Senin, 04 Januari 2010

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami (Mzm 90: 12)

Tuhan, ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian sehingga kami beroleh hati yang bijaksana.


 

Mazmur ini boleh dikatakan salah satu sastra yang paling kuno di antara karya sastra yang pernah ditulis. Mazmur ini ditulis oleh Musa, seorang pemimpin masyarakat, politik, militer, dan pemimpin agama. Ada 3 periode yang Musa alami selama hidupnya. Periode pertama ada 40 tahun , Musa berada di Mesir. Dia merasa dia sangat hebat. Periode kedua, 40 tahun di padang belantara, dia merasa tidak ada apa-apanya. Tetapi periode ketiga ketika dia memimpin bansga Israel selama 40 tahun, disitu dia sadar bahwa Tuhan adalah segalanya.


 

Kemudian, pada masa tuanya Musa menuliskan syair yang kita baca di dalam Mazmur 90 ini: "Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; ..." (ayat 10). Dan di dalam ayat 12 Musa menuliskan: .

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."


 

Manusia umumnya pintar menghitung hal-hal ini:

I. Uang (kekayaan). Setiap orang umumnya akan mengingat berapa besar hutang orang lain kepadanya. Binatang tidak bisa menghitung dan menilai uang, sekalipun ada kera yang setelah dilatih bisa melakukan pekerjaan lebih baik dari manusia.


 

II. Manusia pintar menghitung kebaikan diri sendiri. Setiap orang biasanya ingat berapa besar jasa dan pengorbanannya bagi orang lain.


 

III. Manusia umumnya pandai menghitung kesalahan dan kejelekan orang lain; semua kesalahan orang lain dicatat atau diingat di otaknya. Di dalam fabel mengenai Esof, seorang budak yang bijaksana, dikatakan bahwa manusia mempunyai dua kantong, satu di depan dan satu di belakang. Kantong yang di depan untuk mengisi kebaikan diri sendiri dan kesalahan orang lain, sedangkan yang di belakang untuk mengisi kebaikan orang lain dan kesalahan diri sendiri. Maksudnya, setiap orang suka melihat kebaikan diri sendiri dan kesalahan orang lain dan menaruh semua itu di depan matanya. Tetapi, kesalahan dirinya sendiri ditaruh di belakan sambil menghibur diri: Tidak apa-apa, semua manusia bisa salah. Kebaikan orang lain juga ditaruh di belakang sambil berkata: Memang sudah seharusnya dia melakukan hal itu. Inilah sifat umum manusia yang egois: Mengingat kebaikan diri sendiri dan kesalahan orang lain, serta melupakan kesalahan diri sendiri dan kebaikan orang lain.


 

Musa mengatakan: ajarlah kami menghitung hari-hari kami. Manusia seringkali menghitung hari dengan cara tambah. Ini adalah cara menghitung waktu dari orang-orang yang tidak suka berpikir, yang tidak berpengetahuan, dan yang tidak bijaksana. Anak-anak kecil biasanya mempunyai cara ini. Misalnya, waktu tahun baru atau hari ulang tahunnya, anak kecil merasa senang karena umurnya bertambah, karena merasa lebih cepat besar. Tetapi orang tua biasanya tidak senang melewati tahun baru atau ulang tahunnya, karena mereka tidak suka memikirkan kapan mereka akan mati, malah banyak yang merasa takut, karena lebih dekat kepada hari kematiannya. Celakalah kita jikalau setiap hari umur kita bertambah, tetapi tanpa isi atau makna yang ditambahkan ke dalam hidup kita. Hari-hari hidup kita akan terus bertambah, tetapi biarlah juga bijaksana, moral, dan iman kita pun bertambah, menjadi arti atau makna di dalam hidup kita. Ada orang yang umurnya panjang sekali, tetapi hidupnya kosong. Di antara pemimpin-pemimpin agama seperti Musa, Abraham, Buddha, Mohammad, dan di antara filsuf-filsuf besar seperti Plato, Sokrates, dan Aristoteles, yang berumur paling pendek adalah Yesus Kristus; Dia mati pada umur kira-kira 33.5 tahun. Tetapi hidup manusia tidak bergantung pada panjang pendeknya umur, yang penting berapa bobotnya.


