Rabu, 22 April 2020

Kala Batu Penjuru dibuang (Markus 12:1-12)


Johannis Trisfant



Suatu ketika, saudara melihat seorang Haji menceburkan seorang pdt di jalan yang sedang banjir. Apakah yang saudara akan lakukan. Apalagi yang diceburkan itu adalah pdt. Yohannnis Trisfant. Langsung marah?  Atau ah…..biarin aja lah. Kapan lagi lihat pdt. Yohannis diceburkan ke jalan yang kebanjiran.
Atau kalau suatu hari umat Islam sedang menggendong seorang pdt. Apakah orang islam itu langsung marah dna mengatakan Pdt. Tidak tahu diri?
Kita tentu mesti mengerti latar belakangnya sampai bisa terjadi peristiwa itu. Latar belakangnya seperti ini
Pendeta naik Haji
Seorang haji bertetangga baik dengan seorang pendeta, rumah mereka berada disebuah lembah dan pada musim penghujan sering kebanjiran. Suatu ketika, hujannya cukup deras, sehingga air cukup tinggi. Karena Pak Haji badannya tinggi besar, dalam perjalanan menuju tempat pengungsian, ia menggendong Pak Pendeta agar tidak tenggelam.
"Apakah Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.
"Ah, yang benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.
"Lah, yang saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.
"Wah, kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah pernah melihat?" balas Pak Haji
"Ah, yang benar saja, Pak Haji!"
"Pak Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan gendongannya.
Setelah kita tahu ceritanya, maka kita akan maklum kenapa si pendeta Jo tadi digendong sama haji dan kenapa haji itu menceburkan Pdt. Jo ke dalam air.
Sama halnya dengan tema kita pada hari ini dalam minggu pra paskah adalah kala batu penjuru dibuang. Apa maksudnya kala batu penjuru dibuang? Kalimat kala batu penjuru dibuang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kaitan dengan perumpamaan tentang penggarap penggarap kebun anggur dan juga sebagai sebuah kutipan dari mazmur 118:22. Kita tidak bisa langsung memahami maksudnya kalau lepas dari konteksnya.
Apakah maksudnya kala batu penjuru dibuang? Dari kata membuang saja kita bisa paham bahwa ini merupakan sebuah penolakan. Menolak apa? Dari konteksnya adalah menolak untuk bertobat, menolak untuk menerima anugerah Allah.
Menolak untuk bertobat
Siapakah yang menolak untuk bertobat?  Pemimpin pemimpin agama pada waktu itu, para pelayan pelayan di bait Allah dan termasuk bangsa Israel. Perumpamaan ini ditujukan oleh Tuhan Yesus  kepada para pemimpin pemimpin agama Yahudi  dan juga kepada bangsa Israel .
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini tentu karena ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Pada saat itu para pemimpin agama Yahudi selalu mencari cari kesalahan Tuhan Yesus.  Para Pemimpin Yahudi ini sudah menjadi BPK: yakni Badan Pencari Kesalahan Tuhan Yesus .
Misalnya, Ketika Yesus memasuki Yerusalem pada hari Minggu palem, ia menerima pujian dari orang-orang. Namun hal ini membuat pemimpin pemimpin agama menjadi marah. Kemarahan ini semakin menjadi jadi ketika Tuhan Yesus mengusir para penjual dari bait Allah.  Kalau tadinya tekanan darah para pemimpin agama ini 140 /90 kini menjadi naik menjadi 160 / 100. Oleh sebab itu ketika Tuhan Yesus suatu hari berjalan jalan dihalaman bait Allah , imam, imam kepala itu dan ahli ahli Taurat ini dengan kemarahan yang dipendam   menuntut agar Yesus memberitahu mereka dengan kuasa manakah Dia melakukan pengusiran tersebut.  