Minggu, 11 April 2021

Dosa yang tidak dapat diampuni (Mark 3:28-30)



Mar 3:28-30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29) Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (30) Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.


Tuhan Yesus berkata: “ Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal”. Ini dosa yang mengerikan. Mungkin diantara kita, ada yang MERASA telah melakukan dosa ini.

Lalu apakah itu dosa menghujat Roh Kudus ? kita akan dapat memahami ini dari konteks nya. Kita tahu bahwa perkataan Tuhan Yesus ini dilatarbelakangi oleh pengusiran Setan yang dilakukanNya. Setelah Yesus mengusir setan, maka ahli ahli Taurat datang dan berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."

Tuhan Yesus mengusir Setan dengan kuasa Roh Kudus, tetapi ahli Taurat menghujat dan mengatakan: Yesus mengusir setan dengan kuasa Setan. Dosa mereka adalah bukan hanya menolak Kristus tetapi menganggapNya sebagai iblis. Mereka menganggap kuasa Roh Kudus sebagai kuasa Setan. Pekerjaan Roh Kudus disebut sebagai pekerjaan Setan. Jikalau ini terus berlangsung dan bersifat permanen maka mereka tidak akan mendapatkan pengampunan . Ini dosa yang tidak dapat diampuni, karena Roh Kudus lah yang membawa manusia ke dalam pertobatan untuk menerima pengampunan.

Disinilah bahayanya kalau mengatakan Allah itu setan dan Setan itu Allah. Disinilah bahayanya kalau kita mengatakan kebaikan adalah kejahatan dan kejahatan adalah kebaikan dan secara khusus ketika ini berhubungan dengan pekerjaan Roh Kudus. Orang seperti ini tersesat tanpa harapan, dan merupakan dosa abadi. Bagaimana mungkin dia bisa bertobat kalau menganggap Allah itu Iblis dan Iblis itu allah ? karena siapapun yang tidak dapat membedakan kejahatan dengan kebaikan, dan kebaikan dengan kejahatan, akan mustahil untuk bertobat. Orang yang tidak bisa membedakan antara kegelapan dengan terang dan terang dengan gelap, berada di luar batas pertobatan.

Yes 5:20  Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

Perkataan Yesus ini merupakan sebuah peringatan kepada pemimpin agama pada waktu itu. Mereka sedang berada di dalam bahaya ini kalau terus berlangsung. Perkataan Kristus pada waktu itu bukanlah sebagai kutukan bagi mereka, tetapi hanya sebagai peringatan, karena Tuhan Yesus ketika disalibkan, Dia berdoa seperti ini: Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tentu saja doa ini ini juga termasuk bagi ahli ahli Taurat itu.

Jadi dosa menghujat Roh Kudus adalah pada saat seseorang sudah diterangi dan tahu bahwa Yesus adalah benar benar Tuhan dan kemudian menuduh Yesus berasal dari Setan, maka itu adalah dosa yang tidak dapat diampuni

Apakah saudara takut dan kuatir telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni ini? Siapa pun yang khawatir telah melakukan dosa terhadap Roh Kudus belum melakukannya, karena khawatir telah melakukannya adalah bukti dari potensi pertobatan. Dan setiap orang yang datang meminta pengampunan tidak pernah ditolak oleh Tuhan.

1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Doa

Kami yang  telah diterangi hati kami oleh Roh Kudus, memohon pertolongan Roh Kudus agar kami senantiasa berjalan di dalam terang. Jauhkanlah kami dari kebutaan pikiran ya Tuhan. Dan kiranya mata kami semakin jelas melihat akan kekudusanMu dan kehadiranMu dalam hidup kami. Kami berdoa agar kami semakin hari semakin hidup dalam kekudusan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa


Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Jumat, 26 Maret 2021

Yesus ingat apa yang kita TIDAK lakukan (Mat 25:24-30)

Sabtu, 27 Maret 2021

Mat 25:24-30  Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.  (25)  Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!  (26)  Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?  (27)  Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.  (28)  Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.  (29)  Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.  (30)  Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."


Bagaimana dengan hamba yang ketiga? Dia mengubur uangnya. Padahal kalau dia bertanggungjawab dan menjalankan dengan baik kepercayaan tuannya, maka walaupun dia hanya untung satu kantong emas, dan bukan untung 5 kantong, maka penghargaan yang diberikan oleh tuannya akan sama dengan yang diterima oleh hamba yang pertama dan hamba yang kedua. Dia akan masuk dalam kebahagiaan tuannya dan diberikan kepercayaan yang lebih besar. 

Ada hal yang perlu kita perhatikan, bahwa walaupun hamba ini tidak menghilangkan  1 talenta yang diberikan kepada dia, tetapi dia tetap diminta pertanggungjawaban. Pertanggungjawabannya adalah terhadap apa yang TIDAK dia lakukan dengan talenta tersebut. 

Dari perumpamaan ini ada hal yang kita mesti ingat, bahwa Tuhan menuntut pertanggungjawaban dari apa yang kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan.  Hamba yang menerima 5 dan 2 talenta, harus menghadap Tuhan untuk mempertanggungjawabkan tindakan tindakan mereka. 

Tetapi apa yang kita tidak lakukan itu pun harus dipertanggugjawabkan. Llihatlah hamba yang menerima 1 talenta. Dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dan dia mesti mempertanggungjawabkan itu di hadapan Tuhan. Orang yang tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukannya disebut oleh Tuhan Yesus sebagai hamba yang jahat dan malas. Dan suatu hari Tuhan akan mengambil apa yang kita  miliki dan akan diberikan kepada orang lain. Karena Mat 25:29 berkata :” Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Pasif itu dosa.   

Marilah kita syukuri apa yang sudah kita capai selama ini, dan menyiapkan diri untuk melakukan lebih baik ke depan. Ingatlah selalu perkataan ini
“Yesus ingat apa yang kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan.”


Doa

Tuhan, Engkau Mahakuasa, agung  sangat terpuji kebesaran-Mu. Kami mengakui akan segala kelemahan dan keterbatasan kami. Kami mengaku bahwa kami seringkali jatuh ke dalam dosa kepasifan. Kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami kerjakan. Ampunilah kami. Berkatilah sepanjang hari yang akan kami jalani hari ini. Dan tuntunlah kami mengerjakan pekerjaan kami dan jadikanlah kami sebagai saksi-saksiMu di dalam dunia ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa
 

Johannis Trisfant
GKIm Ka Im Tong, Bandung

Senin, 12 Oktober 2020

Selasa, 13 Oktober 2020

Iman yang penuh sukacita

 

Orang bisa melihat Habakuk  termasuk orang yang aneh dalam arti tertentu, yaitu dia bisa bersukacita walaupun banyak masalah dan penderitaan.  Kalau saudara melihat orang yang bangkrut atau yang rugi 1 miliar, kemudian dia  tertawa tawa, apakah tanggapan saudara? Atau kalau saudara suatu hari melihat temanmu ada masalah dengan suami/istrinya, dan kena penyakit kusta lagi, dan bangkrut, lalu kemudian dia senyum senyum sendirian? Apakah yang saudara akan lakukan? Saudara mungkin akan bawa dia ke panti rehabilitasi. 

Habakuk mengalami  kondisi yang juga  buruk namun dia tidak lah gila ketika mengatakan kalimat kalimat ini

Hab 3:17  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,

Hab 3:18-19  namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.  (19)  ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.  

Dalam pandangan dunia, Habakuk ini aneh. Ini sebenarnya tidak aneh, tetapi hebat, luar biasa. Habakuk mengerti bahwa hukuman Allah akan datang atas umat Israel dan itu tidak bisa dihindarkan bahkan dia sendiri pun akan mengalami kesusahan itu yakni tidak adanya bahan makanan pokok. Namun, dia akan hidup. Dia akan tetap bersukacita. Dia akan naik ke tempat yang tinggi di bumi ini. Bukankah ini merupakan kebangkitan iman yang dialami oleh nabi Habakuk? 

Apakah saudara menemukan bahwa dia membicarakan tentang sebuah pengharapan adanya hidup setelah musuh melakukan hal yang paling jahat atas Israel ?  pasti imannya mengharapkan akan hal itu, bahwa akan ada kehidupan bagi bangsa Israel setelah musuh selesai melakukan penghancuran atas diri mereka. Dia mengatakan imannya ini dalam Habakuk 2: 4 bahwa orang benar akan hidup oleh karena iman. Namun bukan pengharapan akan adanya pemulihan ini yang membuat nabi Habakuk bersukacita, melainkan karena Tuhan sendiri. Tuhan lah yang membuat dia bersukacita. Dia telah belajar bahwa dia dapat kehilangan semua berkat materi, kenyamanan, namun dia tetap bersukacita oleh karena imannya di dalam Yahweh.  


Transisi dari komplain kepada ucapan syukur dan sukacita dari nabi Habakuk merupakan pekerjaan  Allah yang berdaulat. Kita sulit menjelaskan akan perubahan Habakuk ini, dari sudut pandang mana pun, kecuali bahwa ini adalah pekerjaan  Allah atas diri Habakuk . sebabnya adalah tidak mungkin orang yang kehilangan harta benda dapat bersukacita. Tidak mungkin orang yang ditimpa malapetaka dapat bersukacita. 

