Jumat, 13 Juli 2018

Percayalah

PERCAYALAH

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,  dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5 )

Di masa penderitaan kita belajar pentingnya menjalani hidup dengan iman, bukan dengan perasaan atau cara pandang sendiri. Allah mengajarkan hal ini melalui  ketidakpastian perubahan-perubahan dalam kehidupan: hari ini ada harapan, namun
besok mungkin ada di titik kritis; kabar baik hari ini, dan kabar buruk besok; kenyamanan di sini, dan teror yang mendera jiwa di sana. Pasang surutnya harapan- harapan dunia!

Betapa menyedihkannya kehidupan yang terpecah belah oleh perasaan hati! Kehidupan demikian lebih buruk dari kematian itu sendiri. Ini merupakan kehidupan yang naik turun di antara harapan dan ketakutan, dipermainkan antara kemungkinan begini dan begitu. Mereka laksana pelaut yang terserang badai di tengah lautan. Mereka terlempar ke atas dan lalu terhempas jatuh ke bawah ke kedalaman. Jiwa mereka Iuluh karena kesesakan. Mereka terhuyung-huyung ke sana kemari dan sempoyongan seperti
orang mabuk dan sangat kebingungan serta putus asa.

Demikianlah Allah mengajarkan pentingnya memiliki kehidupan beriman.

Iman tidak pernah mengecewakan; Allah senantiasa menjadi pilihan yang lebih baik daripada harapan kita (iTim. 6:17). Orang yang memiliki hidup yang
tidak berubah hanyalah mereka yang dengan iman dapat mengandalkan Allah yang tidak berubah. Kita sudah terlalu lama mengandalkan hidup atas dasar perasaan dan
daya nalar. Dan menambal sulam hidup di antara iman dan perasaan sama sekali
bukanlah kehidupan beriman. Jika kita tidak sepenuhnya hidup beriman, maka kita sama
sekali tidak beriman.

Melalui perubahan-perubahan dan kekecewaan lahiriah, Allah mengajarkan kepada umat-Nya keunggulan dari kehidupan beriman.

Dengan percaya kepada Allah , maka manusia dapat berbahagia.

Apakah ada hal yang terlampau sulit bagi Allah, Sang Pencipta?  Sebagaimana la
mampu, la Juga berkehendak mewujudkannya. Manusia dapat terbukti tidak setia, tetapi Allah mustahil tidak setia

Kamis, 21 Juni 2018

Hati yang menipu

Hati yang menipu  (Yes 44: 20)

Yesaya 44:20 (TB)  Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?"

Ada sebuah kenyataan yang menyedihkan bahwa kita bersalah dalam hal pekerjaan kita. Kita hidup dalam dua dunia,yaitu pekerjaan dan Tuhan. Kita melayani dua tuan. Kita berusaha menjalani dua kehidupan yaitu, yang suci dan yang sekuler. Seharusnya tidak seperti itu. Seharusnya kita mencari Allah dalam pekerjaan kita.  Seharusnya kita melihat Allah dalam pekerjaan kita. Ketika kita sudah mengenal Allah maka kita seharusnya hidup terus menerus dekat dengan Allah bahkan ketika sedang bekerja.

Cobalah pikirkan kembali hari kemarin, apakah kita sungguh sungguh memikirkan Allah dari pagi sampai malam dalam pekerjaan kita. Apakah dia ada dalam hidup kita dari pagi sampai malam? Jangan menyalahkan kesibukan jikalau kita tidak memikirkan Allah dalam hari hari kita. Allah dikeluarkan dari pikiran kita bukan oleh kesibukan tetapi oleh berhala. Selidiklah hati kita dan kenalilah berhala berhala yang ada disana. Jangan sampai hati kita yang menipu menyesatkan kita dan menjauhkan kita dari Allah.  Bukan kesibukan yang membuat kita jauh dari Allah karena Allah bisa hadir dalam kesibukan kita tetapi yang menjauhkan kita dari Allah adalah hati yang tertipu (Abraham Kuyper )

Isaiah 44:20 (NKJV)  ; A deceived heart has turned him aside; And he cannot deliver his soul,

http://www.bibleforandroid.com/v/f8ce2

Selasa, 19 Juni 2018

Matahari (Mazmur 84: 12)

Matahari  ( Mazmur 84:12)

Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Bayangkanlah sebuah tempat tanpa matahari.  Segala sesuatu mati. Yang ada hanyalah kegelapan.  Salju dan es akan memenuhi bumi. Bahkan bayangan kita pun tidak menjadi jelas.

Tetapi ketika matahari terbit, kita bisa melihat dari kejauhan. Kita bisa menangkap bentuk dan warna. Kehadiran matahari membuat hidup ini meriah.

Tuhan Allah adalah matahari. Tanpa Allah kita akan terhuyung huyung dalam kegelapan dan tersandung di sepanjang hidup kita. Tetapi dengan kehadiran Allah dalam hidup kita akan membuat hidup ini dipenuhi sukacita.  Akan ada kehangatan yang kita alami. Kasih dan kemuliaan akan Dia berikan. Dan Dia tidak menahan kebaikanNya untuk kita.

