Penulis: Pdt. Yohannis Trisfant
Kita bisa yakin bahwa Allah akan
menyuplai seluruh kebutuhan kita? Keyakinan itu dapat dilihat di kayu
salib. Salib itu merupakan jaminan
bahwa Allah akan terus bermurah hati kepada kita dan akan melanjutkan kemurahannya
tersebut, sebab Dia sudah memberikan pemberian yang paling besar, yakni AnakNya
sendiri.
Octavianus Winslow mengatakan: siapakah
yang menyerahkan Yesus sampai Dia mati di kayu salib? Bukan Yudas yang
menyerahkan Yesus dengan tujuan dapat uang 30 keping perak., juga bukan Pilatus
yang menyerahkan Yesus akrena takut dengan orang banyak, dna juga bukan
pemimpin yahudi yang menyerahkan Yesus karana iri hati, Tteapi yang menyerahkan
Yesus adalah Allah Bapa, karena Dia mengasihi kita. Itulah jaminan yang paling
besa rakan kemurahan Allah yang akan diberikan kepada kita. Paulus
memakai argumen dari yang paling besar ke yang paling kecil. Yang paling besar
adalah Kristus dan itu telah diberikan kepada kita, sehingga Paulus bertanya,
bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia? Karena Allah sudah memberikan pemberian yang paling
besar, maka kita dijamin akan menerima kemurahan-demi kemurahan setiap hari
dari Allah.
Seorang Guru sekolah minggu bertanya
kepada murid-murid SM, “apakah ada dari
janji-janji Allah yang tidak dipenuhi oleh Allah? Jika anak-anak bisa menemukan
maka akan diberikan uang oleh lause sebesar : Rp. 1 juta. Hadiahnya kurang
besar. Seharusnya, diberikan janji 1 milliar, karena tidak ada janji Tuhan yang
tidak akan diberikan atau digenapi, sebab seperti yang dikatakan dalam Roma 8:
32, Ia, yang tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan
Dia? Kalau Allah sudah memberikan AnakNya, maka Ia akan
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. Ayat ini merupakan Cek kosong untuk
segala kebutuhan kita. Saudara cukup menuliskan di atas cek kosong itu
kebutuhan saudara dan kemudian menyerahkan kepada Tuhan.
Saudara bisa menuliskan di atas cek itu dan minta kekuatan
untuk mengalahkan pencobaan, maka Allah akan memberikan kita kekuatan untuk
mengalahkan pencobaan tersebut. (1 Kor
10:13)
Saudara bisa menuliskan di atas cek itu dan minta Dia
menolongmu dalam menghadapi masalah, maka Dia akan menyertai saudara senantiasa
(Mat 28:20)
Saudara bisa menulsikan di atas cek itu kebutuhan saudara
akan pekerjaan, akan keuangan, kesehatan, damai sejahtera, maka Dia akan
menolong memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. (Fil 4:19)
Jelas sekali, bahwa kalau Allah suda memberikan Yesus
Kristus, sebagai pemberian yang paling besar, maka Dia akan memberikan
pemberian yang jauh lebih kecil dari itu, seperti yang dikatakan oleh John
Stott: kayu salib itu membuktikan bahwa Allah itu murah hati.
Jika seorang kaya sudah memberikan kepada saudara satu
milliar, maka dia pasti tidak akan keberatan kalau saudara meminta dibayarin
makan di mie acay, karena saudara hari itu ketinggalan dompet. Seperti inilah
Allah kita.
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Segala sesuatu
adalah semua hal yang kita butuhkan untuk membuat kita semakin serupa dengan
Kristus.
Salam
Pdt. Yohannis Trisfant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar