Senin, 18 Mei 2020
Jangan berbuat berdosa ketika menderita ( Ayub 7)
Senin 18 Mei 2020
Tidak semua penderitaan adalah akibat dosa. Ada penderitaan yang disebabkan oleh karena dosa kita tetapi ada juga yang bukan . Namun penderitaan juga bisa membuat orang berdosa. Kalau kita tidak merespon dengan bijak penderitaan kita bisa jatuh ke dalam dosa.
Ayub menderita bukan karena dosanya. Dia menderita karena diijinkan oleh Allah. Dalam penderitaan nya itu Ayub banyak berteologia bersama sama sahabat sahabatnya, khususnya topik tentang Allah, dosa, dan penderitaan.
Di dalam Ayub 7, Ayub berhenti berbicara kepada sahabat sahabat nya. Kini dia berbicara kepada Allah. Ayub mulai meragukan nilai nilai yang selama ini dia pegang. Hal ini membawa Ayub ke dalam bahaya dimana menganggap bahwa Allah tidak memperhatikan dia dan tidak adil terhadap dia. Kita tahu bahwa kelak Allah menegur Ayub (38:2)
Penderitaan yang kita alami mungkin saja bukan oleh karena dosa kita. Kita sudah hidup dengan baik dan taat kepada Tuhan tapi kita menderita. Namun hati hati , jangan sampai penderitaan itu membuat kita jatuh ke dalam dosa dengan menuduh Allah tidak adil terhadap kita
Doa
Bapa yang mengasihi kami, kami percaya bahwa dalam segala kesusahan kami ,pergumulan kami Engkau tetap mengasihi kami dan tidak ada yang dapat memisahkan kami dari kasihMu. Tolonglah kami agar jangan sampai berdosa kepada Engkau ketika kami menderita sebaliknya kami diberi hikmat untuk memahami penderitaan kami dan bertumbuh semakin serupa Kristus
Amin
Pdt. Yohannis Trisfant
Kamis, 14 Mei 2020
Rabu, 13 Mei 2020
Pengharapan yang terkandung dalam panggilanNya.(Ef 1:18)
Yohannis Trisfant, MTh
www. Mediakotbah.wordpress.com
Eph 1:18
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan
apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian
yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,.J.B Philips.
Ada dua hal yang bisa membuat
kita bisa tenang menjalani hidup ini Pertama, kebodohan. Koq bisa kebodohan bisa
membuat kita tenang menghadapi berbagai masalah ? Saya berikan contoh, suatu
hari ada seorang dari kampung naik pesawat, jalan-jalan keluar negeri, yakni ke
Australia. Tiba-tiba diumumkan bahwa sebentar lagi penumpang akan
menghadapi turbulence“goncangan”. Itu semacam goncangan badai di udara.
Semua orang panik. Ada yang membaca doa. Ada yang memejamkan mata . ada yang
pucat pasi. Tetapi, ada seseorang di situ tenang-tenang saja. Dia begitu
tenang. Goncangan-goncangan yang kemudian terjadi, dianggap biasa. Mungkin juga
dia sering naik truk shingga biasa berada di antara goncangan. Ya, dia biasa
saja tidak cemas sedikit pun. Akhirnya turbulence pun reda.
Beberapa saat
kemudian diumumkan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat. Semua
penumpang ketakautan lagi. Dan begitu mendarat, semuanya selamat, semuanya
gembira kecuali orang itu. Dia malah heran, tadi betitu kelihatan menderita,
sekarang malah bergembira, semua orang saling berpelukan. Dia saja yang tidak
berpelukan sama sekali. Kalaupun ikut berpelukan, dia tidak sebahagia yang
lain. Mengapa? Karena pengumuman itu disampaikan dalam bahasa inggris dan
dialah satu-satunya tidak paham bahasa inggris.
Itulah untungnya
menjadi orang bodoh. Menjadi orang bodoh itu tidak mencemaskan masa depan
karena dia tidak mengetahuinya. Orang bodoh tidak cemas tetapi akan
langsung celaka karena kebodohannya.
Kalau saya tidak banyak mengerti situasi eknomi di negara ini, saya akan
tenang-tenang saja, sampai tiba-tiba harga barang melonjak naik dan saya
kesulitan mengatur keuangan.
Kita bisa tenang menjalani hidup ini dengan kebodohan. Namun pada
zaman yang seperti ini, tidak mungkin kita tidak tahu apa-apa dengan apa yang
terjadi di sekitar kita. Kalau pun, kita tidak mau tahu, orang lain akan
memberitahu kita. Dan celakanya adalah kebodohan tidak melepaskan kita dari
bahaya atau dari kesulitan.
Ada cara kedua menjalani hidup ini dengan segala tantangannya,
yaitu memiliki pengertian. Untuk memiliki pengertian ini, caranya bukan dengan
meminum jamu tolak angin, seperti iklan di TV yang mengatakan orang pintar
minum tolak angin dan orang bodoh minum minyak angin. Pintar atau bodoh itu
bukan soal minum tolak angin atau minum minyak angin. Tetapi dengan berdoa
meminta pengertian. Paulus berdoa seperti ini untuk jemaat di Efesus:” Dan supaya Ia menjadikan MATA HATIMU TERANG, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang
terkandung dalam panggilan-Nya (Ef
1:18 ). Apa itu mata hati, sehingga Paulus
mendoakan agar terang? Jika saya berdoa, Tuhan. Jadikan mata hati saya
terang, maka apakah yang sedang saya minta? Permintaan Paulus ini berhubungan
dengan ayat.... 17, dimana dia meminta agar jemaat Efesus diberikan roh hikmat
dan wahyu . Hikmat yang diminta oleh Paulus bukan hanya berhubungan dengan
pikiran atau otak saja. Karena yang Paulus minta adalah mata hati menjadi terang.
Mata hati memiliki hikmat dan wahyu. Kita tahu bahwa dalam PL, hati digambarkan
sebagai tahta dari fisik, kerohanian dan kehidupan mental seseorang. Itu
menunjuk kepada pusat dan sumber dari kehidupan fisik ( Mazmur 101:5; 103: 15;
kis 14:17) dan seluruh hal batiniah yang ada di dalam diri kita termasuk
perasaan, emosi ( Roma 1:24; 9:2; 2 kor 2:4)
kemauan ( 2 kor 9:7) dan pemikirannya ( Ef 1:18; w kor 4:6).
Oleh sebab itu,
Paulus berdoa agar, fisik, perasaan, emosi, kemauan, pemikiran dari jemaat di
Efesus diterangi dengan hikmat dan wahyu
dari Allah. Bukan hanya otak mereka saja yang diterangi dengan hikmat dan wahyu
dari Tuhan, melainkan juga emosinya, spiritualnya, sehingga mereka bisa melihat
pengharapan yang ada dalam Kristus Yesus.
Kalau saya bahasakan dengan sederhana seperti ini, pikiran kita mengerti
adanya penghatapan tersebut tetapi perasaan kita juga merasakan pengharapan
itu, hati kita meyakini adanya pengharapan itu. Tanpa diterangi oleh Tuhan, Kita tidak akan dapat
melihat adanya pengharapan kita di dalam Kristus.