 

Kedua, cara menghitung kurang. Orang bijaksana bukan saja memikirkan umurnya yang bertambah, tetapi lebih memikirkan setiap tahun hidupnya sudah berkurang satu tahun. Ibu saya pada malam hari sering menyanyikan sebuah lagu hidup sudah berkurang satu hari, kewajibanku sudah berkurang satu hari. Hidupnya setiap hari dianggap sebagai kesempatan menjalankan kewajiban, membimbing anak-anaknya di dalam jalan Tuhan. Pada waktu berjumpa dengan Tuhan dia akan merasa lega, karena dia sudah menjalankan kewajibannya. Setiap tahun kita mengganti kalender berarti kita sudah lebih dekat ke kubur satu tahun. Setiap hari kita merobek penanggalan kita, berarti hidup kita sudah

berkurang satu hari lagi. Dengan pikiran demikian -kurang- kita akan menjadi orang yang bijaksana


 

Apakah artinya menghitung hari-hari kami? apakah menghitung hari-hari sekedar menghitung kalender minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun lewat tahun? Bukan hanya itu.


 


Menghitung hari hari memiliki makna

pertama, kita selalu disadarkan bahwa betapa sedikitnya dan terbatasnya hari-hari hidup kita di bumi ini. Ada sebuah kesadaran yang konstan akan sementaranya hidup di bumi ini dan bagaimana saya secara konstan meresponi pengertian itu bahwa hidup ini sementara.


 

Manusia biasanya tidak pernah sadar bahwa waktunya terbatas sampai suatu waktu sudah tidak ada kesempatan lagi, barulah dia sadar bahwa waktunya terbatas


 

contohnya, manusia jarang merasa waktunya terbatas, ketika dia sehat-sehat . Tetapi ketika dia sakit keras dan tidak ada lagi obatnya, maka disitulah baru dia sadar kalau waktunya terbatas. Waktu hidupnya hanya beberapa bulan lagi.


 

  • Usia, 40 keatas-50 tahun-60??


 

seorang penjahat tidak pernah merasa waktunya terbatas, dan dengan bebas dia terus melaukan kejahatannya, sampai suatu ketika dia ditangkap

  • kemudian dia diadili dan dipidana mati
  • Nah.barulah disitu dia merasa .oh……..waktu saya terbatas


 

seorang siswa juga, jarang merasa waktunya terbatas

  • dia merasa punya waktu yang banyak, sehingga waktunya itu banyak dia pakai untuki main, nonton TV, Film, main game
  • Tetapi ketika tiba saatnya ulangan atau kumpul tugas, dan tugas itu demikian banyak, sehingga sulit dia kerjakan. Maka barulah disitu dia merasa waktunya terbatas

Waktu yang diberi oleh Allah kepada kita terbatas dan tidak akan kembali


 

Hewan tidak pernah mengerti bahwa waktunya terbatas


 

Hanya manusia yang sadar bahwa waktunya terbatas

  • dulunya suara nyaring tiba-tiba ketika remaja berubah
  • dulu kuat, sekarang cepat loyo
  • wajah kencang-keriput


 

Hari-hari hidup kita di dunia ini terbatas dan sedikit. sdr tidak dapat mengulang waktu yang terbatas dan sedikit itu


 

tahun ajaran 2010 ini sedkit dan terbatas , maka berdoalah kepada Tuhan: ajarlah kami menghitung hari-hari kami


 

saya ingin mengajak sdr berandai-andai

  • ada seorang yang mengasihi sdr, akan memasukkan 20 juta setiap pagi.
  • Tetapi ada 1 syarat, uang itu harus dibelanjakan semua pada hari yang sama
  • Jadi setiap sore bank membatalkan jumlah uang yang tidak sempat dibelanjakan.
  • Sdr susun rencana

=è rajin membelanjakan

Sekarang kita tidak berandai-andai

  • ada seseorang yang mengasiihimu
  • memasukkan dalam bank waktumu
    • 86.400 detik
    • 1440 menit
    • 24 jam

    =è sehari

  • syaarat: digunakan setiap hari
  • waktu yang tidak dimanfaatkan: tidak ditambah pada hari berikutnya
  • tidak pernah ada 26 jam/hari
  • waktumu tidak pernah kembali ==è jika tidak dimanfaatkan : RUGI


 

Hidup ini bagaikan sekeping mata uang

  • dapat anda gunakan sesuka anda
  • Namun hanya berlaku sekali pakai


 

waktu ini digambarkan bukan sebagai lingkaran, melainkan garis lurus

  • punya pangkal
  • punya ujung
  • tidak akan pernah kembali
  • ini seringkali dilupakan oleh para siswa-siswi bahwa waktunya itu sedikit dan terbatas


 

banyak orang bersikap seolah-olah memiliki waktu yang tidak berkesudahan. Lupa bahwa masa mudanya hanya 1 kali seumur hiudp. lupa bahwa kesempatan hanya datang 1 kali saja. Kesempatan doa hari ini sudah beda dengan besok. Walaupun besok masih ada doa pagi. dan jika kesempatan itu dibuang maka kesempatan itu tidak akan kembali lagi seumur hidup.


 

kedua, ajarlah kami menghitung hari-hari kami bisa berarti, evaluasilah hidup yang sdr sudah jalani selama ini


 

Waktu-waktu yang sdr sudah jalani , tebuslah kembali

Eph 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.


 

Bagaimana cara kita menebus kembali waktu kita? Dengan melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Dr. Lie Sen Chang, seorang professor theologi dari sebuah sekolah theologi di Boston menyaksikan bahwa setiap pagi sambil berolah raga selama kira-kira setengah jam dia mendoakan kira-kira 70 orang. Inilah cara menggunakan waktu dengan sistem kali. Orang bijaksana yang sudah terlatih dapat melakukan hal seperti ini. Kita dapat melatih diri bagaimana dalam waktu yang sangat terbatas bisa mengerjakan pekerjaan yang banyak. Mary Slassor, seorang wanita utusan misi yang dikirim ke Afrika,

waktu meninggal dunia pekerjaanya harus digantikan oleh tiga orang laki-laki. Ia tahu bagaimana menggunakan waktu; dia bisa menggunakan hidupnya yang singkat, selama beberapa puluh tahun, untuk melakukan banyak hal. Banyak bankir juga pintar di dalam memikirkan hal ini, bagaimana dalam waktu yang singkat uang bisa berlipat ganda. Tetapi kita perlu memikirkan hal lain di samping uang; bagaimana kita meningkatkan hidup, menegakkan karakter dan kepribadian, serta menumbuhkan kerohanian dan iman kita dengan cara mengalikan waktu kita. Kita bisa melipatgandakan penggunaan waktu kita yang terbatas; bagaimana memakai waktu yang sedikit untuk mencapai hasil yang terbesar, yang bernilai kekal. Jangan kita membuang waktu, kesempatan, dan segala sesuatu yang sudah Tuhan berikan kepada kita! Kita harus bertanggung jawab melipatgandakan segala kemampuan, sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu dan anugerah Tuhan.


 

Selanjutnya, kita bisa menebus waktu kita dengan cara memakai kairos dengan baik.


 

Kata "waktu" yang dipakai dalam istilah yunani "Kairon, kairos. Dalam kata Yunani ada 2 kata yang penting untuk waktu, yaitu kronos dan kairos. Kronos menunjukkan waktu yg sedang berjalan secara mekanis. Jam tangan sdr yg terus bergerak secara mekanis, itulah yg disebut dengan kronos. Sedangkan kairos, menunjukkan suatu saat (momen, kesempatan) yang tdk akan kembali lagi

  • Masa-masa ketika saya di SD, SMP, SMA. KULIAH. Adalah moment-moment (kairos-kairos)
  • Masa-masa ketika saya dulu pacaran: tdk akan kembali lagi. Itu merupakan suatu kairos.
  • Masa-masa ketika saya diberkati nikah adalah momen
  • Dan saat ini pun ketika saya berkotbah dan sdr beribadah adalah suatu momen (kairos)
  • Kairos dalam kebaktian ini tdk akan kembali kpd kita.

==è Minggu depan sudah beda suasananya, pkh nya beda, pemimpinnya beda, lagunya beda, tempat duduk kita juga berbeda.

Moment-moment dalam hidup kita sangatlah penting, sebab momen itulah yang membentuk hidup kita. Orang yg memakai moment atau kesempatannya dengan baik, maka dia akan dibentuk oleh momen itu, shg hidupnya menjadi berarti. Dua bayi yang lahir sama waktunya dan diberikan waktu selama 50 tahun menjalani hidup, maka mungkin bayi yg satu kelak menjadi malaikat dan bayi yg lain kelak menjadi setan

  • Kedua bayi tersebut diberikan kronos yg sama yaitu 50 tahun dan didalam kronos 50 tahun itu terdapat banyak kairos-kairos.
  • Anak yang memakai kairos dengan baik dan arif, akan menjadi malaikat nantinya
  • Sedangkan anak yg tdk memakai kairos dengan arif, kelak akan menjadi setan


 

Waktu yang kita jalani adalah waktu yang sama tetapi waktu yang sama ini akan kita responi, tanggapi dan kita isi dengan sikap dan tindakan yang ber­be­da.

Dan melalui semua ini akan terbentuklah satu pribadi dengan karakter yang unik, yang satu mulia dan yang satu hina.

  • Mulia, jika setiap kesempatan dipakai dengan benar
  • Hina, jika kesempatannya tdk dipakai dengan benar


 

Kesempatan yg tdk dipakai tdk akan kembali kepada kita lagi. Penyesalan sudah tidak berguna lagi.


 

Di Yunani ada sebuah patung yg unik. Di patung itu tertulis perkataan seperti ini

  • Hai patung, siapakah namamu?
  • Saya disebut kesempatan
  • Siapa yang menciptakan engkau
  • Lyssipus
  • Mengapa engkau bertumpu diatas jari kaki?
  • Untuk menunjukkan betapa cepatnya saya berlalu
  • Mengapa rambutmu sedemikian panjang didahimu?
  • Agar orang dapat menyentuhku bila bertemu denganku
  • Lalu mengapa kepalamu sedemikian gundul; di belakang?
  • Untuk menunjukkan bahwa sekali saya melejit, tak akan pernah terkejar
  • Dan sekali lagi siapa namamu?
  • KESEMPATAN


 

Kesempatan itu dapat dipegang, tetapi kalau kita lalai, maka dia akan cepat berlalu. Dan kalau sudah berlalu, kesempatan tdk akan bisa dipegang lagi, tdk akan kembali kepada kita


 

Kita harus bersyukur kalau banyak kesempatan yg kalian sudah pegang selama kelas 1 sampai kelas 6 ini


 

Namun kita harus instropeksi diri dgn serius jika banyak kesempatan yang kita lewati lewati dalam kesia-siaan

=è Kairos yg sudah berlalu, tdk akan kembali kepada kita

Jikalau selama ini kalian tdk memakai kairos /kesempatan dengan baik untuk bertumbuh dlm kerohanianmu, belajar dgn sungguh-sungguh, maka kalian masih punya kesempatan untuk menebusnya pada hari-hari mendatang


 

Firman Tuhan mengatakan :" Tebuslah" kairos mu/kesempatanmu Eavluasi kembali Bagaimana cara kita menebus waktu kita?


 


Kita dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap waktu itu menjadi suatu momen yg bersifat kekal.


 

Kita datang retret , kebaktian, doa, baca firman bukan lagi untuk mengisi waktu, tetapi kita jadikan suatu kairos dimana melalui firman Tuhan dan doa kita bertumbuh

=è Jadi waktu itu kita ubah menjadi momen untuk bertumbuh

Kita bekerja bukan lagi untuk tujuan-tujuan yg fana, melainkan menjadikan nya sebagai kairos yg memiliki nilai-nilai kekekalan, yg akan memuliakan Tuhan

  • Kamu bekerja untuk kemuliaan Tuhan


 

Cara yg lain untuk menebus waktu kita adalah dengan menyaring segala sesuatu yang kita kerjakan

  • Yang tidak bermakna kita tolak
  • Sebenarnya banyak hal yang tdk perlu dibaca, banyak film yg tdk perlu ditonton, banyak musik yg tdk perlu didengarkan, banyak permainan yg tdk perlu dimainkan

=è Semua itu perlu diseleksi agar kita dapat menebus waktu kita


 

Biarlah kita mencari hal-hal yang berarti dan yang bermakna saja, yang tdk perlu kita buang, yang penting kita raih, kita olah baik-baik, kita pelihara.


 

Pergunakanlah waktu yang ada, atau tebuslah kairos-kairos yg ada. Dengan menjadikan kairos itu bersifat kekal, dan dengan cara menyaring segala sesuatu yg kita kerjakan


 

Jika kita tdk menjadikan kairos itu bersifat kekal, maka kairos itu akan bersifat fana


 

C.S. Lewis pernah menulis,"Tak ada wilayah yang netral di jagad raya ini: setiap sentimeter, setiap detik yang ada adalah milik Allah, jika tidak, maka akan direbut Setan"


 

Jadi ketika kita tdk memakai waktu untuk sesuatu yg bersifat kekal, maka waktu itu akan menjadi miliknya setan Itulah sebabnya Paulus mengatakan dengan serius: Pergunakanlahwaktu yg ada karena hari-hari ini jahat.


 

Kita hidup didalam hari-hari yang jahat. Yang dimaksudkan dengan hari-hari jahat ialah bukan hari senin-minggu yg jahat, melainkan hari-hari dari dunia jahat yang sekarang ini, yang daripadanya Kristus mau melepaskan kita (Gal 1:4).


 

Hari hari itu jahat karena hari-hari tersebut penuh dengan penderitaan dan pencobaan


 

Setiap detik waktu kita terancam untuk direbut oleh setan melalui pencobaan, penderitaan

=è terancam untuk dipakai melakukan kehendak setan

Oleh sebab itui, waktu/kairos ini, pakailah dengan serius untuk Allah, jika tidak maka akan dipakai untuk setan.


 

Pada hari ini periksalah hidup sdr.

  • Socrates : Hidup yg tdk diperiksa tidaklah layak untuk dijalani periksalah apakah sdr sudah menjalaninya dengan bijaksana,dengan waspada, dengan memakai kairos untuk sesuatu yg bernilaikekal?

=è Jika belum mulailah sekarang ini, jangan tunggu besok


 


 


 


 


 


 


 

1 komentar:

myblog mengatakan...

Terimakasih, artikelnya mencerahkan. Syalom.