Minggu, 30 Agustus 2020

Menjadi Bijak atau tergelincir

Senin, 31 Agustus 2020 

Menjadi Bijak atau tergelincir


Hosea 14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. 


Kita akan bijaksana kalau memahami Firman Tuhan karena Firman Tuhan akan menuntun kita di jalan yang benar.

 Pertimbangan kita sendiri bukanlah resep yang ampuh dan tidak bisa menjadi sebuah aturan. Hanya Firman Tuhan yang dapat menjadi aturan yang akan memimpin kita kepada kebijaksanaan hidup. Oleh karena itu agar kita dapat bijaksana dalam hidup ini, kita mesti berusaha memahami jalan-jalan Tuhan. 

Jalan Tuhan inilah yang paling menyenangkan, paling bersih, paling suci. Namun juga jalan ini menjadi sebuah jalan yang menjatuhkan bagi mereka yang memberontak, karena pemberontak akan tergelincir disitu 


Firman Tuhan yang sangat baik ini dan menjadi berkat bagi yang menaatinya, akan menjadi malapetaka bagi orang yang melanggarnya. Bijak atau tergelincir tergantung dari apakah kita taat atau tidak terhadap Firman Tuhan 

Doa 

Bapa di sorga, berikanlah kepada kami ketaatan kepada FirmanMu, sehingga kami memiliki kebijaksanaan hidup. Seringkali kami tidak bijak karena kami tidak mematuhi Firman Tuhan. Jalan-jalanMu yang lurus kiranya menjadi kesukaan kami untuk menaatinya


Pdt. Johannis Trisfant

Jumat, 28 Agustus 2020

Sabtu, 29 Agustus 2020 Kasih setia yang seperti embun

Sabtu, 29 Agustus 2020 

Kasih setia yang seperti embun


Hos 6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. 

Seringkali kita temui dalam kehidupan orang Kristen sebuah kehidupan rohani yang seperti Sprite. Gelembungnya hanya sebentar, dan setelah itu lenyap. Inilah kesetiaan yang seperti embun yang sudah hilang di pagi-pagi benar. Kehidupan orang Kristen seperti ini tidak menghasilkan buah yang sempurna. 
Bahkan hal seperti ini kita bisa temukan di gereja. Pada awalnya kita mungkin begitu semangat beribadah kepada Tuhan, rajin melayani, tetapi itu tidak berlangsung lama. Sekarang apakah kita masih setia ke gereja, masihkah setia membaca Alkitab dan berdoa? Dimana kesetiaan yang dulu? Dahulu kita sangat membenci dosa, tetapi sekarang? Kasih setia kita sudah hilang lenyap seperti embun yang hilang tanpa bekas. 

Bersandarlah kepada Tuhan yang memberi kekuatan kepada yang lemah, dan kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan. Kasih setia kita akan tetap bertahan kalau kita bersandar kepada Tuhan 


Doa

Bapa di sorga, kami mengakui bahwa kasih setia kami seperti kabut yang hilang pagi pagi benar. Oleh karena itu kami memohon agar ditopang oleh kasih setiamu sehingga kami dapat setia selama-lamanya. 


Pdt. Yohannis Trisfant

Kamis, 27 Agustus 2020

Pengakuan dosa

Jumat, 28 Agustus 2020


Pengakuan dosa


Hos 5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Kita sering merasa seolah-olah Tuhan menjauh dari kita. Jauhnya Tuhan dari kita hanya terdiri dari garis batas antara ketidakhadiran dan kehadiran, "sampai kita mengakui dosa kita

Bagaimana pengakuan dosa itu dilakukan?

(1) Mengaku kepada Tuhan. Lakukan dengan hati yang remuk

(2) Buatlah pengakuan dosa yang khusus. Sebutkan semua hal secara mendetail kepada Tuhan

(3) Pada saat yang sama sadarilah dan jangan ragu bahwa dosamu diampuni oleh Tuhan

(4) Cobalah wujudkan pengakuan itu, dengan melakukan hal-hal yang kudus yang berbeda dari dosa yang sudah saudara lakukan.

(5) Pengakuan yang benar kepada Tuhan akan selalu disertai dengan, dan akan selalu menghasilkan, keinginan untuk membuat pengakuan kepada manusia. Mengaku kepada manusia pada umumnya adalah hal yang jauh lebih sulit daripada mengaku kepada Tuhan karena itu membawa rasa malu dan karena manusia jauh lebih keras dalam penilaian mereka daripada Tuhan. Pengakuan kepada Tuhan akan membawa serta rahmat yang akan memungkinkan kita, dan membuatnya lebih mudah, untuk pergi dan mengaku kepada manusia.



Doa

Tuhan kami percaya akan firmanMu bahwa ketika kami mengaku dosa kami, maka Tuhan adalah setia dan adil dan akan mengampuni kami dan akan menyucikan kami. Ampunilah segala dosa pelanggaran kami. Pimpinlah kami untuk hidup dalam kekudusan

Pdt. Yohannis Trisfant

Rabu, 26 Agustus 2020

Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan

Kamis, 27 Agustus 2020 


Diikat oleh Tuhan dalam kesetiaan



Hos 2:19-20 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. (20) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi. 

Tuhan mengikat kita pada diri-Nya dalam kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan kesetiaan-Nya yang sempurna. Dalam ayat ini, Tuhan mengumumkan pertunangannya dengan Israel. Pertunangan di zaman Hosea lebih dari sekadar kesepakatan sederhana untuk menikah. Itu adalah pertunangan yang mengikat, komitmen yang mendalam antara dua keluarga untuk masa depan, hubungan permanen.

Kita diikat kepada Tuhan berdasarkan kepada belas kasihanNya, bukan karena jasa kita. Allah dengan murah hati telah menerima kita, mengampuni kita, dan menarik kita ke dalam hubungan dengan diriNya sendiri. Dalam hubungan itu kita memiliki persekutuan pribadi dan intim dengannya. 

Janganlah merusak relasi yang intim ini dengan dosa. Tetapi jadikanlah persekutuan yang intim dengan Tuhan ini sebagai kesempatan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi 

Doa 

Bapa yang mengasihi kami dengan kasih yang kekal. Kami bersyukur untuk ikatan perjanjian yang boleh kami miliki dengan Tuhan. Tolonglah kami untuk tetap setia kepada Mu dan semakin memiliki persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan


Pdt. Yohannis Trisfant

Selasa, 25 Agustus 2020

Kematian adalah istirahat

Rabu, 26 Agustus 2020


Kematian adalah istirahat


Dan 12:13 Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman." 

Ada sebuah keanehan yang terjadi di dalam hidup manusia, yakni hal yang paling pasti adalah hal yang paling kita lupakan. Apakah itu hal yang paling pasti? Kematian. Dan inilah yang paling kita lupakan. Kita mengabaikan yang paling menonjol dan melupakan satu-satunya fakta pasti tentang masa depan kita. 

Kematian itu hanyalah tempat beristirahat. Perhatikan kalimat dalam Daniel 12:13, dan engkau akan beristirahat. Seharusnya kalimat ini menghilangkan ketakutan akan kematian, karena di dalam Kristus, mati hanyalah istirahat. Hidup ini melelahkan dan kematian merupakan istirahat, istirahat penuh dari kepala sampai kaki. 

Istirahat ini tidak lama, karena akan bangkit kembali, akan bangun lagi untuk menerima bagian kekal kita di dalam Kristus Yesus . 
Kesetiaan kita kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. Setelah kita bekerja bagi Tuhan, hidup bagi Tuhan dalam dunia ini sampai lelah, kita akan beristirahat dan kelak kita akan dibangkitkan untuk menerima bagian kita pada kesudahan zaman 

Doa 

Ya Tuhan, tolong kami agar tidak merasa takut dengan kematian, karena di dalam Kristus , kematian hanyalah istirahat dimana setelah itu kami akan dibangkitkan. Kiranya waktu yang kami miliki hari ini, kami gunakan sebaik mungkin untuk bekerja dan hidup bagi Tuhan. 

Pdt. Yohannis Trisfant