Kamis, 11 Juni 2009

KEBERANIAN

KEBERANIAN

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 

(2Ti 1:7)

Kita seringkali mendengarkan kisah-kisah mengenai keberanian yang luar biasa. Misalnya, seorang satpam yang dengan berani menghadapi perampok sampai satpamnya terluka. Atau mengenai seorang wanita yang melawan penjambret. Kisah-kisah itu sangat dramatis dan mungkin tidak akan terjadi pada kita. Apakah kalau hal-hal yang laur biasa tidak terjadi pada kita, lalu kita tidak punya kesempatan untuk menyatakan keberanian kita? Tentunya tidaklah demikian
Setiap hari kita membuat pilihan yang menunjukkan sikap kita apakah seorang pemberani atau pengecut. Pada waktu kita diperhadapkan dengan pilihan antara yang benar dengan yang nyaman tapi salah, maka disini dibutuhkan keberanian untuk memilih yang benar. Pada waktu kita dihadapkan dengan pilihan untuk memilih antara memegang teguh firman Tuhan atau mengkompromikannya demi kenyamanan, keserakahan, maka disini juga dibutuhkan keberanian. Pada waktu kita memilih untuk percaya kepada Allah, maka disini juga dibutuhkan keberanian. 
Pilihan ini kita hadapai setiap harinya. Seringkali kita ternyata tidak punya keberanian menempuh jalan kebenaran dan kita lebih sering mengikuti arus. 
Jadi agama kristen adalah bukan agama bagi orang yang lemh /pengecut.
Ada beberapa bentuk dari keberanian 
Pertama, Keberanian untuk mengikuti Yesus
Kalau kita menutup mata kita dan kemudian kita dituntun oleh seseorang, maka disini dibutuhkan keberanian untuk melakukan hal tersebut. Sama halnya ketika kita mengikuti Yesus. Ada banyak hal yang belum kita ketahui. Kita hanya mengetahui sebatas yang dikatakan oleh Alkitab, namun kita mau mengikuti Yesus. Maka ini membutuhkan keberanian. Keberanian untuk mengikuti perintah-perintahnya yang radikal, yang bertentangan dengan dunia ini. Misalnya, Barangsiapa mau mengikuti Aku , Ia harus menyangkal diriNya , memikul salibnya dan mengikuti Aku. Tuhan Yesus bukan memberikan janji akan kaya, akan sehat kalau ikut Dia, melainkan akan menderita aniaya. Menurut sdr, seperti apakah orang yang mau ikut Dia? Mereka yang ikut Dia adalah orang yang berani. Berani mempercayakan dirinya kepada Kristus. Mereka yang menyerahkan dirinya untuk melayani Tuhan juga membutuhkan sebuah keberanian. Ini merupakan karakter yang langka. Karena banyak yang tidak mau mengambil bagian di dalam pelayanan. 
Kedua, Keberanian menjalin hubungan. Apakah yang dibutuhkan untuk menjalin sebuah pernikahan yang berhasil? Keberanian. Dibutuhkan keberanian luar biasa untuk mengatakan :” saya salah”, saya minta maaf. Dibutuhkan juga keberanian dalam memebsarkan anak. Anak kalau sudah mengatakan: saya benci kepada papa dan mama, mungkin orang tua tidak berani lagi untuk menegakkan otoritas dalam keluarganya. Atau orang tua akan menyerah, ketika anak sudah mulai berontak. Anak tentu tidak boleh mengintimidasi orang tuanya. Hal ini membutuhkan keberanian orang tua untuk menegakkan otoritasnya sebagai orang tua. 
Ketiga, Keberanian bersikap bermoral. Keberanian bersikap bermoral dibutuhkan dalam aktivitas kita sehari-hari. Untuk berkata jujur saja dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko atas kejujuran tersebut. Kalau saya berkata jujur, nanti langganan marah. Kalau saya bohong sedikit, mereka tidak akan tahu dan tentu tidak akan marah. Disini dibutuhkan keberanian. Keberanian untuk telat karena tidak melanggar peraturan lalulintas. Keberanian untuk melaporkan penghasilan kita yang sebenarnya kepada departemen pajak. Keberanian untuk mengatakan hal yang benar jika kita temukan hal-hal yang tidak benar. 
BAGAIMANA CARANYA BERTUMBUH DALAM KEBERANIAN?
Pertama, Cara untuk mengatasi rasa takut kepada kecoa adalah peganglah kecoa itu. Cara untuk mengatasi rasa takut menjadi liturgis adalah jadilah liturgis. Jadi cara untuk berani dalam kerohanian kita adalah lakukan keberanian itu. Jika kita takut untuk berkata jujur, maka berkata jujurlah. Jika kita takut untuk melakukan kebenran karena penuh resiko, maka lakukanlah kebenran yang beresiko terebut. Kalau kita sudah bisa mengatasi rasa takut, maka itu akan memberikan kepada kita sebuah keberanian. 
Kedua, cara untuk bertumbuh dalam keberanian adalah : bergaul dengan orang orang yang berani. Apda waktu kita bergaul dengan orang-orang yang berani berbuat jujur, maka kita juga akan terdorong untuk melakukan keberanian tersebut. Sebaliknya jika kita bergaul dengan orang-orang yang takut melakukan kebenaran maka kita juga akan menajdi takut. Baca 1 kor 15:33. Kita juga bisa bergaul dengan orang-orang berani dengan cara membaca biografi mereka, misalnya membaca biografi Daniel, Ester, Paulus yang walaupun takut tetap maju. Ini akan mendorong kita untuk berani berbeda dari dunia. 
Ketiga, Kita akan bertumbuh dalam keberanian jika kita membiarkan pikiran kita diubahkan. Seorang penerjun payung, kalau dia tidak merubah dulu pikirannya, maka dia tidak akan berani untuk terjun. Coba saja dia pikir yang aneh-aneh, atau memikirkan betapa tingginya peswat itu, maka dia pasti tidak akan berani untuk terjun. Pikirannya harus diubah dulu. Terjun itu menyenangkan, bisa melihat pemandangan. Tingkat keamanannya cukup baik karena ada parasutnya. Dll. Atau coba saja kalau seseorang masuk kekuburan, pasti dia akan bergidik karena dia sudah punya pikiran yang macam-macam. Pikiran tersebut harus disingkirkan dahulu, barulah dia berani. Berebda dengan yang rumahnya di daerah kuburan. Pikirannya sudah diubah, bahwa daerah itu enggak ada setan. Justru setannya yang takut dengan mereka, karena pagar kuburan juga dicuri oleh mereka. Jadi untuk membuat kita berani dalam kerohanian, ubahlah pikiran kita. Segala resiko terhadap tindakan berani yang kita lakukan, kita percaya bahwa Tuhan pasti bekerja dan akan memberikan yang terbaik untuk kita. Suatu hari saya ke Griya Jogya. Jogya Riau itu susa parkir. Saya sudah mau belok untuk amsuk Jogya, tetapi kemudian ada mobil lain serobot. Saya mau halangi dia, tetapi kemudian saya pikir, ah biarainlah kasih dia dulu saja yang masuk. Saya kemudian pikir, ah.......keserobot deh..enggak bisa dapat parkir nih. Tetapi ketika masuk parkir Jogya, eh....ada mobil yang baru keluar. Mobil di depan saya enggak dapat karena dia sudah lewatin mobil tersebut. Kita akan bertumbuh dalam keberanian kalau kita mau mengubah pikiran kita. Beriman kepada Tuhan yang sudah memberikan firmanNya kepada kita. 
Kita semua membutuhkan keberanian. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan.  
Pada tahun 1995, Coca-Cola melakukan eksperimen gila! Perusahaan itu invest $750.000 untuk menguji ketahanan rasa dan kualitas minuman ringan itu selama delapan hari di ruang angkasa. Semua itu ditujukan untuk kemajuan perusahaan itu. Artikel yang ditulis di koran-koran sebagai bentuk respons atas apa yang dilakukan Coca-Cola itu jelas ditujukan untuk mengundang tawa. Menaggapi hal itu, CEO Coca-Cola, Roberto Goizueta, mengatakan, "Jika Anda tidak bisa menjadi berbeda, Anda akan tergilas." Alhasil, Coca-Cola merajai pasar minuman ringan dan menjadi leader di bidangnya.* Begitulah seharusnya orang-orang Kristen; BERANI MENJADI BEDA!!!