Pertanyaan ini hendak menjatuhkan Kristus dan menuduh Dia sebagai guru palsu, sebagai  penghujat, atau perusak hukum.  Ini akan  mendiskreditkan Yesus di depan mata orang-orang dan menunjukkan bahwa para pemimpin agama  adalah pembela  agama yang benar dari Israel. Namun Kristus menjawab dengan cerdik dan balik bertanya :  Baptisan Yohanes itu dari sorga atau dari manusia ? Kalau mereka berkata itu dari sorga maka pertanyaannya adalah mengapa mereka tidak menerima Yohanes sebagai nabi dan mengapa tidak menerima Yesus sebagai Mesias, sebab Yohanes mengabarkan tentang Mesias.  Tetapi sebaliknya, jika mereka menjawab bahwa baptisan Yohanes adalah dari manusia maka berarti mereka menolak Yohanes dan Yesus dan tentu saja mereka tidak berani menolak Yohanes karena orang banyak berpikir bahwa Yohanes adalah seorang nabi. Akhirnya mereka menjawab tidak tahu. Mereka tidak bisa menjebak Kristus dan ini membuat kebencian itu semakin menjadi jadi. Mereka semakin menjadi marah, benci, BT, Keki, semuanya menjadi satu  dan membuat mereka semakin berusaha menangkap dan membunuh Yesus.  Inilah yang menjadi latar belakang, kemudian Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan penggarap penggarap kebun anggur dalam markus 12 ini. 
Kisah perumpamaan Tuhan Yesus ini ditujukan kepada para pemimpin agama yahudi, dimana di dalam ayat 12, mereka menyadari bahwa diri mereka lah yang dimaksudkan dalam perumpamaan penggarap kebun anggur. Diri mereka lah sebagai penggarap penggarap kebon anggur yang memukuli hamba hamba yang diutus oleh pemilik tanah dan diri mereka lah yang digambarkan sebagai penggarap penggarap yang membunuh anak si pemilik kebon anggur, sebab mereka memang rencana untuk menangkap dan membunuh Kristus . Mereka sadar bahwa mereka lah juga yang dimaksud oleh Kristus sebagai tukang bangunan yang membuang batu dan kemudian batu tersebut menjadi batu penjuru.
Perumpamaan ini diawali oleh Tuhan Yesus dengan mengatakan 
"Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Kalau kita perhatikan kalimatnya, maka sebenarnya ini merupakan sebuah nyanyian kebun anggur yang dituliskan dalam  Yes  5: 1-7,  tujuh ratus tahun sebelumnya.
Isa 5:1-7  Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.  (2)  Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.  (3)  Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.  (4)  Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?  (5)  Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;  (6)  Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.  (7)  Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Nyanyian kebun anggur ini adalah sebuah peringatan kepada bangsa Israel sebelum hari hari pembuangan yang mereka alami.   Allah memperingatkan orang yang tidak taat bahwa ia akan membuang kebun anggurnya ke  bangsa-bangsa lain.
Jadi sama seperti dalam Yesaya 5, ketika Yesus mengatakan perumpamaan ini, Israel adalah kebun anggur nya Yahweh.   Namun ada unsur baru yang ditambahkan  Yesus, yaitu adanya penggarap penggarap kebun anggur. Para Penggarap ini adalah para pemimpin agama, dimana Yesus sedang berbicara kepada mereka saat itu.  Pemilik sebenarnya dari tanah, adalah YHWH, yang telah menyewakan kebun anggurnya ke tangan penyewa atau kepada para pemimpin agama. 
Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh hamba hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Mar 12:2.

