Ada tiga peristiwa dalam catatan matius yang mengarah ke penangkapan dan penyaliban: (1) rencanat Sanhedrin untuk menangkap dan membunuh
Yesus, vv (ay 3-5.) (2) pengurapan Yesus di Betania (. 6-13), dan (3) tawaran
Yudas mengkhianati Yesus kepada para imam (ay. 14-16).
Ini
bukan pertama kalinya para pemimpin agama telah bertemu untuk membahas apa yang
harus mereka lakukan. Mereka telah menentang Yesus selama ini. Mereka telah
mencoba untuk menangkapnya dalam beberapa cara.
Pada akhir Matius 21, kita diberitahu bahwa "mereka mencari cara
untuk menangkapnya" (v. 46). Di sini mereka akhirnya mendapatkan spesifik.
Mereka memutuskan untuk menangkap Yesus secara diam-diam, tapi tidak selama
tujuh hari Paskah, karena jutaan orang yang akan beribadah sedang berada di kota, dan diantara orang orang yang hadir itu tidak sedikit yang telah menjadi pengikut Yesus, dan mereka takut akan terjadi kerusuhan.
Tokoh
dalam kisah penangkapan dan pembunuhan Kristus ini adalah Kayafas, Imam Besar. Kita tahu bahwa
dalam
Injil Yohanes kita mengetahui bahwa dari pertemuan
para pemimpin agama waktu itu, mereka bingung bagaimana menghadapi Yesus. Mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat?
Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
(48) Apabila kita biarkan Dia,
maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan
akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." (49)
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun
itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, (50)
dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati
untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
Ada sebuah ha yang menarik disini yakni, imam –imam
kepala dan tua tua bangsa Yahudi berniat menangkap dan membunuh Yesus bukan
saat perayaan paskah yang akan berlangsung dua hari lagi, sebab mereka takut
terjadi keributan. Tetapi berbeda dengan rencana Tuhan . Tuhan Yesus berkata dalam
Mat 26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan
dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."
Jadi Tuhan merencanakan bahwa Anak Manusia akan mati
pada saat paskah.
Pro 19:21
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang
terlaksana.
Kehendak Tuhan adalah Yesus harus dibunuh pada saat
domba Paskah sedang disembelih, yang menunjukkan bahwa Yesus memang "Anak
Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).
Mempersiapkan kematian Kristus
Pada waktu pemimpin-pemimpin
agama tersebut merencanakan untuk menangkap dan membunuh Yesus, ada juga orang
lain yang sedang mempersiapkan kematian Kristus. Para pemimpin agama
mempersiapka kematian Kristus dengan cara yang keji, tetapi orang ini
mempersiapkannya dengan cara yang berbeda dan dengan semangat yang berbeda,
yakni dengan memakai minyak narwastu. Orang ini adalah Maria dari Betania. Matius memang tidak
menyebut namanya dalam peristiwa in, tetapi Yohanes mencatat bahwa ini adalah
Maria dari Betani (Yohanes 12:3)
Ada hal yang kelihatannya kontradiksi,
yaitu waktu ketika Tuhan Yesus tiba di Betani dan diurapi disana. Injil Yohanes
menuliskan bahwa 6 hari sebelum paskah Tuhan Yesus datang ke Betania tempat
tinggal Lazarus, sedangkan kelihatannya Matius menunjukkan bahwa paskah itu
hanya tinggal 2 hari lagi dalam (Mat 26.
: 2; Markus 14: 1).