Kita mungkin
bertanya mengapa hati perlu diterangi oleh Tuhan agar bisa memiliki
pengharapan? Bukankah mereka yang tidak percaya Tuhan pun juga memiliki
pengharapan demi pengharapan di tahun baru ini, misalnya harapan agar diberkati
secara materi dan kesehatan. Memang,
mereka yang tidak mengenal Tuhan juga memiliki harapan ini setiap tahun
baru. Namun bukanlah jenis pengharapan
yang seperti itu yang di doakan oleh Paulus agar bisa dilihat dengan terang
oleh jemaat Efesus.
Pengharapan yang
di doakan oleh Paulus agar bisa dilihat dengan jelas oleh jemaat Efesus adalah
pengharapan yang terkandung dalam panggilan Allah untuk mereka. Pengharapan
yang selalu kita harapkan dalam hidup kita setiap tahun yang baru adalah
pengharapan hidup sehat, harapan usaha diberkati, harapan anak masuk kuliah,
harapan dapat pacar, harapan beli rumah, dll sejuta harapan- harapan. Harapan
kita tidak berbeda dengan harapan mereka yang belum percaya kepada Kristus.
Harapan-harapan seperti ini tidaklah salah. Boleh saja kita memiliki
harapan-harapan tersebut dan itu manusiawi, namun itu bukanlah harapan yang
membutuhkan mata hati yang terang untuk bisa melihatnya. Walaupun mata hati
seseorang masih gelap, dia masih bisa melihat harapan-harapan itu. Paulus
berdoa agar mata hati kita bisa melihat pengharapan yang terkandung dalam
PANGGILAN ALLAH buat kita.
Pengharapan ini
bukanlah pengharapan akan panggilan kita melainkan pengharapan akan panggilan Allah untuk kita. Ada perbedaan antara
panggilan kita dan panggilan Allah. Panggilan kita berhubungan dengan kita
terpanggil menjadi apa, atau terpanggil untuk melakukan apa pada tahun ini.
Panggilan kita lebih sempit pengertiannya dan berkaitan dengan cita cita,
target, atau sasaran sasaran kita. Misalnya, pada tahun ini saya terpanggil
untuk melakukan bisnis yang baru, atau pada tahun ini saya terpanggil untuk
memasuki profesi sebagai guru, atau saya terpanggil untuk menjaga
kesehatan, Saya terpanggil untuk kerja
di luar negeri.
Namun,
pengharapan yang dimaksud disini bukanlah pengharapan akan terpenuhinya
panggilan kita yang seperti itu. Kalau hanya pengharapan yang seperti ini tidak
perlu mata hati yang terang untuk bisa melihat dan memenuhinya. Yang dimaksud oleh Paulus dengan pengharapan yang membutuhkan mata hati yang terang untuk bisa
melihatnya adalah pengharapan akan PANGGILAN ALLAH. pengharapan akan panggilan
Allah ini berhubungan dengan panggilan di dalam keselamatan. Sebagaimana
dikatakan dalam Efesus 4:4 satu
tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang terkandung dalam panggilanmu. Panggilan Allah ini adalah panggilan
yang Allah berikan kepada umat pilihannya di dalam Kristus sebelum dunia
dijadikan. Sebab di dalam Dia Allah
telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat
di hadapan- Nya (Ephesians 1:4).
Panggilan ini menjadi efektif dalam hidup kita melalui pemberitaan Injil
(Roma 8:30). Pada waktu kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
maka disitulah kita menjadi orang-orang yang memiliki pengharapan
Hal hal yang
terkandung dalam pengharapan ini adalah: keselamatan ( 1 tes 5:8), kebenaran (
Gal 5:5,) kebangkitan tubuh yang tidak akan binasa ( 1 kor 15:52-55)),
kehidupan kekal ( tit 1:2; 3:7) dan kemuliaan Allah ( rom 5:2). Lihat juga Ef
1:12; Roma 4:18; 5:5; 12:12; 1 kor 13:7.
Pengharapan akan
panggilan Allah ini untuk mereka berhubungan dengan segala hal yang ada dalam
Kristus, dimana ini merupakan tujuan final dari aktivitas keselamatan Allah di
dalam Anaknya Ef 1:10. Pengharapan ini tidaklah dimiliki oleh orang orang non
Yahudi sebelum mereka percaya ( Ef 2:12).lebih jauh lagi, Paulus menggambarkan
juga bahwa pengharapan akan panggilan Allah ini adalah orang-orang percaya
dapat berbagian dalam kemuliaan Allah ( Roma 5:2), pengharapan untuk bersama
sama tampil dengan Kristus dalam kebesaranNya. Lihat terjemahan lain, Philips,
Colossians 3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak,
kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Pengharapan yang
seperti ini yang seringkali kita abaikan. Kita lebih mengingat akan pengharapan
pekerjaan yang diberkati, pengharapan akan kesembuhan, harapan kesuksesan. Dan
itu yang selalu menjadi doa utama kita setiap tahun baru kita tidak ada bedanya
dengan agama Busan, bisnis, Islam, dan atheis.
Harapan-harapan
kita banyak bersifat sementara dan materialistis dan tidak bersifat kekal dan
spiritual. Tidaklah salah jika kita berharap pekerjaan diberkati, tubuh kita
sehat. Anak anak kita sukses, namun jangan itu menjadi pengharapan terbesar
kita di tahun 2914 ini. Sebab itu bukanlah pengharapan yang terbesar yang kita
miliki. Itu bukanlah janji terbesar yang dijanjikan oleh Allah buat kita. Janji
yang terbesar dan pengharapan terbesar yang kita miliki adalah pengharapan
keselamatan, pengharapan kebangkitan tubuh, Pengharapan diubahkan semakin
serupa dengan Kristus, pengharapan menerima kemuliaan kelak , pemgharapan yang
bersifat rohani, pengharapan menerima segala kekayaan yang Allah sudah siapkan
untuk kita sebagai anak anak Allah. Itulah pengharapan yangmesti kita
miliki.
Pengharapan yang
seperti ini sudah dimiliki oleh jemaat Efesus, sebab hati mereka sudah
diterangi oleh Roh Kudus. Dahulu jemaat di Efesus memiliki hati yang
gelap, dimana Paulus mengatakan bahwa pengertiannya gelap, jauh dari hidup
persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
kedegilan hati mereka. Ef 4:18. Sehingga mereka dapat dikatakan sebagai
kegelapan. Ef 5:8 Namun oleh karya roh Kudus, jemaat Efesus mengalami
pembaharuan yang sangat penting, dimana hari mereka telah diterangi oleh Roh
Kudus sehingga mereka memiliki pengharapan akan keselamatan di dalam Kristus.
Paulus mengatakan ini dalam Efesus 1:3-4, Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita
Yesus Kristus yang dalam Kristus telah
mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di
dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus
dan tak bercacat di hadapan- Nya.
