!"

Pertanyaan masih lama malam ini?  Masih lamakah kesusahan ini? Masih lamakah ketidakpastian ini, mungkin merupakan pertanyaan-pertanyaan kita saat ini.  Kita menanti-nantikan datang nya siang, datang nya pemulihan. 


Masih lama malam ini? Jawabannya adalah pagi akan datang. Kesusahan akan lewat, diganti dengan pemulihan. Sakit akan selesai dan diganti dengan penyembuhan. Kesulitan ekonomi akan berakhir dan diganti dengan kecukupan.  Covic -19 akan berakhir dan kita bisa aktivitas normal lagi tanpa ada new normal. 


Namun persoalannya, jawabannya tidak berhenti sampai disitu. Pengawal itu menjawab: pagi akan datang, tetapi malam juga. Jadi setelah selesainya malam ini, atau kesusahan ini, maka pagi akan datang, kesusahan akan berakhir. Namun malam akan datang lagi, kesusahan yang lain akan datang lagi


Jadi hidup itu malam-siang-malam-siang-malam....dst. Covic 19 selesai, kita bisa aktivitas normal, namun apakah covic jenis lain tidak akan datang ? akan datang lagi yang lain.


Malam-siang-malam....Hidup ini susah-senang-susah. Sakit-sehat-sakit-sehat.  
Perhatikan, dalam jalan pemeliharaan Allah biasanya pagi dan malam datang silih berganti. Malamkah sekarang? Pagi pun akan datang, dan fajar tahu tempatnya (Mzm. 30:6). Siangkah sekarang? Malam pun akan datang juga. Bila ada pagi masa muda dan kesehatan, akan datang malam penyakit dan usia tua. Bila ada pagi kemakmuran dalam keluarga, dalam masyarakat, kita mesti siap menghadapi perubahan. 


Oleh karena itu kita harus selalu siap sedia. Kalau hari ini kita ada dalam keadaan malam, maka nantikanlah siang pasti akan datang. Tetapi kalau hari ini kita ada dalam keadaan siang, maka siap siap akan datang malam. Kesukaran bisa datang, kesehatan bisa memburuk, pekerjaan bisa memburuk. Kita mesti buat persiapan selama kita ada di siang hari, supaya ketika malam tiba, kita bisa menghadapi malam itu karena kita sudah mempersiapkan diri

 
Doa

Bapa di dalam sorga, kami mesti realitis, bahwa hidup kami tidak selalu berada di dalam kondisi baik-siang. Malam akan datang. Tuntunlah kami agar selama siang kami mempersiapkan diri kami sebaik mungkin, sehingga ketika malam tiba, maka kami siap menjalaninya. Kalau saat ini kami sedang berada dalam kondisi malam-susah, kami memiliki pengharapan bahwa malam ini akan berlalu dan berganti dengan siang. Kami percaya akan kesetiaanMu dan rahmaMu yang tidak pernah berkesudahan, selalu baru setiap hari

Pdt. Yohannis Trisfant

Minggu, 05 Juli 2020

Kita hanyalah alat (Yes 10:15)

Senin, 6 Juni 2020 



Yes 10:15 Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! 


Ketika Napoleon Bonaparte hendak menyerbu Rusia, seseorang sudah berusaha untuk menghalangi dia dan mengatakan bahwa dia tidak bisa menang, Orang tersebut mengutip sebuah pepatah seperti ini dan memberitahukan kepada Napoleon: "Manusia mengusulkan, tetapi Tuhan yang menentukan". Napoleon sangat marah dan berkata: Saya yang mengusulkan dan saya juga yang menentukan”. Hasilnya adalah invasinya ke Rusia meruapakan awal dari kejatuhan Napoleon 

Tidak ada instrumen atau alat yang mencapai tujuannya tanpa kekuatan yang lebih besar dari dirinya yang menggerakkannya, namun seringkali manusia gagal menyadari akan hal ini. Ketika alat membanggakan bahwa kekuatannya lebih besar daripada orang yang memakainya, maka alat itu berada dalam bahaya dibuang oleh sang pemakai. 

Kita hanya berguna sejauh kita mengizinkan Tuhan untuk memakai kita. Jika Tuhan telah memberi kita kemampuan dan talenta khusus, kita tidak boleh menganggapnya sebagai kemampuan kita sendiri tetapi tetap harus menyadari bahwa itu adalah pemberian Tuhan dan kita hanyalah sebagai alatnya 

Doa 

Bapa di sorga, seringkali kami lupa bahwa kemampuan kami, keberhasilan kami adalah pemberian Mu. Dan seringkali kami menganggap bahwa diri kami sendirlah yang membuat semuanya berjalan dan berhasil. Pada hari ini kami sadar bahwa kami hanyalah alat yang dipakai olehmu. Kami ingin tetap menjadi alatmu sepanjang hidup kami. 

Pdt. Yohannis Trisfant 

Jumat, 03 Juli 2020

Nama Baik (Pkh 7:1)

Sabtu, 4 Juli 2020


Pkh 7:1  Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.

 
Mengapa nama yang harum dibandingkan dengan minyak yang mahal?  Nama dan minyak wangi adalah dua hal yang membuat seseorang menjadi gembira. Kalau saudara mencium minyak wangi yang mahal, hati saudara gembira. Demikian juga kalau saudara mendengar nama seseorang yang baik, murah hati, penuh kasih, maka saudara juga akan merasa gembira. Sehingga ada sebuah kalimat yang mengatakan seperti ini :”  namamu berbicara seperti sebuah aroma parfum”. Nama yg harum atau reputasi yang baik dari  seseorang jauh lebih berharga dan lebih bertahan lama daripada harumnya parfum. Nama yang baik akan hidup terus walaupun orang itu sudah dikubur, sedangkan wangi parfum akan berhenti  menyebarkan wanginya. Sehingga kita bisa mengatakan :” jauh lebih penting siapa diri kita daripada apa yang kita miliki. 


Apakah kita memiliki nama yang harum? Kita belum bisa mengatakan bahwa kita sudah punya nama yang harum. Nanti kalau kita sudah mati maka baru bisa dinilai apakah punya nama yang harum atau tidak. Nanti kalau sudah mati baru kita mendengar apa kata orang mengenai diri kita.  
Nama baik baru bisa dibuktikan baik kalau sudah tiba hari kematian. Reputasi seseorang baru bisa dikatakan baik kalau dia sudah mati. Jangan memuji seseorang baik  sebelum ia mati………..pada akhir hidup manusia disingkapkanlah segala pekerjaannya.  Walaupun kita selama puluhan tahun hidup baik, namun kalau sehari sebelum kita mati, kita menipu, membunuh orang, maka nama baik itu akan dihapus dalam sekejap. Jadi kita belum bisa mengatakan seseorang punya nama baik kalau dia belum mati, karena dia bisa saja melakukan hal hal yang buruk sebelum dia mati. Namun kalau seseorang sudah mati dan selama hidupnya memang dia melakukan banyak hal yang baik, yang berkenan kepada Tuhan , maka kita bisa mengatakan bahwa dia memiliki nama yang harum.  Itulah sebabnya, nama yang harum dihubungkan dengan hari kematian.

Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 02 Juli 2020

Kita akan dilupakan (Pkh 1:11)

Jumat, 3 Juli 2020 

Kita akan dilupakan (Pkh 1:11)


Pkh 1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.


Manusia itu cepat lupa! Semua manusia mengalami amnesia sejarah, atau lupa ingatan di masa lalu. Suatu hari kita juga akan terlupakan. Apa yang kita kumpulkan akan hilang. Apa yang telah kita capai akan dilupakan. Keturunan kita tidak akan ingat kita lebih baik daripada kita ingat nenek moyang kita. Sekarnag kita masih ingat engkong kita, tetapi nanti cucu kita belum tentu ingat kita. Keturunan kita nanti pasti lebih amnesia. Kakek nenek tidak akan mereka ingat lagi. Bahkan ke depan, papa mama juga mungkin mereka sudah lupakan. Dan suatu hari saudara juga akan dilupakan oleh generasi berikutnya. Anak dari cucu kita tidak akan ingat kita lagi. Kita paling bagus hanya akan diingat sampai generasi ketiga, sampai cucu kita. Generasi ke empat, apalagi kelima tidak akan ingat lagi kita. kita akan dilupakan. Ini adalah bagian dari kelelahan hidup, bahwa suatu waktu tidak ada orang yang akan ingat bahwa saudara pernah hidup di dunia ini. 


"Kesia-siaan belaka!" Apakah saudara mulai setuju dengan filosofi Pengkhotbah tentang hidup ini? Bahwa hidup ini hanyalah kesusahan dan kesulitan ? dan melelahkan? Dan akhirnya dilupakan? 