Pakailah harta dengan baik.

 Pakailah harta dengan baik. (Amsal 3: 9)
Pertanyaan dalam Katekismus Westminter berbunyi seperti ini: apakah tujuan utama hidup manusia? Tujuan utama hidup manusia adalah mempermuliakan Allah dan menikmatiNya sampai selama-selamanya. Karena ini adalah tujuan hidup kita, maka seluruh aspek hidup kita seharusnya mempermuliakan Allah. Bukan hanya dalam pelayanan kita memuliakan Allah, tetapi uang kita pun dipakai mempermuliakan Allah. Sebab, bukan hanya pelayanan kita yang menjadi miliknya Allah, tetapi uang kita juga adalah miliknya Allah. Apakah uang kita banyak atau sedikit, semuanya itu dipakai untuk kemuliaan Allah. Kekayaan yang tidak dipakai untuk kemuliaan Allah akan menjadi sia-sia. 
Kita tidaklah membutuhkan banyak uang. Paulus mengatakan : bahwa yang penting ada makanan dan pakaian cukuplah. Apa yang Tuhan berikan selebihnya adalah dipakai untuk kemuliaan Tuhan. 
Terkadang, manusia itu ketika miskin, sangat rendah hati. Tetapi ketika ditambahkan kekayaan oleh Tuhan menjadi lupa diri dan mempermuliakan dirinya sendiri dengan harta bendanya. Dalam hatinya dia berkata: "Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini." Deu 8:17 . 
Akibat dari kekayaan yang meningkat bukan hanya kesombongan, tetapi hati kita juga terakdang melekat kepada kekayaan itu. Tuhan dilupakan. Mazmur 62:10 menuliskan:" apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya". ALlah memberikan kita berkat lebih bukan untuk membuat kita menjadi sombong, dan bukan untuk membuat hati kita melekat kepada harta benda itu. Tetapi tujuan Allah memberikan harta yang lebih kepada kita adalah supaya melalui harta itu nama Tuhan dipermuliakan. Pemberian kita kepada orang, akan membuat ucapan syukur akan dinaikkan kepada Tuhan. Tuhan telah dipermuliakan dalam kondisi seperti ini. Puaslah dengan apa yang saudara miliki. Barang elektronik, HP, TV , Kulkas, tidak akan pernah memuaskan. Kita pasti ingin selalu yang terbaru. Baju tidak akan pernah memuaskan. Kita yang hobby akan selalu ingin yang terbaru. Perhiasan yang lebih bagus, pasti kita ingin yang terbaru juga. Namun baiklah kita belajar untuk puas dengan apa yang sudah kita miliki hari ini. Uang yang lebih, akan lebih mempermuliakan Tuhan. 
 Akibat dari harta yang dipakai untuk kemuliaan Tuhan adalah terdapat di ayat 10
Pro 3:10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. 
Inilah cara yang aman dan pasti untuk memperbanyak harta benda kita. dikatakan: lumbung-lumbungmua akan diisi penuh sampai melimpah. Lumbung-lumbung diisi penuh bukan untuk memuaskan segala hamwa nafsu kita. Lumbung-lumbung disi penuh dan melimpah, supaya kita dapat melakukan lebih banyak lagi kebaikan melalui harta benda itu. Suapaya nama Tuhan lebih banyak dipermuliakan melalaui harta benda kita. Mereka yang melakukan kebaikan dengan apa yang mereka miliki, akan memperoleh lebih banyak kesempatan untuk melakukan kebaikan. Ingatlah ini baik-baik: jika kita memakai harta dunia kita untuk melayani keagamaan kita, maka kita akan melihat bahwa agama kita akan melayani dengan kelimpahan harta dunia kita. Kita salah, kalau berpikir bahwa dengan memberi, saya akan menjadi miskin. Tidak. Memberi untuk kemuliaan Allah akan membuat kita kaya. Apa yang kita beri, kita peroleh.  
Bagaimana kita memberi?
1. KETERATURAN. Memberi secara terencana dan teratur karena kebutuhan selalu ada. (1 Kor 16:1; Ul 16:16)
2. KEBUTUHAN: tanggapan terhadap kebutuhan di sekitar kita (Mat 25:34-36; Kis 11:27-30)
3. KELEBIHAN: Mencukupkan kekurangan orang lain dari kelebihan kita. (2 Kor 8:12-14)
4. PENGORBANAN: Menyerahkan keinginan dan kebutuhan kita demi orang lain. (2 Kor 8:1-5)

Karakter

Karakter (melestarikan kualitas yang terancam hilang) Maz 78:71-72

Pendahuluan 
Karakter itu sangat berharga dan sangat jarang ditemukan sejak zaman dulu sampai sekarang. Ada sebuah legenda tentang seorang Biarawan yang menemukan sebutir permata yang berharga, batu mulia yang mahal. Tidak lama kemudian biarawan ini bertemu dengan seorang pelancong yang mengatakan bahwa dia lapar dan bertanya apakah biarawan mau membagi sedikit bekalnya. Ketika Biarawan membuka tasnya, pelancong itu melihat batu berharga tersebut dan terdorong untuk memintanya. Hebatnya, si Biarawan memberikan batu itu kepada pelancong tersebut. 
Pelancong kemudian cepat-cepat pergi, bersenang-senang dengan harta barunya. Namun beberapa hari kemudian, ia kembali, mecari-cari si biarawan. Ia mengembalikan batu berharga itu kepada Sang Biarawan dan mengajukan sebuah permohonan. Berilah aku sesuatu yang membuatmu mampu memberikan batu mahal ini kepadaku. APA YANG DIA MINTA? Dia meminta karakter dibandingkan denga batu permata tadi. Karakter memang jarang kita jumpai saat ini
Pertama, Apa itu karakter? Karakter adalah apa yang kita lakukan ketika tak ada orang yang memperhatikan. Karakter tidak sama dengan reputasi. Reputasi adalah bagaimana pandangan orang lain terhadap diri kita. Karakter juga tidak sama dengan sukses atau prestasi. Karakter bukanlah apa yang telah kita lakukan, melainkan siapa diri kita. Contoh adalah Antasari . Antasari memiliki reputasi. Bagaimana pandangan orang lain terhadap diri Antasari sebelum kasus pembunuhan? Banyak orang mengaguminya karena bisa menangkap demikian banyak pejabat yang korupsi. Prestasinya luar biasa khan? Reputasinya hebat. Bagaimana pandangan istrinya terhadap Antasari? Antasari adalah suami yang setia yang kariernya menanjak. TETAPI semua yang dicapainya itu tidaklah menunjukkan bahwa antasari memiliki karakter. Masalahnya adalah apa yang dilakukannya ketika tidak ada orang lain yang melihatnya? Apa yang dia lakukan ketika sedang berada di luar kota? Di Makassar waktu itu. ( dia bersama dengan Rani Juliani, seorang caddy golf ). Inilah karakter. Pada weaktu saudara didepan orang lain, belum kelihatan karakter yang sesungguhnya. Tetapi pada waktu sendiri atau dengan orang yang tidak mengenal saudara, maka disitulah terlihat karakter yang sebenarnya.  
Lihatlah Daud. Apa yang dia lakukan ketika tidak ada orang yang melihatnya ada waktu menggembalakan kambing domba ayahnya? Daud memberikan kesaksian: : Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang yg menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya (1 Sam 17: 34-35)
Dari kesaksiannya ini, saya ingin bertanya, Pria seperti apakah Daud ini? Dia adalah seorang Pria yg bertanggungjawab ketika tidak ada orang yg melihatnya. Sehingga Alkiatb memberikan kesaksian bahwa Daud adalah orang yang memiliki integirtas hati.  
Maz 78:71-72 Dari tempat domba-domba yg menyusui didatangkanNya dia, untuk menggembalakan Yakub, umatNya, dan Israel, milikNya sendiri. Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya 
NIV: Maz 78: 72 And David shepherded them with integrity of heart; with skillful hands he led them.
NKJ: Maz 78: 72 So he shepherded them according to the integrity of his heart, and guided them by the skillfulness of his hands.
Integritas ad/ keadaan sdr ketika tdk ada org yg melihatnya. Artinya sdr benar-benar jujur. 
Dkl. Apa yg nampak diluar sama dgn apa yg ada di dalam hati sdr.
Tidak ada kemunafikan. 
Daud melakukan pekerjaannya dengan penuh integritas. Dia tidak munafik. 
Apa yg nampak di luar sama dengan apa yg ada di dalam hatinya. 
Dia benar-benar jujur. 
Daud tdk bermain sandiwara untuk menunjukkan bahwa dirinya baik. 
Dia memang baik 
Inilah karakter itu 
Banyak orang yg berpendapat seperti ini :” yang penting adalah kesan yang bagus, hanya itu yg penting. Kekristenan bukanlah seperti itu. Kekristenan adalah kesan kualitas di dalam diri kita. Siapa diri kita. 
Karakter itu banyak macam. 
Seorang wanita yang sangat takut berbicara di depan umum, namun akhirnya dia mampu melawan ketakutannya untuk bersaksi mengenai jawaban doanya. Dia maju ke depan. Ini kita sebut sebagai keberanian
Kalau saudara bertekad untuk bangun lebih pagi untuk doa dan baca Alkitab dan saudara setia melakukan itu. Maka ini disebut dengan disiplin
Jika seorang guru dengan sabar mendekati seorang murid yang nakal dan dia menemukan bahwa ada bakat dalam diri anak itu . ini adalah Visi
Kalau seorang istri ingin cerai karena suaminya nakal. Tetapi dia tetap mempertahakan pernikahannya. Maka ini disebut dengan sabar menanggung. 
Inilah daftar kualitas karakter yang terancam untuk hilang. Ciri-ciri ini tidaklah glamour dan tidak mudah dimiliki. Sehingga banyak orang yang berusaha menjalani hidup tanpa ciri-ciri itu. Namun kualitas yang paling terancam hilang adalah kasih.
Kedua, Karakter itu dapat berubah. Karakter dapat dikembangkan. 
MODEL RAMBUT DAN KARAKTER
Rambut tak hanya menjadi mahkota bagi kita, tapi juga bagi pria. Lewat potongan rambutnya, Anda bisa menebak kepribadiannya, lho.

RAMBUT PLONTOS
  Banyak orang bilang rambut plontos pada pria mencerminkan keseksian. Pendapat ini ada benarnya. Karena, laki-laki yang rambutnya sengaja dibuat plontos menandakan ia memiliki hormon testosteron yang tinggi dalam darah. Ia menganggap dirinya sangat jantan dan senang merasakan belaian tangan perempuan di atas kulit kepalanya. Karakter mononjol lainnya, bukan orang yang gampang dikendalikan.

GAYA STANDAR
  Model rambutnya sangat standar dan alami. Sejak masa remaja potongan rambutnya tidak pernah berubah. Laki-laki dengan rambut seperti ini menandakan dia bukan seorang pemimpi. Ia tidak memiliki harapan atau keinginan-keinginan besar dalam hidupnya. Baginya, hidup yang mesti dijalani, ya hari ini. Bukan orang yang biasa mengambil keputusan spontan. Cenderung tidak menginginkan perubahan drastis dalam hidupnya.

TERTATA LICIN
  Cukup obsesif pada kerapian dan kebersihan. Ia bisa membawakan citra dirinya dengan baik. Bisa menyimpan rahasia dan menyembunyikan kepribadiannya. Kelebihannya, otaknya tiak terkontaminasi pikiran-pikiran negatif. Ia juga fokus, bertanggungjawab dan memiliki self of belonging yang tinggi pada sesuatu yang menjadi miliknya.

SISIRAN KE BELAKANG
  Menunjukkan sosok laki-laki yang keras kepala dan royal, terutama pada teman dan keluarga. Ia mudah putus asa dan akan mengeluh ketika menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya, dia akan sangat bersemangat jika menghadapi keadaan yang sesuai dengan harapannya.

PONI KE DEPAN
  Pria dengan gaya rambut seperti ini menunjukkan pribadi yang rasional, tapi terkadang gampang terbawa dengan pemikiran yang keliru. Ia mudah diprovokasi dan hanyut. Kalau orang yang tidak mengenalnya, dia akan terlihat menjaga jarak. Padahal begitu mengenalnya, dia sosok yang setia kawan dan murah hati. Dalam hubungan percintaan, ia sangat bergantung pada orang yang dia cintai.

RAMBUT JABRIK
  Ia pribadi yang keras kepala dan emosional. Jika menginginkan sesuatu ia pantang mundur sebelum mendapatkannya. Ia sangat menyukai kebebasan dan tidak suka diatur. Ia pintar menyenangkan hati orang lain dan memiliki tekad untuk maju. Kelebihan lain, pintar bicara dan cenderung boros.