Dan sekarang
Paulus berdoa agar Allah menjadikan
mata hati mereka TERANG, agar dapat mengerti pengharapan apakah yang terkandung
dalam panggilan-Nya: betapa KAYANYA kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus. Artinya adalah agar jemaat Efesus dapat melihat dan mengerti
dengan jelas tentang pengharapan mereka. Dalam kesibukan kita' seringkali kita
tidak mengingat lagi pengharapan rohani yang kita miliki di dalam Kristus. Mata
rohani kita di suramkan oleh apa yang sementara, di suramkan oleh yang bersifat
materi. Kita tidak memikirkan perkara perkara yang di atas melainkan yang di
bumi. Padahal pengharapan yang bersifat rohani ini adalah kekal, dan nilainya
sangat besar , tidak bisa kita beli.
Pengharapan yang kekal ini, akan kita nikmati
kepenuhannya kelak dan kita sedang berjalan menuju ke sana. Semakin hari, kita
semakin merasakan suasana surga. Kalau saudara sedang menuju ke Pantai
Pangandaran, maka semakin lama perjalanan saudara akan semakin melihat
tanda-tanda pantai . Pada awalnya, saudara tidak melihat pohon kelapan, tetapi
ketika sudah dekat ke Pantai, maka mulai bermunculan pohon-pohon kelapa. Itu
tandanya kita semakin dekat ke Pangandaran. Kalau saudara tidak ketemu dengan
pohon kelapa, mungkin saudara salah jalan dan sedang berjalan menuju ke jawa
tengah. Hal inilah juga yang seharusnya kita alami dalam perjalanan rohani kita
menuju pengharapan kekal yang Tuhan sediakan buat kita. Semakin bertambahnya
tahun, seharusnya semakin terlihat
tanda-tanda rohani dalam hidup kita. Kalau tidak ada, tanda-tanda
spiritual itu, kita mungkin tidak sedang berjalan menuju ke sorga, tetapi
menuju ke neraka. Pengharapan keselamatan, pengharapan kemuliaan yang kelak
akan kita miliki, akan semakin jelas tanda-tandanya dalam hidup kita setiap
hari. Perjalanan rohani kita akan semakin terang benderang karena kita sedang
menuju terang yang besar, yaitu pengharapan akan panggilan Allah buat kita.
Seperti yang dikatakan oleh Amsal 4:18
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah
terang sampai rembang tengah hari.
Kita tahu bahwa sinar matahari sore mirip dengan sinar matahari pagi,
namun memiliki perbedaan yang menyolok
·
Perbedaannya: sinar matahari sore,
bersinar semakin lama semakin menuju kegelapan, bahkan sampai mencapai
kegelapan yang sempurna. Dari jam 4 sore sampai jam 24.00 tengah malam. Dari
terang menuju kegelapan yang sempurna
= seperti inilah
hidup Saul. Bersinar, tetapi semakin lama semakin menuju kegelapan yang pekat
·
Sedangkan matahari pagi, akan
bersinar semakin lma semakin terang sehingga mencapai terang yang sempurna pada
siang hari. Dari jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Dari terang yang
biasa-biasa sampai mencapai terang yang luar biasa
Seperti inilah
hidup orang kristen yang memiliki pengharapan akan kemuliaan, pengharapan akan
keselamatan, yang memiliki pengharapan hidup kekal, yakni semakin hari kita
semakin bercahaya
·
Paulus mengatakan: “meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari (2 Kor 4: 16)
·
Mazmur 92: 13-16 : “orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan
tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan
akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah,
menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa Tuhan itu benar, ….......
Seperti inilah
orang-orang yang memiliki pengharapan akan panggilan Allah. Hidupnya menujukkan
perubahan menuju ke pengharapan spiritual yang dimilikinya, yakni semakin tua
semakin gemuk dan segar, semakin berbuah hidupnya. Kehidupan rohani itu seperti air hidup,
seperti mata air yang terus memancar sampai kepada hidup yang kekal (Yoh 4:
10-14). Secara jasmani, kita memang semakin hari semakin tua tetapi kita akan
semakin jelas melihat kehadiran Allah dalam hidupnya. ini berarti semakin
bertambahnya umur saya, perkara-perkara duniawi akan semakin dan semakin
berkurang daya tariknya, hingga akhirnya menjadi sama sekali tidak menarik. Tubuh
kita memang semakin hari semakin lapuk, tetapi Terang Kristus semakin bersinar
dalam hati kita. Semakin hari, kita diubah semakin serupa dengan Kristus.
Serupa dgn Kristus yg lemah lembut, mengampuni, mengasihi, yg berdoa, yg
melayani dengan giat. Inilah pengharapan spiritual yang kita miliki dan
seharusnya ini menjadi pengharapan utama dalam hidup kita di tahun 2014 ini.
Saudara mesti
berdoa agar mata hati mu menjadi terang, sehingga saudara bukan hanya memandang
kepada pengharapan-pengharapan yang sementara, seperti kesuksesan pekerjaan,
karier, dll, tetapi agar mata hati kita menjadi terang dan mengarahkan hidup
kita kepada pengharapan spiritual yang kita miliki di dalam Kristus., Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus (Rom 14:17). kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (1Ti
6:11 )
Berharaplah supaya pada tahun ini saudara lebih hidup
dalam kebenaran, lebih menikmati damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Berharap;ah agar tahun ini saudara semakin penuh kasih, memiliki kesabaran dan
kelembutan. Berdoalah dan berharaplah agar tahun ini saudara semakin serupa
dengan Kristus. Untuk bisa melihat semua
pengharapan itu, kita mesti berdoa agar mata hati kita diterangi oleh Roh
Kudus.
Pengharapan spiritual kita yang seperti
ini bukanlah pengharapan yang kosong, sebab Allah sendiri yang sedang
mengerjakan pengharapan itu di dalam hidup kita. C.S. Lewis memberikan sebuah gambaran yang
menarik mengenai hidup kita. C.S. Lewis berkata seperti ini: bayangkan diri
anda sebagai sebuah rumah tempat tinggal . Allah datang untuk membangun kembali
rumah itu. Mula-mula, anda mungkin memahami apa yang sedang Ia lakukan. Ia
memperbaiki saluran air, menambal genteng yang bocor, dan sebagainya. Anda tahu
bahwa semua itu memang harus dilakukan sehingga anda tidak terkejut. Tetapi
kemudian, Ia mulai mengetuk-ngetuk sekeliling rumah dengan sangat keras, dan
anda menganggapnya tak masuk akal. Apa yang sedang Ia lakukan? Penjelasannya
adalah, Ia sedang membangun rumah yang sama sekali berbeda dari apa yang anda
pikirkan semula. Dia menambah bagian sayap disini, meletakkan lantai tambahan
di sana, meninggikan menara dna membuat halaman. Semula anda pikir bahwa anda
sedang dibangun menjadi sebuah pondok kecil yang manis; tetapi sebenarnya Ia
sedang membangun sebuah istana. Ia bermaksud untuk datang dan mendiami istana
itu sendiri.
Allah sedang membangun istana di dalam
diri saudara, Berharaplah agar istama itu semakin terbentuk pada tahun ini.