Hidup itu melelahkan, penuh kesusahan, menjemukan dan akan dilupakan kalau saudara melihatnya dibawah matahari. Pkh 1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Pkh 1:9 mengatakan : tak ada sesuatu yang baru dibawah matahari. 


Memang kalau kita melihat hidup di dalam persepektif dibawah matahari, hidup itu melelahkan, dan sia-sia, menjemukan dan kita akan dilupakan. . Tetapi ini bukan satu-satunya cara untuk melihat dan menjalani hidup ini. Ada Allah di surga yang berada di atas matahari. Walaupun manusia sudah tidak ingat kita pernah hidup di dunia ini, tetapi Tuhan akan tetap ingat kita. Oleh karena itu ingatlah Tuhan senantiasa selama saudara hidup, karena hanya Dialah yang akan tetap mengingatMu ketika semua orang melupakanmu 

Doa 

Ya Tuhan, suatu waktu kelak, kami tidak akan pernah diingat lagi oleh manusia , bahkan oleh geenerasi penerus kami. Tetapi satu hal yang luar biasa adalah Tuhan tetap ingat kami, karena hidup kami tersembunyi di dalamMu. 


Pdt. Yohannis Trisfant 

Rabu, 01 Juli 2020

Terburu-buru dan berputar-putar (Pkh 1:5,6)

Kamis, 2 Juli 2020 

Terburu-buru dan berputar-putar (Pkh 1:5,6)

Pkh 1:5-6 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. (6) Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. 
Ilustrasi kedua yang dipakai untuk menggambarkan kesia-siaan hidup ini adalah terdapat di ayat 5: “Pkh 1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. 

Prinsipnya  sama. Bahkan perjalanan harian matahari kelihatannya juga tanpa tujuan. Matahari hanya berputar- putar, tanpa pernah benar-benar berhenti di suatu tempat. Hari demi hari, dia terbit, kemudian pergi. Manusia itu berlari mengejar matahari, berlomba dengan waktu dari pagi sampai terbenam. Besok matahari terbit lagi dan saudara mengejar waktu lagi bekerja sampai malam. Terus seperti itu, matahari terbit, terbenam. Saudara berlomba dengan matahari . tetapi matahari tetap sama dan saudara semakin hari semakin TUA. Napas saudara semakin hari semakin pendek, semakin sesak dan semakin dekat dengan kematian. Menurut kitab pengkotbah ini, bahkan matahari itu sendiri sesak napas. Matahari itu balapan. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru atau balapan menuju tempat ia terbit kembali. Ini menggambarkan bahwa matahari juga lelah dalam menempuh perjalanan yang lambat dan tak berujung ini. Ketika pengkotbah melihat matahari, pengkotbah sadar bahwa di alam semesta ini , kehidupan itu monoton. 

Angin menunjukkan hal yang sama, Pkh 1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Jikalau matahari merangkak dari timur ke barat, sementara angin gelisah bertiup dari utara dan selatan, terus menerus berputar putar dan tidak pernah mencapai tujuan. Tidak pernah ada kemajuan. Hidup ini seperti itu. Dimana kemajuan? Apa keuntungannya? Saudara menghabiskan seluruh hidupmu untuk bekerja tapi apa yang saudara dapat kan untuk segala jerih lelahmu? 

Jangan terjerat oleh kesia-sian hidup. Hidup ini sia sia kalau di luar Tuhan. Hidup hanya ada makna jikalau kita percaya kepada Kristus , karena kebangkitanNya menghancurkan kesia siaan. Karena Dia hidup, maka ada hari depan bagi kita. Ada pengharapan buat kita. Jangan mau seperti matahari yang dari pagi sampai sore berputar putar dan terburu buru. Tetapi mari kita datang kepada Kristus dan menyerahkan agar hidup ini dipakai untuk melakukan kehendakNya. Itu pasti bermakna . 

Doa 

Tuhan, tanpa kebangkitanMu dari antara orang mati, maka kami akan terus berada di dalam kesia-siaan, menempuh hidup yang berputar putar tanpa makna dan tujuan. Tetapi karena Engkau telah bangkit dari kematian, maka segala jerih payah kami tidak sa sia, karena kami tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kami tidak sia-sia. 

Pdt. Yohannis Trisfant