Kiranya Tuhan menolong kita yang sedang berada dalam masalah berat pada hari ini untuk tetap bisa bersorak-sorak. Kita tidak mungkin tetap bisa bersorak sorak dalam penderitaan kita jikalau bukan Tuhan yang memberikan kita anugerah untuk itu. 

Doa

Tuhan, penderitaan kami tidak akan dapat kami tanggung jikalau Engkau tidak memberikan kepada kami kekuatan untuk menanggungnya. Kami dapat kuat hanya karena Engkau. Sukacita dan damai sejahtera yang Tuhan berikan melampaui segala kesusahan kami karena sukacita dan damai sejahtera kami ada di dalam Engkau

Pdt. Johannis Trisfant

Minggu, 11 Oktober 2020

Menerima akan kehilangan (3:17)

Senin, 12 Oktober 2020


Menerima akan kehilangan (3:17)


Hab 3:17  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang. 

Kata “sekalipun” dalam Habakuk 3:17 ini bukanlah sebuah pengandaian karena  dari konteks pasal 3 jelas bahwa malapetaka ini akan terjadi atas Israel. Pohon ara dan pohon anggur tidak akan memberi hasil bukan karena adanya wabah serangga, melainkan karena serangan musuh atas bangsa Israel. Serangan musuh itu akan menghanguskan seluruh yang ada di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan tanah menjadi tidak produktif. Tidak adanya pohon ara, pohon anggur, zaitun, dan ternak akan menyebabkan tidak adanya roti, susu dan daging. Hal-hal ini tidak akan dimiliki lagi oleh bangsa Israel ketika mereka diserang oleh musuh. Ketika bangsa Israel tidak memiliki barang barang ini, mereka komplain kepada Allah . Hal ini tidak dilakukan oleh Habakuk. Dia tidaklah komplain kepada Allah, melainkan dia tetap percaya kepada Allah . Janji kemurahan hati Allah kepada umat-Nya melampaui semua kehilangan materi. Apa yang ada dalam dunia ini akan binasa, tetapi anugerah Allah bagi umat-Nya akan tetap ada selama-lamanya.  

Habakuk mengakui akan tidak adanya barang barang pokok ini. Dia bisa menerima bahwa kelak 9 bahan pokok akan hilang dari negerinya. Memang , malapetaka  ini merupakan hukuman dari Tuhan, seperti yang dikatakan dalam kitab-kitab Musa

Ima  26:18  Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,

Im  26:20  Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

Ketika malapetaka  akan terjadi, Habakuk tidaklah  menyerang Allah di dalam kemarahan. Dia tidaklah mengatakan: Tuhan , Engkau tidak punya hak untuk menghancurkan umat-Mu, Engkau adalah Allah yang tidak setia. Dia tidak mengatakan hal tersebut.  Habakuk juga tidaklah berpura-pura beranggapan bahwa malapetaka itu tidak ada. Dia tidak mengkhayal dan berkata :” kengerian itu tidak ada. Saya akan menutup mata saya dan memikirkan hal yang lain. Saya akan minum arak saja supaya lupa akan masalah itu. Banyak orang yang melarikan diri dari masalah, dan bukannya menerima dan menghadapi masalah tersebut.  Habakuk menerima malapetaka itu. Dia tidak lah menyalahkan Allah 

 
Seperti inilah cara menghadapi penderitaan . Jikalau saudara sudah tidak bisa merubah penderitaan itu terimalah penderitaan  tersebut sebagai bagian dari rencana Tuhan dalam hidup saudara 

Dengan iman saudara dapat menerima hal-hal yang berat dan yang tidak dapat saudara ubah. Ada banyak orang yang tidak dapat menerima hal-hal yang tidak bisa diubahnya. Dia menjadi depresi. Jikalau saat ini ada masalah berat dan saudara tidak bisa merubah itu, terimalah itu dan bawalah ke dalam doa persoalan  tersebut. Lihatlah bagaimana Habakuk menghadapi masalahnya. Dia menerimanya, mengakuinya, bahkan jauh melebihi itu. Kita tahu bahwa penderitaan ini merupakan hukuman,  namun iman Habakuk jauh melampaui  hal itu. Dia tidak hanya melihat itu sebagai sebuah hukuman, dan menerimanya, namun dia mempercayakan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan seperti yang dikatakan oleh Paulus.  Fil 3:8  Pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya itu 




Doa

Bapa kami dalam sorga, kami dapat menerima kesusahan-kesusahan kami karena kami yakin bahwa Tuhan tetap mengasihi kami dalam segala penderitaan tersebut. Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kami. Kami mempercayakan seluruh persoalan kami ke dalam tangan-Mu

Pdt. Johannis Trisfant