Mereka yang bisa melihat dengan jelas pengharapan
kekal yang dimilikinya ini akan hidup selalu dengan penuh pengharapan dalam
dunia ini. Dia tidak akan pernah berputus asa. Sebab jika Allah sudah
menganugerahkan anaknya yang tunggal! masakan dia tidak menganugerahkan segala
sesuatu kepada kita? Jika Allah sudah memberikan segala kekayaan sorgawi
masakan Dia tidak menganugerahkan kebutuhan kita di bumi ini ? Dia bahkan
memberikan lebih dari apa yang kita minta maupun doakan. Pengharapan kita
dalam dunia ini adalah pengharapan yang berdasarkan kepada janji Allah buat
kita. Ini adalah pengharapan yang diharapkan oleh seorang anak kepada bapanya.
Sebuah pengharapan bahwa ketika dia meminta roti, tidak akan diberikan batu,
atau ketika dia meminta ikan tidak akan diberikan kalajengking atau ular.
Pengharapan kita selalu memiliki dasar sehingga bukanlah sebuah impian kosong.
Jurgen
Moltman dalam bukunya teologi pengharapan menulsikan seperti ini, bahwa ada yang
mengatakan bahwa pengharapan itu hanyalah sebuah tipuan kebahagiaan dalam
kesusahan manusia. Katanya,
mengharapkan akan masa depan yang lebih baik sama saja dengan mengingat akan
masa lampau yang baik. Semua itu hanya tipuan pikiran dan khayalan saja.
Ketika kami sedang makan, anak-anak
saya bertanya, pap.....apa yang akan papa lakukan kalau papa punya uang 1
milliar?
Kalau papa punya uang satu milliar
papa akan sumbangkan ke panti asuhan: Rp. 250 juta
Panti jompo Rp. 250 juta
Bantu anak anak untuk sekolah
Rp.250 juta
Kasih ke ama: Rp. 250 juta
Lho, habis dong.terus bagian kita
mana? Tanya anak-anak saya
Gampang: kita ngelamun lagi punya 1
milliar. Anak-anak saya terdiam sejenak, kemudian tertawa dan mengatakan: iya
yah...
Artinya mereka mengerti bahwa
lamunan itu bukan realita. Mau ngelamun punya uang sampai 100 triliun dollar
sampai indonnesia inflasi, enggak apa-
Saudara tahu apa artinya ngelamun?
Melamun itu berasal dari bahasa sunda, ngalamun
Moon artinya: bulan da;am bahasa
Inggris
Jadi ngalamun artinya mengambil
bulan.
Melamun itu tidak realistis, itu mimpi.
Itu
bukan harapan, karena tidak ada dasar untuk berharap. Tuhan tidak menjanjikan
saya memiliki uang yang seperti itu secara tidak terbatas , atau memiliki uang
sesuai dengan lamunan saya. Kalau terjadi seperti itu, bisa -bisa uang tidak
ada nilainya lagi. Lamuman itu hanya membuat senang sementara. Itu bukan
pengharapan. Pengharapan bukanlah janji untuk mengambilkan bulan atau matahari
untuk sang kekasih. Tetapi pengharapan adalah duduk di bawah sinar bulan dan
sinar matahari. Pengharapan di dalam Tuhan bukanlah lamunan. Pengharapan
bukanlah tipuan kebahagiaan dalam kesusahan manusia, karena dasar dari
pengharapan kita di dunia ini adalah pengharapan spiritual yang kita miliki di
dalam Kristus.
Pengharapan memang akan menipu kita dengan
kebahagiaan yang palsu kalau dasar pengharapan kita lemah. Jikalau dalam
penderitaaan kita sekarang, kita mengharapkan kelak mendapatkan kebahagiaan
namun dasar pengharapannya adalah pada mitos atau kepada manusia, maka
pengharapan seperti itu tidaklah kuat,
dan dan kebahagiaannya hanyalah tipuan, atau hanya kebahagiaan sementara pada
saat itu saja. Pengharapan adalah kebahagiaan yang dirasakan saat ini dan juga
saat tibanya hal yang diharapkan itu. Pengharapan yang benar bukanlah sebuah
tipuan yang memberikan kebahagiaan sementara kepada manusia. Alasannya adalah
karena Allah yang dijadikan dasar pengharapan adalah Allah masa lalu, Allah
masa kini dan Allah masa yang akan datang. Dia adalah Allah yang sama, yang
memberi janji, yang berada di masa kini tetapi juga berada di masa lalu
.Kalimat Tuhan Yesus yang mengatakan : "Berbahagialah, hai kamu yang
miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. (21) Berbahagialah, hai
kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai
kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Luk 6:20-21 Bukanlah
kalimat-kalimat kosong yang menipu dengan pengharapan palsu, tetapi merupakan
sebuah jaminan akan adanya kebahagiaan mereka kelak. Mereka bisa mengharapkan
ini dari Tuhan.
Pengharapan dengan dasar yang kuat ini membuat
hidup itu indah dan bukan sebuah tipuan, karena melalui pengharapan itu,
manusia dapat menerima seluruh keberadaannya dan menemukan sukacita bukan hanya
ketika dirinya sedang bersukacita tetapi juga ketika menderita, bukan hanya
ketika bahagia tetapi juga ketika sakit.
·
Ini disebabkan
karena di dalam janji Allah, kita bisa mengharapkan masa depan yang baik.
Itulah sebabnya, orang Kristen yang hidup tanpa
pengharapan sudah tidak memiliki hidup. Mereka yang sudah tidak punya pengharapan
adalah seperti orang yang hidup di dalam neraka, karena neraka adalah tempat
yang menyakitkan dan tidak ada pengharapan untuk lepas dari kesakitan itu.
Jikalau saudara sedang berada dalam keputusasaan
pada hari ini, berdoalah agar Tuhan membuka mata hatimu sehingga diterangi dan
bisa melihat pengharapan mu yang sangat besar di dalam Tuhan.
Pengharapan kristen berbeda dengan pengharapan non
Kristen. Orang Non kristen ketika sudah tidak punya lagi hal-hal yang bisa
diharapkan baik itu dari orang lain maupun dari dirinya sendiri, dia sudah
putus asa , kehilangan pengharapan. Hal ini berbeda dengan orang kristen.
Ketika orang kristen sudah tidak punya lagi sumber-sumber yang bisa diharapkan
dirinya tetap masih punya pengharapan. Walaupun tidak ada lagi manusia yang
bisa diharapkan, bahkan termasuk diri kita, kita tetap masih punya pengharapan
di dalam Tuhan. Jadi pengharapan kristen adalah sebuah pengharapan yang
diletakkan kepada Tuhan, bahkan walaupun segala sesuatunya sudah nampak
mustahil bagi manusia.
Misalnya, dalam peristiwa Abraham, tidak ada
satupun situasi yang mendukung dimana Abraham dapat mengharapkan akan memiliki
anak. Sarai sudah tidak bisa diharapkan karena sudah mati haid, bahkan dirinya
pun sudah tua. Abraham sendiri berkata "Mungkinkah
bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah
Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang
anak?"(Kej 17:17).