Kalau kita baca dengan
cermat sebenarnya, Matius tidak mengatakan bahwa Yesus berada di Betania 2 hari
sebelum paskah. Itu merupakan perkataan Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa dua
hari lagi Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan. Tuhan Yesus tidak
mengucapkan itu di Betania, sebab matius tidak menuliskan Injilnya secara
kronologis tetapi berdasarkan pengelompokan cerita. Injil Yohanes menuliskan
secara kronologis. Jadi peristiwa itu terjadi 6 hari sebelum paskah sesuai
dengan apa yang dicatat oleh Yohanes. Matius
menceritakan kisah pengurapan ini disini karena
ini adalah bagian untuk persiapan pengorbannya menuju ke kayu salib
Pemberian kasih
Tuhan Yesus datang dengan murid-muridnya ke Betani yakni
ke tempat tinggal Maria, Marta dan
Lazarus. Mereka sangat menghormati Kristus dan memberikan makan sebagai tsaudara
penghormatan mereka dan mungkin sebagai ucapan terima kasih karena Kristus
telah membangkitkan Lazarus dari
kematian. Tindakan ini adalah tindakan yang
berani karena Sanhedrin sedang mencari cara
untuk menangkap dan membunuh Kristus .
Disana Maria mengurapi Kristus dengan minyak wangi yang mahal. Maria
melakukan itu dengan tujuan untuk mengingat akan hari penguburan Kristus
(Yohanes 12:7). Tindakan maria ini bukan sesuatu yang muncul dengan spontan,
tetapi tentu dia sudah mempersiapkannya. Minyak yang dipakainya untuk mengurapi
Kristus , sangat mahal karena bernilai 300 dinar, yaini upah satu tahun untuk
seorang pekerja. Kalau itu buruh, maka satu selama satu tahun gajinya dia
tabung an kemudian beli minyak wangi dan mengurapi kepala Tuhan Yesus . (Yohanes 12: 5).
Mengapa Maria melakukan hal ini? Sebab itu bukan uang
kecil, UMR di bandung: sekitar 2.600.000 , ini berarti setahun : 30 jutaan.
Minyak wangi seharga 30 juta di tumpahkan untuk mengurapi Kristus sehingga ini dianggap sebagai buang buang
uang. Namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa :
Mat 26:12 Sebab dengan
mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.
Apakah Maria melakukan ini tanpa memahami maknanya? Mari memahami makna ketika
dia mencurahkan minyak narwastu ini. Ini
bukanlah tindakan yang tanpa makna dari Maria.
Dia adalah seorang wanita luar biasa pemahamannya. Saya yakin, bahwa
hanya Maria lah yang pada saat itu paling memahami bahwa Kristus akan
mengoorbankan hidupNya di atas kayu salib. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus telah
mencoba untuk menjelaskan kematiannya kepada mereka semua, tetapi murid-murid tidak mengerti. Bahkan,
mereka masih berebut siapa di antara mereka yang terbesar. Hanya Maria yang
memahaminya dan dia punya waktu untuk menunjukkan kepada Kristus bahwa dirinya
mengerti apa yang Kristus akan lakukan kelak dan Maria menyatakan kasihNya
kepada Kristus
Bagaimana Maria bisa memahami hal ini, padahal para
murid, gagal memahaminya?
Maria bisa memahami ini karena dia berada di kaki Tuhan Yesus. Dalam
lukas 10 dicatat, bahwa ketika Yesus datang untuk mengunjungi keluarga Maria, Marta dan Lazarus, Marta sangat
sibuk mempersiapkan makanan., sedangkan
Maria duduk di kaki Tuhan
mendengarkan apa yang Dia katakan"
(v. 39). Demikian juga
pada waktu Lazarus meninggal, Maria datang menjumpai Kristus, dan tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada
di sini, saudaraku pasti tidak mati." Joh 11:32
Hal yang sering kita temukan tentang Maria adalah ,
dia sering berada di kaki Tuhan Yesus, menyembahNya dan belajar dari Kristus.