Hampirilah Allah dan masuk ke dalam terangnya dan kehangatan nya. Ini akan membuat kita mampu menjalani hidup ini dengan baik dan tidak tersandung ke dalam kegelapan

Senin, 18 Juni 2018

KetidakhadiranNya

Aku berseru seru terapi Engkau tidak menjawab ( Mazmur 22:3)

Terkadang kita merasa Allah jauh dan tidak ada jawaban dari Allah atas doa doa kita. Orang yang kehidupan agamanya hanya di luar saja akan kecewa ketika mengalami kondisi ini, dimana Allah seolah olah tidak hadir dalam hidupnya.  Ada kalanya Allah memang tidak terasa hadir dalam beberapa kesulitan kita dan itu merupakan sebuah misteri. Allah adalah Allah dan bukan manusia. KetidakhadiranNya akan membuat jiwa kita semakin rindu. Kita akan lebih menghargai kehadiran Nya dengan sangat saat kita berdukacita atas KetidakhadiranNya. 

Rabu, 13 Juni 2018

Tidak kaya di hadapan Allah


TIDAK KAYA DI HADAPAN ALLAH

Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri kalau ia tidak kaya di hadapan Allah (Lukas 12:21)

Konflik yang terjadi di di dalam diri kita adalah cinta akan uang.  Jangan kita malu-malu tentang hal ini: entah kita senang atau tidak, uang memainkan peran yang menentukan dalam kehidupan kita. Dengan uang kita dapat dengan tenang menjalani kehidupan kita; tanpa uang kita akan terus gelisah dan khawatir. Mencari uang sesungguhnya tidak salah, yang salah adalah mengabdikan hidup kita untuk mencari materi yang akan menjadikan kita budak dari keegoisan kita.

Apa yang disebut oleh Alkitab sebagai mamon adalah uang dan Iblis. Uang di tangan adalah kekuatan bagi yang memilikinya. Tetapi ketika apa yang ada di dalam tangan menentukan apa yang ada di dalam hati, maka apa yang sungguh-sungguh menggerakkan kita bukan lagi uang tetapi mamon.

Tidak seorang pun, pria ataupun wanita, yang dapat melayani dua tuan. Tidak seorang pun dapat tunduk kepada Allah dan sekaligus tunduk kepada mamon.
Kita memang bisa saja menjadi"kaya di hadapan Allah"dan di dalam berkat-berkat materi. Ini tidak masalah sepanjang kita mengerti bahwa diri kita adalah hamba-hamba Allah dan kita memahami bahwa uang yang harus melayani kita dan Tuhan. Orang-orang seperti itu tidak tergoda oleh emas dan perak atau vila di atas gunung
Ada orang kristen yang miskin dalam hal-hal rohani dan kaya dalam hal hal duniawi, Mereka mungkin membungkus kehidupan mereka dengan kemegahan dan kemewahan, tetapi tidak seorang pun yang lebih tahu kekosongan jiwa mereka daripada mereka sendiri.

Kehidupan yang paling sulit adalah milik orang-orang yang miskin secara rohani dan miskin secara ekonomi. Bagi mereka, kehidupan hanya menawarkan sedikit kebaikan tetapi penuh dengan masalah dan kekesalan hati yang tak pemah berakhir.
Hal yang paling penting dalam hidup ini adalah bukan kaya secara materi, tetapi kaya secara rohani.  namun apa artinya kaya secara rohani ? Bayangkan segala sesuatu yang Anda miliki habis dihantam oleh bencana. Kita mungkin tidak berani mebayangkannya, tetapi cobalah bayangkan bahwa segala sesuatu, bahkan seisi keluarga saudara . Tidak satu pun yang tersisa. Sesungguhnya, itulah keadaan setiap kita pada saat kematian. Pada saat kematian di ujung kmar kita, saat kita akan menghadap Pencipta kita, kekayaan riil kita hanya yang terdapat di dalam jiwa kita, dan itu atu-satunya kekayaan yang dapat kita bawa, berasal hanya dari Dia.

Jangan berbohong. Bertanyalah pada diri sendiri adakah sesuatu di dalam diri kita yang secara hakiki berharga-di dalam garasi kita, rekening bank kita, bahkan di sudut hati kita pada saat kita sudah di unung maut? Banyak di antara kita yang menghabiskan seluruh hidup kita untuk memperoleh pengetahuan, menyempumakan keahlian, berusaha untuk menajdi smart dalam bekerja.  Hal-hal ini memang membawa sukacita ke dalam hari-hari kita,  tetapi di dalam kekekalan semua itu hanyalah hal-hal yang kecil. Neraka akan dipenuhi dengan orang-orang yang kreatit cemerlang dan pandai berbicara orang-orang yang tidak mencari kekayaan Allah.

Menjadi kaya di hadapan Aliah adalah memiliki Dia, menjadi bait-Nya, membawa serta di dalam hati kita sesuatu yang suci dan mulia ke mana pun kita pergi. Menjadi kaya di hadapan Allah adalah disegarkan terus-menerus oleh Sumber dari segala yang baik di hati seseorang yang paling dalam. Kekayaan yang diberikan oleh Allah tidaklah terbatas sebab Dia kekal. Inilah warisan kekal ktia kelak.

Kita harus bisa melihat kekayaan kita di dalam Kristus . Jika kita sulit melihat bahwa  kekayaan kita ada di dalam Tuhan dan bukan dalam hal-hal dari dunia ini-dan kemudian menjalankan prinsip tersebut, maka inilah dosa kita.

KASIH YANG AKTIF (MATIUS 5:43-48)