BELAH TENGAH
  Gaya rambut seperti ini menandakan dia pribadi yang sederhana, kurang percaya diri, dan memegang teguh aturan norma yang ada. Hidupnya lurus-lurus saja dan tidak banyak tuntutan. Cenderung pemalu, namun perkataannya jujur dan dapat dipercaya. Seleranya tinggi. Ia rela mengeluarkan uang banyak demi memenuhi seleranya yang tinggi itu.

GAYA MOHAWK
  Ia tidak suka mengikuti aturan lain selain aturannya sendiri yang dia anggap benar. Ia senang diperlakukan dan diingat. Ia tidak takut membicarakan apa yang dia pikirkan pada orang lain. Ia juga sangat fokus terutama pada hal-hal yang menarik minatnya. Ketika dia menggeluti suatu bidang, dia akan menjalaninya dengan serius. Selera humornya cukup tinggi. Dalam hal berteman dia tidak pilih-pilih.

POTONGAN CEPAK
  Berkepribadian keras dan tegas, namun gampang tersinggung. Orang yang bisa diandalkan dalam berbagai situasi. Ia mau berkorban demi orang lain. Ia mempunyai pendirian yang teguh, rajin dalam bekerja, sayang keluarga dan pintar menjaga kesehatan.

GONTA-GANTI MODEL
  Setiap bulan ia selalu mengganti model rambutnya. Ini menunjukkan kepribadian yang dinamis atau menyukai hal-hal baru. Ia orang yang mudah beradaptasi di lingkungan baru sekalipun. Kelebihannya, otaknya sangat kreatif.

SANGAT LURUS
  Ia memiliki kepribadian yang bebas, selalu menuruti keinginannya sendiri, berpendirian kuat, dan tidak suka kompromi. Ia juga sangat bangga pada dirinya sendiri. Ia sangat pemilih dan tidak menyukai pasangan yang mengganggu privasinya.

RAMBUT PANJANG
  Tampilan luarnya memang terlihat ganas, namun dia memiliki jiwa yang sensitif. Tidak mudah membuat dia jatuh cinta. Tapi kalau hatiinya sudah mentok pada seseorang, dia akan sulit berpaling. Ia tipe emosional, namun dapat dipercaya dan baik hati. Meski usianya telah dewasa, jiwa kekanakannya sering muncul. Ia sering terperangkap dalam jiwa remajanya dan terbuai oleh nostalgia masa lalu.