Ketika kita mau duduk di kaki Tuhan Yesus maka kita akan dapat memahami hal hal
yang besar yang Tuhan kerjakan. Jika saudara tidak tahu banyak tentang hal-hal
rohani, itu karena Saudara tidak menghabiskan waktu di kaki Yesus. Jika saudara ingin belajar tentang Allah dan jalan-jalan
Allah, Saudara harus belajar dari Yesus. Kita mungkin berkata bahwa kita
tidak dapat duduk di kaki Tuhan Yesus saat ini, namun sesungguhnya kita masih
bisa melakukannya dengan cara mempelajari
Alkitab. Dalam ungkapan Ibrani, duduk di kaki orang lain berarti untuk belajar
dari orang itu, sama seperti seorang anak bisa belajar dari orang tua, atau
murid dari rabbi-nya. Cara kita duduk di kaki Yesus hari ini adalah dengan
mempelajari Alkitab, dimana Dia berbicara kepada
kita dan memerintah kita. Apakah Saudara
rutin membaca Alkitab? Banyak orang Kristen mengatakan
mereka berharap bisa memahami Alkitab, tetapi mereka tidak memasukkan pembacaan Alkitab dalam daftar
kegitannya. Mereka tidak
mendisiplinkan diri untuk melakukan hal yang amat
berharga.
Ketika masih muda, Donald Barnhouse naik di kereta api
dengan seorang pengajar Alkitab yang terkenal
dalam perjalanan ke salah satu pertemuan para pengajar Alkitab. Pengajar Alkitab yang sudah tua itu terlihat sedang membaca Alkitab. Sedangkan Barnhouse sedang membaca koran. Pada
satu saat,ana muda ini, memandang pengajar alkitab tersebut
dan “ saya berharap bisa mengerti isi
kitab suci seperti yang anda miliki” Lalu Pria tua ini dan baik hati ini
menjawab, “Saudara
tidak akan pernah tahu Alkitab dengan membaca
koran," Barnhouse
kemudian mengatakan bahwa ia mendapat pesan moral dan dia pun meletakkan koran serta mulai membaca Alkitab sendiri. Dan pada masanya, dia juga menjadi seorang pengajar
Alkitab yang terkenal.
Semua untuk Yesus
Maria bukan hanya duduk di kaki Tuhan Yesus, dan
belajar dari Dia, tetapi Maria juga memberikan hidupnya untuk Kristus , yakni
dengan mencurahkan minyak Narwastu tersebut. Markus mencatat bahwa Maria
memecahkan buli buli tersebut dan mencurahkannya di atas kepala Kristus (Markus 14: 3). Dia tidak hanya
mencelupkan tangannya ke parfum dan kemudian mencurahkannya
sedikit ke kepala Kristus , tetapi dia memberikan semuanya.
Banyak orang menyatakan kasihnya kepada Kristus dengan
memberikan sedikit uang persembahan, dengan memberikan sedikit waktu untuk
Kristus atau dengan memberikan sedikit pelayanan pada saat saat tertentu.
Mengapa hal seperti itu bisa terjadi ? itu karena kita tidak mengenal Kristus
seperti yang dimiliki oleh Maria.
Maria seringkali duduk di kaki Yesus bukan hanya belajar dari Kristus, tetapi juga untuk mengenal dia. Dia
telah melihat akan kesedihan Kristus dan pergumulan Kristus menuju ke kayu
salib. Dia mungkin berkata kepada dirinya sendiri, "Apa yang dapat saya
lakukan untuk menunjukkan kepada Yesus bahwa aku mengasihiNya dan bahwa saya mengerti apa yang akan Dia lakukan untuk kami?"
Dia berpikir bahwa minyak wangi, harta paling
berharga yang dia punya. Dia memberikan parfum itu dan Kristus mengerti akan maksud dari Maria
Ketika para
murid keberatan dengan pemborosan tersebut,
Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka dalam Mat 26:10-12 "Mengapa
kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang
baik pada-Ku. (11) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,
tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
(12) Sebab dengan mencurahkan
minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.