Tetapi karena Abraham percaya kepada Allah, dia
dapat percaya di dalam pengharapan. Roma 4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap
juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah
difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Inilah
yang kita sebut sebagai pengharapan Alkitabiah. Berharap kepada Allah, walaupun tidak
ada lagi manusia yang bisa diharapkan, termasuk diri kita. Kita tidak memiliki
sumber pengharapan yang lain, kecuali di dalam Allah saja. Pengharapan
Alkitabiah, adalah sebuah kepercayaan kepada Allah yang hidup, yang bertindak
dan intervensi di dalam kehidupan manusia dan yang dapat dipercaya akan
menggenapi janjiNya. Pengharapan Alkitabiah semacam itu bukanlah sebuah
temperamen manusia, juga tidak dikondisikan oleh kemampuan manusia. Pengharapan
semacam itu, tidaklah bergantung kepada apa yang manusia miliki, atau, apa yang
dapat dilakukan oleh dirinya sendiri, juga tidak bergantung kepada apa dapat
orang lain lakukan untuknya. Tetapi pengharapan hanya kepada Allah saja.
Kita tahu bahwa setiap pengharapan berdasarkan
kepada sesuatu. Bila seseorang mengharapkan masa depan yang baik, pasti dia
punya dasar di dalam pengharapannya itu. Mungkin dia sudah mengikuti program
pensiun, sehingga masa tuanya bisa terjamin. Pengharapan kristen berdasarkan
kepada Allah saja. Kita tidak bisa berharap hanya kepada uang pensiun, sebab
uang pensiun bisa dipakai untuk pensisun, bisa juga dipakai untuk pengobatan
kita, kalau kita sakit. Masa tua yang terjamin tidak bisa diandalkan pada
sumber-sumber manusia, tetapi hanya kepada Allah. Ada faktor-faktor yang tidak
terduga bisa terjadi. Segala sesuatu
yang kita miliki bisa berubah. Tetapi Allah dan janjiNya tidak pernah berubah.
Manusia yang kita sandari bisa berubah. Alam bisa berubah, perhitungan manusia
bisa meleset. .Perusuhaan yang kita andalakan sebagai pengahrapan kita juga
bisa berubah. Situasi bisa berubah. Sedangkan Allah tidaklah berubah. Kita akan
banyak kecewa kalau kita menaruh pengharapan kita kepada hal-hal lain di luar
Allah dan bukan hanya kecewa, tetapi akan mencelakakan hidup kita
Titanic, kapal
terbesar di era awal abad ke 20. mampu mengangkut 3000 penumpang dari Inggris
ke Amerika Serikat. Memiliki teknologi tercanggih saat itu. Pemiliknya,
mengatakan:”
“Jangankan
tujuh samudera, bahkan Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ini!”
Maka
di sebuah malam yang dingin, di pelayaran perdananya, kapal ini menabrak sebuah
gunung Es.
Kapal
besar ini pun tenggelam membawa ribuan penumpangnya, beserta kesombongan yang
dibawanya
Tancredo Neves (Presiden Brazil)
Selagi kampanye, ia berkata: "Bila mendapat
500.000 suara dari anggota partai saya, maka tidak ada yang dapat mendepak saya
dari posisi Presiden, BAHKAN TUHAN
SENDIRI." Akhirnya, ia mendapat lebih dari 500.000 suara, tapi SEHARI
sebelum peresmian jabatannya, ia sakit dan mati.
Mungkin pada tahun ini, saudara memiliki cukup
banyak persediaan materi, usaha juga diprediksi akan baik, kesehatan juga sudah
general chek up dan kata dokter baik, namun janganlah sombong dan mengabaikan
Tuhan dalam hidupmu. Tetaplah menaruh pengharapanmu HANYA kepada Tuhan.
Walaupun saudara memiliki teman yang bisa membantu,
atau kepandaian ataupun uang yang banyak, janganlah menaruh pengharapanmu
kepada semua itu. Teman tidak selamanya bersedia membantu, demikian juga
kepandaian bukan jaminan kita akan berhasil, uang yang banyak juga bisa habis.
Tetapi Tuhan itu setia terhadap janjiNya dan Dia berkuasa melaksanakan
janjiNya.Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita,
sebab Ia, yang menjanjikannya, setia Heb 10:23. Dia adalah sumber pengharapan,
kita dan akan memenuhi kita dengan
segala sukacita dan damai sejahtera dan dengan
kekuatan Roh Kudus saudara berlimpah-limpah dalam pengharapan. Rom 15:13
Pengharapan
kita dalam dunia ini berdasarkan kepada pengharapan kita menerima kemuliaan
kelak. Pengharapan jasmani kita berdasarkan kepada pengharapan spiritual kita.
Kita memiliki pengharapan dalam pekerjaan, dalam kehidupan kita sekarang ini
karena kita sudah memiliki pengharapan yang kekal. Pengharapan kekal,
pengharapan menerima kemuliaan kelak menjadi dasar dari harapan harapan kita
dalam dunia ini. kita bisa menaruh harapan kepada Allah karena saat ini kita
telah menjadi anak Allah. Kita bisa menaruh harapan kepada Allah karena kita
sekarang adalah milik Allah.
Dalam
Katekismus Heidelberg yang diterbitkan oleh Ursinus pada tahun 1563 dan banyak
dipakai di gereja-gereja Eropah, pada pertanyaan pertama, ditanyakan seperti
ini
“Apakah
satu-atunya penghiburan bagimu, baik dalam kehidupan maupun kematian?
Jawab:
Bahwa aku, dengan segenap jiwa dan tubuhku, dalam hidup maupun mati, bukanlah
milikku sendiri, melainkan milik Juruselamatku yang setia Yesus Kristus. Yang
dengan darahNya yang tak ternilai harganya telah sepenuhnya melunasi segala
hutang dosaku dan melepaskan aku dari segala kuasa Iblis. Ia juga memelihara
aku sehingga tanpa kehendak BapaKu yang di sorga, tak sehelai rambut pun akan
jatuh dari kepalaku: sebaliknya, segala sesuatu mendatangkan keselamatan
bagiku. Maka oleh Roh KudusNya, Ia juga meyakinkan aku akan hidup yang kekal
dan menjadikanku rela dan taat untuk hidup bagi Dia
Penghiburan
buat kita menjalani hidup ini adalah kita ini milik Tuhan dan memiliki
pengharapan
Rabu, 22 April 2020
Kala Batu Penjuru dibuang (Markus 12:1-12)
Johannis Trisfant
Suatu ketika,
saudara melihat seorang Haji menceburkan seorang pdt di jalan yang sedang
banjir. Apakah yang saudara akan lakukan. Apalagi yang diceburkan itu adalah
pdt. Yohannnis Trisfant. Langsung marah?
Atau ah…..biarin aja lah. Kapan lagi lihat pdt. Yohannis diceburkan ke
jalan yang kebanjiran.
Atau kalau
suatu hari umat Islam sedang menggendong seorang pdt. Apakah orang islam itu
langsung marah dna mengatakan Pdt. Tidak tahu diri?
Kita tentu
mesti mengerti latar belakangnya sampai bisa terjadi peristiwa itu. Latar
belakangnya seperti ini
Pendeta naik
Haji
Seorang haji
bertetangga baik dengan seorang pendeta, rumah mereka berada disebuah lembah
dan pada musim penghujan sering kebanjiran. Suatu ketika, hujannya cukup deras,
sehingga air cukup tinggi. Karena Pak Haji badannya tinggi besar, dalam
perjalanan menuju tempat pengungsian, ia menggendong Pak Pendeta agar tidak
tenggelam.
"Apakah
Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.
"Ah, yang
benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.
"Lah, yang
saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.
"Wah,
kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah
pernah melihat?" balas Pak Haji
"Ah, yang
benar saja, Pak Haji!"
"Pak
Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan
gendongannya.
Setelah kita
tahu ceritanya, maka kita akan maklum kenapa si pendeta Jo tadi digendong sama
haji dan kenapa haji itu menceburkan Pdt. Jo ke dalam air.
Sama halnya dengan tema kita pada hari ini dalam
minggu pra paskah adalah kala batu penjuru dibuang. Apa maksudnya kala batu
penjuru dibuang? Kalimat kala batu penjuru dibuang disampaikan oleh Tuhan Yesus
dalam kaitan dengan perumpamaan tentang penggarap penggarap kebun anggur dan
juga sebagai sebuah kutipan dari mazmur 118:22. Kita tidak bisa langsung
memahami maksudnya kalau lepas dari konteksnya.
Apakah maksudnya kala batu penjuru dibuang? Dari kata
membuang saja kita bisa paham bahwa ini merupakan sebuah penolakan. Menolak
apa? Dari konteksnya adalah menolak untuk bertobat, menolak untuk menerima
anugerah Allah.
Menolak untuk
bertobat
Siapakah yang menolak untuk bertobat? Pemimpin pemimpin agama pada waktu itu, para
pelayan pelayan di bait Allah dan termasuk bangsa Israel. Perumpamaan ini
ditujukan oleh Tuhan Yesus kepada para
pemimpin pemimpin agama Yahudi dan juga
kepada bangsa Israel .
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini tentu karena
ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Pada saat itu para pemimpin agama Yahudi
selalu mencari cari kesalahan Tuhan Yesus.
Para Pemimpin Yahudi ini sudah menjadi BPK: yakni Badan Pencari
Kesalahan Tuhan Yesus .
Misalnya, Ketika Yesus memasuki Yerusalem pada hari
Minggu palem, ia menerima pujian dari orang-orang. Namun hal ini membuat
pemimpin pemimpin agama menjadi marah. Kemarahan ini semakin menjadi jadi
ketika Tuhan Yesus mengusir para penjual dari bait Allah. Kalau tadinya tekanan darah para pemimpin agama
ini 140 /90 kini menjadi naik menjadi 160 / 100. Oleh sebab itu ketika Tuhan
Yesus suatu hari berjalan jalan dihalaman bait Allah , imam, imam kepala itu
dan ahli ahli Taurat ini dengan kemarahan yang dipendam menuntut agar Yesus memberitahu mereka dengan
kuasa manakah Dia melakukan pengusiran tersebut. Pertanyaan ini hendak menjatuhkan Kristus dan
menuduh Dia sebagai guru palsu, sebagai
penghujat, atau perusak hukum.
Ini akan mendiskreditkan Yesus di
depan mata orang-orang dan menunjukkan bahwa para pemimpin agama adalah pembela agama yang benar dari Israel. Namun Kristus
menjawab dengan cerdik dan balik bertanya :
Baptisan Yohanes itu dari sorga atau dari manusia ? Kalau mereka berkata
itu dari sorga maka pertanyaannya adalah mengapa mereka tidak menerima Yohanes
sebagai nabi dan mengapa tidak menerima Yesus sebagai Mesias, sebab Yohanes
mengabarkan tentang Mesias. Tetapi
sebaliknya, jika mereka menjawab bahwa baptisan Yohanes adalah dari manusia
maka berarti mereka menolak Yohanes dan Yesus dan tentu saja mereka tidak
berani menolak Yohanes karena orang banyak berpikir bahwa Yohanes adalah
seorang nabi. Akhirnya mereka menjawab tidak tahu. Mereka tidak bisa menjebak
Kristus dan ini membuat kebencian itu semakin menjadi jadi. Mereka semakin menjadi
marah, benci, BT, Keki, semuanya menjadi satu
dan membuat mereka semakin berusaha menangkap dan membunuh Yesus. Inilah yang menjadi latar belakang, kemudian
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan penggarap penggarap kebun anggur dalam
markus 12 ini.
Kisah perumpamaan
Tuhan Yesus ini ditujukan kepada para pemimpin agama yahudi, dimana di dalam
ayat 12, mereka menyadari bahwa diri mereka lah yang dimaksudkan dalam
perumpamaan penggarap kebun anggur. Diri mereka lah sebagai penggarap penggarap kebon anggur yang memukuli
hamba hamba yang diutus oleh pemilik tanah dan diri mereka lah yang digambarkan
sebagai penggarap penggarap yang membunuh anak si pemilik kebon anggur, sebab
mereka memang rencana untuk menangkap dan membunuh Kristus . Mereka sadar bahwa
mereka lah juga yang dimaksud oleh Kristus sebagai tukang bangunan yang
membuang batu dan kemudian batu tersebut menjadi batu penjuru.
Perumpamaan ini diawali oleh Tuhan Yesus dengan
mengatakan
"Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam
pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. Kalau kita perhatikan kalimatnya, maka sebenarnya ini
merupakan sebuah nyanyian kebun anggur yang dituliskan dalam Yes 5:
1-7, tujuh ratus tahun sebelumnya.
Isa 5:1-7 Aku
hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun
anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang
subur. (2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya,
dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga
di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu
menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur
yang asam. (3) Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan
orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. (4)
Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum
Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik,
mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? (5)
Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan
kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu
dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; (6)
Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak
disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan
awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. (7)
Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang
Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya
ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Nyanyian kebun anggur ini adalah sebuah peringatan
kepada bangsa Israel sebelum hari hari pembuangan yang mereka alami. Allah memperingatkan orang yang tidak taat
bahwa ia akan membuang kebun anggurnya ke
bangsa-bangsa lain.
Jadi sama seperti dalam Yesaya 5, ketika Yesus
mengatakan perumpamaan ini, Israel adalah kebun anggur nya Yahweh. Namun ada unsur baru yang ditambahkan Yesus, yaitu adanya penggarap penggarap kebun
anggur. Para Penggarap ini adalah para pemimpin agama, dimana Yesus sedang
berbicara kepada mereka saat itu.
Pemilik sebenarnya dari tanah, adalah YHWH, yang telah menyewakan kebun
anggurnya ke tangan penyewa atau kepada para pemimpin agama.
Dan ketika
sudah tiba musimnya, ia menyuruh hamba hambanya kepada penggarap-penggarap
itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Mar 12:2.
Apakah yang dilakukan oleh penggarap penggarap
ini? Mereka menolak hamba hamba yang
diutus oleh si pemilik kebun anggur tersebut. Apa yang mereka lakukan kepada hamba
hamba tersebut ?
-
Hamba yang
pertama, mereka pukuli dan disuruh pergi dengan tangan hampa ( 12:3)
-
Hamba yang kedua,
mereka pukul sampai luka
kepalanya dan sangat mereka permalukan. (12:5)
-
Dan hamba yang
lainnya ada yang dipulul dan ada juga yang dibunuh. (12: 6)
Ini berarti ada lebih dari tiga hamba yang diutus oleh
si pemilik tanah. Mungkin puluhan hamba. Penggarap ini tidak mau membagi hasil
kebun anggur tersebut dan memukuli, membunuh para utusan di pemilik kebun
anggur.
Ini merupakan sebuah gambaan yang diberikan oleh
Tuhan tentang bangsa Israel dalam
Perjanjian Lama, dimana Tuhan berulang
kali mengirim nabi nabinya supaya mereka bertbat namun mereka ditolak, dibunuh.
Tuhan berkata seperti ini :
Jer 7:25-28
Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu
ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari,
terus-menerus, (26) tetapi mereka tidak mau mendengarkan
kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya,
berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka. (27)
Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka
tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada
mereka, mereka tidak akan menjawab engkau.
(28) Sebab itu, katakanlah kepada
mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka,
dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah
hapus dari mulut mereka."
Disini Tuhan Yesus menegur mereka bahwa mereka itu
tegar tengkuk, dan tidak mau bertobat. Orang yang menolak untuk bertobat itu
akan semakin lama semakin kejam. Perhatikanlah apa yang dilakukannya oleh
mereka yang menolak untuk bertobat ini. Mereka awalnya hanya memukul, kemudian
mereka membunuh, dan bukan hanya itu. Ketika tuan taah ini mengirim anaknya,
anaknya juga dibunuh dan ditaruh dimana? Di luar kebun anggur. Artinya sudah
dibunuh, tidak dikubur, jenasah tersebut dibiarkan dimakkan hewan. Mereka
semakin kejam dan jahat. Hati yang tidak mau bertobat akan semakin kejam dan
jahat. Hati kita tdak berada dalam keadaan yang sama dari hari ke hari. Kalau kita bertoba, maka hati kita akan
semakin diperbaharui semakin baik. Namun kalau kita tidak bertobat, maka hati
kita akan semakin bertambah jahat dan kejam. Jangan pelihara sebuah dosa di
dalam kehidupanmu. Dosa itu akan semakin bertambah besar, dna membuat saudara
semakin bertambah jahat. Jangan mengeraskan hati, sebab jikalau kita
mengeraskan hati maka suatu hari hati kita akan menjadi keras dan jahat.
Anak saya yang
kecil SD kelas 5 suatu hari minta dibeilkan jam weker. Kokonya dna kami juga
mengatakan enggak usah beli weker, pakai alarm HP saja . Tetapi dia tetap ingin
weker , karena katanya supaya bisa
bangun pagi dan tidak usah dibangunkan. Jadilah kami membelika dia weker. Dan
di hari pertam jm wekernya bunyi dan da bngun dengan kaget. Efektif juga jam
weker membangunkan dia. Biasanya dia susah dibangunkan. Tetapi itu berlangung hanya hari pertama dan
kedua saja. Hari ketiga ketika jamnya bunyi dia padamkan dan setelah itu tidur
lagi. Setelah beberapa kali dia melakukan itu, maka suatu hari saya
mendengarkan jamnya bunyi terus tetapi
dia tetap tidur. Jam weker bunyi, dia tetap tidur. Weker sudah bukan lagi alarm
yang bisa membangunkan dia tetapi sudah menjadi musik yang membuat dia tidur
dengan nyenyak.
Sama dengan
dosa atau atau hati yang tidak mau bertobat. Ketika kita menutup hati kita
terhadap peringatn dari Tuhan , maka itu
semakin membuat hati nurani kita
semakin bertambah keras. Dan kalau itu terus dilakukan maka hati kita suatu
hari tidak akan berbicara lagi dan kita akan menjadi orang yang jahat dan
kejam.
Mereka yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam,
tetapi juga bodoh. Kenapa bodoh? Sebab mereka menyangka bahwa dengan membunuh anaknya
si pemilik tanah maka akan membuat mereka mewarisi tanah kebun anggur tersebut.
bodoh.!!! bagaimana mungkin bisa
mewarisi tanah tersebut , khan ada bapaknya. Bapaknya akan kirim pasukan lah
untuk membinasakan para penggarap itu.si pemilik tanah ini orang berduit dan
berkuasa . Ini sama bodohnya kalau orang
orang di Kalijodoh mau melawan ahok pada saat penggusuran, sebab tanah itu
milik negara dan ada tentara dan polisi yang akan mengawal penggusuran tersebut.
kalau pun sendainya para penggarap tanah ini berpikr bahwa mungkin bapaknya
sudah mati, maka ini pun bodoh, sebab
mereka hanya menudga duga.
Orang yang
tidak mau bertobat itu sama seperti ini. Suka menduga duga. Ah….tdk apa apalah
saya melakukan dosa ini, dosa itu, saya kira, saya akan aman aman saja dan baik
baik saja. Lihatlah mereka yang melakukan seks bebas atau seks sesama jenis.
Enggak apa apa lah. Saya kira paling paling rasa bersalah yang ada. Namun
betapa kagetnya dia karena bukan hanya rasa bersalah yang muncul tto juga Aids.
Kenapa
walaupun hukuman dari pengedar narkoba
adalah hukuman mati namun tetap saja ada orang yang nekat melakukan itu?
Sebabnya adalah mereka bodoh dan berpikir saya aka lolos. Teman saya tertangkap
tetapi saya akan lolos. Namun kenyataannya mereka tertangkap dan dihukm mati.
Jadi hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam tetapi juga bodoh. Inilah
yang dikatakan oleh Amsal, sebagai orang bebal.
Hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam,
bodoh tetapi juga tidak memakai
kesempatan bertobat yang diberikan kepada nya.,
Kalau kita perhatikan tuan si pemilik tanah ini yang
beruang ulang mengirimkan hamba hambanya, walaupun hamba hambanya itu ada yang
disiksa dan ada yang dibunuh. Dia tidak lah langsung mengirimkan pasukan untuk
membinasakan penggarap penggarap tersebut. Si pemilik kebun anggur ini
mengirimkan bukan 1 dan juga bukan 2, atau 3 hamba, tetapi sangat banyak hamba
hamba yang dia kirimkan. Ini artinya, tuan si pemilik kebun anggur ini
sangatlah panjang sabar. Mana ada pemilik tanah yang begitu sabar? Kalau Ahok
sebagai pemilik tanah, pasti sekali saja dia sudah kirim Polda. Kalau daeng
Asiz sebagai pemilik tanah, dia sudah kirim preman. …… Namun inilah gambaran
dari Tuhan yang panjang sabar.
Dan kasih yang besar ini bukan hanya dengan
mengirimkan hamba hamba kepada penggarap tersebut, tetapi juga mengirimkan
anaknya. Klimaks dari perumpamaan itu datang dalam 12: 6: “Sekarang tinggal
hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka,
katanya: Anakku akan mereka segani.
Pemilik tanah ini mengirim anaknya bukan untuk
menghukum penggarap pengarap, tetapi untuk menyadarkan mereka agar mereka
membagi hasil tanah. Tujuannya supaya mereka bertobat. . Apa ada petani waras
yang akan melakukan hal ini dan
mengirimkan anaknya kepada penyewa tersebut? Ini adalah sebuah pertanyaan layak
ditanyakan. Namun seperti inilah wujud dari kasih Allah yang tidak pernah kenal
lelah itu . Berkali kali dan sampai
susah dihitung , Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.
Tetapi orang yang bebal, yang tidak mau bertobat, akan
terus mempermainkan kesempatan itu untuk bertobat bahkan sampai mati pun tetap
tidak mau bertobat. Apakah ada orang seperti itu? Ada. Bahkan mungkin diantara
kita.
PERTOBATAN RAJA
BOHONG
Mukio
menggunakan hidupnya untuk menipu dan berbohong. Sampai-sampai orang sekampung
menjulukinya sebagai Raja Pembohong.
Suatu hari Mukio sakit dan merasa ajalnya
sudah dekat. Ia meminta kerabat dan teman-temannya untuk datang mendekat, ia
hendak menyampaikan wasiat.
Dengan nafas
yang tersengal-sengal Mukio berkata, “Maafkan aku, kalau aku selama ini suka
berbohong dan menipu. Tetapi sekarang ajalku sudah mendekat, dan tidak mungkin
lagi aku berbohong. Aku menyimpan harta karun di dalam peti dan aku kubur di
bawah pohon mangga di depan rumah. Uhuk..uhuk……” lalu Mukio mati.
Semua orang
segera menuju tempat yang disebutkan oleh Mukio dalam pesan terakhirnya. Mereka
menggali dan benar, mereka menemukan sebuah peti. Tak sabar semua orang ingin
melihat harta karun seperti apa yang disimpan oleh Mukio.
Ketika peti
dibuka, ternyata hanya ada selembar kertas yang bertuliskan: “INI ADALAH
KEBOHONGANKU YANG TERAKHIR KALI.”
Berapa kali peringatan lagi yang kita butuhkan untuk
bertobat? Jangan membawa kekerasan hati kita sampai ke dalam lubang kubur. Manusia mati sekali dan sesudah itu dihakimi.
Jangan mempermainkan kesabaran Tuhan . Masa anugerah tidak akan terus kita
nikmati. Ada waktunya dimana anugerah itu ditarik oleh Tuhan . dan ini terjdi ketika penggarap
penggarap tersebut membunuh Anak dari si Pemilik tanah.
Sang pemilik tanah kemudian “datang dan
membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu
kepada orang-orang lain. Mar 12:9.
Penggara pengarap ini dibinasakan karena mereka tidak mau bertobat. Dan kebun anggur
dipercayakan kepada orang lain. Ini merupakan sebah nubuatan tentang nasib
Yerusalem, nasib bait Allah. Ketika Yesus mengatakan bahwa tanah tersebut akan
diberikan kepada orang lain, maka ada dua hal yang Tuhan hendak katakan .
pertama, Yerusalem akan ditempati oleh orang Romawi- dimana Romawi akan
menghancurkan Yerusalem karena pemberontakan mereka pada tahun 70
M. dan yang kedua, adalah ketika Yesus berbicara tentang warisan yang
diberikan kepada orang lain, dia mengacu pada berkat-berkat Kerajaan Allah yang
diberikan kepada bangsa non Yahudi. Yesus
baru saja memberi kita gambaran perjalanan sejarah penebusan. Israel akan dipotong
dan sebagai hasilnya, Injil akan disebarkan kepada bangsa-bangsa, dimana bangsa
bangsa lain akan menerima Injil dengan
sukacita yang besar. Paul menjelaskan ini dalam hal yang sama di
Rom 11:11 Maka
aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak!
Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa
lain, supaya membuat mereka cemburu.
Tuhan bisa saja
mengambil pelayanan yang kita kerjakan selama ini kalau kita tidak
mengerjakannya dengan baik dan setia dan memberikan itu kepada orang lain. Oleh
sebab itu: mari kita kerjakan pelayanan Tuhan dengan serius di kebun anggurnya
Tuhan. Mari kita lakukan pelayanan di
gereja Tuhan ini untuk kemuliaan Tuhan . mari kita bangun pelayanan di sini
dengan emas dan bukan dengan kayu.
Dan Tuhan Yesus juga
mengutip Mazmur 118: 22 sebagai
tambahan peringatan bahwa bahwa Pribadi
yang Para pemimpin agama tolak akan ditinggikan oleh Allah.
Penolakan mereka terhadap batu pondasi yaitu Kristus,
dengan cara membuangnya, telah dibalik oleh Tuhan . Markus 12: 10 merupakan kutipan dari
Mazmur 118: 22, dimana dikatakan disebut salah satu batu pondasi untuk bait
Allah yang telah ditolak untuk digunakan
sebagai dasar, namun kemudian digunakan
sebagai batu penjuru untuk sebuah bangunan. Batu ini awalnya direncanakan untuk
digunakan sebagai batu fondasi, tetapi akhirnya menjadi batu yang paling
terlihat. Jadi meskipun Israel menolak
Kristus , Dia akan tetap memenuhi peran mulia yang telah diberikan Allah
kepadanya. Dengan kata lain, meskipun Yesus akan ditolak oleh Israel, Allah akan membela Dia sedemikian rupa
sehingga seluruh Israel akan tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Terserah Israel taat atau tidak kepada Yesus, Tuhan
akan membalikkan keadaan. Dan Kristus akan terlihat bukan hanya oleh bangsa
Israel saja tetapi oleh seluruh bangsa sebab Kristus telah menjadi batu penjuru
yang terletak diatas bangunan dan dapat disaksikan oleh siapa pun itu.
Anugrah yang telah ditolak oleh Israel diberikan kepada
bangsa bangsa lain. Kala batu penjuru ditolak, maka batu penjuru itu diberikan
kepada bangsa bangsa lain. Kala anugerah Tuhan ditolak, maka anugerah itu akan
dibagikan kepada bangsa bangsa lain.
Pekerjaan Tuhan tidak mungkin gagal. Tak seorang pun dapat menghalangi
pekerjaan Tuhan . Kekerasan hati manusia yang tidak mau bertobat , tidak dapat
menghalangi pekerjaan Tuhan . Kalau kita tidak becus melaksanakan pekerjan
Tuhan , pekerjaan Tuhan tidak akan digagalkan oleh kita. Tuhan akan memakai
orang lain untuk melaksanakan rencanaNya sampai Tujuan Allah di dalam dunia ini
tercapai
Saya yakin, bahwa kita ingi terus tetap berbagian
dalam rencana Tuhan di dunia ini. Oleh sebab itu mari kita bertobat dan lebih
sungguh sungguh lagi melayani Tuhan . Jangan mempermainkan kemurahan hati Tuhan
kepada kita. Namun biarlah anugerah Tuhan itu yang terus menggerakkan kita
untuk memuliakan Tuhan dalam pelayanan
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Jumat, 26 Juni 2020 HARTA ITU BERSAYAP (AMSAL 23:4-5) Amsal 23:4-5 (TB) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Ka...
-
Ada tiga peristiwa dalam catatan matius yang mengarah ke penangkapan dan penyaliban: (1) rencana t Sanhedrin untuk menangkap dan membun...
-
Sabtu, 20 Juni 2020 Menyebar harta atau menghemat ? (Ams 11:24) Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang mengh...