RAMBUT ACAK-ACAKAN
Wah, itu sih karena pikirannya sedang kusut...
Karakter dapat diubah. Tentu karakter diubah bukan dengan merubah potongan rambut. Mereka yang tidak disiplin dapat diubah menjadi disiplin. Mereka yang tidak memiliki kesabaran dapat berubah menjadi sabar. Namun semua perubahn itu tidak timbul dengan sendirinya. Untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan karakter, haruslah diusahakan. Ini berlangsung seumur hidup. Kita tidak bisa melakukan seperti ini. 
Saya akan mengembangkan keberanian selama 2 bulan
Enam minggu: disiplin
Dua bulan : kasih
1 tahun : visi
Benjamin Franklin pernah mencoba metode itu, ternyata gagal. Karena begitu ia menguasai suatu ciri yang baik dan melanjutkan ke yang berikutnya, maka yang pertama dia lupa. Jadi karakter tak dapat dikembangkan lewat tekad serta jadwal belajar yang baik saja. Karakter membutuhkan kerja keras, sedikit kepedihan dan bertahun-tahun kesetiaan. Setelah itu kearakter itu akan secara konsisten menjadi miliknya kita. 
Namun mengembangkan karakter bukanlah sesuatu hal yang menakutkan. Ada sebuah rahasia untuk mengembangkan karektar, yakni Kristus Yesus akan mengembangkan karakterNya dalam diri kita, kalau kita mau MENAATINYA. 
Pada saat saudara memiliki karakter yang baik, banyak hal yang tak terduga yang saudara akan miliki. Sebab saudara menajdi orang yang dikenan oleh Allah. Allah kita adalah Allah yang tak terduga dan banyak berkat yang tak terduga yang diberikannya kepada orang yang memiliki karakter yang baik. Sama halnya dengan orang yang karakternya buruk, maka banyak hal yang tak terduga, yakni hal yang buruk juga terjadi dalam hidupnya. Misalnya Antasari. Tetap saja tertangkap. 
Daud yang memiliki karakter yang baik yakni sudah setia dalam perkara yg kecil yaitu menjaga domba-domba ayahnya, menyelamatkan mereka dari mulut singa dan beruang, Sehingga ketika datang perkara yg lebih besar, yaitu Goliat menantang Israel, maka Daud sudah siap dan mampu menghadapinya
 Jika sdr sudah belajar melakukan perkara-perkara kecil dengan baik, maka kata Charles Swindoll, pada saat itulah Allah akan memasukkan besi ke dalam tulang sdr
Kita saat ini mungkin melakukan tugas-tugas yg rutin yg kelihatan tdk penting, tdk terkenal, Semua ini merupakan sebuah ujian bagi sdr, apakah bisa lulus dan melakukan dengan baik, Kalau sdr melakukan dengan bertanggungjawab dan setia dengn rajin, wlp tdk ada yg melihat, maka itu berartu sdr siap melakukan tugas-tugas yg lebih besar yg dipercayakan Allah buat sdr. Namun kalau yg kecil-kecil saja kita tdk becus melakukannya. Tdk setia karena tdk diawasi, maka kita juga tdk akan becus melakukan perkara-perkara yg lebih besar dan tdk akan dipercayakan perkara-perkara yg lebih besar. Ini berlaku baik di dalam pekerjaan ataupun didalam pelayanan kita
 Mazmur 89:21 menuliskan:” DipilihNya Daud, hambaNya, diambilNya dia dari antara kandang-kandang kambing domba. Allah yang memilih Daud setelah bertahun-tahun Daud terbentuk sebuah karakter yang kuat. Allah berkenan kepada Daud bukan karena Daud itu punya banyak Talenta atau banyak karisma, atau karena memiliki pengaruh yg besar. 
Daud tidak punya pengaruh yg besar ketika dia dipilih untuk menjadi raja Isarel. Dia hanyalah seorang gembala domba. Ketika Samuel memilih calon raja Israel u/ menggantikan Saul, Samuel tertarik dgn Eliab yg parasnya ganteng, tubuhnya tinggi besar, Ttp TUHAN berkata kpdnya,” jangan pandang parasnya atau perawakan yg tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yg dilihat Allah; manusia melihat apa yg ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1 Sam 16:6,7)
Kemudian Abinadab, Syama dan yang lainnya juga ditolak oleh Tuhan, mengapa? Krn Tuhan tdk dpt dibujuk dgn penampilan luar, Tuhan melihat hati. Dan kualitas ini ada pada anak bungsu Isai, yaitu Daud. Shg Daud disebut sebagai orang yg berkenan di hati Tuhan sebab Daud sudah memiliki karakter yang baik, maka dia siap menajdi raja di Israel. 
Orang yg berkenan di hati Tuhan, yg punya kualitas spiritual mendalam pasti dicari Allah untuk menduduki jabatan kepemimpinan dimanapun itu atau mendapatkan kejutan-kejutan berkat dari Allah. Kalau kita sudah ada di hatiNya Allah, maka berkat yg mengejutkan akan diberikan Allah. 
Coba perhatikan proses pemilihan raja di rumah Isai. Samuel sudah melihat semua anak Isai, dan tidak ada satupun yang berkenan di hati Tuhan. Kemudian Samuel bertanya kepada Isai :” Inikah anakmu semuanya? Jawabnya:”masih tinggal yg bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” 
Kata Samuel kepada Isai:”Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan sebelum ia datang ke mari. (1 Sam 16:11). 
Rupanya dalam proses mencari raja di rumah Isai ini, ada anak yang sengaja dilupakan yaitu Daud. 
Isai tidak mencalonkan anaknya yang bungsu yaitu Daud, sebagai raja. Isai sengaja melupakan Daud. 
Isai hanya melihat Daud tidak lebih dari seorang penjaga domba. Makanya Daud tdk diikutkan dalam pemilihan raja. 
Namun walaupun manusia lupa, tetapi Allah tetap ingat. Kalau kita sudah ada dihatiNya Allah, maka walaupun manusia melupakan kita, Allah tetap ingat kita. 
Walaupun manusia melupakan Daud, tetapi Allah tetap ingat Daud.Allah di dalam kedaulatanNya memimpin Samuel sehingga menemukan Daud dan mengurapiNya menjadi raja. Daud diurapi menjadi raja bukan oleh keputusan seorang nabi besar seperti Samuel. Tetapi semuanya oleh karena kedaulatan yg penuh dari Allah. 
Allah ingat kepada orang-orang yg seperti Daud, orang-orang yg berkualitas. Keunikan Daud menjadi nyata, ketika tak satupun diantara ketujuh saudaranya yang kualifaid di mata Allah. 
Kita melihat bahwa jabatan yang mencari Daud, bukan Daud yang mencari jabatan. Orang yang berkenan di hati Allah tidak perlu mencari jabatan, jabatan yang akan mencari kita. Allah sedang mencari orang-orang yang seperti Daud untuk diberikan tanggungjawab yang besar dalam segala bidang, baik itu di gereja maupun di masyarakat
Yeh 22:30 Aku ,mencari ditengah-tengah mereka seorang yang hendak..mempertahankan negeri ini
Yer 5:1 lintasilah jalan-jalan Yerusalem, lihatlah….apakah kamu dapat menemui seseorang…….yang melakukan keadilan dan yang mencari kebenaran, maka Aku mau mengampuni kota itu
Baik kitab suci maupun sejarah Israel dan sejarah gereja membuktikan, bhw jika Allah mendptkan seseorg yg sesuai dgn persyaratan rohaniNya, yg rela u/ membayar seluruh biaya pemuridan, maka Ia akan memakai dia sepenuhnya meskipun org itu penuh kekurangan. Orang-orang seperti ini adalah Musa, Gideon, Daud, Martin Luther, John Wesley, William Carey. 
Kita seringkali lupa bhw gereja kita, pekerjaan membutuhkan orang-orang Kristen yang kuat rohaninya seperti Daud. Saat ini kita kurang orang-orang yang rohan dan kuat. Dan kurangnya orang-orang yg seperti ini meruapakan suatu gejala penyakit yang mencekam. 
Didalam dunia yang sedang bergejolak ini suara orang kristen sudah tidak terdengar. Orang Kristen hanya ramai, bersemangat di gereja, tetapi di pekerjaan ataupun ditengah keluarga, disekolahnya tidak ada suara kesaksian, tidak ada teladan. Tidak kualifaid oleh Tuhan
Tujuh org saudara Daud, kelihatan hebat secara fisik, namun dianggap tdk memenuhi syarat u/ diberikan tanggungjawab yg besar. Allah mencari dan mengingat orang-orang Kristen yg kualifaid. Walaupun seringkali kita lupa bahwa saat ini kita membutuhkan orang-orang Kristen yg seperti Daud, namun Allah tetap ingat. Tuhan sedang mempersiapkan kita disini untuk menjalani masa depan kita. seperti Daud yg sedang dipersiapkan dipadang penggembalaan. Setialah. Dan ketika tiba waktunya Tuhan akan memberikan kepada kita sebuah kepercayaan yang jauh lebih besar. Baik itu digereja ini, ataupun disekolah kita
Tahun 1809 disebut sebagai tahun yang baik, sebab sejarah mencatat bahwa pada tahun itu lahir negarawan, penulis, pemikir seperti Wiliam Gladstone, Alfred Tenysson, Oliver Wendell Holmes , Charles Robert Darwin, Abraham Lincoln, yang akan menandai permulaan suatu zaman
Namun pada tahun 1809 itu tidak ada yang peduli atau memperhatikan calon orang-orang hebat diatas.  
Pada tahun itu dunia hanya memusatkan perhatiannnya kepada Napoleon yang berbaris melintasi Austria, dimana kota-kota dan kampung-kampung jatuh ke dalam genggaman nya
Dunia pada waktu itu hanya memperhatikan Napoleon yang hendak menguasai dunia. Dan semua orang bertanya-tanya apakah Napoleon akan mengusai dunia ini?
Sedangkan calon-calon orang hebat yang akan mengubah dunia, yang akan menyentuh kehidupan manusia, sama sekali tidak ada yang memperhatikan
Tetapi walaupun dunia tidak memeprhatikan William Gladstone, Abraham Lincoln dll namun Allah memperhatikan mereka
Allah memakai mereka dengan luar biasa
Seandainya sdr dan saya adalah orang Yahudi yg hidup pada tahun 1020 BC, mungkin hal yang sama juga terjadi pada kita
Semua perhatian kita akan difokuskan kepada Saul, raja pertama Israel. Saul adalah titik pusat dunia Yahudi pada waktu itu. Dia memimpin negeri itu dengan keras. Namun sementara itu, ada seseorang yang tidak berarti yang sedang menjaga domba-domba ayahnya diperbukitan Yudea dekat desa Betlehem. Seorang anak lelaki yang bernama Daud yang tidak diperhatikan orang…….KECUALI ALLAH
Suatu malamdimana turun badai, seorang pria tua dan sitrinya memasuki sebuah hotel kecil di Philadelphia. Namun ketika mereka hendak memesang kamar, ternyata kamarnya sudah penuh. Tetapi Resepsionis berkata: saya memiliki kamar pribadi, silahkan anda memakai kamar saya. Keesokan paginya, ketika akan membayar sewa kamar, pasangan suami istri yang tua ini berkata kepada resepsionis: Kamu adalah manajer yang baik yang ahrus menjadi bos hotel terbaik di Amerika Serikat. Mungkin suatu hari nanti aku akan membangun untukmu. 
Mereka bertiga tertawa. Memang resepsionis ini berbeda, karena ramah dan bersedia menolong. 
Dua tahun berlalu. Resepsionis itu sudah hampirlupa peristiwa tersebut. Suatu hari dia menerima surat dari pria tua itu. Surat itu mengingatkan tentang malam yang penuh badai dan pria tua itu melampirkan tiket pulang pergi New york, dan meminta pemuda itu mengunjungi mereka. 
Pria tua itu bertemu dengannya di New york dna mengajaknya ke sebuah jalan. Ia lalu menunjuk sebuah gedung besar yang baru, sebuah istana dari batu kemerahan dengan menara kecil dan menara pengawas yang mencakar langit. Ini adalah hotel yang kubangun untuk kamu kelola.
Anda pasti bercanda, kata pemuda itu
Saya tidak bercanda
Nama Pria tua itu adalah William Waldorf Astor dan bangunan hotel itu adalah Waldorf Astoria yang pertama. Resepsionis muda itu yang menjadi manajer pertamanya adalah George C. Bold. 
Resepsionis muda itu tidak pernah menduga bahwa dibalik peristiwa dia menolong orang lain, dia dibawa menjadi seorang manajer hotel paling gemerlap di dunia. 

Disiplin (Markus 1:35)

Disiplin (Markus 1:35)
Jika kita perhatikan orang-orang yang berhasil dalam bidang apapun, maka biasanya ada kualitas yang sama yang mereka miliki: DISIPLIN. Sebaliknya, jika kita perhatikan orang-orang yang gagal, maka kita akan menemukan juga hal yang sama yang mereka lakukan, yakni tidak disiplin. Mereka banyak menunda-nuda pekerjaan, dll. 
Dispilin adalah salah satu kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa berhasil. Tetapi kualitas karakter ini terancam hilang. Orang tidak tahu bagaimana mengembangkan tingkat disiplin yang lebih tinggi dan bagaimana membuat disiplin itu menjadi efektif dalam hidupnya. 
Apakah itu dispilin? Displin adalah kepuasan yang ditunda.
• Anak makan nasi dengan kerupuk
• Anak kerjakan PR dulu, kemudian baru boleh main
• Disiplin saat teduh: 15 menit setiap hari: maka hari itu akan menjadi lebih baik
• Memberikan waktu kepada anak VS melakukan hal yang menyenangkan diri sendiri
• Disiplin olahraga: untuk sehat, langsing. 
• Disiplin makanan. 
Bagaimana menjalankan disiplin?
1. Perlu ada keputusan dini. Misalnya, sdr menyadari bahwa untuk bertumbuh dalam kerohanian, maka sdr wajib melakukan 3 hal ini: ibadah setiap minggu, Bersaat teduh setiap hari, melayani Tuhan. Sdr kemudian memutuskan bahwa ketiga hal ini sudah ahrus dilakukan tanpa perlu dipertimbangkan lagi. Sdr tidak perlu lagi menanyakan pada ahri sabtu pagi:”besok ke gereja enggak yah? Perlu menyeter weker enggak? Siapa yang kotbah? Bagaimana cuacanya? ENGGAK USAH DIPIKIRIN LAGI. Keputusan itu sudah final, hanya lakukan saja. ATAU ketika bangun pagi setiap hari. Tentukanlah waktunya. Misalnya sdr mau saat teduh setiap pagi. Bangun tidur langsung saat teduh, enggak melakukan hal yang lain. 

2. Kita membutuhkan teman-teman persekutuan untuk mengingatkan diri kita, karena pencobaan itu panas dan kemalasan itu hangat

3. Arahkanlah pikiran kita kepada hasilnya. Kalau kita mengingatkan diri bahwa hasil daripada disiplin ini sangat besar, maka kita pasti akan berusaha untuk mendisiplin diri. Disiplin tanpa imbalan tidak akan menarik. Setiap orang yang sedang dalam latihan, menahan diri dalam segala hal. Ia melakukan itu karena ia ingin dikalungi dengan karangan bunga kejuaraan, yaitu bunga yang segera akan layu. Tetapi kita ini menahan diri dalam segala hal karena kita ingin dikalungi dengan karangan bunga yang tidak akan layu. (1Co 9:25). Ada imbalan yang Paulus harapkan dalam menerapkan disiplin. 

• Hasil dari disiplin rohaniah adalah kehidupan rohani yang stabil, matang, kepuasan
• Hasil dari disiplin menjalin hubungan adalah pernikahan yang berhasil
• Hasil daripada disiplin olahraga adalah: tubuh yang lebih sehat, daya tahan terhadap penyakit, lebih irit biaya pengobatan, dapat bekerja leboh efektif
• Hasil dari disiplin dalam bidang keuangan adalahbebas dari hutang dan memiliki tabungan
• Hasil dari disiplin membuat laporan dalam pekerjaan adalah pekerjaan lebih lancar, keuangan lebih terkontrol

Imbalan disiplin itu besar , tetapi TIDAK SECARA LANGSUNG. Hasil dari disiplin itu tidaklah instan. Dunia ini selalu menghendaki yang instan, mudah. Akibatnya disiplin tidaklah disukai, karena hasilnya lama dan tidak mudah. Kerohanian yang dewasa tidak bisa dibangun dalam tempo semalam. Ini butuh waktu dan jalannya tidak mudah, yakni melalui disiplin. Pernikahan, hubungan dengan anak tidak bisa dibangun dengan baik dengan cara yang instan dan mudah. Rekening dalam tabungan tidak bisa di peroleh langsung dalam jumlah yang banyak dan dalam tempo yang singkat. Ini butuh waktu dan jalannya tidak mudah. Untuk memperoleh semua hasil itu, JALANNYA TIDAK MUDAH. Imbalan disiplin ada di depan sdr. Imbalannya itu ada dalam jangkauan sdr. Imbalan itu bisa diraih asalkan sdr mau berusaha. 
Bidang kehidupan manakah dari sdr yang membutuhkan disiplin? Kapankah anda akan mengambil langkah pertamanya? 

Kamis, 19 Februari 2009

PUTUS ASA (Ayub 6:8-9)

PUTUS ASA (Ayub 6:8-9)


 

Dalam bukunya Le Suicide (1987) Durkheim merumuskan dan menguraikan secara gamblang tiga tipe bunuh diri yaitu bunuh diri egoistis, bunuh diri altruistis dan bunuh diri anomis. Penulis mencoba mengadaptasikan gagasan Durkheim dalam ranah sosial Indonesia.

Bunuh diri egoistis terutama disebabkan oleh egoisme yang tinggi pada orang yang bersangkutan. Egoisme adalah sikap individu yang tidak berintegrasi dengan grupnya, kelompoknya, kumpulannya, kumpulan agama dan sebagainya. Kalaupun ia berada dalam sebuah grup ia tidak total berada di dalamnya. Hidupnya tertutup untuk orang lain. Ia mengasingkan diri. Ia terutama memikirkan dan mengusahakan kebutuhannya sendiri. Tujuan hidupnya demi kepentingan dirinya sendiri.

Orang yang egoismenya tinggi begini ketika mengalami krisis tidak bisa menerima bantuan moral dari grupnya. Ia sendirian, tanpa relasi dan berada di luar grupnya. Kesendirian dan kesepiannya tak teratasi. Dunia menjadi gelap. Ia dengan mudah bisa terjerumus oleh sikapnya yang sudah egois untuk mengakhiri hidupnya. Orang yang egois cenderung untuk melihat segala sesuatu dari ukurannya sendiri, tanpa memandang dunia yang ternyata tidak hanya seluas daun kelor.

Bunuh diri altruistis dipahami sebagai kebalikan dari bunuh diri egoistis. Individu terlalu berlebihan dalam integrasi dengan grup atau kelompoknya hingga di luar itu ia tidak memiliki identitas. Kelompoknya adalah identitasnya. Pengintegrasian yang berlebihan biasanya berdimensi memandang hidup di luar grup atau dalam pertentangan dengan grup sebagai tidak berharga. Dalam konteks ini Durkheim mengambil contoh konkret orang yang suka mati syahid daripada menyangkal agamanya dan para prajurit dan perwira yang berani mati gugur demi keselamatan nusa dan bangsa. Esprit de corps kuat! Kalau seorang anggota, yang berintegrasi kuat dengan grupnya, mengalami suatu hal yang membuat hidupnya dengan hormat tidak mungkin lagi di dalam grup, ia akan lebih cenderung mengakhirinya.

Bunuh diri akibat anomi. Anomi atau normlessness adalah keadaan moral dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya. Nilai-nilai yang biasa memotivasi dan mengarahkan perilakunya sudah tidak berpengaruh. Adapun penyebab yang sering dijumpai yaitu musibah dalam bentuk apapun. Kehadiran musibah menghantam cita-cita, tujuan dan norma hidupnya sehingga ia mengalami kekosongan hidup. Hidup terasa tidak berharga. Pada kontek inilah, di Indonesia kasus bunuh diri meningkat tajam sehingga orang rela bunuh diri dengan membakar diri, gantung diri, minum racun dan sebagainya. Banyak orang kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya.

Ayub mungkin mengalami keadaan seperti ini. Dia mengalami kekosongan hidup, hidupnya terasa tidak berharga. Namun kondisi ini tidak sampai membuat dirinya bunuh diri.

Dan yang terakhir: suasana hati jangan diremehkan. Sebab kalau sedang dalam kondisi sangat buruk, seseorang bisa mengakhiri nyawanya sendiri. Aktivitas enzim di dalam pikiran manusia bisa mempengaruhi mood yang memicu keinginan mengakhiri nyawa sendiri. Kondisi Suasana hati Ayub sangatlah parah. Kondisinya yang sudah menderita semakin diperberat oleh sahabat-sahabatnya yang menuduh dia berdosa sehingga mengalami penderitaan tersebut. Namun sekali lagi, suasana hatinya yang buruk tidak membuat ayub mengakhiri hidupnya.

Ketika ayub mengucapkan kalimat dalam ayat 8,9 , Ayub tidaklah bermaksud untuk bunuh diri. Dia tidaklah seperti Saul yang membunuh dirinya dalam peperangan karena tidak mau dipermainkan oleh musuh. Ayub juga tidak seperti Ahitofel yang menggantung dirinya. 2Sa 17:23

Jikalau Ayub hendak mati karena dia mengalami depressi maka kasusnya tidak ada bedanya dengan ahitofel. Persoalan Ayub bukanlah depresi karena penyakit dan juga bukan dukacita yang dalam. Dia bukan sedang menentang Allah. Dia hanya mengakui bahwa hidupnya itu berada di tangan Allah baik itu mati maupun hidup. Jika dia harus mati dan ini merupakan keinginannya yang paling dalam, maka kematin itu haruslah dikehendaki dan sesuai waktunya Allah. Allah yang telah memberikan Ayub hidup, maka haruslah Allah sendiri yang mengakhirinya, bukan Ayub yang mengakhiri hidupnya.

Kita tahu bahwa sebelumnya, Ayub tidak pernah meminta sesuatu untuk dirinya. Pada waktu Ayub kehilangan seluruh harta bendanya dan kehilangan 10 anak, Ayub tidak meminta sesuatu pun kepada Allah. Ayub hanya berdoa seperti ini:" Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"(1:21). Dia telah menerima apa yang baik dari Allah dan dia juga mau menerima yang buruk. (2:10). Di dalam Ayub pasal 3, Ayub menyatakan sia-sianya berharap dan oleh akrena itu, dia tidak mengharapkan apa-apa. TETAPI sekarang dalam Ayub 6:8-10 dia meminta sesuatu untuk dirinya. Di ayat 8, ayub mengatakan : Ah, kiranya terkabul permintaanku dan Allah memberi apa yang kuharapkan! Apakah yang dia minta? Ayub meminta kematian. Ayat 9, dia berdoa seperti ini: Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku! Ayub meminta kematian mungkin karena dengan kematian itu akan melepaskan dia dari penderitaannya. Banyak orang yang ketika menderita kanker meminta agar Tuhan segera mengambil nyawanya, karena dia sudah tidak tahan lagi dengan kesakitannya dan penderitaannya. Namun kematian disini juga berarti betapa sia-sianya dan putus asanya situsai yang sedang dihadapi oleh Ayub. Kematian merupakan pengharapannya ayub. Ayat 8 dia mengatakan : Kiranya Allah memberi apa yang kuharapkan. Berbeda dengan Elifas. Elifas mengharapkan agar Ayub menerima masa depan yang baik kalau Ayub takut akan Allah (Ayub 4:6). Tetapi kalau tidak, maka akan menerima kemalangan.

Ayub hanya mengharapkan kematiannya segera tiba.

Mengapa dia meminta mati kepada Allah? Apakah Ayub akhirnya mengikut nasehat istrinya yang mengatakan :" kutukilah Allahmu dan matilah ? (2:9). Akhirnya memang sama, yakni kematian. Tetapi disini Ayub tidak mau mati dan terpisah dari Allah selama-lamanya. ayub minta mati karena dia tidak lagi melihat adanya kemungkinan hidup dengan Allah. Dan karena sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk hidup dengan Allah, maka dia ingin mati di tangan Allah. Ayub merasa bahwa dirinya ditentang Allah demikian hebat. Jadi untuk apa dia hidup lagi? kalau manusia yang menentang dirinya, dia tetap akan bertahan, sebab Allah dipihaknya. Namun kalau Allah yang sendiri melawan dirinya, maka untuk apa dia hidup. Ayub mengatakan ini dadalam 6:4 Job 6:4 Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku.

Apakah memang betul bahwa Allah sudah tidak mengasihi Ayub lagi dan menentang Ayub? Kita sebagai pembaca mengetahui peristiwanya dengan jelas. Kita mengetahui penyebab dari penderitaan Ayub di dalam pasal 1 dan 2.

Seandainya dia mengetahui apa yang terjadi di sorga, apa yang menjadi rencana Allah, maka Ayub pasti diam dan menjalani penderitaannya sampai waktu yang ditentukan oleh Allah. Ayub pasti tidak akan putus asa hidup di dunia ini. Ayub pasti akan menaruh terus pengharapannya kepada Allah.

Kita tahu peristiwa di sorga dari pasal 1 dan 2. Allah memuji Ayub yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Tetapi Iblis meragukan dan menantang keyakinan Allah itu dengan mengatakan "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya."
Ayub
1:8-12

Allah yakin dengan kesetiaan Ayub, makanya Allah mengijinkan Iblis mencobai Ayub. Hal seperti ini tidak diketahui oleh Ayub. Allah juga sudah membatasi pencobaan Iblis itu yakni tubuh Ayub tidak boleh dijamah. Namun hal ini pun tidak diketahui oleh Ayub.

Ternyata keyakinan Allah itu benar. Iblis kalah. Ayub tetap tidak mengutuki Allah walaupun harta bendanya hilang dan anak-anaknya mati. Iblis kemudian datang kembali menghadap Allah untuk kedua kalinya dalam Ayub 2. . Tuhan bertanya kepada Iblis.

"Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." Iblis menjawab:: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.". Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya." Job 2:3-6

Dan kita tahu bahwa kemudian Iblis menimpakan Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Mengapa Tuhan kembali mengijinkan Iblis menjamah Ayub? Karena Allah tetap yakin bahwa Ayub akan setia walaupun tubuhnya diberi penyakit yang berat. Keyakinan Allah ini ternyata tidak salah, karena memang Ayub tetap setia.

Semua peristiwa di di sorga ini tidaklah diketahui oleh Ayub. Seandainya Ayub tahu, mungkin dia akan diam dan tidak komplain kepada Allah atas peederitaannya. Ayub akan tetap percaya bahwa Allah itu mengasihinya dan tidak membencinya.

Terkadang kita juga mengalami suasana hati seperti Ayub. Kita merasa putus asa karena seolah-olah Tuhan itu tidak mengasihi kita dan membiarkan kita terus berada dalam keadaaan susah, sakit dan bermasalah. Kita memang tidak sampai bunuh diri. Namun kondisi putus asa ini saja sudah merupakan sebuah dosa. Putus asa itu dosa karena kita tidak mengetahui apa yang menjadi rencana Allah dalam hidup kita. Kita tidak mengetahui apa sebenarnya yang sedang terjadi di sorga. Ketika kita mengalami sesuatu yang buruk, kita tidaklah mengerti rencna Allah menginjinkan hal tersebut terjadi. Terlalu terburu-buru mengatakan bawha Tuhan meninggalkan kita, bahwa Tuhan tidak mengasihi kita. Dan terlalu gegabah menuding bahwa Allah itu tidak menolong kita. dan kita kemudian berhak untuk putus harapan.

Putus asa itu buruk. Buruk bukan hanya secara teologis, tetapi juga secara psikologis.

Sebab bila sikap mental kita adalah "Sudahlah, takluk, tunduk, dan menyerah sajalah!", maka seluruh tubuh Anda pun akan lunglai dan litoy serta merta, tidak terpicu untuk melakukan perlawanan. Sebaliknya, bila spirit atau semangat Anda berkutat menolak untuk menyerah, maka seluruh kelenjar, hormon, syaraf, dan otot di tubuh Anda pun, akan bersikap laksana sepasukan tentara yang mendengar suara terompet, segera mengambil sikap siaga perang.
Dr. Curt Richter, seorang psikolog dari Universitas John Hopkins, AS, melakukan eksperimen dengan dua ekor tikus. Tikus pertama dicemplungkannya ke sebuah bak tertutup yang telah diisi dengan air hangat, untuk dipantau reaksinya. Sebab pintar berenang, baru setelah 60 jam tikus ini tenggelam sebab kelelahan.

Berbeda dengan tikus kedua. Tikus ini terlebih dahulu telah digenggam erat-erat dengan tangan beberapa menit, sampai berhenti menggelinjang. Tatkala dicemplungkan ke air, reaksinya berbeda. Hanya beberapa menit saja dengan lemah ia berusaha berenang, lalu tenggelam.

Richter menyimpulkan, bahwa tikus kedua ini-karena pengalamannya memberontak dari genggaman tangan yang sia-sia sebelumnya --, ia telah menyerah bahkan sebelum tubuhnya menyentuh air. Ia mati karena perasaan ketidak-berdayaannya.

Perasaan putus asa dan tidak berdaya bukan saja mengubah sikap kejiwaan, tetapi juga mengubah tingkat kesakitan yang dirasakan seseorang. Dengan cara-cara tertentu, batas toleransi seseorang terhadap rasa sakit, dapat ditingkatkan atau diturunkan sampai 45 persen.

Williamson, misalnya, bisa tahan tidak kedinginan di tengah suhu yang hanya 2 derajat Celsius, yaitu ketika ia sedang berusaha keras menolong kucing kesayangannya, yang tidak bisa turun dari pohon di pekarangan rumahnya. Namun ketika ia tak punya apa-apa untuk dikerjakan, suhu kamar duduknya yang 15 derajat pun sudah terasa menyiksa. Ia membebat kakinya dengan kaus tebal, lehernya dengan syal panjang, dan duduk dekat-dekat pendiangan.
ada istilah "mati sebelum mati" , sebagai akibat yang lebih lanjut dari perasaan takluk, menyerah dan tak berdaya. Orang bisa mengalami ini, ketika sedikit demi sedikit tetapi secara sistematis, diyakinkan bahwa ia sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dan karena itu sebaiknya juga jangan mencoba berbuat apa-apa lagi.

Keadaan ini bisa berawal dengan maksud baik. Dengan sahabat atau kerabat yang datang untuk menjenguk dan bermaksud menghibur. "Sudah, berbaring sajalah. Kalau perlu apa-apa, panggil suster! Jangan dilakukan sendiri!". Atau, "Istirahat saja tenang-tenang di sini, ya! Jangan pikir apa-apa, nanti stress. Saya nanti akan bereskan segalanya untuk Anda!" Jangan ini, jangan itu! Jangan begini, jangan begitu!jagna makan ini, jangan makan itu. LAma kelamaan, orang ini akan mati sebelum ajal. Karena serba takut dan akhirnya putus asa dengan hidupnya.

Teolog besar asal Jerman, Juergen Moltmann, mengatakan, "Orang moderen cenderung melakukan pemisahan yang berlebih-lebihan antara "sehat" dan "sakit". "Sehat" didefinisikan sebagai kemampuan untuk bekerja dan kemampuan untuk menikmati segala sesuatu.

Padahal, "sehat" yang sesungguhnya bukan itu. "Sehat" yang sejati adalah kemampuan untuk hidup, tapi juga kekuatan untuk menanggung penderitaan, dan kesanggupan untuk menghadapi kematian. "Sehat" tidak terutama berhubungan dengan kondisi tubuh, melainkan kekuatan jiwa untuk mengatasi kondisi tubuh yang berubah-ubah."

Kalau hari ini, kondisi tubuh sdr tidak ada penyakit tetapi gampang putus asa, tidak punya kekuatan untuk menanggung penderitaan bahkan tidak sanggup menghadapi kematian, berarti sdr sedang SAKIT. Sebaliknya, walaupun hari ini sdr lemah terbatas, rentan,. sakit, banyak masalah, tetapi sanggup menanggung penderitaan dan sanggup untuk hidup dan sanggup untuk mati, maka sdr sehat.

Ayub, sehat atau sakit? Ayub sedang sakit. Dia putus asa dengan hidupnya. Dia tidak akan putus asa seandaianya saja dia mengerti apa yang terjadi di sorga mengenai dirinya. Biarlah kita selalu memandang kepada Tuhan, ektika ada masalah. Supaya kita tidaklah putus asa karena kita mengerti bahwa Allah sedang bekerja mmeberikan yang terbaik untuk kita.