Ketika kita memberikan harta kita yang paling berharga
untuk Tuhan Yesus , Dia tidak akan mengabaikannya. Dia menghargai setiap pemberian yang kita berikan dengan penuh kasih
pemberian saudara mungkin berbeda dengan Maria, namun yang penting adalah berikanlah
pemberian yang terbaik untuk Tuhan . mungkin itu waktu, berikan waktu yang terbaik,
berikan waktu yang banyak Tuhan . atau
mungki tenaga, kepandaian kitam berikan yang terbaik kepada Tuhan , ata untuk mungkin
uang , berikanlah yang terbaik kepada Tuhan . Tak ada pemberian yang penuh
kasih yang akan diabaikan oleh Tuhan Yesus . Semua pemberian yang dilakukannya dengan
dasar kasih akan diperhatikan dan diingat oleh Tuhan Yesus
Diingat oleh manusia
Hal yang menarik dari kisah ini adalah bahwa Maria
mengurapi Yesus sebagai peringatan bagiNya, mengingat kematian dan penguburan
Nya, namun ternyata apa yang Maria lakukan itu menjadi peringatan bagi diri Maria
sendiri. Tuhan Yesus berkata :” Mat 26:13
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di
seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat
dia."
Ada berapa banyak perbuatan besar yang dilakukannya oleh
raja, jenderal, oleh bisnismen, dan oleh orang orang birilian di dunia ini,
namun banyak yang dilupakan oleh manusia . Banyak orang mencoba untuk
mendirikan monumen besar bagi diri
mereka sendiri, tapi apa yang mereka lakukan tidak diingat oleh generasi
berikutnya. Pekerjaan mereka hancur, tidak ada yang tersisa
untuk generasi berikutnya bahkan nama mereka pun tidak lagi diingat. cucu pun
sudah tidak ingat siapa nama engkongnya, dan dimana kuburan engkongnya. Tetapi
Maria yang bersedia berkorban bagi Tuhan , dan tidak mementingkan diri sendiri,
yang mengasihi Tuhan dan melakukan tindakan yang luar biasa bagi Kristus
diingat terus dan menjadi sebuah kesaksian bagi kebesaran Tuhannya.
Apakah Saudara ingin dikenang? Lakukan seperti yang
Maria lakukan. Tinggalkanlah monumen bangunan , bangunlah kehidupan orang lain,
berikan harta saudara dan berikan diri Saudara
kepada Kristus.
Berbeda dengan Yudas. Yudas menghabiskan waktu tiga tahun bersama sama dengan
orang yang sempurna yang pernah hidup.
Namun pada akhirnya ia berbalik dan menyerahkan Kristus untuk dibunuh. Itu adalah perbuatan yang
mengerikan, dan Yudas mengalami akhir yang mengerikan. Yudas, mencari kesenangan dunia dan kehilangan jiwanya. Apakah yang telah mendorong Yudas mengkhianati
Yesus dan menjualNya kepada imam-imam? Mungkin ada banyak alasan, tetapi salah
satu alasan adalah masalah uang. Yudas ini orang yang sangat mementingkan uang.
Joh 12:6 mengatakan bahwa ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil
uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yudas ini sangat duniawi. Dia
menilai segala sesuatu dari sudut pandang uang. Bagaimana mungkin Yudas tega
menjual Kristus hanya dengan 3o keping perak? Ketika dia menjual Kristus 30
keping perak, sesungguhnya dia sedang menjual kerohaniannya sendiri. Ada banyak
orang yang melakukan hal seperti itu pada hari ini. Mereka rela menjual
kerohanian demi segenggam uang.
Berbeda dengan Maria, yang justru memberikan harta yang
paling berharga yang dimilikinya untuk Kristus . Dimanakah kita berada? Apakah pada
posisi Yudas ataukah pada posisi Yudas? Kita mungkin mendengarkan mendengarkan khotbah yang baik setiap minggu,
untuk mendengar ajaran Alkitab baik di radio atau televisi, untuk memiliki
orang tua Kristen atau teman-teman Kristen, namun kita gagal untuk mengasihi
Kristus dengan segenap jiwa kita
Mari kita belajar untuk lebih mencintai Kristus yang sudah
menyerahkan diriNya untuk kita