Apakah yang dilakukan oleh penggarap penggarap ini?  Mereka menolak hamba hamba yang diutus oleh si pemilik kebun anggur tersebut. Apa yang mereka lakukan kepada hamba hamba tersebut ?

-         Hamba yang pertama, mereka pukuli dan disuruh pergi dengan tangan hampa ( 12:3)
-         Hamba yang kedua, mereka  pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. (12:5) 
-         Dan hamba yang lainnya ada yang dipulul dan ada juga yang dibunuh. (12: 6)

Ini berarti ada lebih dari tiga hamba yang diutus oleh si pemilik tanah. Mungkin puluhan hamba. Penggarap ini tidak mau membagi hasil kebun anggur tersebut dan memukuli, membunuh para utusan di pemilik kebun anggur.

Ini merupakan sebuah gambaan yang diberikan oleh Tuhan  tentang bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, dimana Tuhan  berulang kali mengirim nabi nabinya supaya mereka bertbat namun mereka ditolak, dibunuh. Tuhan berkata seperti ini :

Jer 7:25-28  Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus,  (26)  tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka.  (27)  Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau.  (28)  Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka."

Disini Tuhan Yesus menegur mereka bahwa mereka itu tegar tengkuk, dan tidak mau bertobat. Orang yang menolak untuk bertobat itu akan semakin lama semakin kejam. Perhatikanlah apa yang dilakukannya oleh mereka yang menolak untuk bertobat ini. Mereka awalnya hanya memukul, kemudian mereka membunuh, dan bukan hanya itu. Ketika tuan taah ini mengirim anaknya, anaknya juga dibunuh dan ditaruh dimana? Di luar kebun anggur. Artinya sudah dibunuh, tidak dikubur, jenasah tersebut dibiarkan dimakkan hewan. Mereka semakin kejam dan jahat. Hati yang tidak mau bertobat akan semakin kejam dan jahat. Hati kita tdak berada dalam keadaan yang sama dari hari ke hari.  Kalau kita bertoba, maka hati kita akan semakin diperbaharui semakin baik. Namun kalau kita tidak bertobat, maka hati kita akan semakin bertambah jahat dan kejam. Jangan pelihara sebuah dosa di dalam kehidupanmu. Dosa itu akan semakin bertambah besar, dna membuat saudara semakin bertambah jahat. Jangan mengeraskan hati, sebab jikalau kita mengeraskan hati maka suatu hari hati kita akan menjadi keras dan jahat.

Anak saya yang kecil SD kelas 5 suatu hari minta dibeilkan jam weker. Kokonya dna kami juga mengatakan enggak usah beli weker, pakai alarm HP saja . Tetapi dia tetap ingin weker , karena katanya supaya bisa bangun pagi dan tidak usah dibangunkan. Jadilah kami membelika dia weker. Dan di hari pertam jm wekernya bunyi dan da bngun dengan kaget. Efektif juga jam weker membangunkan dia. Biasanya dia susah dibangunkan.  Tetapi itu berlangung hanya hari pertama dan kedua saja. Hari ketiga ketika jamnya bunyi dia padamkan dan setelah itu tidur lagi. Setelah beberapa kali dia melakukan itu, maka suatu hari saya mendengarkan jamnya bunyi terus  tetapi dia tetap tidur. Jam weker bunyi, dia tetap tidur. Weker sudah bukan lagi alarm yang bisa membangunkan dia tetapi sudah menjadi musik yang membuat dia tidur dengan nyenyak.
Sama dengan dosa atau atau hati yang tidak mau bertobat. Ketika kita menutup hati kita terhadap peringatn dari Tuhan , maka itu  semakin membuat  hati nurani kita semakin bertambah keras. Dan kalau itu terus dilakukan maka hati kita suatu hari tidak akan berbicara lagi dan kita akan menjadi orang yang jahat dan kejam.  

Mereka yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam, tetapi juga bodoh. Kenapa bodoh? Sebab mereka menyangka bahwa dengan membunuh anaknya si pemilik tanah maka akan membuat mereka mewarisi tanah kebun anggur tersebut. bodoh.!!! bagaimana  mungkin bisa mewarisi tanah tersebut , khan ada bapaknya. Bapaknya akan kirim pasukan lah untuk membinasakan para penggarap itu.si pemilik tanah ini orang berduit dan berkuasa .  Ini sama bodohnya kalau orang orang di Kalijodoh mau melawan ahok pada saat penggusuran, sebab tanah itu milik negara dan ada tentara dan polisi yang akan mengawal penggusuran tersebut. kalau pun sendainya para penggarap tanah ini berpikr bahwa mungkin bapaknya sudah mati, maka  ini pun bodoh, sebab mereka hanya menudga duga.
Orang yang tidak mau bertobat itu sama seperti ini. Suka menduga duga. Ah….tdk apa apalah saya melakukan dosa ini, dosa itu, saya kira, saya akan aman aman saja dan baik baik saja. Lihatlah mereka yang melakukan seks bebas atau seks sesama jenis. Enggak apa apa lah. Saya kira paling paling rasa bersalah yang ada. Namun betapa kagetnya dia karena bukan hanya rasa bersalah yang muncul tto juga Aids.
Kenapa walaupun  hukuman dari pengedar narkoba adalah hukuman mati namun tetap saja ada orang yang nekat melakukan itu? Sebabnya adalah mereka bodoh dan berpikir saya aka lolos. Teman saya tertangkap tetapi saya akan lolos. Namun kenyataannya mereka tertangkap dan dihukm mati. Jadi hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam tetapi juga bodoh. Inilah yang dikatakan oleh Amsal, sebagai orang bebal.
Hati yang tidak mau bertobat bukan hanya kejam, bodoh  tetapi juga tidak memakai kesempatan bertobat yang diberikan kepada nya.,
Kalau kita perhatikan tuan si pemilik tanah ini yang beruang ulang mengirimkan hamba hambanya, walaupun hamba hambanya itu ada yang disiksa dan ada yang dibunuh. Dia tidak lah langsung mengirimkan pasukan untuk membinasakan penggarap penggarap tersebut. Si pemilik kebun anggur ini mengirimkan bukan 1 dan juga bukan 2, atau 3 hamba, tetapi sangat banyak hamba hamba yang dia kirimkan. Ini artinya, tuan si pemilik kebun anggur ini sangatlah panjang sabar. Mana ada pemilik tanah yang begitu sabar? Kalau Ahok sebagai pemilik tanah, pasti sekali saja dia sudah kirim Polda. Kalau daeng Asiz sebagai pemilik tanah, dia sudah kirim preman. …… Namun inilah gambaran dari Tuhan yang panjang sabar.
Dan kasih yang besar ini bukan hanya dengan mengirimkan hamba hamba kepada penggarap tersebut, tetapi juga mengirimkan anaknya. Klimaks dari perumpamaan itu datang dalam 12: 6: “Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
Pemilik tanah ini mengirim anaknya bukan untuk menghukum penggarap pengarap, tetapi untuk menyadarkan mereka agar mereka membagi hasil tanah. Tujuannya supaya mereka bertobat. . Apa ada petani waras yang akan melakukan  hal ini dan mengirimkan anaknya kepada penyewa tersebut? Ini adalah sebuah pertanyaan layak ditanyakan. Namun seperti inilah wujud dari kasih Allah yang tidak pernah kenal lelah itu .  Berkali kali dan sampai susah dihitung , Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.
Tetapi orang yang bebal, yang tidak mau bertobat, akan terus mempermainkan kesempatan itu untuk bertobat bahkan sampai mati pun tetap tidak mau bertobat. Apakah ada orang seperti itu? Ada. Bahkan mungkin diantara kita.
PERTOBATAN RAJA BOHONG
Mukio menggunakan hidupnya untuk menipu dan berbohong. Sampai-sampai orang sekampung menjulukinya sebagai Raja Pembohong.
 Suatu hari Mukio sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Ia meminta kerabat dan teman-temannya untuk datang mendekat, ia hendak menyampaikan wasiat.
Dengan nafas yang tersengal-sengal Mukio berkata, “Maafkan aku, kalau aku selama ini suka berbohong dan menipu. Tetapi sekarang ajalku sudah mendekat, dan tidak mungkin lagi aku berbohong. Aku menyimpan harta karun di dalam peti dan aku kubur di bawah pohon mangga di depan rumah. Uhuk..uhuk……” lalu Mukio mati.
Semua orang segera menuju tempat yang disebutkan oleh Mukio dalam pesan terakhirnya. Mereka menggali dan benar, mereka menemukan sebuah peti. Tak sabar semua orang ingin melihat harta karun seperti apa yang disimpan oleh Mukio. 
Ketika peti dibuka, ternyata hanya ada selembar kertas yang bertuliskan: “INI ADALAH KEBOHONGANKU YANG TERAKHIR KALI.”
Berapa kali peringatan lagi yang kita butuhkan untuk bertobat? Jangan membawa kekerasan hati kita sampai ke dalam lubang kubur.  Manusia mati sekali dan sesudah itu dihakimi. Jangan mempermainkan kesabaran Tuhan . Masa anugerah tidak akan terus kita nikmati. Ada waktunya dimana anugerah itu ditarik oleh  Tuhan . dan ini terjdi ketika penggarap penggarap tersebut membunuh Anak dari si Pemilik tanah.
Sang pemilik tanah kemudian  datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Mar 12:9.

Penggara pengarap ini dibinasakan karena  mereka tidak mau bertobat. Dan kebun anggur dipercayakan kepada orang lain. Ini merupakan sebah nubuatan tentang nasib Yerusalem, nasib bait Allah. Ketika Yesus mengatakan bahwa tanah tersebut akan diberikan kepada orang lain, maka ada dua hal yang Tuhan hendak katakan . pertama, Yerusalem akan ditempati oleh orang Romawi- dimana Romawi  akan  menghancurkan Yerusalem karena pemberontakan mereka pada tahun 70 M.  dan yang kedua, adalah  ketika Yesus berbicara tentang warisan yang diberikan kepada orang lain, dia mengacu pada berkat-berkat Kerajaan Allah yang diberikan kepada bangsa non Yahudi.  Yesus baru saja memberi kita gambaran perjalanan sejarah penebusan. Israel akan dipotong dan sebagai hasilnya, Injil akan disebarkan kepada bangsa-bangsa, dimana bangsa bangsa lain akan menerima  Injil dengan sukacita yang besar. Paul menjelaskan ini dalam hal yang sama di
Rom 11:11  Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Tuhan bisa saja mengambil pelayanan yang kita kerjakan selama ini kalau kita tidak mengerjakannya dengan baik dan setia dan memberikan itu kepada orang lain. Oleh sebab itu: mari kita kerjakan pelayanan Tuhan dengan serius di kebun anggurnya Tuhan. Mari kita lakukan pelayanan di gereja Tuhan ini untuk kemuliaan Tuhan . mari kita bangun pelayanan di sini dengan emas dan bukan dengan kayu. 

Dan Tuhan Yesus juga  mengutip Mazmur 118: 22  sebagai tambahan peringatan bahwa   bahwa Pribadi yang Para pemimpin agama  tolak akan  ditinggikan oleh Allah. 
Penolakan mereka terhadap batu pondasi yaitu Kristus, dengan cara membuangnya, telah dibalik oleh Tuhan .  Markus 12: 10 merupakan kutipan dari Mazmur  118: 22, dimana dikatakan  disebut salah satu batu pondasi untuk bait Allah  yang telah ditolak untuk digunakan sebagai  dasar, namun kemudian digunakan sebagai batu penjuru untuk sebuah bangunan. Batu ini awalnya direncanakan untuk digunakan sebagai batu fondasi, tetapi akhirnya menjadi batu yang paling terlihat. Jadi meskipun Israel  menolak Kristus , Dia akan tetap memenuhi peran mulia yang telah diberikan Allah kepadanya. Dengan kata lain, meskipun Yesus akan ditolak oleh Israel,  Allah akan membela Dia sedemikian rupa sehingga seluruh Israel akan tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Terserah  Israel taat atau tidak kepada Yesus, Tuhan akan membalikkan keadaan. Dan Kristus akan terlihat bukan hanya oleh bangsa Israel saja tetapi oleh seluruh bangsa sebab Kristus telah menjadi batu penjuru yang terletak diatas bangunan dan dapat disaksikan oleh siapa pun itu.
Anugrah yang telah ditolak oleh Israel diberikan kepada bangsa bangsa lain. Kala batu penjuru ditolak, maka batu penjuru itu diberikan kepada bangsa bangsa lain. Kala anugerah Tuhan ditolak, maka anugerah itu akan dibagikan kepada  bangsa bangsa lain. Pekerjaan Tuhan tidak mungkin gagal. Tak seorang pun dapat menghalangi pekerjaan Tuhan . Kekerasan hati manusia yang tidak mau bertobat , tidak dapat menghalangi pekerjaan Tuhan . Kalau kita tidak becus melaksanakan pekerjan Tuhan , pekerjaan Tuhan tidak akan digagalkan oleh kita. Tuhan akan memakai orang lain untuk melaksanakan rencanaNya sampai Tujuan Allah di dalam dunia ini tercapai
Saya yakin, bahwa kita ingi terus tetap berbagian dalam rencana Tuhan di dunia ini. Oleh sebab itu mari kita bertobat dan lebih sungguh sungguh lagi melayani Tuhan . Jangan mempermainkan kemurahan hati Tuhan kepada kita. Namun biarlah anugerah Tuhan itu yang terus menggerakkan kita untuk memuliakan Tuhan dalam pelayanan  

Tidak ada komentar: